Share

Bab 90

Author: kodav
last update Last Updated: 2025-05-09 11:21:45

Malam itu memang menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi Valdi—suatu malam yang benar-benar berbeda dari semua pengalaman bercintanya selama ini. Intensitas, keintiman, dan permainan antara Sarah dan Kamala tak hanya memikat tubuhnya, tetapi juga mengikat pikirannya. Valdi seakan terseret ke dalam pusaran gairah yang seolah tak pernah surut, bahkan saat malam berganti pagi.

Namun, perjalanan pulang menuju Jakarta keesokan harinya ternyata tidak memberikan jeda yang diharapkan Valdi. Jika semalam sudah penuh dengan godaan dan kenikmatan, pagi dan siang di perjalanan ini seakan menjadi perpanjangan dari permainan mereka. Dalam mobil, Sarah dan Kamala tidak membiarkan suasana tenang. Bukan hanya hubungan fisik, namun keterikatan emosional dan seksual mereka semakin jelas, membuat Valdi tak bisa sepenuhnya berkonsentrasi pada jalan di depannya.

Sambil memegang setir, Valdi mendesah panjang ketika merasa sesuatu yang lembut

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 91

    "Pak Bowo," jawab Luna dengan suara gemetar.Celine menggeleng sambil mendesah. "Ya elah, aki-aki macam-macam aja," gumamnya sambil menatap Valdi. Valdi, yang kini mulai serius, mengeluarkan ponselnya."Permata Airlines kan?" tanya Valdi lagi, memastikan."Iya, Mas..." Luna mengangguk, berusaha mengendalikan perasaannya.Celine, yang merasa ada sesuatu yang aneh dengan cara Valdi bersikap, menatapnya dengan heran. "Sapa sih loe kenal?" tanyanya, sedikit bingung.Valdi tertawa kecil. "Gue nggak kenal, cuma dia yang kenal gue," jawabnya sambil tersenyum jahil.Celine tertawa kecil, lalu dengan suara khasnya menirukan gaya bicara Mandra. "Sombong amat…"Valdi mengabaikan godaan Celine dan mulai mencari kontak di ponselnya. "Brandon kan? Brandon Atmajaya?" gumamnya sambil mengetik.Celine menatapnya ka

    Last Updated : 2025-05-09
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 92

    Tanpa menunggu lagi, Valdi langsung merespons godaan Mayang dengan gairah yang tak terbendung. Dia mendekatkan wajahnya ke payudara Mayang dan segera menghisap puting pinknya dengan rakus, tanpa peringatan. Bibirnya dengan cepat bergerak, menikmati kelembutan kulitnya yang terbuka. Mayang terkejut sesaat, tapi kemudian tertawa kecil, suara tawa itu diiringi dengan desahan halus ketika rasa geli bercampur kenikmatan mulai mengalir di tubuhnya."Mas, aaahh…," Mayang menggeliat manja, tubuhnya sedikit melengkung, tangannya secara refleks melingkari kepala Valdi, menariknya lebih dekat. Napasnya mulai terasa lebih berat, matanya terpejam sambil menikmati sensasi yang diberikan Valdi.Valdi tak berhenti, bibirnya bergerak dengan keterampilan yang telah terbentuk dari kedekatan mereka selama ini, menelusuri setiap lekukan dengan penuh keinginan.Mayang menggeliat lebih dalam, tubuhnya bergerak mengikuti rit

    Last Updated : 2025-05-09
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 01

    Di kamar yang sunyi dan remang, kehangatan malam terasa menekan, membungkus mereka dalam suasana yang berat dan penuh ketegangan. Aroma parfum lembut bercampur dengan keringat, menciptakan hawa yang hampir menyesakkan. Tirai setengah terbuka membiarkan sinar bulan samar menerobos masuk, menyoroti seprai yang kusut di atas tempat tidur, yang kini menjadi saksi pergulatan fisik dan emosional di antara mereka.Tubuh Anya bergetar halus di bawah Valdi, mengikuti irama yang telah berlangsung terlalu lama. Matanya terpejam rapat, dan air mata mulai menggenang di sudut matanya, meskipun bibirnya terkatup rapat. Setiap gerakan Valdi terasa seperti beban yang semakin berat, mendorongnya ke titik di mana ia tak sanggup lagi bertahan. Anya mulai menggelengkan kepalanya perlahan, seolah menolak kenyataan yang tak bisa ia hindari."Cukup, Valdi... cukup..." bisiknya, suaranya terdengar serak dan penuh dengan keputusasaan.Valdi yang berada di ambang puncak kenikmatan, hampir tidak mendengar bisika

