Share

37 Haruskah pernikahan ini kandas?

Seharusnya kemarin malam ia sudah kembali ke rumah Atun. Namun tetap saja, rasanya begitu enggan baginya untuk meninggalkan Nora dalam kondisi yang masih belum pulih, apalagi ada rasa khawatir jika pria sombong bernama Temy itu akan datang menemui istrinya.

Bagus terbangun setelah mendengar kicauan burung yang bersenandung yang hinggap di ranting pohon menjulang ke jendela ruangan Nora. Ia mengusap wajahnya dengan kedua tangannya lalu mengedarkan pandangannya ke arah Nora.

Nora tersenyum manis, saat ini ia terlihat lebih segar dibandingkan sebelumnya. Bagus membalas senyum Nora, dan mengecup kedua tangan Nora.

"Bagaimana keadaanmu?!"tanya Bagus.

"Jika aku tersenyum manis seperti ini, itu tandanya aku membaik!" balas Nora.

Bagus tertawa kecil. "Syukurlah, kalau begitu katakan apakah kau lapar? Haus?"

Nora menggeleng pelan, membuat kening Bagus berkerut dan merasa heran.

"Aku tidak lapar! Suster sudah membawakan ini semua, dan sudah habis!" jelasnya menunjuk ke arah bekas makan di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fitri Lee
bagusssss.... oh bagusssss...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status