Chapter: 200. Muncul Siang setelah Lio tiba dari luar kota, malamnya diadakan pesta gender reveal yang sempat tertunda. Pesta itu berlangsung di halaman belakang, disisi kolam renang, yang telah dihias dengan balon berwarna pink dan biru, lampu hias yang digantung di setiap sudut, serta meja-meja yang ditata rapi dengan berbagai macam menu makanan.Meskipun sederhana, suasana terasa sangat meriah dengan dihadiri oleh keluarga inti dan sahabat dekat Lili dan juga Lio. Namun, bagi Lili dan Lio, kebahagiaan itu sudah lebih dari cukup. Mereka tidak membutuhkan pesta mewah, hanya ingin momen berharga itu disaksikan oleh orang-orang terdekat yang mereka kasihi.Acara utama pun tiba. Semua mata tertuju pada pasangan yang malam itu tampil serasi. Lio dan Lili mengenakan pakaian bernuansa merah jambu. Warna itu dipilih bukan sembarangan, mereka berdua memang sama-sama berharap anak pertama mereka berjenis kelamin perempuan. Sejak awal Lili selalu bermimpi memiliki anak perempuan yang bisa ia dandani, sementara
Terakhir Diperbarui: 2025-09-26
Chapter: 199. DukunWilona terus berusaha meyakinkan Romi, agar mau mengikuti perintahnya. Ia berdiri tepat di hadapan Romi, menatap tajam dengan kedua matanya yang penuh desakan. Kedua tangannya mencengkeram lengan Romi, seakan ingin memastikan bahwa Romi tidak akan bisa menghindar."Apa kamu benar-benar mencintaiku, Rom?" suara Wilona terdengar bergetar, seolah pertanyaan itu keluar dari hati yang terluka.Romi memandangnya dalam diam beberapa saat, sebelum akhirnya menghela napas panjang. "Apa yang kamu tanyakan, Lona? Tentu saja aku sangat mencintaimu. Kamu tahu itu."Namun, Wilona tidak puas dengan jawaban tersebut. Ia mencondongkan tubuhnya sedikit lebih dekat, matanya tidak lepas dari wajah Romi. "Kalau begitu, kenapa kamu tidak mau mengikuti perintahku?" tanyanya lagi dengan nada meninggi. "Aku jadi ragu, Rom. Kalau kamu tidak mau menuruti keinginanku, bagaimana aku bisa percaya kalau cintamu itu nyata?"Wajah cantiknya kini menekuk, ekspresi kecewa sengaja ia tampilkan agar Romi merasa bersalah.
Terakhir Diperbarui: 2025-09-26
Chapter: 198. Overdosis Devi dan juga Rama duduk bersama di ruang tengah sambil menonton film keluarga, dan menikmati minuman mereka. Dan baru kali ini keduanya duduk bersama dan juga berbincang layaknya sebuah keluarga. Setelah Rama cukup dingin dengan adik iparnya tersebut. "Kak, bagaimana dengan lamaran kerjanya?" tanya Devi memulai percakapan, ia tahu kakak iparnya tersebut sedang mencari pekerjaan. "Belum ada kabar." Jawab Rama. "Semoga cepat mendapatkan pekerjaan ya Kak." Rama hanya menganggukkan kepalanya, lalu menyeruput kopi miliknya yang masih mengeluarkan asap panas. "Oh ya Kak, kalau mau. Kakak bisa bekerja di perusahaan suami dari sahabat aku." kata Devi, mengingat. Jika Lili sang sahabat di larang bekerja lagi oleh suaminya karena hamil besar. "Perusahaan Lio?" tanya Rama, tahu perusahaan siapa yang Devi maksud. "Ya benar Kak," "Aku mau saja, yang penting aku segera mendapat pekerjaan, tidak enak aku disini numpang hidup dengan mama, papa dan juga suami kamu. Tapi aku belum bertemu d
Terakhir Diperbarui: 2025-09-25
