Hari ini kediaman terasa sunyi. Vella bosan ketika tidak melakukan aktivitas apapun. Pasalnya Regha menyuruhnya melakukan kegiatan yang berat. Padahal tidak ada yang bisa ia lakukan di sini.Sebagai seorang istri ia merasa tidak berguna lantaran tidak bisa memasak. Regha tak pernah mempermasalahkan hal itu. Namun, Vella sadar diri. Ia tak bisa pasrah dan meratapi kekurangannya. Setidaknya ada yang bisa diandalkan darinya.Dengan bantuan asisten rumah tangga. Vella memberanikan diri untuk memasak. Dulu ia pernah membantu ibunya ketika bergelut dengan alat masak. Akan tetapi, wanita itu menyuruhnya untuk diam tanpa melakukan apapun.Vella sadar akibat terlalu dimanjakan oleh ibunya. Ia sampai tidak ada keinginan untuk belajar memasak. Seorang wanita yang tidak bisa berkecimpung di dapur rentan mendapat cibiran.“Aku harap Regha suka dengan masakanku,” gumam Vella.Awas saja sampai Regha nanti tidak menunjukkan apresiasi yang lebih terhadap masakan pertamanya. Ia sudah berjibaku dan memi
“Ganti bajumu, jangan harap bisa bekerja di sini kalau penampilanmu seperti itu.” Regha meneliti penampilan Vella dari atas hingga bawah dengan kesan merendahkan.Vella tidak yakin dengan seorang pria yang baru diketahuinya berstatus sebagai bos barunya. Regha yang ia kenal telah mati. Penampilannya seperti pemulung disebabkan oleh kesombongan pria itu.Deretan angka serta huruf di plat mobil yang membuatnya terciprat genangan air ketika sedang dalam perjalanan adalah milik Regha. Pagi yang buruk untuk melakukan aktivitas. Pasalnya hujan deras mengguyur hingga dua jam lamanya. Wanita itu terus berlari hingga ke halte bus. Sayangnya Vella tak menemukan satu pun kendaraan yang lewat. Ingin memulai awal yang baik justru mendapat kemalangan. Tidak biasanya bus yang ia tumpangi penuh dan tidak menyisahkan celah untuknya masuk.Terpaksa Vella harus berjalan dari rumah hingga ke tempat kerjanya. Belum sempat menghela nafas lega, nasib sial terus menimpanya. Pakaian wanita itu terciprat genang
“Apa kamu takut karena sudah tidak perawan lagi? Aku tidak suka bekas orang lain. Tapi, denganmu tidak masalah bagiku,” ucap Regha.Vella tergugu mendengar setiap kata yang keluar dari bibir pria itu. Hatinya remuk tak tersisa menerima hinaan menyangkut kehormatannya. Semua orang tahu jika ia dari kalangan bawah. Hidup dari keluarga sederhana yang berjuang dari nol. Beda dengan Regha yang bergelimang harta.Materi tak menjadikan seseorang dalam proses pendewasaan. Lihatlah sekarang perbuatan Regha yang sangat tidak bermoral. Pria itu lahir dari sosok ibu. Tanpa sadar, Regha menjatuhkan martabat seorang wanita.Hanya dengan sekali dorongan, Vella sudah terjatuh. Tubuh mereka saling menindih. Belum lagi Regha yang menilainya sebagai wanita paling kotor di dunia ini.“Lepaskan aku!” teriak Vella sambil meronta-ronta.Saat ini Vella berusaha kabur dari kungkungan Regha. Tetapi, posisinya benar-benar tidak menguntungkan. Tangannya ditarik ke atas dan dicengkram kuat oleh pria itu.Bertamba
“Bercandamu tidak lucu, Sayang. Selama ini aku mati-matian tidak menyentuhmu. Apa ini balasanmu?”Deon tersenyum miris. Vella pasti bercanda, karangan yang tidak masuk akal agar wanita itu bisa bebas darinya. Vella selalu menolaknya jika ia melampaui batas. Alangkah teganya kalau tunangannya bermain api di belakangnya.Yang benar saja, Deon menjalani hubungan selama empat tahun lamanya tanpa ada hubungan intim di dalamnya. Hanya sebatas pelukan, dan ciuman. Tidak sampai merembet ke ranah terlarang.Perasaan Vella campur aduk. Masalah sebesar ini tidak mungkin dijadikan bahan lelucon. Apalagi menyangkut harga diri. Isi kepala wanita itu kini sangat penuh, pusing dengan segala masalah yang datang silih berganti. Tidak ada tempat berkeluh kesah kian membuatnya sengsara.Vella sedang tidak mempertontonkan drama, ia payah dalam akting. Dunia penuh dengan panggung sandiwara. Bohong pun tidak ada gunanya.“Apa ucapanku terlihat bercanda? Kamu tahu sendiri aku bukan tipe orang yang suka bohon
