Home / Romansa / Gairah Panas Sahabat Suamiku / Bab 116. Pemilik Gedung Itu...

Share

Bab 116. Pemilik Gedung Itu...

Author: Kak Gojo
last update Last Updated: 2025-11-01 20:36:31

Flashback…

Sebelum Sean menemukan Elyssa…

Sean menyelesaikan rapat daruratnya dengan tim di Dubai tepat pukul 19.30. Ia segera mematikan laptop, lalu berpamitan pada koleganya di ruang rapat.

Pikiran Sean langsung tertuju pada Elyssa. Waktu menunjukkan pukul 7 malam lebih 30 menit.

"Sial, aku telat," gumam Sean. Ia bergegas keluar dari kantor dan meminta sopirnya melaju secepat mungkin ke hotel tempat Elyssa menunggu.

Dalam perjalanan, Sean terlihat cemas. Entah kenapa sejak sore, ia terus-menerus kepikiran dengan Elyssa. Sean berpikir, mungkin ia hanya merindukan wanita-nya itu.

Sean lalu mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada Elyssa.

[Sayang, maaf. Rapatku baru kelar. Ini sedang dalam perjalanan pulang]

[Sabar ya, Sayang. Jangan keluar kamar!]

Sesampainya di lobi, Sean tidak membuang waktu. Ia langsung menuju lift dan tiba di depan pintu kamar 407. Ia mengetuk pintu, tapi tidak ada yang menyahut.

"Elyssa? Sayang, aku pulang," panggil Sean yang masih berdiri di depan pintu ka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
semi ati
ternyata hotelnya milik Sean
goodnovel comment avatar
Naufal Rifqi
yaa habis lagi......up yg banyak lagi
goodnovel comment avatar
Emak Chua Aya
aku suka sean sat set. emng rifal yg setara sih sean sama albert keluarga mereka mempunyai kekuasaan yg hmpir sama
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah Panas Sahabat Suamiku   Bab 171. Meminta Restu

    Di sisi lain, di mansion Sean, suasana terasa jauh dari kata nyaman.Marina dan Charlie duduk di sofa kulit mahal di ruang tamu, tetapi tubuh mereka kaku dan tegang.Beberapa petugas keamanan berbadan besar yang merupakan anak buah tepercaya Sean berdiri tegap di sudut ruangan, membuat suasana terasa mencekam seperti di ruang interogasi.Kepala Agen Tim Keamanan, seorang pria paruh baya bernama Roy, sudah menjamu mereka dengan teh dan makanan ringan terbaik, tetapi Marina dan Charlie masih berpikir bahwa mereka benar-benar diculik."Kami mohon maaf jika membuat Bapak dan Ibu tidak nyaman," ujar Roy dengan nada penuh penyesalan. "Tapi saya yakinkan, kami orang-orang baik. Kami hanya membantu Bapak dan Ibu melarikan diri dari anak buah Howard Han.""Omong kosong! Kalian menahan kami di sini! Itu namanya penculikan!" jawab Charlie, suaranya dipenuhi amarah yang terpendam."Di mana putri kami? Apa yang terjadi pada Elyssa?" suara Marina bergetar, lebih didominasi rasa takut daripada marah.

  • Gairah Panas Sahabat Suamiku   Bab 170. Aku Mau, Mas

    Elyssa dan Sean tahu betul bahwa mereka harus bergerak cepat sekarang juga.Setelah kabar penangkapan Howard dan Albert tersiar luas, media pasti akan mengalihkan seluruh fokus mereka untuk mengincar keberadaan Elyssa. Menghilang tiba-tiba dari acara perayaan itu adalah langkah yang tepat, tetapi bertahan lebih lama di hotel sama saja bunuh diri.Sean meraih jaket hoodie tebal miliknya yang berwarna gelap— hitam legam— dan memberikannya pada Elyssa."Pakai masker saja gak cukup, Sayang," kata Sean, matanya waspada. "Tutupi gaunmu juga. Warna maroon-nya terlalu mencolok, mereka pasti langsung menyadari bahwa itu kamu."Elyssa segera mengenakan jaket hoodie itu di atas gaun mewahnya. Ia menutup kepala dan menarik tudung jaket hingga menutupi sebagian besar wajahnya.Sean sendiri mengenakan topi baseball dan masker hitam.Dengan pakaian tertutup itu, mereka tampak seperti sepasang idol Korea yang berusaha menghindari sorotan paparazzi.Mereka pun keluar dari kamar hotel, bergerak cepat da

  • Gairah Panas Sahabat Suamiku   Bab 169. Anak Siapa?

