Home / Rumah Tangga / Gairah Cinta Sopir Pribadi / 3 Aku Tidak Melanggar Perjanjian

Share

3 Aku Tidak Melanggar Perjanjian

Author: Chaerani T
last update Last Updated: 2022-08-16 19:32:47

"Bagus!" panggil Jaki, tak percaya jika teman barunya lah yang duduk di singasana pengantin.

Jaki melangkah dengan kaki yang sedikit gemetar, berkali-kali ia menutup matanya melihat pria yang siap melakukan ijab qabul.

'Kamu harus menjelaskan semuanya padaku, Bagus!' bisiknya di hati.

Bagus menelan salivanya, ia menoleh ke arah Witno, paman Nora yang merasa ikut senang jika bukan Revan yang menikah dengan Nora.

"Baiklah kita mulai, acaranya, berhubung sang mempelai wanita masih belum sadarkan diri, nanti Nak Bagus, bisa memberikan cincin itu, tapi sebelumnya Nak Bagus harus melakukan ijab qabul, agar resmi menjadi suami Nak Nora Meliananda."

Bagas mengangguk mantap, ia sudah siap dengan semua resiko yang akan ia hadapi setelah mengucapkan ijab qabul. Jaki memandang tak percaya, pria yang sangat akrab dengannya baru beberapa minggu ini, mampu memberi kejutan yang tidak terduga.

'Aku saja yang sudah dua tahun lebih, mana berani melamar Nona, Bagus yang belum penuh satu bulan, bisa memiliki Nona seutuhnya!' gerutunya di dalam hati.

Selesai mengucapkan ijab qabul, Bagus benar-benar masih terlihat khawatir, ia menyalami bapak Penghulu, juga paman Nora.

"Selamat Bagus, kau sudah sah menjadi suami keponakanku, aku begitu bahagia dan sangat lega, aku titip Nora ya!"

"Baik Pak, Insyaallah saya siap menjaga Nona, maksud saya Nora!" imbuh Bagus.

Kini Jaki ingin menginterogasi Bagus, sungguh sebagai teman baik Jaki tidak mengerti, mengapa Bagus tidak menceritakan hal ini padanya, jikalau ia memiliki hubungan bersama majikan cantiknya.

"Mau kemana Gus? Aku penasaran, apa yang sebenarnya terjadi, tiga hari lalu kau mengatakan akan pulang ke kampung dan ibumu akan di operasi, apa kau memiliki maksud tertentu?" tanya Jaki yang mulai kesal.

"Aku dan Nona membuat perjanjian, aku menerima tawaran Nona untuk menikah, dan jika aku menerimanya, Nona akan membayar semua biaya pengobatan ibuku!" jelas Bagas memberitahu.

"Yang betul kamu Gus? Kamu nggak takut dengan Pak Revan?!" tanya Jaki.

"Siapa Pak Revan?"

"Ya pacar Nona Nora lah! Kamu sudah masuk ke lubang buaya Gus! Kalau Pak Revan tahu, kamu akan menjadi hidangan macan piaraannya!" seru Jaki menakuti.

"Biarlah, yang terpenting aku bisa membayar semua pengobatan ibuku!" jawab Bagus dan berlalu meninggalkan Jaki.

Bagus meneguk air minum dingin yang ia ambil dari kulkas, perasaannya masih campur aduk, di satu sisi ia merasa bersalah menghianati kekasihnya, namun di sisi lain ia belum berani bertemu pandang dengan Nora.

Bagus mengeluarkan dua cincin yang terbungkus plastik kecil, dalam perjalan untuk sampai di rumah Nora, hampir saja ia menjadi korban begal, hal itu yang membuat Bagus terlambat datang.

Keraguan masih mengambang di hati, sebagai seorang pria ia harus berani bertemu dengan istrinya.

"Ayo Bagus, kamu harus bisa, kau adalah laki-laki!" ucapnya untuk membuatnya yakin.

Bagus melangkahkan kakinya menuju lantai dua, saat dirinya menaiki anak tangga ia bertemu dengan Sora.

"Kamu dari mana saja Bagus? Nona mencari kamu, kata Jaki!" cetus Sora, ia selalu heboh jika tengah berbicara.

"Iya, ini aku mencoba untuk menemuinya!" jawab Bagus.

Sora mengangguk tersenyum, ia kembali menuruni anak tangga dan memilih melanjutkan pekerjaannya.

Bagus membuka kamar Nora, ia melihat Nora sedang berbaring di ranjang besarnya. Kedua mata Nora masih terpejam, tidak ada pergerakan selama Bagus duduk di tepi ranjangnya.

Bagus mengambil cincinnya, ia merasa cincin itu di jari manis milik Nora.

"Maaf Nona, jika aku lancang, ini hanya sebagai simbol jika Nona adalah istriku!" pungkasnya.

Bagus mengusap punggung tangan Nora, tidak lama Nora membuka kedua matanya, ia terjengkit saat melihat Bagus di tepi ranjang.

"Pria penipu!" teriak Nora.

