Beranda / Rumah Tangga / Sentuhan Panas Sahabat Suamiku / Bab 233. Makan Malam Keluarga

Share

Bab 233. Makan Malam Keluarga

Penulis: Kak Gojo
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-02 22:44:35

Namun, ia tidak punya pilihan.

“Baik, Mas. Aku pulang sekarang,” tutup Elyssa, lalu memutuskan panggilan.

Ia mencium kening Bulan, berbisik bahwa ia akan kembali, lalu menitipkan Bulan kepada perawat, dan segera meninggalkan rumah sakit dengan perasaan kalut.

****

Setibanya Elyssa di mansion, ia langsung disambut oleh Sean di ruang tamu.

Sean sudah berganti pakaian formal, tetapi raut wajahnya terlihat cemberut.

“Kenapa baru pulang?” tanya Sean, tanpa basa-basi atau ciuman selamat datang. “Aku sudah bilang ini mendesak. Orang tuamu sudah mau sampai.”

Elyssa yang merasa lelah secara fisik dan emosional, kala mendengar nada dingin dari Sean, emosinya pun tumpah.

“Aku baru saja mengurus anak sakit, Mas! Kamu tau itu!” balas Elyssa, suaranya meninggi, menahan air mata frustrasi. “Aku gak paham. Kamu yang bilang kamu menabrak Olivia, kamu bertanggung jawab untuk keselamatannya, tapi kenapa kamu gak punya sedikit pun rasa peduli pada Bulan?”

“Aku sudah panggil dokter, Elyssa. Tanggung jawab
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Kak Gojo
maaf kak cmn bs 3 bab
goodnovel comment avatar
semi ati
dikit amat update nya Thor
goodnovel comment avatar
Emak Chua Aya
iya sean ank mereka wkwk......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 296. Bawa Ibunya Kemari

    Malam itu, suasana kediaman keluarga Han terasa berbeda. Tidak ada lagi keheningan yang mencekam, melainkan aura ketenangan yang sulit dijelaskan.Sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan teras. Tak lama, Sean dan Elyssa turun.Sean menggenggam erat tangan Elyssa, mencoba menyalurkan ketenangan sebelum mereka melangkah masuk.Begitu pintu utama dibuka, seorang pelayan menyambut mereka dengan ramah dan mempersilakan keduanya menunggu di ruang tamu.Jantung Elyssa berdegup kencang. Ia terus memikirkan bagaimana keadaan Bulan seharian ini. Apakah Tatiana memperlakukannya dengan baik atau malah sebaliknya?Namun, rasa cemasnya langsung hilang saat melihat sosok yang muncul dari arah dalam.Tatiana berjalan perlahan, dan di sampingnya, terlihat Bulan yang menggenggam erat tangan neneknya. Di tangan satunya, Bulan masih memeluk boneka teddy bear usang milik Albert.Elyssa terpaku. Matanya berkaca-kaca melihat pemandangan yang selama ini ia kira hanya ada dalam mimpinya.Tatiana, wanita ya

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 295. Hasil Tes DNA Itu...

    "Oma! Tante Elyssa yang nyuruh. Katanya, nanti panggil Ibu itu ‘Oma’!"Tanpa sadar, sudut bibir Tatiana terangkat. Sebuah senyuman tipis— senyuman tulus yang sudah lama ini tidak pernah muncul— akhirnya menghiasi wajahnya lagi."Jadi, kau mau aku yang memasak untukmu?""Iya. Soalnya… Bulan mau nyobain masakan Oma,” seru Bulan.Tatiana terkekeh pelan, namun tetap terlihat anggun. "Kau ini pintar sekali merayu, ya."Entah kenapa, hati Tatiana yang sekeras batu tiba-tiba melunak. Ia memutuskan untuk turun ke dapur sendiri. Setelah berkutat dengan penggorengan, ia menyajikan kentang itu di depan Bulan."Ini, makanlah. Jangan berharap terlalu banyak kalau rasanya tidak enak. Aku baru saja melihat resepnya di internet," ucap Tatiana gengsi.Bulan bukannya mengambil garpu, malah membuka mulutnya lebar-lebar. "Aaah."Tatiana mengerutkan kening. "Apa ini? Kau mau disuapi?""Dua tangan Bulan lagi peluk boneka. Jadi, Bulan gak bisa makan sendiri."Tatiana mendengus pelan, hampir tertawa. "Astaga

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 294. Oma!