    Last Updated : 2025-04-09
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 02

    Suasana di rumah sakit terasa suram, dengan keheningan yang hanya sesekali dipecahkan oleh langkah-langkah kaki perawat. Valdi duduk di kursi ruang tunggu, menatap kosong ke depan, sementara di sebelahnya Mayang menangis tersedu-sedu, tubuhnya bergetar dalam kesedihan yang mendalam."Ibu... kenapa harus sekarang?" suara Mayang pecah, nyaris tak terdengar di antara isak tangisnya.Valdi menatapnya dengan penuh simpati, hatinya terasa berat."Mayang... om turut berduka," katanya lembut, mencoba menghibur gadis yang kini menjadi yatim piatu."Kenapa harus seperti ini, Om Valdi?" Mayang meratap, wajahnya basah oleh air mata."Kenapa Ibu harus pergi? Aku... aku sekarang sendirian..." Tangisnya semakin keras, dan Valdi merasakan dorongan kuat untuk menenangkannya."Om tahu ini berat, Mayang. Ini nggak adil, tapi kamu nggak sendirian. Ibumu... dia sudah berjuang sekuat tenaga," ujar Valdi sambil menghela napas panjang.Mayang menggeleng pelan, air mata terus mengalir di pipinya."Kenapa haru

    Last Updated : 2025-04-09
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 03

    “Apa yang aku pikirkan sih?” bisiknya pada dirinya sendiri, merasa malu dengan dorongan tersebut. Namun, rasa penasaran dan keingintahuan mulai menguasainya, membuat dia berjalan perlahan mendekati pintu kamar Mayang.Mayang, yang masih duduk di tempat tidur, mendengar langkah kaki mendekat ke kamarnya. Jantungnya berdegup kencang, menyadari bahwa Valdi mungkin akan mengetuk pintu. Di kepalanya, berbagai pikiran bercampur aduk—rasa tidak enak hati, kecanggungan, dan entah kenapa, ada juga sedikit rasa penasaran yang muncul.Valdi berdiri di depan pintu kamar Mayang, tangannya terangkat, siap untuk mengetuk. Namun, dia ragu-ragu, menahan diri. Suasana hening semakin mencekam. Pintu kamar itu menjadi penghalang tipis antara mereka, namun juga penghalang antara dorongan hati Valdi dan kesadarannya akan apa yang benar dan salah.Ketika akhirnya Valdi menurunkan tangannya, dia merasa kekuatan itu hampir menariknya kembali. Napasnya terasa berat, dan dia tahu, jika dia tidak berhati-hati, d

    Last Updated : 2025-04-09
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 04

    Valdi menahan napas sejenak, merasakan dorongan tak terduga itu. Dia melanjutkan, berusaha tetap tenang sambil memperlihatkan beberapa pakaian tidur yang juga tampak agak minim. “Ini bagus buat tidur, adem dan ringan,” ujarnya, menampilkan gambar kostum maid yang sangat ketat.Mayang menatap gambar itu sejenak, merasa agak canggung dengan pilihan pakaian yang terbuka seperti itu. “Ini... nggak kebuka terlalu banyak, Om?” tanya Mayang dengan polos, sambil mendekatkan wajahnya lagi ke layar. Saat itu, dadanya menekan lebih kuat ke tubuh Valdi, membuat napas pria itu tertahan sejenak.“Ah, nggak, Mayang. Ini hanya terlihat aja begitu di foto. Nyatanya, ini baju tidur yang nyaman kok, dan bisa kamu pakai kalau kamu mau,” Valdi berusaha terdengar meyakinkan, meski di dalam dirinya, gairah yang terpendam mulai menggeliat. Ekspresi polos Mayang, yang begitu dekat dengan tubuhnya, membuatnya semakin tergoda untuk terus mendorong gadis itu memilih pakaian-pakaian yang lebih berani.Mayang, ta

