Share

Seperti Hujan

Author: Atieckha
last update Last Updated: 2025-07-01 13:00:03

“Naylaaaa!” panggil Darren lantang.

Suara pria itu terdengar sangat menyebalkan di telinga Nayla.

“Ya ampun…” gumam Nayla, kesal. “Gila beneran ini orang...”

Ia berjalan cepat keluar rumah, tapi tidak membuka pagar. Ia hanya berdiri di balik pintu pagar besi rumahnya, menatap Darren dengan wajah tak suka.

“Apa begini kelakuan seorang CEO perusahaan ternama di Asia Tenggara? Datang ke rumah orang tanpa sopan santun? Atau jangan-jangan memang aslinya memang begini?” seru Nayla, tak bisa menyembunyikan amarahnya.

Ekspresi Darren yang menyeringai malah membuat Nayla makin kesal. Cara pria itu berdiri dengan wajah menyebalkan dan sikap seenaknya membuat Nayla ingin menyiram mukanya dengan air bekas cucian piring.

“Makanya cepat buka pagarmu. Aku harus bicara denganmu,” kata Darren dengan nada memaksa.

“Maaf, saya tidak menerima tamu. Kecuali Anda datang menyerahkan nyawa!” Nayla membalas dengan tajam, dingin, dan sangat tidak bersahabat.

Alih-alih jera, Darren justru tertawa, seenaknya. T
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Lusiara
............ rasain lu ren disiram air seember
goodnovel comment avatar
SAKURA
bagoesss..heran deh Darren..Krn sikapnya kayak gini sempet gak percaya kalau dia tampan..wah..ketampanan yang sia sia
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 170

    “Keduanya dong, sayang,” jawab Darren.Nayla melepaskan ikat pinggang sang suami, menurunkan celana suaminya lalu meletakkan dengan rapi di meja yang ada di sana agar nanti bisa dipakai lagi oleh suaminya. Sementara pria itu membuka jas kerja dan juga kemejanya. Godaan untuk menyentuh sang istri lebih penting dari meeting pagi ini.Nayla duduk di kursi panjang, dia langsung memasukkan milik sang suami ke dalam mulutnya. Mulutnya terasa sangat penuh. Darren berusaha keras agar tak mendesah saat Nayla menghisap miliknya penuh nafsu. “Oooooh, sayang,” desah Darren.Tangannya meremas dada suami istri. Semakin dia dibuat melayang, semakin kuat remasan tangannya. Setelah puas dimanja oleh bibir istrinya, Darren langsung berjongkok di bawah istrinya yang duduk di atas kursi. Dia menghisap dada Nayla dengan adil dan memberi tanda kepemilikan yang banyak di sana.Desahan dari mulut keduanya sedikit ditahan agar tak sampai membangunkan Raja.Darren akhirnya melakukan penyatuan.Menghentak tubu

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 169

    Raja berlari kecil dari arah kedua orang tuanya, membawa sebongkah marshmallow di tangannya yang belepotan saus barbeque. Wajahnya ceria, matanya berbinar saat melihat Nayla dan Darren duduk berdampingan di ayunan yang baru saja mereka tata rapi tadi sore.Tanpa banyak bicara, bocah tiga tahun itu langsung memanjat ke tengah dan duduk di antara Mama dan Daddynya.“Kalau kita jadi ke Jepang, Daddy mau beliin Raja robot lagi, nggak?” tanyanya sambil menggoyang-goyangkan kaki kecilnya.Darren terkekeh pelan, lalu mengecup pipi putranya. “Mau dong. Kan Daddy sudah janji mau beliin yang banyak buat Raja.”“Yeeeee. Asyiiiiik! Raja bakalan punya banyak robot. Raja seneng banget,” serunya sambil mengepalkan tangan, seolah baru memenangkan perlombaan.Nayla membersihkan tangan sang anak dengan tisu basah antiseptik. Anak itu kemudian memeluk Darren erat-erat dan mengecup pipi pria itu dengan polos dan tulus. Pelukan kecil itu terasa seperti jebakan manis bagi Darren. Dalam diam, dadanya sesak