    Teriakan kaget Sean memecah keheningan di kamar hotel. Wajah paniknya sangat jelas. Ia dengan cepat mengambil selimut tebal dan menyelimuti tubuh Elyssa, memastikan wanita itu tidak kedinginan.Elyssa, yang tadinya menunduk memegangi perut, kini menatap Sean. Ia menghela napas."Aku juga kaget, Mas. Tapi ini masuk akal," kata Elyssa, mencoba menenangkan diri sendiri. "Beberapa hari ini nafsu makanku aneh, cepat lelah, dan udah dua hari mualnya... benar-benar kuat."Sean buru-buru turun dari ranjang. Tubuhnya telanjang, tapi ia tak peduli. Ia berjalan mondar-mandir di samping ranjang, pikirannya berputar cepat.“Kenapa aku gak sadar ya? Seharusnya aku lebih memperhatikanmu sejak awal!” Sean memegang kepalanya, merasa bersalah. "Bagaimana ini, Sayang? Aku harus panggil dokter sekarang juga! Kita harus pastikan kondisi kamu dan... dia.""Tenang, Mas, tenang dulu." Elyssa meraih tangan Sean, menariknya agar duduk di tepi ranjang. "Kayaknya di luar masih rame deh, Mas. Mungkin sebagian war

  • Gairah Panas Sahabat Suamiku   Bab 168. Mas, Aku Hamil

    Elyssa merespon dengan tarikan napas dalam, membuka sedikit bibirnya, mengizinkan Sean masuk lebih jauh.Ciuman itu kini berubah semakin menuntut, penuh gairah.Sean melepaskan ciumannya sebentar, dahinya menempel di dahi Elyssa. Mata mereka terbuka, menatap satu sama lain dengan napas terengah."Aku mencintaimu, Elyssa," bisik Sean, suaranya parau dan tulus.Mata Elyssa berkaca-kaca, namun senyumnya penuh kelegaan. "Aku juga mencintaimu, Mas."Sean tidak menunggu lebih lama. Ia pun kembali mencium Elyssa, kali ini dengan gairah yang lebih besar.Sambil terus berciuman, Sean mengangkat tubuh Elyssa dari sofa.Elyssa melingkarkan kakinya di pinggang Sean, membiarkan pria itu menggendongnya.Sean berjalan mundur, membawa Elyssa ke tepi ranjang besar di kamar hotel itu. Ia lalu meletakkan Elyssa dengan hati-hati di atas seprai sutra.Tubuh Sean kini menindih tubuh Elyssa, namun ia menopang berat badannya dengan kedua lengan agar tidak memberatkan wanitanya.Sean memutus ciuman, dan berali

  • Gairah Panas Sahabat Suamiku   Bab 167. Merayakan Kemenangan

    Di sisi lain hotel, jauh dari kegaduhan keluarga Han, Elyssa dan Sean masih dalam posisi yang sama, duduk bersebelahan di sofa empuk kamar hotel mewah itu.Tepat setelah layar menampilkan Albert dan Howard yang diseret polisi, Sean dengan lembut mengambil i-Pad dari tangan Elyssa."Tontonannya sudah selesai, Sayang. Kita simpan iPad-nya ya," ujar Sean, suaranya tenang dan hangat.Elyssa mengangguk patuh. "Iya, Mas. Simpan aja." Matanya memancarkan rasa lega dan puas."Jadi, bagaimana tontonannya? Seru, gak?" tanya Sean sambil meletakkan gawai itu di meja samping.Sebuah senyum lebar dan tulus terukir di bibir Elyssa. "Seru banget, Mas. Makasih ya," katanya lalu menghamburkan pelukan erat di tubuh Sean.Sean langsung merangkulkan tangannya di pinggul ramping Elyssa, membalas pelukan itu tak kalah eratnya. "Sekarang kamu udah bener-bener aman, Sayang. Udah gak ada lagi yang bisa gangguin kamu.”Elyssa yang tadinya menenggelamkan kepalanya di dada bidang Sean, pun mendongak. Ia menatap S

  • Gairah Panas Sahabat Suamiku   Bab 166. Tangkap Mereka!

    "Aku mau bercerai, Howard," ulang Tatiana. Wajahnya terlihat tegar, meskipun hatinya sangat hancur.Kalimat itu, meskipun singkat, cukup untuk menghancurkan sisa-sisa kehormatan Keluarga Han yang masih ada. Howard langsung ambruk ke kursinya, seolah semua tulang di tubuhnya telah dicabut. Tubuhnya lunglai, matanya kosong. Ia kini kehilangan segalanya: kekuasaan, reputasi, dan istrinya— semuanya lenyap dalam satu waktu.Sementara Albert, yang masih berdiri di hadapan puluhan pasang mata, hanya bisa tertawa getir. Tawa itu terdengar serak, sebuah suara keputusasaan yang tragis, sebelum lututnya benar-benar menyerah. Tak lama, ia pun kembali ambruk di lantai marmer yang dingin.Para wartawan bereaksi seperti kawanan predator yang mencium darah. Mereka semakin gencar meliput, nekat bergerak maju mendekati area panggung dan memberondong Tatiana dengan pertanyaan bertubi-tubi."Bu Tatiana, tolong ceritakan sedikit tentang luka di wajah Anda!""Apa benar pelakunya adalah suami Anda sendiri,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status