Chapter: 197. Istri Yang Sempurna Romi dan juga Wilona langsung menghentikan aktivitas panas yang baru saja di mulai, keduanya langsung menatap ke arah pintu, setelah mendengar suara bariton dari Lio."Li... Lio." ucap Romi terbata. Karena ia pikir Lio tidak akan kembali ke hotel tersebut, karena masih ada hotel yang lebih dekat dari bandara.Bergegas Romi turun dari atas ranjang, dan langsung mengenakan celana yang tergelatak di lantai.Sedangkan Wilona langsung menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos tanpa mengenakan sehelai benang pun.Romi mendekati Lio, wajahnya tidak bisa menyembunyikan kepanikan. Karena sahabatnya tersebut, akhirnya tahu, hubungan gelapnya dengan Wilona."Li, aku bisa menjelaskan. Ini tidak seperti yang kamu lihat." ujar Romi saat sudah mendekati Lio."Aku tidak buta, tolol!" sahut Lio. Ia benar-benar tidak percaya, Romi yang ia percaya, bisa melakukan sesuatu yang menjijikkan."Tapi dengar penjelasan aku dulu, Li.""Diam!"Bugh!Lio langsung memukul wajah Romi, saat tidak bisa menah
Terakhir Diperbarui: 2025-09-25
Chapter: 196. Pemandangan Menjijikkan Setelah melihat berita tentang kecelakaan pesawat terbang di televisi, Lili merasa bingung, kenapa supirnya itu menyuruhnya melihat berita tersebut. Tanpa pikir panjang, ia segera meraih ponselnya dan menghubungi Pak Budi kembali."Pak, ada apa dengan berita kecelakaan pesawat terbang itu?" tanya Lili. Raut wajahnya tampak penuh rasa penasaran, memang pesawat yang kecelakaan itu dari kota tujuan sang suami akan melakukan penerbangan. Tapi jelas, bukan pesawat yang mengalami kecelakaan yang dinaiki Lio.Dari seberang, suara Pak Budi memberu jawaban. "Pihak bandara bilang, semua penerbangan dibatalkan, Bu. Katanya karena cuaca buruk. Begitu juga dengan pesawat yang akan dinaiki Pak Lio. Kemungkinan besar, Pak Lio baru bisa pulang esok hari."Lili menghela napas panjang. Ada rasa lega, setidaknya ia tidak akan takut jika sang suami tetap pulang dalam cuaca buruk.Namun, rasa kecewa juga menyelinap. Lili sudah berharap malam ini akan menjadi momen istimewa bersama sang suami. Dengan cepat
Terakhir Diperbarui: 2025-09-25
Chapter: 195. Kabar Buruk Wilona tersenyum ketika Devi sudah mendekatinya. "Halo, apa kabar?" tanya Wilona."Baik." jawab Devi singkat. Lalu menatap seorang perempuan yang bersama Wilona. "Apa yang tadi kamu katakan? Apa aku boleh mendengarnya sekali lagi?"Perempuan tersebut yang bernama Jessi menoleh pada Wilona sang sahabat.Wilona panik, karena Devi pasti mendengar apa yang Jessi katakan tadi.Membuat Wilona langsung menanggapi pertanyaan Devi yang ditujukan pada sang sahabat. "Sahabat aku tidak mengatakan apapun," ucapnya.Devi kini menatap pada Wilona. "Telinga aku masih berfungsi." ucapnya. "Apa yang dia katakan benar, kamu kembali pada suamiku?" tanya Devi sambil memicingkan matanya, hatinya benar-benar jadi tidak tenang, setelah mendengar ucapan dari sahabat Wilona.Wilona langsung menjawab. "Pertanyaan macam apa yang kamu katakan. Aku bukan perusak rumah tangga orang, dan satu lagi. Tidak sudi bagiku, kembali pada masa laluku, paham!" tegas Wilona, tidak ingin hubungannya dengan Romi ketahuan.Kemudi
Terakhir Diperbarui: 2025-09-24