    Last Updated : 2025-04-09
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 05

    Setelah api menyala, Valdi menarik tangannya perlahan, namun posisi mereka masih sangat dekat.“Nah, begitu caranya. Mudah kan?” tanya Valdi, suaranya terdengar lebih pelan dan dalam.“Iya, Om. Ternyata gampang,” jawab Mayang, suaranya terdengar sedikit goyah karena posisi intim mereka. Dia bisa merasakan napas Valdi di lehernya, membuat jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya.Valdi merasa bahwa situasi ini semakin intens. Napasnya berat, dan dia harus menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu yang lebih. Namun, perasaan yang muncul dari sentuhan tadi masih terus menghantui, membuat pikirannya dipenuhi oleh bayangan-bayangan yang tidak seharusnya ada.“Baguslah kalau kamu sudah paham,” kata Valdi akhirnya, berusaha mengakhiri momen itu sebelum situasi menjadi lebih canggung. Dia melangkah mundur, memberikan ruang bagi Mayang untuk bergerak lebih bebas.Setelah situasi di dapur yang baru saja terjadi, Valdi merasa perlu melakukan sesuatu untuk mengalihkan pikirannya dari ketega

    Last Updated : 2025-04-09
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 06

    Mayang terkejut sebentar tapi kemudian mengangguk, merasa sulit untuk menolak permintaan Valdi.“Boleh, Om,” jawabnya.Mereka duduk di ruang keluarga yang bersebelahan dengan kamar mereka. Valdi menyalakan TV, memilih sebuah film yang sedang tayang. Mayang duduk di lantai, agak jauh dari sofa tempat Valdi duduk, merasa agak canggung untuk duduk di dekatnya.Namun, Valdi segera menarik pergelangan tangan Mayang dengan lembut, membuatnya terkejut.“Duduk di sini, Mayang. jangan di lantai,” katanya sambil menepuk sofa di sampingnya.Mayang ragu sejenak, tapi kemudian mengikuti arahannya dan duduk di sebelah Valdi. Dia mencuri-curi pandang ke arah Valdi, menyadari bahwa pria itu memang gagah dan tampan. Wajahnya tegas, rahangnya kuat, dengan sorot mata yang tajam namun lembut.Om Valdi seganteng ini kenapa diceraikan istrinya ya? pikir Mayang, sedikit penasaran. Aroma pheromone yang samar tapi kuat mulai tercium olehnya, membuat perasaannya sedikit bergetar. Ada sesuatu dalam aroma itu ya

    Last Updated : 2025-04-11

Latest chapter

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 92

    Tanpa menunggu lagi, Valdi langsung merespons godaan Mayang dengan gairah yang tak terbendung. Dia mendekatkan wajahnya ke payudara Mayang dan segera menghisap puting pinknya dengan rakus, tanpa peringatan. Bibirnya dengan cepat bergerak, menikmati kelembutan kulitnya yang terbuka. Mayang terkejut sesaat, tapi kemudian tertawa kecil, suara tawa itu diiringi dengan desahan halus ketika rasa geli bercampur kenikmatan mulai mengalir di tubuhnya."Mas, aaahh…," Mayang menggeliat manja, tubuhnya sedikit melengkung, tangannya secara refleks melingkari kepala Valdi, menariknya lebih dekat. Napasnya mulai terasa lebih berat, matanya terpejam sambil menikmati sensasi yang diberikan Valdi.Valdi tak berhenti, bibirnya bergerak dengan keterampilan yang telah terbentuk dari kedekatan mereka selama ini, menelusuri setiap lekukan dengan penuh keinginan.Mayang menggeliat lebih dalam, tubuhnya bergerak mengikuti rit

