Share

20. Sayang!

Penulis: Harucchi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-23 23:23:37

Hari Sabtu jam sebelas siang, Dimas sudah rapi dengan Batik lengan panjang elegan dipadu celana bahan berwarna hitam. Rambutnya disisir rapi dengan pomade tipis.

Tak lupa, jam tangan stainless dan rencananya, dia akan memakai sepatu pantofel hitamnya yang hampir tak pernah dia pakai.

Tadi, pagi-pagi sekali, saat Dimas masih sedang berkutat dengan laptop, Jimmy sudah keluar kamar sambil berseru ke arah Dimas, “Gue duluan, Dim. Jemput cewe gue dulu.” katanya kemudian pergi. Dimas hanya mengiyakan.

Dengan langkah tenang, Dimas menghampiri susuran yang mengelilingi langit-langit kosong pembatas lantai satu dengan lantai dua.

Dia lalu bersandar di pegangan kayu sambil menyesap sisa kopi di cangkirnya, matanya memperhatikan ruang makan di lantai satu.

Mana tahu Karina lewat, dia jadi bisa memastikan apakah partner kondangannya itu sudah siap berangkat.

Benar saja, Karina muncul dan berdiri di pinggir meja makan, sibuk merogoh isi tas kecilnya.

Penampilannya membuat Dimas tak mampu berk
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   39. Pura-pura atau sungguhan?

    “MAS DIMAASS!! APIII MAAS!! TOLOONG!!”Aroma hangus tercium tak lama setelah suara teriakan Agus terdengar. Gegas Dimas berlari ke area dapur. Saat berdiri di depan pintu dapur yang terbuka itu, di atas meja kompor, terlihat api membumbung tinggi pada salah satu tungku dengan sebuah panci di atasnya. Jilatan si jago merah bahkan telah melampaui tinggi panci itu sendiri.Mata Dimas seketika melebar. Kepanikan dalam sekejap menghentakkan jantungnya. Tangannya gemetar selagi pikirannya berkecamuk menemukan cara memadamkan api karena area dapur yang sempit dan hawa panas sudah terasa sampai ke luar dapur.Memberanikan diri, Dimas melangkah masuk sambil menutup hidung dengan bagian atas kaosnya. Belum apa-apa, badannya berjengit lantaran nyaris menginjak kepala Agus yang tubuhnya tergeletak di lantai.“AGUS!” Dimas berjongkok, menepuk-nepuk pipi Agus lumayan keras.Sialnya, dia tidak bereaksi.Menahan seluruh getaran ragu, Dimas menarik kedua tangan Agus, menyeretnya hingga berada di luar

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   38. Catatan misterius

    “Woy.” Dimas tersentak. “Malah bengong. Dari mana lo? Keringetan banget begitu, abis dikejar setan?” Jimmy mendekat hingga kini berdiri persis di depan Dimas. Dimas berdehem kecil, mencoba mengenyahkan gugup yang mencekik, “Dari bawah, habis naik turun tangga, tadi … kunci laci gue kayaknya jatuh dari saku celana, gue panik cari-cariin.” Jimmy menatap Dimas dalam-dalam. Alisnya naik sebelah. Kenapa tatapannya seperti ini? Apa dia curiga? Atau … dia tahu sesuatu? “Eh, ada titipan es kopi tuh dari Ghina. Lo dibeliin. Gue simpan di kulkas. Udah cair toping es krimnya tapi.” Dimas terdiam sejenak. Ada rasa jengkel yang menggenapi dadanya. “Buat lo aja, Jim.” jawab Dimas, tanpa menyembunyikan nada mengkal. Namun, Jimmy seakan tak mendengar. Malah berbalik memunggungi Dimas dan berkata dengan tak acuh. “Bilang makasih lo sama Ghina. Dia yang bayarin.” ucapnya sambil lalu. Dimas hanya merespon kalimat itu dengan lirikan tajam. Kemarahannya masih mudah terpancing kapan pun na

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   37. Jaket yang tertinggal