Chapter: Bab 36Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke kampung halaman Mas Deri, setelah mendengar kabar duka atas kepergianya, setelah sekali lama aku tidak mendengar kabarnya. Perjalanan menuju kampung halaman Mas Deri kali ini adalah perjalanan yang penuh dengan campuran perasaan. Meski sudah cukup lama aku tidak mendengar kabar darinya, kabar duka atas kepergiannya membuatku merasa harus hadir di sana. Mas Deri bukanlah orang asing bagiku, dia adalah mantan suami, ayah dari Lili, dan seseorang yang pernah aku cintai. Meskipun hubungan kami sudah berakhir, kenangan bersama Mas Deri tetap ada, dan aku merasa bahwa aku perlu memberikan penghormatan terakhir padanya. Aku juga memutuskan untuk membawa Lili, meskipun awalnya dia enggan ikut. Lili masih cukup kecil dan mungkin tidak sepenuhnya mengerti mengapa kami harus pergi ke kampung halaman Mas Deri, tapi aku merasa penting baginya untuk hadir. Apalagi, meskipun hubungan kami tidak lagi bersama, Mas Deri tetaplah ayahnya. Tidak ada ala
Terakhir Diperbarui: 2025-03-07
Chapter: Bab 35Hari ini adalah tepat dua tahun yang lalu, aku dan Mas Deri memutuskan untuk berpisah. Sejak saat itu, hidupku berubah drastis, namun aku merasa cukup bahagia dan puas menjalani kehidupan sebagai orang tua tunggal untuk putriku, Lili. Dalam waktu dua tahun ini, aku telah belajar untuk menjadi lebih mandiri dan kuat, meskipun tentunya ada banyak tantangan yang harus kuhadapi. Aku merasa cukup bangga melihat putriku tumbuh menjadi seorang anak yang ceria, cerdas, dan penuh semangat.Hari ini juga menjadi hari yang penuh makna, karena Lili akhirnya memulai perjalanan barunya di sekolah dasar. Ini adalah langkah besar dalam hidupnya. Aku tahu betapa pentingnya momen ini, dan meskipun perasaan campur aduk melanda hatiku, aku merasa sangat bersemangat untuk mengantarnya ke sekolah untuk pertama kalinya. Sebagai orang tua tunggal, aku merasa bahwa aku tidak boleh melewatkan momen-momen penting dalam kehidupan Lili. Sebelum kami berangkat, aku memastikan untuk memberikan dukungan penuh a
Terakhir Diperbarui: 2025-03-06
Chapter: Bab 34Aku tidak menjawab pertanyaan dari Rehan, karena aku sendiri juga terkejut melihat mas Deri. Mas Deri, yang memiliki segalanya, kini aku melihat dia menjadi pemulung.Begitu malang nasibnya. Meskipun aku berusaha keras untuk melupakan segala kenangan bersama Mas Deri, kenyataan yang ada di depanku ini membuat semuanya kembali mengingatkan aku pada masa-masa masih bersama Mas Deri.Jujur setelah Lili ikut bersamaku, kehidupan kami berdua jauh lebih tenang. Namun, di sisi lain, hubungan dengan Mas Deri semakin renggang. Meskipun beberapa kali dia datang ke rumah Rina untuk menemuiku, aku tidak sekali pun memberinya kesempatan untuk berbicara denganku. Aku benar-benar menghindarinya. Begitu juga dengan telepon dan pesan yang seringkali dia kirim, aku memilih untuk tidak membalas. Aku merasa bahwa hubungan kami sudah berakhir, dan aku tak ingin kembali ke masa lalu yang penuh dengan kepedihan itu.Tapi sekarang, melihat Mas Deri yang sudah jauh berubah, aku merasa prihatin.Melihatnya m
Terakhir Diperbarui: 2025-03-05
