Home / Romansa / Gairah Liar Adik Ipar / Bab 40. Putra Kedua

Share

Bab 40. Putra Kedua

Author: Ellea Neor
last update Last Updated: 2025-10-25 09:00:09

Arion tertawa melihat respon Esther. Wanita itu sungguh tak terduga, membuat Arion senyum-senyum sendiri dibuatnya.

“Kakak ipar, kenapa kau terkejut begitu? Bukannya kita sudah sering tidur bersama?” kata Arion.

“Hentikan omong kosongmu itu!” seru Esther kesal.

Arion malah tertawa. Ia sangat suka sekali menggoda Esther.

Esther yang sedang menyetir jadi tidak fokus karena ulah Arion. Walau hanya sebatas kata-kata, Esther merasa salah tingkah. Ia dapat merasakan wajahnya yang tiba-tiba panas.

“Kau, bukannya ingin membantuku menyelidiki tentang Tiara, tapi kau terus mengajakku tidur, seperti tidak pernah puas saja,” sindir Esther.

“Ah, soal itu. Kau tenang saja, Kakak ipar. Apa pun yang kau inginkan, akan kau dapatkan. Tapi kalau boleh jujur, aku sungguh tidak bisa jauh darimu, Kakak ipar.” Arion menggerakkan jemarinya, menelusup ke dalam rok span yang Esther kenakan.

Esther seketika merasa merinding. Semakin merusak ko
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 41. Jaga Pandanganmu!

    “Erland?” Esther seketika membulatkan mata. Bukan hanya Esther, tetapi Erland juga terkejut melihat istri pertamanya berada di tempat yang sama dengan dirinya. Bersama pria lain.Harusnya ia sudah bisa menduga, tetapi ia tahu kebiasaan Esther yang selalu berbelanja di butik mewah, bukan pusat perbelanjaan. Selain itu, Esther tidak ingin dirinya menjadi pusat perhatian. Mengingat dirinya adalah istri dari pemilik tempat ini. Tetapi hari ini, Erland melihat wanita itu begitu berbeda. Dan saat melihat sosok yang berada di dekat istrinya, darah Erland semakin mendidih. Sementara Arion sebaliknya, ia terlihat tenang. Ia memang tidak menduga akan bertemu Erland di sini. Tetapi ia sudah bisa memperhitungkan, apa yang akan ia lakukan. “Esther, kenapa kau bisa bersamanya?” cecar Erland dengan nada tidak senang. Tiara yang berada di dekat Erland juga penasaran. Esther dan Arion terlihat akrab, dari hari-hari sebelumnya, Tiara sudah mengamati. Mereka memiliki hubungan yang lebih dekat dari

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 40. Putra Kedua

    Arion tertawa melihat respon Esther. Wanita itu sungguh tak terduga, membuat Arion senyum-senyum sendiri dibuatnya. “Kakak ipar, kenapa kau terkejut begitu? Bukannya kita sudah sering tidur bersama?” kata Arion.“Hentikan omong kosongmu itu!” seru Esther kesal.Arion malah tertawa. Ia sangat suka sekali menggoda Esther. Esther yang sedang menyetir jadi tidak fokus karena ulah Arion. Walau hanya sebatas kata-kata, Esther merasa salah tingkah. Ia dapat merasakan wajahnya yang tiba-tiba panas.“Kau, bukannya ingin membantuku menyelidiki tentang Tiara, tapi kau terus mengajakku tidur, seperti tidak pernah puas saja,” sindir Esther. “Ah, soal itu. Kau tenang saja, Kakak ipar. Apa pun yang kau inginkan, akan kau dapatkan. Tapi kalau boleh jujur, aku sungguh tidak bisa jauh darimu, Kakak ipar.” Arion menggerakkan jemarinya, menelusup ke dalam rok span yang Esther kenakan. Esther seketika merasa merinding. Semakin merusak ko

