Home / Romansa / Gairah Sahabat Suamiku / 209. Mengingat Pesan

Share

209. Mengingat Pesan

Author: NARA
last update Last Updated: 2025-09-30 18:44:50

Lili segera pergi ke rumah Devi, setelah mendengar kabar tentang perselingkuhan Romi. Ia bahkan tidak sempat meminta izin pada sang suami yang telah pergi ke kantor, karena kabar itu membuat darahnya mendidih. Ia tahu Devi sangat mencintai Romi, dan ia tahu, kabar ini pasti menghancurkan hati sahabatnya itu.

Begitu tiba di rumah Devi, ia langsung disambut oleh mama Hani yang hanya memberikan tatapan iba dan menunjuk ke arah kamar. Tanpa banyak tanya, Lili langsung melangkah cepat menuju kamar sahabatnya.

Tangis Devi pecah kembali, ketika Lili membuka pintu dan masuk ke dalam. Devi duduk di sudut tempat tidur, memeluk bantal dengan tubuh gemetar. Matanya sembab, rambutnya berantakan, wajahnya pucat, seolah seluruh hidupnya telah hancur berantakan.

Mendapati sang sahabat menangis begitu pilu, membuat Lili ikut tercekat. Ia tahu Devi adalah perempuan yang sangat kuat. Devi bukan tipe yang cengeng, bahkan saat dulu patah hati karena mantan pacarnya berselingkuh, ia masih bisa tersenyum sa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Long Live Clown
wkwkwk maapkan aku mba nar sunggu tulisanmu membuat getar batinku
goodnovel comment avatar
NARA
jangan kak nanti tidak ada yang di maki2 lagi hehehe
goodnovel comment avatar
Bundanya Khaliza
berharap romi sadar.. dia di bawah guna guna
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah Sahabat Suamiku   210. Faktor Lain

    Romi berpikir, bagaimana caranya ia menyingkirkan Lio. Karena ia tahu, siapapun yang mencari masalah dengan Lio, pasti akan masuk ke jeruji besi."Kenapa masih disitu?" tanya Lio melihat Romi belum kunjung keluar dari ruang kerjanya. "Apa perlu aku tendang hah?" Lio melanjutkan ucapanny.Tanpa mengatasi apapun lagi, Romi berjalan keluar dari ruang kerja Lio dengan langkah berat. Setiap derap kakinya bergema di sepanjang koridor perusahaan yang dulu membuatnya bangga. Kini, semua tinggal kenangan. Tangannya mengepal kuat, matanya tak lepas dari pintu ruang kerja Lio. Karena ia merasa satu-satunya orang yang paling dekat dengan sang pemilik perusahaan. Tapi sekarang? Semuanya berubah."Kenapa bisa jadi seperti ini?" gumam romi lirih. Kepalanya terasa penuh, dadanya sesak. "Dimana aku harus mencari kerja?" lanjutnya.Namun, pikiran itu langsung ia tepis kasar. Romi menggeleng kuat hingga rahangnya mengencang. "Tidak, aku tidak butuh kerja. Yang aku butuhkan hanya menyingkirkan Lio, jika

  • Gairah Sahabat Suamiku   209. Mengingat Pesan

    Lili segera pergi ke rumah Devi, setelah mendengar kabar tentang perselingkuhan Romi. Ia bahkan tidak sempat meminta izin pada sang suami yang telah pergi ke kantor, karena kabar itu membuat darahnya mendidih. Ia tahu Devi sangat mencintai Romi, dan ia tahu, kabar ini pasti menghancurkan hati sahabatnya itu.Begitu tiba di rumah Devi, ia langsung disambut oleh mama Hani yang hanya memberikan tatapan iba dan menunjuk ke arah kamar. Tanpa banyak tanya, Lili langsung melangkah cepat menuju kamar sahabatnya.Tangis Devi pecah kembali, ketika Lili membuka pintu dan masuk ke dalam. Devi duduk di sudut tempat tidur, memeluk bantal dengan tubuh gemetar. Matanya sembab, rambutnya berantakan, wajahnya pucat, seolah seluruh hidupnya telah hancur berantakan.Mendapati sang sahabat menangis begitu pilu, membuat Lili ikut tercekat. Ia tahu Devi adalah perempuan yang sangat kuat. Devi bukan tipe yang cengeng, bahkan saat dulu patah hati karena mantan pacarnya berselingkuh, ia masih bisa tersenyum sa

