Share

GLP54

last update Last Updated: 2025-08-24 18:02:25

Pintu menutup rapat. Hening menggantung, hanya terdengar dengung samar dari mesin pendingin ruangan. Kian duduk di kursinya, punggungnya menegang, kedua tangannya terkepal di atas meja. Kata-kata Chaca masih terngiang, berlapis dengan suara aparat yang tadi mengobrak-abrik seluruh kantor. Dadanya sesak, seolah ada bara yang masih tak dapat dipadamkan.

Ia menatap layar ponsel yang bergetar pelan di tangannya. Butuh waktu lama sebelum akhirnya ia menekan nama yang tersimpan di daftar kontaknya. Nama yang selama ini menjadi tempat ia percaya. Rendy, sahabat yang tumbuh bersamanya sejak dulu, dan kini duduk di kursi kepolisian dengan kedudukan yang tak bisa diremehkan.

Nada sambung terdengar. Jantung Kian ikut berdetak mengikuti setiap bunyinya. Hingga suara berat di seberang sana menjawab.

“Kian.”

Hanya satu kata, tapi ada ketegangan di dalamnya.

Kian menarik napas, menahan diri agar suaranya tidak pecah oleh amarah. “Ren, kamu sudah dengar, bukan? Mereka menyita kantorku. Dana dibekukan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Liar Pernikahan   GLP66

    Ketukan palu hakim terdengar lagi, kali ini lebih keras, memecah kegaduhan yang hampir tak terkendali. Suara itu menggetarkan ruang sidang, membuat bisik-bisik dan teriakan tertahan seketika.“Cukup! Ini ruang sidang, bukan panggung sandiwara,” suara hakim terdengar berat, dingin, menusuk. “Saudari Chaca, Anda tidak memiliki kapasitas untuk memberikan keterangan di sini. Kehadiran Anda jelas mengganggu jalannya sidang. Dengan ini, saya perintahkan petugas untuk segera mengeluarkan Anda dari ruang persidangan.”Chaca terperanjat. Wajahnya yang masih basah air mata membeku, berganti guratan kekecewaan dan keterkejutan. Ia mencoba melangkah maju, hendak membela diri, tetapi dua petugas berseragam sudah berjalan mendekat. “Yang mulia … saya hanya ingin —” suaranya terputus ketika bahunya disentuh petugas. Ia digiring keluar, sementara blitz kamera wartawan kembali menyambar, menangkap setiap ekspresi putus asa yang terpampang jelas di wajahnya.Kian menunduk, jemarinya masih mengepal.

  • Gairah Liar Pernikahan   GLP65

    Ketukan palu hakim kembali menggema, seakan menyalakan kembali tensi sidang yang sempat vakum lima belas menit. Riuh rendah suara dari kursi pengunjung mendadak teredam begitu hakim membuka lembaran di hadapannya.“Pihak pembela, silakan ajukan saksi kunci,” suara hakim tegas, berat, memecah keheningan.Feri Dasuki berdiri tegak, wajahnya penuh keyakinan setelah diskusi intens di ruang konsul beberapa saat lalu. “Yang mulia, kami hendak memanggil saksi kunci yang dapat membuktikan bahwa laporan keuangan yang dijadikan dasar tuduhan terhadap klien kami, Kian Mahesa, adalah hasil manipulasi. Dengan hormat, kami memanggil … Haikal Sandro.”Suara gumam dan bisikan terdengar di antara bangku penonton. Nama itu terdengar asing di telinga publik, tapi sikap mantap Feri membuat semua orang menahan napas, menanti sebuah kejutan yang akan muncul.Pintu belakang ruang sidang terbuka. Semua kepala menoleh. Hakim mengangkat dagunya, bersiap menyambut saksi yang namanya baru saja disebut.Namun y

  • Gairah Liar Pernikahan   GLP64

    Ketukan palu hakim kembali menggema, meredakan riuh sesaat di ruang sidang. Semua mata kini tertuju pada sosok perempuan yang baru saja berdiri lantang di hadapan majelis.“Yang mulia!” suara Runa Kartika terdengar tegas, nyaring, membawa gelombang kejutan. “Semua laporan itu … memang sudah ditukar oleh seseorang!”Ruangan seketika senyap. Hakim mencondongkan tubuhnya, alis terangkat tajam. “Siapa Anda? Apa kapasitas Anda berbicara di ruang sidang ini?” tanyanya, penuh wibawa.Runa menarik napas dalam, lalu menjawab dengan lantang, “Saya, Runa Kartika. Salah satu kuasa hukum dari terdakwa, Kian Mahesa.”Bisik-bisik kembali bergaung, kali ini dengan nada tak percaya. Sementara Kian menatap Runa, campuran lega dan haru memenuhi sorot matanya. Ia tahu, Runa tak akan membiarkannya jatuh. “Yang mulia,” lanjut Runa, sembari mengangkat map coklat yang dibawanya, “saya memiliki bukti bahwa laporan keuangan Surya Group yang dijadikan dasar tuduhan ini bukan hanya dimanipulasi, tetapi benar-be