Chapter: Bab 33"Rin, kamu diam saja bisa tidak." ucap Rehan pada sang adik yang hampir saja memberi tahu Diana, tentang pekerjaan aslinya.Tentu saja Rehan berbicara, saat Diana dan juga Lili sedang mencoba permainan lain di wahana permainan yang mereka kunjungi."Mas, ngapain sih di tutup tutupi dari Mbak Diana, cepat atau lambat pasti Mbak Diana tahu kalau Mas ini sebenarnya bukan tukang bangunan, tapi pengusaha properti yang sukses." ucap Rina, dirinya benar-benar heran kenapa sang kakak, yang tidak ingin memberi tahu Diana jika dia adalah seorang pengusaha properti.Namun, Rehan tidak ingin menjawab pertanyaan dari sang adik."Eh malah diam." ujar Rina. "Dan kapan, Mas Rehan mau bilang sama Mbak Diana. Kalau Mas Rehan masih suka sama dia."Rehan menatap pada Rina, setelah mendengar apa yang dikatakannya."Mas jangan bohong, aku tahu Mas tuh masih suka sama Mbak Diana. Dan sekarang saatnya Mas mengungkapkan perasaan Mas pada Mbak Diana, sebelum ada orang lain yang mendekati Mbak Diana." saran Rin
Terakhir Diperbarui: 2025-03-04
Chapter: Bab 32"Diana, aku butuh kamu dalam hidupku, Diana," ucap Mas Deri, masih bersujud di depanku. Suaranya penuh dengan kesedihan dan harapan yang begitu mendalam. Aku tidak tahu harus berkata apa, dan lebih memilih untuk diam, seakan membiarkan waktu yang berbicara. Sungguh, aku sudah lelah dengan segala kenangan tentang Mas Deri. Kenangan yang dulu begitu indah, dan berakhir dengan kesedihan.Aku memilih untuk beranjak dari dudukku, meninggalkan Mas Deri yang masih bersujud dengan penuh penyesalan. Saat aku berbalik, pandanganku langsung bertemu dengan Rehan, yang sejak tadi berdiri dengan ekspresi tegas di wajahnya. Rehan sepertinya bisa merasakan kegelisahanku, dan dia tahu betul bahwa kehadiran Mas Deri di sini bukanlah sesuatu yang kuinginkan.Rehan kemudian mendekati Mas Deri, memberikan perintah tegas yang langsung menghentikan suasana canggung itu. "Jangan seperti ini, Der. Mending kamu keluar dari rumah ini," kata Rehan dengan nada yang jelas.Aku merasa sedikit lega, karena Rehan s
Terakhir Diperbarui: 2025-03-03
Chapter: Bab 31Rehan yang sedang bermain dengan Lili, kini menatap padaku setelah Rina mengatakan bahwa Mas Deri datang. Kata-kata itu seperti membawa aura tegang dalam suasana yang seharusnya ringan. Tak lama, Rehan bertanya dengan penuh perhatian padaku. "Kamu mau menemuinya?" Sebuah pertanyaan yang sungguh menggugah, namun aku bisa merasakan bahwa Rehan tahu persis apa yang aku rasakan. Dia tahu betapa sakitnya aku karena Mas Deri, tahu betapa dalamnya kecewa yang aku rasakan setelah apa yang terjadi dalam hidupku.Aku menggelengkan kepala menjawab pertanyaan itu dengan tegas. "Aku tidak ingin menemuinya, Re." Aku mencoba terdengar yakin, meskipun sebenarnya di dalam hatiku ada banyak perasaan yang bercampur aduk. Mas Deri adalah bagian dari masa lalu yang sulit untuk dihapus begitu saja, meskipun aku terus berusaha untuk melupakan segalanya.Sungguh, aku benar-benar tidak ingin bertemu dengan Mas Deri lagi. Setelah pengkhianatan yang aku alami, hatiku merasa begitu hancur. Banyak kenangan ind
Terakhir Diperbarui: 2025-03-02
Chapter: TAMAT "Liza," ucap Nick ketika melihat seseorang yang Mela tunjuk. Dimana Vian sedang berbicang dengan Eliza, dan sepertinya perbincangan itu tidak seperti perbincangan biasa. "Iya mantan pacar kamu, kan?" "Sayang, jangan bicara tentang masa lalu." "Maaf, refleks Sayang." ucap Mela sambil mengukir senyum. "Kamu yang mengundang dia?" "Tidak." jawab Nick benar adanya. Karena memang dirinya tidak mengundang Eliza. Tapi entah dengan Bara atau sehabatnya yang lain. "Mungkin Bara yang mengundang dia, sayang." Namun, Mela tidak menimpali ucapan dari sang suami. Karena kedua matanya masih menatap pada Vian dan juga Eliza. Dimana keduanya bukan lagi sedang berbincang, tapi beralih mengambil bayi Vera yang sedari tadi bersama dengan sang perawat. Lalu menggodongnya bergantian, sambil memanjakan bayi itu. "Mungkin Vian yang mengundang Liza, sayang." kata Mela. Dirinya masih mengingat beberapa hari lalu, Vian menceritakan jika sedang dekat dengan seorang wanita, setelah mengalami kecelakaan motor