    Sementara itu, di kediaman mewah keluarga Han, suasana terasa sunyi dan canggung. Setelah mengirimkan sampel DNA ke rumah sakit, Elyssa sengaja meninggalkan Bulan di sana. Alasannya ada urusan mendadak, padahal itu hanya taktik Elyssa agar Bulan dan Tatiana bisa saling mengenal dan akrab.Dan saat ini, Bulan sedang duduk tegang di ruang bermain yang luas. Tatiana berdiri tidak jauh darinya, mengawasi anak kecil itu dengan tatapan yang masih terasa tajam dan menyelidik.“Kenapa tidak dimakan cemilannya?” tanya Tatiana dingin seraya melihat puding susu di atas meja yang sama sekali belum disentuh.Bulan hanya menggeleng pelan tanpa berani menatap Tatiana. “Bulan gak lapar.”“Kalau begitu main saja,” perintah Tatiana singkat.Namun Bulan tetap diam. Ia tidak menyentuh satu pun mainan yang sudah disiapkan, padahal di sana ada banyak jenis mainan mahal.“Kenapa lagi? Kamu tidak suka main puzzle? Main lego? Katakan saja kamu mau main apa, biar aku siapkan,” ujar Tatiana mulai tidak sabar.B

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 293. Mau Lari ke Mana?

    Elyssa menyaksikan Olivia diseret keluar dari rumahnya. Ada rasa lega yang luar biasa menyusup ke dadanya, seolah beban berat yang selama ini menghimpitnya akhirnya terangkat. Ia menoleh ke arah Sean yang juga sedang menatap kepergian mobil itu dengan pandangan yang sulit diartikan."Lega banget rasanya semua ini sudah lewat, Mas. Tinggal tunggu kabar dari Juan aja, semoga dia bisa bikin Olivia bicara jujur," bisik Elyssa pelan.Sean tidak langsung menjawab. Matanya masih terpaku pada mobil Juan yang perlahan menjauh dan menghilang di balik gerbang."Mas? Kamu gak ke kantor?" tanya Elyssa mencoba mengalihkan perhatian Sean.Sean tersentak, seolah baru saja ditarik kembali dari lamunannya.Ia segera mengulas senyum tipis. "Iya, Sayang. Ini aku baru mau berangkat kerja. Oh ya, jangan lupa nanti malam kita ada janji sama Miss Whitney. Dia desainer langganan keluargaku buat urusan gaun. Kamu bebas pilih model apa pun yang kamu mau, nanti tinggal di-fitting aja."Elyssa mengangguk ceria, m

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 292. Bawa Dia Pergi!

    "Dengarkan aku dulu, demi Tuhan, ini bukan soal cinta!" Sean mencengkeram kedua bahu Elyssa, memaksanya untuk menatap matanya. "Aku tidak mencintainya, Elyssa. Sama sekali tidak! Aku hanya merasa bersalah karena gagal menjaganya di masa lalu hingga dia hancur seperti ini. Tapi aku sadar, caraku salah. Seharusnya aku tidak perlu peduli lagi padanya karena sekarang aku sudah punya kamu.”Elyssa memalingkan wajah, enggan menatap Sean. "Tapi kamu membelanya di depan mataku, Mas. Kamu membentakku demi dia!""Aku salah, aku minta maaf. Aku hanya takut dia nekat melakukan sesuatu di rumah ini sebelum semuanya tuntas," ucap Sean dengan nada memohon.Ia menarik tangan Elyssa dan menempelkannya ke dadanya, membiarkan wanita itu merasakan detak jantungnya yang berpacu cepat. "Hanya ada kamu di sini. Tolong jangan pergi. Jangan menjauh dariku."Elyssa terisak, bahunya berguncang hebat. Kemarahan dan rasa cintanya berperang di dalam dada. "Kamu tau betapa sakitnya aku melihatmu menggandeng tangann

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 291. Pilih Dia atau Aku?

    Sean menatap Olivia yang mulai gemetar hebat. Wanita itu tampak benar-benar kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Rasa iba yang selama ini ia pendam kembali menyeruak. Bagaimanapun juga, Sean merasa ikut bertanggung jawab atas nasib malang yang menimpa wanita itu di masa lalu.Refleks, Sean melangkah maju dan berdiri di depan Olivia, menghalangi Elyssa yang terus mendesak."Cukup, Elyssa! Berhenti!" bentak Sean dengan suara meninggi.Elyssa terbelalak. Ia tak percaya Sean masih melakukan ini. "Apa maksudmu, Mas? Kamu mau membela pembunuh ini? Kamu mau jadi pelindung untuk wanita yang sudah menghilangkan nyawa seseorang?”"Aku tidak membela perbuatannya, tapi lihat kondisinya!" Sean menunjuk Olivia yang kini berjongkok di lantai sambil menutup telinga dan berteriak ‘tidak’ berulang kali. "Dia sedang sakit mental! Menekannya seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah. Kamu hanya akan membuatnya semakin gila!""Oh, sekarang kamu mau jadi pahlawannya? Begitu?" Elyssa tertawa getir, m

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status