  • Gairah Liar Pernikahan   GLP63

    Malam itu bergulir dalam denyut yang semakin cepat, dalam sentuhan yang semakin dalam, dalam desahan yang pecah berulang kali memecah kesunyian. Waktu seakan lenyap, dunia seakan berhenti, menyisakan hanya mereka berdua yang tenggelam dalam pusaran hasrat dan perasaan yang lama terpendam.Kian memacu, hentakan demi hentakan itu semakin kuat dan liar. Tangannya menahan sepasang tangan Runa tepat di atas kepalanya, seolah tak ingin memberi kesempatan bahkan untuk menjauh sedikit saja darinya. Setiap hentakan itu seperti hendak meluluhlantakkan tubuh Runa, membuat tubuhnya semakin gelisah dalam kenikmatan yang menggelitik melewati sistem sarafnya. Terasa sensasi.aneh di dalam perutnya, yang bahkan tak dapat digambarkannya dengan kata-kata. Panas! Setiap gesekan itu terasa panas di kulitnya, setiap hentakan itu seperti menyiksanya dengan kenikmatan yang ia bahkan tak tahu, ingin dihentikannya atau justru diinginkannya.Sentuhan itu seperti api yang berkobar di bawah kulitnya, membawanya

  • Gairah Liar Pernikahan   GLP62

    Runa memejamkan matanya. Namun sesaat kemudian ia melepaskan Kian dengan dorongan pelan. Bibirnya masih panas oleh ciuman tadi, tapi suaranya bergetar menahan keraguan.“Kian … bagaimana dengan Chaca?”Pertanyaan itu meluncur lirih, tapi tajam, menusuk di antara jarak mereka yang masih terlalu dekat. Mata Runa bergetar, ia menolak sekaligus menunggu sebuah jawaban. “Aku nggak mau jadi orang ketiga. Aku nggak mau jadi perempuan yang merusak hubungan orang lain. Kamu tahu gimana hidupku dulu. Aku pernah jadi istri yang cuma sekedar status. Aku tau rasanya diabaikan, karena itu aku nggak akan pernah rela menyeret perempuan lain ke tempat itu.”Kian terdiam, wajahnya menegang, lalu mendekat satu langkah lagi. Tangannya mengangkat dagu Runa, memaksanya untuk menatap lurus ke arahnya. Nafasnya berat, tapi matanya bergeming.“Runa, denger aku baik-baik. Aku nggak pernah, sedikitpun, menganggap dia spesial. Aku mungkin pernah hampir terseret keadaan, tapi hatiku nggak pernah ada buat dia. Da

  • Gairah Liar Pernikahan   GLP61

    Sepanjang perjalanan pulang, pandangan Runa kosong menatap ke luar jendela. Kilasan wajah Darrel, tawarannya, dan ancaman halusnya terus berputar di kepala. Ia masih bisa mendengar jelas suara laki-laki itu, begitu yakin bisa menariknya kembali hanya dengan janji manisnya. “Kalau kamu pulang, Litha akan aku usir malam ini juga.”Runa memejamkan mata. Ia tahu persis, itu hanya pola yang akan kembali berulang. Ia tahu Darrel melakukan itu hanya demi keuntungan pribadinya. Namun masalahnya jika ia menolak, Kian bisa saja menanggung akibat yang tak seharusnya. Tuduhan itu, mungkin akan berubah menjadi masalah yang semakin besar dan jika benar-benar masuk pengadilan, maka reputasi Kian akan hancur. “Run?” suara Juwita memecah lamunannya saat mobil yang ditumpanginya sudah berhenti di depan apartemen.Runa tersentak ringan sebelum mengangguk. “Terima kasih.”“Yakin, nggak mau aku temenin malam ini?”Runa tersenyum samar, meski matanya letih. “Aku butuh sendiri. Jangan khawatir. Aku akan ba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status