Terakhir Diperbarui: 2024-01-28
Chapter: HAK Nick menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan dari Bara.Yang menanyakan apakah dirinya mengundang seseorang yang Nick anggap sebagai kakaknya meskipun keduanya lahir dari ibu yang berbeda.Tentu saja Nick tidak mengundang pria tersebut, karena ia telah berkomitmen untuk tidak berurusan dengan Noah lagi.Nick pun juga bingung kenapa Noah menghadiri acara pernikahannya."Ada yang tidak beres Nick," ujar Bara yang terus menatap pada Noah.Dimana pria itu juga berjalan menggunakan dua tongkat, karena memang mengalami patah tulang, dan yang Noah alami lebih serius di banding dengan Sasa sang istri."Kamu tetap berada disini, aku yang akan menghadapinya Nick."Bara segera meninggalkan sahabatnya, dan berjalan menuju dimana Noah berada. Yang datang tidak hanya seorang diri, tapi juga dengan Fred."Acara ini tidak di peruntukan untuk orang yang tidak punya hati sepertimu, lebih baik kamu pergi. Jangan sampai aku memanggil security untuk menarik kalian keluar dari sini." kata Bara ya
Terakhir Diperbarui: 2024-01-27
Chapter: JANJI SUCI SEHIDUP SEMATI Hari bahagia yang di tunggu Nick dan juga Mela akhirnya tiba juga.Hari dimana keduanya akan menjadi sepasang suami istri dalam beberapa menit lagi.Tentu saja bukan hanya keduanya yang bahagia, tapi semua orang yang dekat dengan Nick maupun Mela juga merasakan hal bahagia tersebut.Seperti apa yang ketiga sahabat Nick mau, pernikahan hari ini diadakan cukup megah.Sorakan begitu meriah dari semua yang menghadiri acara tersebut terdengar di setiap sudut diadakan acara, setelah Nick dan juga Mela sama-sama mengikat janji suci sehidup semati, dan sekarang sudah resmi menjadi suami istri.Tangis haru tidak bisa Nick tahan, untuk mengungkapkan betapa bahagianya ia saat ini. Setelah perjalanan cinta yang sangat rumit dengan Mela. Akhirnya ia bisa menjadikannya sebagai istrinya.Begitu pun dengan Mela, yang juga menitikan air mata kebahagiaan. Ia tidak pernah membayangkan hidupnya akan sebahagia ini bersama dengan pria yang sangat mencintainya, dan tidak peduli dengan masa lalunya."Hei, in
Terakhir Diperbarui: 2024-01-26
Chapter: HUKUM TABUR TUAI MASIH BERLAKU Kebahagian tidak bisa lagi Bara tutupi, setelah ia menerima dengan ikhlas jika sang istri tidak bisa hamil. Dan ia beserta sang istri sempat berniat untuk mengadopsi anak.Sekarang tanpa mengadopsi anak, Bara ada juga Sasa akan mempunyai anak dan itu darah daging keduanya.Tentu saja kebahagian itu membuat Bara menghujani ciuman pada wajah sang istri. Dimana Sasa kini sudah di pindah ke ruang perawatan.Tentu saja Sasa yang sedang terbaring di ranjang perawatannya. Bingung dengan sikap Bara, meskipun ia tahu suaminya sangat masum."Sayang, aku baik-baik saja. Dokter juga bilang tidak butuh waktu berbulan bulan kakiku bisa normal kembali." ujar Sasa mengira sang suami begitu mengkhuatirkannya. Karena memang, Sasa belum tahu jika dirinya sedang hamil. Dimana usia kandungannya sudah memasuki usia lima minggu.Bara menatap wajah sang istri. " Aku tahu sayang," ucapnya menimpali perkataan sang istri. "Dan terima kasih, sayang." Bara kembali mencium setiap inci wajah sang istri.Ucapan teri
