Home / Romansa / Gairah Sahabat Suamiku / 133. Bukan Urusan Kamu!

Share

133. Bukan Urusan Kamu!

Author: NARA
last update Last Updated: 2025-08-18 23:33:16

Devi menghela napas panjang, menatap pintu kamar mandi yang baru saja tertutup setelah Romi masuk ke dalamnya. Kata-kata singkat yang sempat terucap dari mulut sang suami benar-benar membuatnya bingung. Ia masih tidak mengerti, bagaimana mungkin Romi tidak tergoda pada tubuhnya yang ia hias dengan lingerie minim. Bukankah itu sudah cukup untuk membuat seorang suami terpikat?

Namun, setelah sekian detik termenung, Devi tersadar dan buru-buru mencoba berpikir positif. Bibirnya mengukir senyum tipis yang berusaha ia paksakan. "Mungkin Mas Romi lelah," ucapnya dalam hati. Ia tahu, Romi semalam ada urusan baru pulang menjelang pagi. Tentu saja tubuh sang suami kelelahan dengan urusan yang tidak Devi tahu urusan apa, dan mungkin itulah alasan mengapa Romi sama sekali tidak menanggapi usahanya untuk lebih dekat.

Devi melangkah pelan ke arah sofa kecil di sisi kamar. Di sana tergeletak baju tidur yang semalam ia kenakan, sebelum memberanikan diri berganti dengan lingerie. Dengan gerakan pela
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bundanya Khaliza
kasihan ny. devi
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah Sahabat Suamiku   133. Bukan Urusan Kamu!

    Devi menghela napas panjang, menatap pintu kamar mandi yang baru saja tertutup setelah Romi masuk ke dalamnya. Kata-kata singkat yang sempat terucap dari mulut sang suami benar-benar membuatnya bingung. Ia masih tidak mengerti, bagaimana mungkin Romi tidak tergoda pada tubuhnya yang ia hias dengan lingerie minim. Bukankah itu sudah cukup untuk membuat seorang suami terpikat?Namun, setelah sekian detik termenung, Devi tersadar dan buru-buru mencoba berpikir positif. Bibirnya mengukir senyum tipis yang berusaha ia paksakan. "Mungkin Mas Romi lelah," ucapnya dalam hati. Ia tahu, Romi semalam ada urusan baru pulang menjelang pagi. Tentu saja tubuh sang suami kelelahan dengan urusan yang tidak Devi tahu urusan apa, dan mungkin itulah alasan mengapa Romi sama sekali tidak menanggapi usahanya untuk lebih dekat.Devi melangkah pelan ke arah sofa kecil di sisi kamar. Di sana tergeletak baju tidur yang semalam ia kenakan, sebelum memberanikan diri berganti dengan lingerie. Dengan gerakan pela

  • Gairah Sahabat Suamiku   132. Gaya Lain

    Lio benar-benar berusaha menjadi suami yang lembut, penuh perhatian, dan selalu berhati-hati dalam melakukan semua hal, termasuk dengan aktivitas diatas ranjang, yang sedang ia lakukan dengan sang istri. Setelah kejadian tempo hari yang sempat membuat Lili kesakitan karena kram, ia berjanji dalam hati tidak akan pernah lagi ceroboh dalam memperlakukan istri yang kini sedang mengandung buah hati mereka. Dan malam ini dengan sangat lembut dan pelan ia memompa tubuh Lili sang istri maju mundur penuh dengan gairah.Malam itu, kamar mereka dipenuhi suasana tenang. Hanya ada cahaya lampu tidur berwarna kekuningan yang menyinari sudut-sudut ruangan, menciptakan nuansa hangat. Lio membelai lembut wajah Lili, dan terus bergerak pelan di atas tubuh sang istri, seolah takut menyakiti perempuan yang begitu amat ia cintai, melebihi cintanya pada diri sendiri."Emm... Sayang, ini benar-benar enak,” ucap Lio dengan nada penuh kelembutan, suaranya terdengar bergetar oleh rasa bahagia, karena akhirny