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 91

    "Pak Bowo," jawab Luna dengan suara gemetar.Celine menggeleng sambil mendesah. "Ya elah, aki-aki macam-macam aja," gumamnya sambil menatap Valdi. Valdi, yang kini mulai serius, mengeluarkan ponselnya."Permata Airlines kan?" tanya Valdi lagi, memastikan."Iya, Mas..." Luna mengangguk, berusaha mengendalikan perasaannya.Celine, yang merasa ada sesuatu yang aneh dengan cara Valdi bersikap, menatapnya dengan heran. "Sapa sih loe kenal?" tanyanya, sedikit bingung.Valdi tertawa kecil. "Gue nggak kenal, cuma dia yang kenal gue," jawabnya sambil tersenyum jahil.Celine tertawa kecil, lalu dengan suara khasnya menirukan gaya bicara Mandra. "Sombong amat…"Valdi mengabaikan godaan Celine dan mulai mencari kontak di ponselnya. "Brandon kan? Brandon Atmajaya?" gumamnya sambil mengetik.Celine menatapnya ka

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 90

    Malam itu memang menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi Valdi—suatu malam yang benar-benar berbeda dari semua pengalaman bercintanya selama ini. Intensitas, keintiman, dan permainan antara Sarah dan Kamala tak hanya memikat tubuhnya, tetapi juga mengikat pikirannya. Valdi seakan terseret ke dalam pusaran gairah yang seolah tak pernah surut, bahkan saat malam berganti pagi.Namun, perjalanan pulang menuju Jakarta keesokan harinya ternyata tidak memberikan jeda yang diharapkan Valdi. Jika semalam sudah penuh dengan godaan dan kenikmatan, pagi dan siang di perjalanan ini seakan menjadi perpanjangan dari permainan mereka. Dalam mobil, Sarah dan Kamala tidak membiarkan suasana tenang. Bukan hanya hubungan fisik, namun keterikatan emosional dan seksual mereka semakin jelas, membuat Valdi tak bisa sepenuhnya berkonsentrasi pada jalan di depannya.Sambil memegang setir, Valdi mendesah panjang ketika merasa sesuatu yang lembut

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 89

    Sarah bergabung dengan Kamala, berlutut di pinggul Valdi, berhadapan dengan Kamala. Dia menekan payudaranya pada payudara Kamala, meremasnya dengan erat, menciptakan kontak kulit yang lembut dan sensual. Sarah juga berkontribusi dengan air liurnya, membuat campuran yang menggairahkan di antara payudara mereka. Mereka menggesekkan payudara bersama, menciptakan 'vagina payudara' yang panas dan basah untuk batang Valdi.Valdi mengerang, mendorong pinggulnya ke arah mereka. Dia menyetubuhi payudara mereka dengan penuh gairah, daging keras dari batangnya meluncur di antara payudara mereka, menusuk jaringan sensitif. Kamala dan Sarah menikmati sensasi tambahan dari payudara dan puting yang tertekan erat bersama.Kamala, dengan inisiatif yang tak tertahankan, menarik payudaranya dari perkelahian sensual itu. Dia menurunkan mulutnya dengan penuh gairah ke batang Valdi yang terjepit di antara payudara Sarah. Sarah, dengan gerakan yang le

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 88

    Seketika Kamala menarik tangan Valdi dengan lembut namun tegas, ia memberikan tatapan penuh arti."Mandi dulu yuk, biar seger," katanya sambil tersenyum. Valdi, meski sedikit terkejut dengan inisiatif Kamala, mengikuti tanpa banyak berpikir. Sensasi kelelahan dari hari yang panjang tampaknya membuat ide mandi bersama terasa lebih menarik.Mereka masuk ke kamar mandi, disusul oleh Sarah yang mulai melepaskan pakaiannya satu per satu, memperlihatkan tubuhnya tanpa ragu. Matanya masih menyiratkan godaan, senyum tipis terus menghiasi bibirnya. Saat di kamar mandi tanpa banyak bicara, ia beralih membantu membuka pakaian Valdi, jemarinya bergerak lincah menanggalkan setiap helai kain yang masih melekat di tubuh pria itu.Air dari shower mulai mengalir ketika Kamala memutar keran. Suara gemericik air memenuhi ruangan