Terakhir Diperbarui: 2024-01-25
Chapter: KABAR GEMBIRA Nick terpaksa mengakhiri perbincangan bersama pihak WO yang akan mengurus acara pernikahannya. Ketika mendengar kabar kecelakaan yang menimpa Mela calon istrinya.Bergegas Nick menuju rumah sakit, dimana sang kekasih berada."Buruan bodoh!" seru Nick pada Daniel. Salah satu sahabatnya yang hari ini menemaninya."Sabar Nick, tidak lama lagi kita sampai di rumah sakit.""Kamu menyuruh aku sabar, kamu tahu apa yang terjadi pada Mela kan?!" dengan nada emosi Nick mengucapkannya.Diam, hal terbaik yang bisa Daniel lakukan saat ini. Jangan sampai membuat sahabatnya tersebut marah, setelah mendapat kabar buruk tentang sang kekasih.Setibanya di rumah sakit, Nick segera berlari menuju tempat yang di beri tahu Vian. Kakak tiri dari sang kekasih yang memberi tahunya tentang kecelakaan yang meninpa wanita yang sangat dicintainya.Tentu saja Daniel yang tidak ingin tertinggal sang sahabat, segera mengikuti Nick yang berlari terburu-buru.Sampai akhirnya Daniel harus menghentikan langkahnya, mengi
Terakhir Diperbarui: 2024-01-24
Chapter: PENYESALAN Mela menahan tangan Sasa yang ingin pergi menyusul sang suami.Hingga sahabatnya tersebut menoleh kearahnya."Bicara baik-baik dengan Bara, Sa. Ingat, kamu salah dalam hal ini." ujar Mela.Sasa menganggukkan kepalanya, karena benar dalam hal ini dirinya yang salah. Sudah menyembunyikan kebenaran dari sang suami."Aku pergi dulu, Mel.""Hati-hati."Tek berselang lama setelah kepergian sahabatnya. Mela kedatangan tamu yang tidak ia duga.Siapa lagi jika bukan Wili yang sudah mengetahui jika Vera telah melahirkan dan wanita itu sudah meninggal dunia.Tentu saja kedatangan Wili membuat Mela kuatir, jika pria itu akan membawa bayi Vera. Meskipun seharusnya Wili berhak atas bayi itu."Aku tidak akan membiarkan kamu membawa bayi itu!" seru Mela, setelah Wili berdiri tepat dihadapannya.Namun, setelahnya Mela menautkan keningnya. Karena Wili tidak sama sekali menanggapi ucapannya. Yang ada pria tersebut duduk di sebuah kursi tepat di belakang Mela.Mela menoleh pada Wili yang tidak garang la
Terakhir Diperbarui: 2024-01-23

Istri Dadakan Mafia Arogan
Hidup serba kekurangan, di paksa menikah dengan pria tua, dan sering mendapat pelecehan dari ayah tirinya.
Itulah kehidupan yang Dinara rasakan selama ini, gadis kampung yang baru menginjak usia sembilan belas tahun.
Hingga akhirnya, untuk menghindari pernikahan dengan pria tua, sebagai penebus hutang ayah tirinya.
Dinara kabur dari kampung halamannya bersama dengan sang kekasih.
Namun, sayang sekali. Saat sudah berhasil kabur, Dinara malah terpisah dari sang kekasih.
Membuatnya, bertemu dengan pria asing yang sedang mabuk berat, dan mengantarkannya pada kehidupan baru, setelah kesucian yang selama ini Dinara jaga direnggut oleh pria tersebut.
Joan Will, pengusaha dan juga seorang mafia yang sedang patah hati, harus bertanggung jawab setelah apa yang ia lakukan pada Dinara.
Apa lagi Dinara adalah gadis yang sudah kakek Janned pilihkan untuk jadi pendamping Joan Will sang cucu, karena rasa bersalahnya pada ayah gadis tersebut dimasa lampau.