Bagus menjadi bingung, Nora tiba-tiba menudingnya sebagai penipu.

"Tenang Nona, apa maksudnya?" tanya Bagus, tidak paham.

Nora berdiri di atas ranjang, ia masih menggunakan kebaya putih, dan kain batik sebagai bawahannya, sanggulnya sudah berubah tidak karuan, riasannya pun sudah luntur karena dibasahi oleh peluh keringat akibat suhu tubuhnya yang naik.

"Penipu! Kembalikan uang ku, kau pasti sekongkol bukan dengan Revan? Mau menipuku, dan mempermalukan aku di hadapan orang banyak? Hah, katakan!" jerit Nora, entah mengapa ia tidak bisa mengontrol emosinya.

"Aku tidak mempermalukan Nona, aku datang untuk memenuhi janjiku!" balas Bagus, ia mencoba mencairkan emosi istrinya.

"Pembohong, karena kau aku harus menanggung malu, semuanya sirna, aku malu, malu karena ditipu oleh dua pria!" teriaknya.

Bagus menghela napasnya, ia berjalan dan mendekati Nora.

"Tenanglah Nona, aku menepati janjiku untuk menikah dengan Nona, sekarang kita sudah sah Nona!" tutur Bagas, membuat tubuh Nora seketika lemas.

"Hah, kita apa? Sudah sah? Kau, suamiku? Dan aku istrimu, begitu?" tanya Nora tak percaya.

"Iya!" jawab Bagus.

Nora terduduk lemas, kedua tangannya mengusap wajahnya, hatinya rapuh, ia menangis tersedu, dan tidak tahu alasan dirinya menangis tiba-tiba. Bagus merasa bingung, ia tidak tahu jawabannya barusan mampu membuat Nora tidak bisa menghadapi kenyataan.

"Kenapa Tuhan tidak pernah adil? Aku punya segalanya, tapi kenapa, aku tidak bisa mendapatkan cinta yang tulus dari seseorang!" ucapnya lirih, yang mampu di dengar oleh Bagus.

Nora memeluk kedua kakinya, ia menginginkan semuanya yang di alaminya hanya mimpi, namun rasanya tidak mungkin. Bagus memberanikan diri untuk mendekati Nora, kedua tangannya mencoba untuk mengusap punggung Nora.

'Aku berjanji Nona, aku akan berusaha membuat Nona bahagia dengan caraku!' bisiknya, lalu menarik tangannya kembali.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    53 Kembalilah Padaku

    Semalaman Nora tidak bisa tidur, menjelang acara ijab qabul ia hanya mampu berdoa agar semua pelaksanaan pernikahannya lancar. Namun satu hal yang membuatnya merasa aneh saat ini. Temy tidak mengabarinya sama sekali sejak kemarin, dan hanya Rion yang rela menjaga dan menunggunya sampai malam. Jemarinya mengusap layar ponsel, ia akan mencoba menghubungi Temy sekali lagi, dan lagi-lagi hanya suara operator wanita yang menjawab panggilannya. "Kemana kamu Tem?" Rasa takut dan cemas menjadi satu dalam lubuk hatinya. Pasrah karena sudah lelah menghubungi Temy, akhirnya rasa kantuk menghampirinya dan membuatnya terlelap pagi hari ini. Sementara itu di tempat lain, Bagus baru saja menyelesaikan solat subuhnya. Kemarin Temy sudah pergi, pria itu benar-benar pergi ke Korea dan menyerahkan segalanya pada Bagus. Pakaian pengantinnya yang berwarna putih begitu indah bagi Bagus. Sekilas, ia mengingat bagaimana pernikahannya bersama Nora dulu, pakaian seragam sopirnya. Ia hanya tersenyum kecil

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    52 Menjelang Pernikahan

    Pagi-pagi buta sekali Nora sudah bersiap untuk hari ini. Sudah tiga hari ini Nora tidak pergi ke rumah Temy. Ia terpaksa, karena dengan begini, ia bisa fokus pada Temy, calon suaminya. Dan dua hari lagi adalah hari pernikahannya bersama Temy, saat itu juga ia akan melepas statusnya sebagai seorang janda. Ia menatap dirinya di depan cermin, perlahan ia membuang napasnya. Walaupun Bagus hadir sebagai Rion, ia tidak mungkin meninggalkan Temy. Temy adalah pria yang selalu baik kepadanya, tiada salahnya jika ia pun berkorban demi membalas semua kebaikan Temy. Agenda hari ini adalah mencoba gaun pengantin di butik, dengan rancang desain terkenal. Temy sudah menyiapkan segalanya dengan cepat. Acara ijab qabul akan dilakukan di rumah Nora, dan Temy berjanji akan memberi kejutan pada pesta malam pernikahan mereka. Suara deru mobil terdengar jelas memasuki halaman. Nora bergegas untuk turun dan menemui Temy. Nora berlari ke pintu utama, di sana sudah terlihat Rion yang berdiri dengan tangan k