    Dimas hanya sempat mengenakan celana dalam dan celana panjangnya ketika suara Reno yang memanggil Karina terdengar dari arah dapur. Karina yang juga lekas memakai gaun malamnya langsung mendorong Dimas masuk ke dalam lemari pakaian kayu yang tingginya lebih dari tinggi tubuhnya.Wanita itu berbisik panik, “Jangan keluar sebelum aku yang buka.” Blam! Karina menutup pintu lemari.Di dalam lemari yang sempit dan gelap itu, Dimas berjongkok di antara pakaian gantung yang tak tentu panjang pendeknya. Semilir aroma pewangi pakaian bercampur dengan bau furnitur kayu yang sudah menua. Jantungnya berdegup gila-gilaan. Keringat yang membasahi badannya kini bukan lagi hanya peluh setelah bercinta, namun juga keringat karena takut tertangkap basah.Dia merasa seperti baru saja melakukan tindak pencurian dan hampir ketahuan pemiliknya. Dan sesuatu yang dia curi, adalah Karina.PLAAAKK!!Dimas terkesiap. Kedua matanya membeliak lebar. Tangannya mengepal dengan getaran amarah yang naik perlahan. S

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   36. Pagar yang digembok

    “Biarkan aku memuaskanmu sekarang.” Bisikan itu, mengundang bara dalam diri Dimas menggelora hebat. Detik berikutnya, Karina mendaratkan ciuman dalam dan penuh hasrat hingga Dimas tak berkutik. Desahan napas yang bersahutan mengisi hening. Sekujur tubuh Dimas memanas dalam sekejap. Keringatnya mulai membulir di kulit. Dan wanita di depannya ini, bertindak seperti orang yang kehausan. Menggeliat di atas pangkuan dan membuat Dimas semakin panas dingin. Suara desahan Karina bagai mantra yang melenyapkan akal. Tak ada lagi ragu yang menyisip di kepala, tentang siapa Karina dan bahaya apa yang menentang di depannya. Dimas meluncur turun, menyusuri leher Karina dan terus bergerak ke bawah, mendaratkan kecupan, hisapan bahkan gigitan ringan di sana. Lenguhan Karina melengkapi napasnya yang memburu, memuaskan gairahnya yang semakin membara. Jarum jam di dinding terus berputar. Dalam hitungan menit, keduanya tenggelam dalam gelombang hasrat yang pasang. Semua pakaian yang mereka ke

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   35. Jika Dimas pergi

    Karina melangkah tenang memasuki ruang tamu. Di belakangnya, suara pintu depan yang ditutup rapat oleh Dimas mengawali hening yang mendebarkan di dada. Senyap. Hanya ada dengung kipas angin plafon yang berputar, memecah sinar lampu di bawahnya.Karina mengusap lengan dengan gerakan jemari yang ragu. Suara langkah Dimas di belakangnya terdengar mendekat.Tenang, namun setiap hentaknya, memancing satu denyut menggetarkan di dada.Pada awal kedatangan Dimas, Karina tak menganggap pria itu lebih dari sekadar laki-laki yang memiliki pesona fisik sempurna. Sebatas itu.Namun, dendam atas semua perjuangan Karina yang berbalas pengkhianatan Reno, membuahkan keputusan nekat untuk mencari laki-laki lain yang bisa menghamilinya.Dan setelah Dimas datang … semesta seakan menyusun skenario sehingga Karina menentukan, Dimas adalah alat balas dendam yang tepat.Itulah awalnya. Tangan Dimas melingkar di pinggang Karina. Aroma maskulin pria lekas menyeruak, melumpuhkan setiap lapisan akal sehat Kar

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   34. Pesona yang membutakan

    “Kenapa jadi emosi gitu sih, Dim? Baru diajak barbeque-an sama mantan, gimana diajak berumah tangga?” celetuk Jimmy, kontan saja mengundang lirikan sinis Dimas.Genta di seberang nyaris menyemburkan tawa. Agus bergegas menyenggolnya hingga tawanya lekas diredam menjadi deheman.Jujur, sejak Ghina datang, Dimas merasa sangat tak nyaman. Apalagi Jimmy heboh meledeknya bagai mak comblang bayaran. Bahkan ketika Ghina baru saja menaruh gelas kosongnya, Jimmy langsung menggoda ‘Dim, beliin lagi dong. Kasihan tuh Ghina kopinya udah habis.’“Gue balik duluan.” Dimas berdiri. “Woy, Dimas! Kok balik sih lo? Dimas!” Jimmy menyahut dengan suara keras.Dimas hanya terus melangkah, berpura-pura tak mendengar. Suara kendaraan yang berlalu lalang dan klakson yang bersahutan mengiringi langkah Dimas menyusuri trotoar. Tiba-tiba sebuah tangan menahan lengannya dari belakang.“Dimas!” Dimas menoleh, menemukan Ghina sudah berdiri di belakangnya.“Kenapa pulang?” tanyanya, nada suaranya menyiratkan kec

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status