“Regha,” ucap Vella lirih.Deon menanggapi dengan senyuman terpaksa. Pantas saja Vella seolah menutupi identitas sang pelaku. Sahabat sekaligus musuh bebuyutannya lah yang menjadi duri dalam hubungannya bersama Vella.Pria itu menggali informasi atas kejadian yang menimpa Vella. Berkaitan dengan Vella sama saja berurusan dengannya.Vella tidak bisa menghindar dari paksaan Deon. Semakin ia diam, semakin bertambah pula kemarahan pria itu. Ia menceritakan dari awal hingga akhir perbuatan bejat Regha. Tak lupa ia juga mengatakan kalau tidak tahu mengenai tempatnya bekerja adalah milik Regha.Setelah menceritakan semuanya, Vella bukannya mendapat ketenangan malah semakin risau. Deon pergi begitu saja meninggalkannya dalam keadaan seperti ini. Ia takut Deon akan menghampiri Regha dan membuat kekacauan.Tenaga Vella tak tersisa sama sekali. Tubuhnya terasa sangat lemas. Takutnya jika ia mengejar Deon dan ikut bersama pria itu akan memicu masalah baru. Ia harus merapikan kamarnya sebelum oran
“Apa yang kalian bicarakan?”Vella dan Deon menoleh ke sumber suara. Mereka terkejut melihat kedatangan laki-laki yang merupakan ayah kandung Vella. Tubuh Vella mendadak kaku.Kecerobohan Vella lupa tidak mengunci pintu mengantarnya pada kemarahan sang ayah. Wanita itu bersembunyi di balik tubuh kekar Deon. Ia tidak berani berhadapan langsung dengan pria itu.Deon berusaha melindungi tunangannya dari amukan Adnan. Vella sering bercerita mengenai siksaan yang dilayangkan pria itu. Namun, Deon baru melihat betapa buruknya pola didik dari Adnan saat ini.“Plak!”Adnan tak mempedulikan larangan dari calon menantunya. Ia tidak mungkin salah dengar. Putrinya telah melakukan kesalahan besar. Pukulan Adnan terus membabi buta. Ia tak mempedulikan bahwa Vella adalah darah dagingnya. Tak cukup dengan sekali tamparan, Adnan kembali menampar pipi anaknya. Pria itu sudah dikuasai oleh bisikan setan.Rambut Vella dijambak oleh ayahnya hingga kepalanya menengadah ke atas. Vella tahu jika dirinya tela
“Tidak mau. Apa untungnya aku menemui Vella?” Regha enggan menuruti perintah dari kakaknya.Bagi Regha tap perlu lagi berhubungan dengan Vella. Pembalasan dendamnya cukup sampai di sini. Ia berhasil menghancurkan wanita itu. Sama seperti dulu Vella mempermalukannya di depan umum.Jika tahu Regha tumbuh menjadi keras kepala. Alice seharusnyaa berdoa agar tidak mempunyai adik yang memalukan seperti ini. Harga dirinya seolah direndahkan. Bukan hal asing lagi jika seorang perempuan saling memberi dukungan.Rasa sakit yang selama ini terpendam dibalas hanya dengan kata maaf rasanya tidak adil. Regha merasa dirinya paling benar dan merenggung kehormatan seorang wanita bukanlah masalah yang besar. Hati nuraninya sudah dibutakan oleh dendam yang begitu besar pada Vella.“Bagaimana jika Vella hamil anakmu nanti? Apa kamu masih tidak mau menikahinya juga?”Alice tak mau adiknya menjadi pria penggecut. Ia menuntut Regha untuk bertanggung jawab. Sekali pun Regha adalah saudaranya. Kali ini Alice
“Sebenarnya apa maumu?” tanya Vella tegas.Orang yang pada dasarnya baik tidak akan haus akan pujian. Kesombongan terletak pada diri Regha. Dengan bangganya pria itu menyombongkan perbuatan bejatnya.Vella menggigit kuat bibir bawahnya guna menahan air mata yang menggenang di pelupuk. Regha seolah tak berdosa dan malah menantangnya. Seumur hidup itu lama dan ia tak mau mengarungi bahtera rumah tangga dengan pria seperti ini.“Sakit dibalas sakit. Kamu pergi begitu saja meninggalkanku di saat rasa cintaku begitu besar padamu. Bukankah itu hal yang menyakitkan?”Perasaan cinta yang semula menggebu berubah menjadi dendam. Regha masih ingat betapa sakitnya ditinggalkan oleh Vella ketika mereka baru saja merajut kasih. Tidak ada yang mengatakan putus di antara keduanya. Namun, Vella telah mengkhianatinya. Vella yang saat itu masih berstatus sebagai kekasihnya hilang bak ditelan bumi.Wanita itu tergugu mendengar pengakuan Regha. Jadi, selama ini Regha masih mengingat kejadian itu. Jika ia