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 87

    Pak Bachtiar, yang tadinya arogan, kini mulai gemetar. "T-tunggu... Kita bisa bicara baik-baik... tidak perlu melibatkan polisi," katanya dengan suara yang lebih rendah dan penuh ketakutan, merasa bahwa semua kendali kini berada di tangan Valdi.Valdi tetap menatapnya dengan tajam, memastikan Pak Bachtiar benar-benar mengerti bahwa ia tak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih jauh jika diperlukan.Valdi dengan tenang mengeluarkan tasnya, membuka ritsletingnya, lalu mengeluarkan sebuah map tebal. Dengan gerakan mantap, ia menyimpan map tersebut di depan Pak Bachtiar yang kini semakin gelisah. Wajah Pak Bachtiar yang tadinya penuh arogan kini berubah tegang, merasa terperangkap dalam situasi yang tak pernah ia duga."Silakan kalau mau dibaca... lalu tanda tangan," kata Valdi dengan nada dingin namun tegas. Ia menat

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 86

    Keesokan harinya, Valdi, Sarah, dan Kamala sudah bersiap di hotel melati. Valdi dan Sarah berada di kamar sebelah, memantau situasi, sementara Kamala bersiap di kamar target, memainkan peran yang akan menjadi kunci dalam rencana mereka.Sejak pagi, Sarah telah mengirimkan beberapa pesan kepada Pak Bachtiar, menyamarkan perjalanannya ke Cirebon. Ia menjanjikan akan tiba di hotel sekitar jam 3 sore, memberikan kesan bahwa semuanya berjalan sesuai rencana yang diinginkan Pak Bachtiar. Namun, Pak Bachtiar baru bisa tiba di hotel setelah menutup tokonya, diperkirakan sekitar jam 5.30 sore.Di kamar target, Kamala bersiap dengan teliti. Hanya berbalut handuk yang dililitkan dengan longgar di tubuhnya, memperlihatkan belahan dadanya yang menggairahkan, dengan rambut yang masih basah seolah baru saja selesai mandi. Akting ini dirancang untuk membuat Pak Bachtiar lengah

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 85

    "Mas... aku diapain tadi? Enak banget..." bisik Sarah, suaranya sedikit lemah namun dipenuhi kehangatan, sementara ia memeluk Valdi erat, bibirnya menggigit pelan bibir bawahnya, tatapannya penuh rasa puas yang bercampur keheranan.Valdi hanya tersenyum kecil, merasakan kepuasan dalam dirinya. Melihat Sarah merasakan sesuatu yang belum pernah ia alami seumur hidupnya membuat Valdi merasa puas, seolah misi pribadinya tercapai."Rahasia, biar kamu nggak kabur dari Mas," jawab Valdi sambil tersenyum licik, matanya berkilat penuh godaan.Sarah menatapnya dengan ekspresi lembut, senyuman tipis masih ada di bibirnya, namun nada suaranya berubah pelan, lebih emosional. "Mas... aku yang takut ditinggal, Mas..." ucapnya lirih, matanya mulai berkaca-kaca. Ada ketakutan yang samar, perasaan takut kehilangan yang tiba-tib

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 84

    Kamala merasakan puncak kenikmatan mendekat. Ia perlahan mencabut batang kecilnya dari pantat Sarah dan mulai mengocoknya dengan cepat. Tubuhnya berguncang, dan dengan desahan yang semakin tinggi, ia mencapai puncak kenikmatan."Ahh, ah, ahhhhhh," erang Kamala, tubuhnya bergetar saat cairan spermanya memancar di punggung Sarah. Sensasi orgasme yang kuat membuat tubuhnya lemas, dan ia terkulai di samping Valdi, masih merasakan gelombang kenikmatan yang tersisa.Sarah, sudah berada di ambang kenikmatanpun, mulai menggeliat di atas tubuh Valdi. Ia menaik-turunkan pinggulnya dengan lebih kencang, merasakan gelombang kenikmatan yang semakin kuat."Mas... mhh, aku mau... shh…," desah Sarah, suaranya putus-putus, penuh gairah yang tak terbendung.Valdi, memahami tanda-ta

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status