Share

Bab 3

Author: Nadira Dewy
last update Last Updated: 2024-12-19 12:03:41

Di luar ruangan, asisten William tampak menatapnya, bingung.  “Tuan, Anda keluar begitu saja?” tanya Robert, bingung.

William menghela napasnya lalu menjawab, “Akan aneh kalau aku tetap di sana, Robert.”

Mendengar itu, Robert sejenak menatap pintu ruangan yang tertutup. “Anda benar-benar memiliki kesabaran seluas angkasa untuk istri Anda dan selingkuhannya itu,” sindirnya, “Padahal, Anda pasti melihat wajah bajingan Hendrick tadi, kan? Ah, Saya kesal sekali!” 

William hanya tersenyum. “Duh, bagaimana, ya? Kau lupa aku ini orang buta, Robert?”

Robert pun mendengus. “Tuan, ini bukan waktunya bercanda. Jelas-jelas, Anda--”

Ucapan keduanya berhenti kala Hendrick tampak kesal kala keluar dari ruangan itu.

Pria itu masih tak mengerti, mengapa Emily berubah sedemikian rupa? Apakah kepalanya terbentur tadi?

Namun saat Hendrick bersitatap dengan Robert, segera dikendalikan ekspresinya itu.

Dengan sombong, ia bahkan melangkah dengan wajah pongah ke hadapan sang kakak tiri. “William, jelas-jelas Emily selalu menolakmu, Kenapa kau dengan tidak tahu malunya selalu menempel padanya seperti ini, hemm?”

William tidak memberikan tanggapannya.

Matanya yang “buta” itu memberikan tatapan datar.

Hanya saja, Robert justru tampak membara. “Jaga bicara Anda, Pak Hendrick,” peringatnya. “Jangan pikir kami sama sekali tidak mengetahui tujuan Anda.”

Mendengar itu, Hendrick sama sekali tidak merasa gentar.

Ia cukup yakin bahwa pada akhirnya seluruh dunia akan berada di bawah kakinya.

“William cuma seorang pria buta. Kalau bukan karena wasiat dari kakek, apakah dia pantas menduduki tempat sebagai CEO atau menikahi Emily?” tanya Hendrick, mengejek. “Sejatinya, William malang ini tidak dapat memiliki apapun.”

“Tutup mulut Anda, Tuan Hendrick!” ucap Robert, kesal.

Hendrick sudah sangat keterlaluan.

Jika bukan karena rencana mereka, ia pastikan mulut Hendrick sudah robek karena tidak kenal sopan santun.

Namun, adik tiri William yang tak tahu diri itu memang sangat arogan.

Alih-alih takut, Hendrick justru tertawa kembali “Haha… Robert sebaiknya kau cari tempat baru saja. Lihatlah, atasanmu itu hanya bisa berdiri dan mendengarkannya saja. Pasti berat jadi sekretaris CEO tak berguna sepertinya, kan?”

William terus berekspresi datar. Namun, tangannya mengepal kuat, terlebih kala Hendrick makin menjadi-jadi.

“Tidak memiliki mata yang berguna, tidak memiliki Ibu yang bisa merawat, tidak memiliki kasih dari ayah, tidak memiliki istri yang kau cintai meskipun dia tetap di sisimu, kau tidak memiliki apapun!”

Cukup sudah!

Robert tidak tahan lagi. Dia sudah bersiap maju bersama kepalannya yang penuh amarah.

Namun belum sempat melayang ke wajah Hendrick, sesuatu yang tidak ada dalam ekspektasi mereka semua justru terjadi.

“Sayang,” panggil Emily.

Mendengar itu, Hendrick sontak tersenyum dan memasang wajah malaikat.

Dia bahkan merentangkan tangan karena yakin bahwa Emily pasti ingin memeluknya dan meminta maaf karena memperlakukannya dengan buruk barusan.

Hanya saja, Emily yang kakinya sedang pincang–langsung memeluk William. “Sayang, Kenapa tidak masuk lagi ke dalam?”

Hah?

Mereka bertiga benar-benar tak percaya.

“Sayang, kau salah memeluk orang!” protes Hendrick segera.

