Home / Romansa / Gairah Cinta CEO dan Peramalnya / Bab 161: Hari Ketiga Puluh Enam

Share

Bab 161: Hari Ketiga Puluh Enam

last update Last Updated: 2025-05-29 23:07:08

Mengurai Rasa Bersalah, Memaafkan Diri Sendiri.

Pagi itu awan menggantung rendah, dan udara di sekitar tempat retret begitu sejuk dan hening, seolah semesta ikut mengatur napas bersama para peserta. Hari ini adalah salah satu hari yang paling emosional dan mendalam dalam program 100 hari tersebut. Tema besar yang diangkat adalah:

“Mengurai Rasa Bersalah: Langkah Awal Memaafkan Diri dan Melangkah ke Depan.”

07.00 – Jalan Sunyi: Silent Walking Meditation

Peserta diajak untuk melakukan meditasi jalan dalam keheningan, menyusuri jalur setapak menuju kebun bambu. Setiap langkah diiringi dengan napas perlahan dan penuh kesadaran. Di sepanjang jalan, terdapat papan-papan kecil bertuliskan refleksi:

“Maafkan dirimu karena tidak bisa menyelamatkannya.”

“Kamu telah melakukan yang terbaik dengan cinta yang kamu punya.”

“Tidak ada yang benar-benar pergi jika kamu masih mengingatnya dengan kasih.”

Anya berjalan dengan pelan, mengenang malam terakhir Rio masuk ICU, detik-detik saat dokter keluar da
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 165: Hari Keempat Puluh Tiga

    Hari Keempat Puluh Tiga: Menciptakan Keseimbangan.Pagi ini, Anya bangun dengan semangat yang berbeda. Setelah kemarin belajar tentang keberanian, ia merasakan kelegaan yang baru. Hari ini, tema kegiatan adalah “Keseimbangan: Merawat Diri dan Dunia”.07.00 – Senam Kesadaran: “Harmoni Tubuh dan Jiwa”Peserta berdiri di taman terbuka, mendengarkan alunan musik lembut. Pak Yoga memimpin gerakan senam yang berfokus pada harmoni dan keseimbangan.Gerakan pelan, menyelaraskan tarikan napas dengan gerakan tangan.Fokus pada kaki menapak bumi, agar merasa stabil.Anya merasa tenang, tubuhnya perlahan menyesuaikan dengan irama alam. Untuk pertama kalinya, ia benar-benar menyadari betapa pentingnya menyeimbangkan tubuh dan pikirannya.09.00 – Sesi Edukasi: “Keseimbangan Emosional dan Fisik”Bu Nita, psikolog klinis, memimpin sesi ini. Ia menjelaskan tentang bagaimana stres dan kehilangan bisa mengganggu keseimbangan hidup.“Ketika hidup terasa berat, tubuh kita juga akan berbicara. Dengarkan si

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 164: Hari Keempat Puluh Satu

    Hari Keempat Puluh Satu: Menciptakan Ruang Aman.Pagi ini, Anya dan peserta kelas “Bangkit dari Kehilangan” berkumpul di aula kayu yang hangat, penuh cahaya pagi. Tema hari ini adalah: “Menciptakan Ruang Aman untuk Diri”. Hari ini, fokusnya bukan pada pola masa lalu, tapi pada bagaimana membangun fondasi baru: rasa aman dan nyaman dalam diri sendiri.07.00 – Sesi Pernafasan dan Meditasi “Rumah di Dalam Diri”Sesi pagi dipandu oleh Pak Yoga. Mereka duduk dalam lingkaran, sambil menarik napas dalam-dalam:“Bayangkan dirimu sebagai rumah. Apa yang membuat rumahmu terasa aman? Apa yang membuatmu betah di sana?”Anya membayangkan dirinya di sebuah rumah kayu kecil, dikelilingi taman yang asri. Rumah itu penuh cahaya dan wangi bunga. Ia menyadari: rumah itu adalah dirinya sendiri, tempat ia bisa merasa cukup tanpa harus berlari mencari validasi.09.00 – Diskusi Kelompok: “Ruang Aman dan Batas Sehat”Peserta dibagi menjadi kelompok kecil. Setiap orang berbagi pengalaman:Kapan terakhir kali

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 163: Hari Ketiga Puluh Sembilan