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 168

    “Kenapa kau marah-marah?” tanya Miranda tanpa menoleh, ketika Maria masuk ke ruang tamu dan langsung menjatuhkan diri ke sofa dengan napas tersengal.“Barusan... Maria sudah lakukan yang Tante suruh,” ucapnya masih ngos-ngosan, sambil melempar tas tangan ke meja.Miranda akhirnya menoleh, mengangkat alis. “Bagus dong kalau begitu. Lalu gimana tanggapannya? Berani enggak dia melawan kamu?”Waktu menunjukkan pukul 18.58. Langit sudah mulai gelap. Lampu-lampu halaman rumah Atmaja mulai menyala otomatis, menyisakan suasana remang di dalam ruangan. Tapi ketegangan di wajah Maria jelas terlihat, membuat Miranda semakin penasaran.“Kamu sudah lontarkan semua kata-kata kasar seperti yang Tante ajarkan, bukan?” tanya Miranda lagi. Suaranya seperti sedang menilai hasil kerja bawahan.Maria mengangguk cepat. “Sudah semua, Tante. Tapi ternyata... orangnya enggak ada di rumah.”Miranda langsung melotot. “Kau bodoh apa gimana, sih? Sudah tahu orangnya enggak ada, kau masih marah-marah di sana?”Mar

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 167

    “Cieeee yang punya Daddy kaya raya. Apa aja dipenuhi maunya. Coba Raja minta dibeliin privat jet dulu deh sebelum Daddynya Raja bangkrut.”Plak.Suara benturan kecil terdengar begitu batang sapu yang dipegang Darren menyentuh bahu Marcella dengan pas. Bukan keras, tapi cukup bikin Marcella meringis sambil meringkuk.“Aduh,” ia mengaduh, langsung melirik tajam ke arah Darren. “Sialan.”Raja langsung tertawa terpingkal-pingkal. Bocah itu sampai menepuk-nepuk paha kecilnya karena geli lihat kelakuan Daddy dan Aunty-nya yang seperti anak-anak kalau sedang bertemu. Baginya, melihat dua orang dewasa saling goda dan ribut soal hal sepele jauh lebih lucu dari nonton kartun di TV.“Kalau ngomong dijaga ucapannya. Doain orang bangkrut,” Darren nyolot. Meskipun wajahnya datar, tapi dia tetap melotot ke Marcella sambil masih megang batang sapu seolah bersiap melempar kalau cewek itu makin ngawur omongannya.Marcella mendengus, rambut panjangnya dikibaskan kasar. “Nanti aku batal kasih Bayu, kapo

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Hanya 3 Jam

    Setelah puas melihat-lihat area depan rumah, Darren mengajak Nayla dan Raja berkeliling ke halaman belakang. Mereka berjalan santai melewati batu alam yang tersusun rapi sebagai pijakan, dikelilingi rerumputan hijau yang tampak segar.Di halaman belakang, ada hamparan bunga mawar yang mulai mekar. Beberapa mekar sempurna, sisanya masih kuncup. Warnanya merah muda, putih, dan merah darah. Di sebelah kanan, tampak kolam renang berukuran sedang, airnya jernih dan berkilau terkena cahaya sore. Tak jauh dari situ, ada kolam ikan arwana yang cukup dalam. Ikan-ikan besar itu berenang tenang, sesekali menyembul ke permukaan. Darren menunda waktu mereka untuk melihat rumah ini. Awalnya mereka ingin melihat rumah ini saat jam makan siang, tapi gara-gara ada Maria yang mengacaukan semua pikiran pria itu, sehingga dia mengajak anak dan istrinya datang saat jam pulang kantor. Bahkan dia dan Bayu pulang lebih awal dari karyawan lainnya."Ini kolam arwana ya?" tanya Nayla pelan sambil mengamati air

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Semua untuk Raja

    “Wow, rumahnya bagus banget kayak di film-film itu ya, Ma,” ucap Raja.Matanya berbinar melihat rumah besar di hadapannya. Pilar-pilar tinggi menjulang di bagian depan, cat dindingnya tampak bersih, halaman luas, dan taman tertata rapi. Anak kecil itu masih menggenggam tangan kedua orang tuanya, tapi kepalanya tak henti-hentinya menoleh ke sana kemari, berusaha menyerap semua keindahan yang dilihatnya. Dia sampai menggeleng pelan, seperti tak percaya diajak ke rumah semewah ini.“Kamu suka gak, Boy?” tanya Darren.Raja langsung mengangguk cepat. Senyum lebar mengembang di wajahnya. Dia mendongak menatap wajah sang Daddy dengan ekspresi kagum dan antusias. Darren ikut tersenyum. Hatinya terasa hangat melihat reaksi putranya. Seumur hidupnya, dia belum pernah merasa sebahagia ini. Ternyata sesederhana itu—melihat Raja bahagia saja sudah cukup membuat Darren merasa jadi pria paling beruntung.“Itu kolam ikan koi ya, Dad?” tanya Raja. Kini dia melirik ke arah taman samping, matanya berbin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status