“Apa otak wanita ini loncat keluar saat kecelakaan?” bisik Robert pada William yang mengerutkan keningnya.

Seperti Hendrick, dia yakin sekali kalau Emily pasti salah memeluk orang.

Namun, Emily mengabaikan kebingungan mereka dan terus memeluk William.

“Emily, lihatlah baik-baik Siapa yang kau peluk saat ini. Jangan kira aku terlalu mirip dengan Hendrick, kami jauh berbeda,” tegas William tampak jengah.

Dia menyembunyikan amarah dan kecemburuan jika memang benar Emily salah memeluk orang.

Mendengar itu, Emily pun membuang napas. “Suamiku, aku memang mengalami kecelakaan. Tapi, aku masih bisa menggunakan mataku dengan baik, kok...” jawab Emily kembali tersenyum.

“Pasti gegar otak parah,” gumam Robert, tanpa sadar.

Di sisi lain, Hendrick tidak bisa lagi berlama-lama melihat Emily memeluk William.

Dengan gerakan yang memaksa, Hendrick memisahkan Emily dari William.

“Ahhh!!” pekik Emily, memegang lengannya yang sebenarnya tidak terlalu sakit.

Yah, hanya akting saja.

“Apa yang terjadi, Emily?” tanya William, panik.

Emily menatap Hendrick dengan tatapan kesal. “Kenapa kau menyakitiku, Hendrick?” protesnya.

Mendengar itu, William terkesiap. “Hendrick, apa kau sudah gila?”

Hendrick menatap Emily dengan tetapan marah. “Emily, aku bisa memaklumi sikap buruk mu karena kau pasti sedang dalam keadaan yang tidak stabil karena kecelakaan itu. Tapi kalau kau memeluk William seperti itu, aku tidak akan membiarkannya!”

William memilih diam.

Sekarang, dia hanya akan mendengarkan apa yang diucapkan oleh Emily.

Bagaimana sikap wanita itu terhadap pria yang selama ini dicintainya habis-habisan.

Robert yang menjadi kebingungan hingga lupa dengan amarahnya, memutuskan untuk melihat drama apa yang sedang dilakukan oleh Emily dan Robert.

Pria itu jelas menganggap apa yang dilakukan oleh Hendrick dan juga Emily adalah trik baru, kelicikan baru.

“Kenapa kau bicara seperti itu, Hendrick?” balas Emily. “William adalah suamiku, Kenapa memeluknya tidak boleh?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
ORTYA POI
Kesadaran penuh untuk sang suami yang selama ini telah dibenci tetapi tetap dapatkan perlindungan
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 322

    Langkah Elle mantap memasuki gedung galeri, suara hak sepatunya menggema lembut di lantai marmer. Seperti biasa, aura elegan dan wibawa yang mengiringi kehadirannya berhasil menyita perhatian banyak tamu. Namun, kali ini ada yang agak berbeda. Elle hanya datang sendiri. Setelah hubungannya dengan Lavine terkuak, gadis itu justru datang tanpa Lavine di sisinya, seolah diam-diam membenarkan rumor yang selama ini bergulir bahwa hubungan mereka sedang berada di ujung tanduk. Gaun malam berwarna gelap yang membalut tubuhnya menambah kesan dingin dan tegas. Namun, senyuman sopan tetap ia berikan kepada tamu-tamu yang menyapanya, seolah tidak ada yang salah. Tatapan penuh tanya, bisikan-bisikan lirih, dan pandangan yang mencoba menebak-nebak alasan Lavine tidak terlihat bersamanya, semuanya tidak ia hiraukan. Elle terus berjalan, memba

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 321

    Lavine menyandarkan punggungnya ke sofa dengan santai, satu tangan memegang ponsel yang masih terhubung dengan panggilan dari Ramon. Di seberang sana, suara Ramon terdengar meninggi, penuh kemarahan dan kekecewaan yang tidak terbendung lagi. “Aku sudah berikan aset, uang, bahkan dukungan di belakang layar untukmu, Lavine! Dan sekarang kau bilang tidak bisa membantuku masuk ke galeri Zero? Setidaknya hubungi William, atau hubungi Elle! Mereka bisa mengatur satu undangan untukku, kan?!” Lavine terkekeh pelan, nadanya dingin namun tenang. “Ayah pikir setelah berita-berita busuk yang beredar soal aku, mereka akan begitu saja membuka pintu untuk orang yang masih keluarga ku? Ayah terlalu percaya diri sekali. Keluarga Elle tidak bisa Ayah perlakukan seperti anak buah Ayah sendirian.” “Jangan main-main denganku, Lavine!” bentak Ramon. “Kalau kau tidak bisa memberi manfaat, maka semua yang kuberika