    Hari Ketiga Puluh Sembilan: Menata Ulang Makna Cinta.Pagi ini suasana Banten diselimuti kabut tipis. Kegiatan hari ke-39 mengambil tema “Belajar Mencintai Diri, Sebelum Mencintai Orang Lain”. Para peserta diminta untuk benar-benar menyelam ke dalam konsep cinta—bukan sekadar romantika, melainkan fondasi yang lebih dalam: cinta pada diri sendiri.07.00 – Meditasi Pagi: “Penerimaan Tanpa Syarat”Dipimpin oleh Pak Arif, sesi meditasi hari ini mengajak peserta untuk melepaskan harapan yang sering menjadi beban.“Bayangkan kamu memeluk dirimu, tanpa ingin mengubah apa pun. Rasakan bahwa kamu cukup, apa adanya…”Anya perlahan meresapi kalimat itu. Penerimaan—yang selama ini terasa asing—mulai menemukan tempat di dalam hatinya.09.00 – Kelas Psikoedukasi: “Apa Itu Cinta Sehat?”Materi disampaikan oleh Pak Anton, seorang pakar relasi dan konselor keluarga.Cinta Sehat: Memberi tanpa mengorbankan diri sendiri.Cinta Sehat: Berani berkata “tidak” untuk melindungi harga diri.Cinta Sehat: Mengh

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 162: Hari Ketiga Puluh Delapan

    Berdamai dengan Diri Sendiri, Memaafkan yang Tidak Pernah Meminta Maaf.Pagi itu langit Banten cerah, angin sejuk menerpa wajah para peserta yang berkumpul di aula terbuka, dikelilingi taman kecil yang harum bunga kamboja. Hari ke-37 ini fokus pada proses yang dalam namun penting: pengampunan, terutama memaafkan orang yang tidak pernah meminta maaf, termasuk… diri sendiri.07.00 – Meditasi Pagi: “Memaafkan Tanpa Syarat”Dipandu oleh Ibu Ratna Ayu, seorang terapis transpersonal dan penyintas kehilangan anak, sesi meditasi hari ini mengajak peserta melepas beban lama dari luka batin.“Memaafkan bukan berarti melupakan atau membenarkan. Tapi memberi ruang bagi jiwa untuk sembuh, agar tidak dikendalikan oleh dendam yang diam.”Anya meresapi setiap instruksi perlahan. Ia membayangkan semua luka yang tidak bisa ia jelaskan—dari Rio yang pergi tiba-tiba, dari teman yang menjauh saat ia bersedih, dari dirinya sendiri yang merasa ‘gagal’ menyelamatkan.Ia meneteskan air mata saat membisikkan k

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 161: Hari Ketiga Puluh Enam

    Mengurai Rasa Bersalah, Memaafkan Diri Sendiri.Pagi itu awan menggantung rendah, dan udara di sekitar tempat retret begitu sejuk dan hening, seolah semesta ikut mengatur napas bersama para peserta. Hari ini adalah salah satu hari yang paling emosional dan mendalam dalam program 100 hari tersebut. Tema besar yang diangkat adalah:“Mengurai Rasa Bersalah: Langkah Awal Memaafkan Diri dan Melangkah ke Depan.”07.00 – Jalan Sunyi: Silent Walking MeditationPeserta diajak untuk melakukan meditasi jalan dalam keheningan, menyusuri jalur setapak menuju kebun bambu. Setiap langkah diiringi dengan napas perlahan dan penuh kesadaran. Di sepanjang jalan, terdapat papan-papan kecil bertuliskan refleksi:“Maafkan dirimu karena tidak bisa menyelamatkannya.”“Kamu telah melakukan yang terbaik dengan cinta yang kamu punya.”“Tidak ada yang benar-benar pergi jika kamu masih mengingatnya dengan kasih.”Anya berjalan dengan pelan, mengenang malam terakhir Rio masuk ICU, detik-detik saat dokter keluar da

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 160: Memaafkan Diri Sendiri

    Hari Ketiga Puluh Tiga: Memaafkan Diri SendiriPagi ini Anya bangun lebih awal dari biasanya. Di cermin, ia menatap wajahnya sendiri. Mata itu terlihat lebih tenang dibanding sebulan lalu, tetapi masih menyimpan luka yang dalam. Hari ini tema kelas adalah “Memaafkan Diri Sendiri: Melihat Duka Sebagai Bagian dari Pertumbuhan.”07.30 – Jalan Hening: Perjalanan Menuju Dalam DiriSemua peserta diajak berjalan perlahan di sekitar taman hening, tanpa berbicara, hanya mendengarkan suara langkah kaki dan alam. Instruktur meminta setiap orang membawa satu pertanyaan dalam hatinya.Pertanyaan yang muncul dalam benak Anya adalah:“Apakah aku sudah cukup baik untuk Rio?”Di tengah perjalanan, ia berhenti sejenak di bawah pohon flamboyan yang sedang gugur bunganya. Kelopak merah itu jatuh satu per satu—indah namun rapuh. Anya teringat kenangan masa-masa terakhir Rio: ciuman terakhir, permintaan terakhir, dan tatapan terakhirnya di ICU.Air mata turun pelan-pelan.09.00 – Sesi Terapi: Bayangan Diri

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status