Share

Bab 23

Marco terbangun dari tidurnya. Napasnya terengah. Ia merasa mimpinya barusan begitu nyata. Mungkin karena beberapa hari terakhir Cassandra dan dia telah terlibat banyak masalah.

Jam menunjuk ke angka dua. Tak terasa sudah satu jam ia tertidur di ruang kerja kakaknya itu. Ia berdiri dan menegakkan badannya. Dilangkahkannya kakinya menuju kamarnya sendiri.

Dengan matanya masih terasa berat, ia merebahkan tubuhnya ke atas pembaringannya yang empuk.

Pagi tanpa Bik Sum terasa dingin. Tak ada makanan hangat yang tersaji di atas meja.

Cassandra duduk di depan meja makan dengan kedua tangan menyangga kepalanya. Ia menatap lelaki muda dengan apron di pinggangnya, sibuk mengaduk isi wajan penggorengan di depannya.

Wajah tampan si pemilik kumis tipis itu menjadi pusat perhatiannya. Seandainya saja mereka tidak memiliki ikatan darah, kebahagiaannya lengkaplah sudah. Dia adalah lelaki paling sempurna yang pernah ditemui C
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
mngkin mereka ngk ada hub.darah cassandra bkn anak kandung irfan & lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status