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 320

    Rayn berdiri mematung, rahangnya mengeras saat mendengar pengakuan Ramon barusan. Kata-kata ayahnya itu terasa seperti tamparan keras yang menghantam sisi kepalanya. “Ayah memberikan aset… dan uang… untuk pria brengsek itu?” tanyanya dengan suara serak, matanya menatap Ramon tajam penuh luka. Ramon menghela napas berat, tidak menampik. “Itu juga demi kelangsungan hubungan bisnis kita dengan keluarga Elle. Demi masa depan kita juga, Rayn. Itulah kenapa harusnya kau tidak mengusik Lavine dulu!” Rayn mengepalkan tangannya begitu kuat hingga buku-buku jarinya memutih. “Masa depan siapa? Masa depanku, atau masa depan dia?” Suaranya bergetar, antara kemarahan dan rasa terbuang yang tak mampu ia bendung. “Jadi, Ayah sudah memilih dia. Anak haram yang bahkan tidak tumbuh di rumah ini. Ayah pikir dia lebih pantas dari pada aku yang anak sah di keluarga ini?” “Rayn, jangan—” “Aku ini anak kandung Ayah, aku anak sah!” seru Rayn, matanya berkaca-kaca. “Bukan dia! Tapi sekarang Ayah bahk

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 319

    Berita tentang Lavine semakin meluas dan tidak terkendali. Foto dirinya saat tengah duduk di kafe outdoor, mengenakan pakaian santai, menikmati semangkuk mi instan cup sambil merokok tersebar luas di media sosial. Banyak akun anonim maupun publik ikut menyebarkan gambar itu disertai narasi yang menyudutkan dan menghina. Komentar-komentar tajam dan menyudutkan mengalir deras di kolom tanggapan. “Inikah pria yang melamar gadis konglomerat bernama Elle? Makan mi instan di kafe dan merokok seolah hidup tidak punya arah.” “Dia berpenampilan seperti preman. Bahkan aku sampai tidak berani menebak kapan dia terakhir mandi.” “Dasar pria pemalas! Mau hidup enak dengan menumpang ke perempuan kaya! Dia benar-benar tidak tahu malu.” “Pantas saja wajahnya tidak pernah muncul di acara besar, ternyata dia tidak punya apa-apa.” Lavine dijuluki dengan berbagai sebutan kasar, sampah masyarakat, penumpang kelas elit, pengangguran tampan, hingga manipulator cinta. Banyak yang menuduhnya mendek

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 318

    Lavine sedang duduk santai di balkon apartemennya bersama Elle, menyeruput teh hangat dari cangkir putih polosnya. Udara pagi itu sejuk, suasananya pun begitu tenang hingga detik Elle menyodorkan ponselnya ke arah Lavine. “Jangan terlalu santai. Ini… kau lihat sendiri,” ucap Elle pelan, namun jelas terdengar serius. Lavine menerima ponsel itu tanpa banyak curiga, namun begitu matanya menangkap judul berita di layar, tubuhnya refleks tersentak. Teh yang baru saja masuk ke mulutnya langsung disemburkan ke udara, nyaris mengenai meja kecil di depan mereka. Brep...! “Apa-apaan ini?” serunya, nyaris tidak percaya dengan apa yang dibacanya. “Wah, aku jadi artis, ya?” “Lavine, Tunangan Elle yang Tidak Layak, Latar Belakang Miskin dan Tak Diketahui!” “Elle dari Keluarga William Menerima Lamaran dari Sampah Sosial?” Kalimat demi kalimat yang terpampang di artikel itu menghujam sepe