"Gugurkan bayi itu sekarang juga, aku tidak sudi memiliki anak darimu!" perintah Joan Will, ketika ia tahu Dinara hamil anaknya.
Apa yang harus Dinara lakukan? Saat ia tahu, Joan Will tidak pernah menganggapnya ada setelah keduanya resmi menikah.
Baca
Chapter: Penuh Cinta Joan menegakkan tubuhnya dan langsung berdiri dari samping sang istri.Dan senyum yang sedari tadi menghiasi kedua bibirnya kini memudar, saat kedatangan ibu mertuanya tersebut."Jo, tumben sudah pulang?" tanya Ibu Nindi, sambil berjalan mendekati tempat tidur dimana Ara berada."Iya Bu, kangen si kembar," jawab Joan coba untuk tersenyum.Ibu Nindi menaikkan sebelah alisnya sambil mengulum senyum. "Sama Ara tidak kangen?"Joan tertawa kecil. "Tantu saja kangen, Bu. Apalah daya, dia sedang sibuk," balasnya, melirik ke arah sang istri yang sedang menahan senyum.Ibu Nindi tersenyum melihat sikap menantunya yang tampak menginginkan sesuatu. Kemudian ia mengambil Ju yang sudah selesai menyusu."Biarkan Ju sama ibu, kamu temani suamimu," ucap Bu Nindi kepada Ara yang masih membetulkan bajunya. Ia tahu pasangan muda itu butuh waktu untuk berdua. Sejak kelahiran bayi kembar mereka, fokus Ara sepenuhnya tercurah pada anak-anak, sementara Joan lebih banyak sibuk di kantor.Joan yang awalnya he
Terakhir Diperbarui: 2025-05-01
Chapter: GagalSebulan lebih berlalu sejak Ara sadar dari komanya, segalanya terasa jauh lebih tenang, harmonis, dan penuh kebahagiaan. Tidak ada lagi bayang-bayang masa lalu yang mencoba menghancurkan pernikahan mereka. Rehan dan Vio yang terbukti bersalah, kini telah menjalani hukuman di balik jeruji besi setelah terbukti bersalah.Bersamaan dengan kebebasan dari ancaman itu, kebahagiaan Jaon dan juga Ara semakin sempurna dengan kehadiran buah hati kembar mereka, Jean Will dan Juan Will. Nama-nama itu mereka pilih dengan penuh pertimbangan, menggabungkan harapan dan cinta mereka dalam dua sosok mungil yang kini menjadi pusat hidup mereka.Meskipun sudah ada babysitter yang membantu mengurus si kembar, Ara tetap ingin terlibat secara langsung dalam membesarkan putra-putranya. Ia menyusui mereka secara eksklusif, menjaga asupan gizi, dan selalu berusaha hadir setiap kali kedua bayi itu membutuhkan kehangatannya.Seperti sore ini, Ara tengah menyusui salah satu dari bayi kembarnya, Ju, sementara Je s
Terakhir Diperbarui: 2025-05-01
Chapter: Main Hakim Sendiri "Sial!" seru Rehan, melempar cangkir kopi kosong ke dinding hingga pecah berkeping-keping. Dadanya sesak oleh kenyataan pahit yang baru saja diterimanya. Bukannya Joan yang meminum kopi beracun itu, justru Ara, gadis yang diam-diam masih dicintainya, yang kini terbaring lemah di rumah sakit, berjuang antara hidup dan mati. Tanpa dirinya tahu, jika Ara sudah sadar dari komanya. Rehan menjambak rambutnya sendiri, frustrasi. "Bodoh!" desisnya, menyesali kebodohan yang telah dilakukannya. Rencana itu seharusnya berjalan mulus, Joan mati karena racun, dan Ara kembali ke pelukannya karena kehilangan suaminya. Tapi kenyataan jauh dari yang ia harapkan. Langkah sepatu terdengar mendekat. Seorang wanita muncul di ambang pintu, berdiri dengan tangan terlipat dan senyum sinis di wajahnya, siapa lagi jika bukan Vio, rekan sementara untuk menghancurkan rumah tangga Joan dan juga Ara. "Kamu bilang tidak ingin mencelakai Joan," ucap Vio tenang, meski nadanya penuh sindiran. "Tapi apa yang kamu