  • Gairah Sahabat Suamiku   131. Menyerahkan Tubuhnya

    Sudah satu jam setelah Devi mengenakan lingerie kado dari Lili sang sahabat. Lingerie berwarna merah itu melekat indah di tubuhnya, dilengkapi balutan renda tipis yang membuat kulitnya terlihat semakin bersinar. Semua ia lakukan demi menyambut sang suami, Romi, di malam yang seharusnya menjadi awal kebahagiaan mereka sebagai pasangan suami istri.Namun, jam berdetak tanpa henti. Detik demi detik terasa seperti duri yang menusuk hati Devi. Senyum yang sedari tadi merekah perlahan memudar. Ia menatap jam dinding, menatap pintu kamar, lalu menatap kembali ke ranjang yang sudah ia hiasi dengan taburan bunga mawar merah dan putih. Semua persiapan itu kini terasa sia-sia.Hembusan napas kasar keluar dari bibir Devi. Dengan lemas, ia duduk di pinggir tempat tidur. Pandangannya kosong menatap bunga-bunga yang sudah mulai layu karena terlalu lama terpapar udara kamar."Kenapa Mas Romi belum juga kembali? Bukankah dia tahu ini malam pertama kami?" batinnya penuh tanda tanya.Tak tahan dengan ke

  • Gairah Sahabat Suamiku   130. Memberi Kejutan

    Merasa ada yang janggal dengan Romi, yang tiba-tiba keluar dari rumah Devi setelah menatap layar ponselnya, membuat Lio tanpa pikir panjang langsung menyusul sahabatnya itu."Rom, tunggu!" seru Lio, setengah berlari menghampiri Romi yang kini berdiri di samping mobilnya. Wajah Lio penuh dengan tanda tanya, seolah hatinya sudah bisa menebak apa tujuan Romi sebenarnya, keluar dengan buru-buru dari rumah Devi. Apalagi jika bukan tentang Wilona.Romi menoleh, ekspresinya datar namun sorot matanya tampak gelisah. Tangannya sudah hampir menyentuh gagang pintu mobil."Mau ke mana kamu, hah?" tanya Lio dengan nada sedikit keras. "Ini hari penting kamu dengan Devi, dan kamu malah mau pergi?"Romi menarik napas panjang, berusaha menahan diri agar tidak terpancing emosi. "Aku ada urusan, Li.""Urusan apa? Menemui Wilona?" tebak Lio cepat, suaranya tajam. "Ingat Rom, kamu sudah menikah dengan Devi."Romi mendengus pelan. "Tidak usah mengingatkan aku seolah-olah aku lupa. Aku tahu aku sudah menika

  • Gairah Sahabat Suamiku   129. Haram

    Setelah Romi keluar dari rumah sakit, keesokan harinya pernikahannya dengan Devi langsung digelar. Pernikahan itu berlangsung sederhana, jauh dari kemewahan yang sesungguhnya diinginkan oleh kedua orang tua Romi. Mereka awalnya berharap bisa mengadakan pesta besar, mengundang ratusan tamu, dan merayakan momen bahagia putra mereka dengan penuh kemegahan. Namun, Romi bersikeras. Keinginannya untuk memajukan tanggal pernikahan tidak bisa diganggu gugat, bahkan oleh keluarganya sendiri.Meskipun sederhana dan hanya dilangsungkan di rumah Devi, kebahagiaan Devi sama sekali tidak berkurang. Baginya, pesta megah bukanlah tujuan. Yang penting, hari itu ia resmi menjadi istri Romi. Tangannya masih terasa hangat karena beberapa saat lalu Romi menggenggamnya erat saat mengucap janji suci, berkomitmen sehidup semati di hadapan Tuhan dan disaksikan keluarga serta sahabat dekat mereka.Lili, sahabat dekat Devi, hadir dengan wajah sumringah. Melihat sahabatnya itu akhirnya menikah membuat hatinya ik

  • Gairah Sahabat Suamiku   128. Rencana

    Mama Ika kini duduk di kursi samping ranjang perawatan dimana Bela kini sudah berada, lalu menatap menantu tercintanya tersebut yang masih terus terisak. Air mata Bela mengalir tanpa henti, membasahi kedua pipinya yang pucat. Sambil menatap langit-langit putih polos, ia mengulang-ulang dalam pikirannya kalimat yang baru saja ia dengar dari dokter, bayinya sudah tiada, dan rahimnya tak lagi bisa mengandung."Ini tidak adil, Ma. Ini sama sekali tidak adil," suara Bela pecah, setiap kata terasa seperti merobek hatinya sendiri.Mama Ika meraih tangan menantunya tersebut, menggenggam erat seolah ingin memindahkan sebagian kekuatan. "Tenangkan dirimu, sayang. Mama ada di sini, bersama kamu. Mama tidak akan pergi," ucapnya pelan, mencoba menenangkan meski dalam hatinya ia sedang gundah, memikirkan bagaimana nasibnya jika Bela menceraikan Zian, setelah semua yang Zian lalukan.Bela menghela nafas panjang sambil mengusap air mata yang masih membasahi kedua pipinya, lalu menoleh, tatapannya be

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status