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    51 Melupakan Aku

    "Nora berhenti, dengarkan aku dulu!" teriak Temy. Nora terus berlari menjauh, ia tidak mau berhubungan kembali dengan Temy atau Bagus lagi. "Ini semua bisa kita bicarakan baik-baik, jangan pergi lagi Nora." Temy tidak putus asa, ia akan terus mengejar Nora dan tidak akan pernah membiarkannya menghilang. Nora berhenti dan napasnya tersengal, ia baru menyadari jika sudah berlari jauh sekali. Dan ia tampak terkejut melihat Temy tengah berlari mengejarnya. "Kenapa kamu mengikutiku?" Nora memandang kesal ke arah Temy, namun pria itu tetap tersenyum dan berjalan menghampirinya. "Aku ingin menjelaskan semuanya Nora! Maaf aku tidak memberitahumu sejak awal, tapi memang ia adalah adikku!""Kamu bohong, apa ini rencana kamu? Kamu mau membuat aku lebih tidak bisa melupakan dia?""Dengar dulu! Dia adikku Nora, bertahun-tahun kami berpisah. Apa kau lebih tega, membiarkan saudara kandungku terus menjadi orang lain, dia lupa siapa dirinya yang sebenarnya!"Nora terdiam, Temy pun terdiam."Kemba

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    50 Rion

    Seperti kata dokter, sesekali Bagus menginggau dan berteriak dalam tidak sadarkan diri. Temy rasa, Bagus sedang bermimpi tentang masa lalu, hingga terkadang ia harus diberi obat penenang oleh perawat yang menjaganya. Nora tidak pernah bosan untuk menghubungi Temy, sayangnya Temy belum siap menceritakan tentang Bagus kepada Nora. Jemari Bagus bergerak perlahan, kedua matanya terbuka perlahan. Terlihat jelas langit-langit kamar berwarna putih. Temy bangkit dari duduknya, menyambut suka cita Bagus sudah siuman. "Apa kau baik-baik saja?" tanya Temy, tak sabar. Bagus terdiam, ia menatap Temy dengan jelas. Senyumnya merekah, ia mengenali Temy dan berusaha bangun untuk melihat sekelilingnya. "Hati-hati!"Temy membantu Bagus, ia merasa bingung dengan sikap Bagus sesaat setelah siuman. "Dimana aku?" Bagus melihat ke sekelilingnya. "Kau di rumah sakit, kepalamu terbentur, dan kau merasakan sakit kepala yang begitu hebat, hingga membuatmu tidak sadarkan diri selama lima hari!""Kau tetap s

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    49 Doa untuk adikku

    Temy memejamkan kedua matanya, lalu menghembuskan napasnya kasar. Kedua bahunya bersandar pada daun pintu ruangan di mana Bagus tengah di periksa oleh dokter. Kini segalanya harus bisa ia terima jika takdir mempertemukannya dengan Bagus, adik kandung yang selalu ia cari sejak dulu. "Tak ku sangka jika kamu adikku! Bibi Rusi membohingiku, entah mengapa sebabnya!"Temy mengambil ponselnya, senyumnya mengembang seketika melihat gambar Nora yang terlihat bahagia di layar ponselnya. "Haruskah aku membiarkan Nora bersama Bagus? Padahal, hubungan ini sudah lama ku nantikan!"Air mata Temy menetes perlahan, ia hanya ingin berkumpul dengan orang-orang yang ia cintai. Sampai ia harus bisa menerima pria yang ia anggap sebagai penganggu hubungannya kini adalah adik yang sangat ia rindukan. "Pak Temy!"Mendengar seseorang memanggilnya, Temy segera menghapus air matanya dan berdiri menghadap dokter yang menangani Bagus. "Bagaimana dengan dia?""Tenang saja, keadaan kini membaik, dia merasakan sa

  • Gairah Cinta Sopir Pribadi    48 Kabar Bahagia

    Air matanya mengalir perlahan, memori indah bersama Bagus terulang jelas kini, ada rasa rindu menelusuk di dalam hatinya pada sang mantan suami. Air hujan perlahan membasahi gelapnya ibu kota malam ini. Lima jarinya menghapus air mata di pipi, dan tak lama senyum terukir ketika pria disebelahnya menatap penuh cinta. "Kau suka hujan Nora? Sejak tadi pagi sampai malam, kau tidak pernah lepas untuk melihat hujan deras ini!"Wanita berambut panjang itu menampilkan senyum manisnya. “Karena hujan mengingatkanku pada Bagus!” Suasana menjadi hening sekejap. "Nora, kamu melamun?""Oh, ya Tem! Aku menyukai hujan, terkadang cuacanya membuat hatiku tenang dan damai!"Temy mengangguk, secangkir cappucino ia berikan untuk calon istrinya. "Untukmu, supaya kau tetap hangat!""Terima kasih!"Nora tersenyum sipu, pandangannya menyelidik ke arah Temy, yang terlihat gagah dan berwibawa. Entah mengapa wajah dari dekatnya begitu persis dengan wajah Bagus. “Ayolah Nora, kau sudah berjanji untuk melupa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status