Terakhir Diperbarui: 2025-05-01
Chapter: Terima Kasih Sudah Bertahan Joan benar-benar dibuat frustasi. Ia hanya bisa mondar-mandir tanpa arah tidak jauh dari ruang ICU dimana sang Isrti berada, matanya sesekali menatap pintu ICU yang tertutup rapat, seolah berharap keajaiban datang dari balik pintu itu. Ara, istrinya, masih terbaring koma usai melahirkan putra kembar mereka. Namun kabar yang ia dengar tadi, bahwa kondisi Ara menurun, membuat dadanya sesak dan pikirannya kalut."Sayang, jangan buat aku seperti ini," gumam Joan lirih, duduk di bangku panjang lorong rumah sakit dengan kepala tertunduk. "Bangunlah... bukan hanya aku yang membutuhkan kamu, tapi juga kedua putra kita." Suaranya bergetar, dan tangannya mencengkeram rambutnya sendiri, mengacaknya kasar karena frustrasi.Beberapa saat kemudian, suara pintu terbuka mengejutkan Joan. Seorang perawat keluar dari ruang ICU dengan langkah cepat. Joan segera berdiri dan menghampirinya dengan wajah penuh harap."Sus, bagaimana keadaan istriku? Dia baik-baik saja, kan?" tanyanya cepat, nyaris terbata
Terakhir Diperbarui: 2025-05-01
Chapter: Koma Bahagia dan juga sedih bercampur jadi satu, itu yang sedang Joan rasakan sekarang.Bahagia karena ia akhirnya bisa melihat bayi kembarnya yang begitu sehat dan juga sempurna.Dan sedih, karena satu hari setelah Ara melahirkan secara caesar, istrinya itu belum juga sadarkan diri. Setelah dinyatakan koma beberapa jam setelah menjalani operasi caesar.Joan ditemani ibu mertuanya, menyaksikan kedua bayi kembarnya yang berjenis kelamin laki-laki, sedang di beri susu oleh perawat yang menjaga keduanya di sebuah ruang perawatan yang telah ia siapkan jauh hari, bukan hanya untuk kedua bayinya, tapi juga dengan Ara.Namun, hanya dua bayi kembarnya yang berada di ruang perawatan tersebut.Karena Ara masih berada di ruang ICU."Silakan jika Tuan ingin mencoba memberi susu pada bayi Tuan." kata perawat.Tentu saja Joan segera mengambil botol susu yang berada di tangan perawat tersebut.Dan dengan arahan perawat tersebut, Joan bisa memberi susu pada kedua putranya.Padahal Joan dan juga Ara telah
Terakhir Diperbarui: 2024-05-26
Chapter: RacunDalam situasi panik, Joan menepuk-nepuk pipi sang istri yang tidak sadarkan diri. Saat sudah berada di dalam mobil untuk membawa Ara ke rumah sakit."Sayang bangunlah." dengan penuh kecemasan, Joan terus menepuk pipi Ara. Berharap istrinya tersebut segera sadar. "Aku mohon, jangan buat aku panik seperti ini sayang."Tetap saja Ara tidak merespon perkataan Joan."Pak! Bisa nyetir tidak hah?! Cepat bodoh!" seru Joan pada supir kantor yang sedang mengendarai mobilnya."Sayang, bicara yang sopan." suara Ara begitu pelan.Tapi terdengar di kedua telinga Jaon, membuatnya segera menatap wajah sang istri yang sudah berada di pangkuannya."Sayang, kamu sudah sadar?"Disaat perutnya semakin mules, Ara masih sempat tersenyum pada sang suami."Sayang, kamu baik-baik saja?" tanya Joan sambil meraup kedua pipi sang istri. "Sayang!" kini Joan berteriak, melihat sang istri kembali tidak sadarkan diri.Panik, gelisah, cemas semua bercampur menjadi satu. Setelah Joan berada di rumah sakit, dan sang ist
Terakhir Diperbarui: 2024-05-23