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 317

    Begitu sampai di negaranya, Rayn duduk terdiam di kursi belakang mobil mewah yang datang untuk menjemputnya. Kepalanya masih terasa berat akibat perjalanan dan hari-hari melelahkan yang baru saja ia lewati selama proses kepulangannya. Namun rasa lelah itu langsung lenyap saat ponselnya menyala, sebuah notifikasi berita dan pesan pribadi masuk hampir bersamaan. “Pria bernama Lavine Melamar Putri kebanggaan keluarga William, Elle atau ‘Merielle Jenn William’ Lamaran Penuh Kejutan dan Cinta.” Judul itu terpampang jelas di layar ponsel barunya. Rayn membaca cepat isi artikelnya. Foto Lavine, dengan setelan sederhana namun elegan, sedang menyematkan cincin di jari manis Elle, terlihat diambil dari jarak jauh. Di bawahnya, komentar netizen dan media pujian terhadap hubungan rahasia mereka memenuhi kolom berita.

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 316

    Di sudut belakang sebuah toko roti yang mulai gelap karena menjelang malam, Rayn berjongkok sambil memunguti sisa roti yang tidak laku dan dibiarkan dalam kotak kardus, sudah dimasukkan ke dalam tempat sampah. Roti-roti itu sudah mulai keras, dingin, sebagian bahkan sudah mengering. Tapi Rayn tidak punya pilihan lagi. Dengan tangan gemetar dan tubuh yang lusuh, dia menyobek satu roti, lalu menyuapkannya ke mulut. Rasanya hambar, bahkan pahit karena bercampur dengan rasa malu dan luka yang tidak kasat mata. Air matanya mengalir deras diam-diam. Dulu, dia terbiasa duduk di restoran mahal, memesan makanan tanpa melihat harganya lagi. Kini, dia berjongkok di trotoar kotor, makan seperti pengemis. Tidak ada lagi teman, tidak ada keluarga, tidak ada siapa pun yang mencarinya. Dunia yang dulu merasa akrab, kini memunggunginya dengan acuh. Sambil mengunyah roti y

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 315

    Malam itu, Lavine mengajak Elle makan malam di sebuah restoran outdoor yang terletak tidak jauh dari pusat kota. Suasana tempat itu hangat dan intim, diterangi cahaya lampu gantung yang menggantung di antara pepohonan kecil, menampilkan keindahan yang begitu sempurna. Angin malam berhembus pelan, membawa aroma masakan dan bunga-bunga yang tumbuh di sekeliling area makan menjadi aroma yang justru menyenangkan hati. Lavine menarik kursi untuk Elle sebelum duduk di hadapannya. Mereka saling tersenyum, menikmati ketenangan yang jarang mereka dapatkan belakangan ini. Maklum saja, masalah datang silih berganti hingga waktu tenang seperti ini seperti sesuatu yang begitu mahal. “Senang sekali rasanya bisa duduk tenang seperti ini,” ucap Elle pelan, menatap Lavine dengan tatapan yang hangat. Lavine mengangguk sambil menyesap air mineralnya. “Aku juga. Kadang, hal sederhana seperti ini justru yang paling berarti

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 314

    Lavine melangkah keluar dari rumah Ramon dengan senyum tipis yang penuh dengan arti. Angin sore itu menyentuh wajahnya, seolah ikut merayakan kemenangan kecil yang baru saja diraihnya. Tanpa Ramon sadari, ia telah mengambil sedikit keuntungan yang lumayan. Di dalam genggamannya, ia membawa berkas-berkas legal yang menunjukkan kepemilikan atas beberapa aset strategis, tanah, saham, dan sejumlah besar dana yang ditransfer ke rekening bisnisnya hari itu juga. Ramon, meski keras kepala, akhirnya memilih untuk berkorban demi satu hal saja, menjalin hubungan baik dengan keluarga Elle. Bagi Lavine, itu langkah yang menarik juga terlambat, tapi tidak sia-sia untuknya. Ia tahu, Ramon bukan pria yang akan memberi sesuatu tanpa maksud tersembunyi seperti ini. Namun Lavine juga bukan anak yang mudah dijatuhkan begitu saja. “Aku tidak akan membuang peluang ini," gumamnya pelan, memandangi cakrawala yang mulai menguning indah. “Kalau si Ramon ingin menebus masa lalu, biar saja di

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status