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 39. Mobil Bergoyang

    Beberapa menit sebelumnya. Erland baru saja mendapatkan telepon dari salah satu rekan bisnisnya untuk menghadiri sebuah pertemuan penting. Ia menyuruh Tiara menyiapkan berkas penting yang diperlukan dalam pertemuan tersebut. Sepuluh menit kemudian, keduanya segera keluar. Mereka melalui jalur khusus pejabat perusahaan menuju tempat parkir di mana Erland memarkirkan mobilnya. Saat keluar, ia tanpa sengaja melihat mobil istri pertamanya masih terparkir di basement tak jauh dari mobilnya. Padahal Esther sudah keluar setengah jam yang lalu. “Esther?” Erland mengerutkan keningnya. Ia melihat kendaraan milik Esther sedikit bergoyang. Tiara yang juga melihat itu tampak heran. Ia menatap ke arah suaminya. “Itu bukannya mobil Kak Esther?” tanya Tiara. “Iya, kau benar,” jawab Erland. Dengan langkah ragu, ia mendekati mobil istri pertamanya. Tiara yang juga penasaran turut mengekor di belakang Erland. Entah apa yang terjadi dengan kendaraan kakak madunya itu sampai bergerak seperti itu.

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 38. Bermain Di Dalam Mobil

    “Arion…kau…” Pria yang disebut namanya seketika mengukir senyum tipis. Ia lantas melipat sapu tangan yang ia pegang lalu mengusap pipi Esther yang basah. “Mengapa beberapa wanita di dunia ini berpikir bahwa mereka terlihat cantik saat sedang menangis?” sindirnya. Esther meraih sapu tangan itu lalu mengusap pipinya. Ia ingin menyanggah ucapan Arion, tetapi ia tidak punya tenaga untuk melakukan itu. Arion menatap Esther, bibirnya tak berhenti menampakkan senyum. “Sudah, jangan menangis. Kau terlihat jelek saat menangis,” ejek Arion. Ucapan Arion tersebut segera dibalas lirikan tajam oleh Esther. “Aku tidak pernah bilang diriku ini cantik,” sanggahnya. Arion meraih dagu wanita itu, lalu mendekatkan wajahnya. “Aku lebih suka melihatmu marah,” ujarnya. Tangan Arion yang memegang dagu Esther seketika ditepis oleh wanita itu. “Kau kenapa bisa ada di sini?” tanya Esther mengalihkan topik pembicaraan. Arion berdi

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 37. Harta Gono-gini

    Erland terkesiap mendengar penuturan Esther. Kalau boleh memilih, ia tidak ingin menceraikan keduanya. Jujur saja, ia sangat mencintai Esther, tetapi ia juga membutuhkan Tiara. Sementara Erland berpikir keras, Esther menatap pria itu dengan penuh kepuasan. “Apa yang kau pikirkan, Erland? Aku tidak meminta hartamu, aku hanya ingin kau memilih saja. Tapi sepertinya itu berat bagimu. Bukannya kau bilang tidak cinta dengan Tiara?” Erland menghela napas kasar. Ia merasa dilema besar. Setelah bergelut dengan pikirannya sendiri. Akhirnya Erland meraih pena, dan membubuhkan tanpa tangan. Esther melihat pergerakan tangan Erland dengan lihai memberikan tanda tangannya. Dan ia pun tersenyum. Akhirnya pria itu menyetujui kesepakatan itu. Dengan begitu ia bisa mengendalikan pria itu. Di depan pintu, Tiara masih mencoba menguping pembicaraan antara Esther dan Erland. Tetapi nasib sial berpihak padanya, ia tidak mendengar apa pun. “Mereka bicara apa sih? Kenapa aku tidak bisa dengar?” gerutu T

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 36. Perjanjian Perceraian

    “Sepertinya aku mengganggu waktu kalian?” Bibir wanita itu memang tersenyum, tetapi kata yang terlontar penuh nada sindiran. Esther menatap suami dan adik madunya secara bergantian. Dan itu membuat mereka salah tingkah. Tiara tampak membenahi rambutnya yang sedikit berantakan. Sementara Erland tampak seperti orang yang tertangkap basah. Menyadari tatapan istri pertamanya, Erland segera mencairkan suasana. “Sayang, kenapa tidak menghubungi dulu kalau ingin kemari?” tanya Erland mencoba mengalihkan topik pembicaraan. Terakhir kali, Esther datang ke perusahaan adalah empat tahun lalu. Mendengar itu, Esther menyunggingkan senyumnya. “Kenapa? Apa kau takut aku mengganggu ‘permainan’ kalian?” Lagi-lagi kalimat sindiran dilontarkan oleh Esther. Erland mengulas senyum. Mencoba menyangkal. “Tentu tidak, Sayang.” Erland lantas berdiri dari kursinya, ia melangkah mendekati Esther. Kedua tangannya menyentuh pundak Esther. “Sayang, kau kemari pasti ada sesuatu?” Bukannya menjawab, Esther me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status