  • Gairah Sahabat Suamiku   208. Boneka

    Devi terus menangis di dalam pelukan Rama, membuat baju yang Rama kenakan menjadi basah. Suara isakannya terdengar parau, sesekali tubuhnya bergetar hebat seolah dadanya sesak menahan perih yang tidak tertahankan.Meskipun begitu, Rama tetap membiarkan adik iparnya tersebut menangis sepuasnya. Tangannya mengelus punggung Devi perlahan, penuh kesabaran dan empati. Ia tidak pandai merangkai kata-kata penghiburan, namun pelukan dan tepukan lembutnya sudah cukup menunjukkan bahwa Devi tidak sendirian."Adikku benar-benar brengsek, atas nama Romi. Aku minta maaf, karena dia sudah membuat kamu seperti ini." ucap Rama, tidak tahu harus mengatakan apalagi. Setelah apa yang Romi lakukan pada Devi. Ia menunduk, menahan emosi yang ikut bergejolak karena adiknya itu. "Dan kamu boleh tidak memaafkan, karena yang Romi lakukan memang tidak pantas mendapat maaf darimu." Rama meneruskan ucapannya.Namun, Devi tetap tidak menjawab. Tangisannya tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti. Air mata membasahi

  • Gairah Sahabat Suamiku   207. Menangislah

    Devi terus menatap pada sang suami yang telah mengkhianatinya. Air mata tidak berhenti membasahi kedua pipinya, seakan tidak ada habisnya. Nafasnya tersengal, tapi ia tetap berusaha bicara. "Mas pulang. A... aku akan memaafkan kamu," ucapnya lirih, nyaris tak terdengar. Entah itu karena cinta Devi yang terlalu dalam pada Romi, atau kebodohan karena terlalu berharap. Padahal baru beberapa menit yang lalu, Devi menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, suaminya sedang bercinta dengan Wilona, di atas tempat tidur.Rama yang berdiri di samping Devi, mengepalkan tangan. Ia menatap adik iparnya itu seakan tidak percaya dengan ucapan yang baru saja Devi katakan. "Apa yang kamu katakan, Vi? Si bajingan ini tidak pantas lagi untukmu" ujarnya lantang sambil menunjuk Romi.Namun, Devi tidak menanggapi Rama sedikit pun. Seolah tidak mendengar kemarahan kakak iparnya, ia justru melangkah mendekat ke arah Romi. Lututnya gemetar, tapi ia tetap berjalan. "Mas." panggilnya."Pergi!" bentak Romi tanpa

  • Gairah Sahabat Suamiku   206. Gugurkan Saja

    Rama menoleh pada Devi, dan langsung membawanya ke dalam pelukannya. Tidak ingin membiarkan Devi melihat pemandangan yang menjijikkan diatas tempat tidur itu."Mas Romi." Tangis Devi semakin kencang. Pengkhianatan sang suami yang dilihatnya, membuat hati Devi benar-benar hancur. Cinta Devi yang begitu besar pada sang suami, ternyata tidak sama sekali mendapat balasan. Yang ada malah mendapat pengkhianatan yang kini menghancurkan hatinya berkeping-keping."Kenapa seperti ini Mas, kenapa? Apa salahku." Di sela-sela isak tangisnya, Devi terus meratapi nasibnya, mencintai seseorang yang ia kira sudah selesai dengan masa lalunya, tapi ternyata ia salah besar.Tanpa sadar, Rama yang masih memeluk Devi, tiba-tiba menitikan air mata. Ia paham benar apa sedang Devi alami.Rama segera menghapus air matanya, saat menyadari Devi tidak lagi bersuara dan tangisnya hilang, lalu badannya lunglai. Jika Rama tidak memeluknya, pasti Devi telah jatuh, karena ia kini jatuh pingsan.Dengan segera, Rama me

  • Gairah Sahabat Suamiku   205. Sudah Sepantasnya

    "Jangan hubungi aku!" suara Romi dari balik sambungan ponsel Devi menggema memenuhi ruang makan. Devi sengaja mengaktifkan pengeras suara saat menghubungi sang suami, karena sejak tadi ia gelisah, Romi belum pulang padahal sudah lewat jam makan malam.Namun, saat sambungan ponselnya terhubung, Devi tidak menyangka sang suami, akan mengatakan kata yang begitu menyakitinya."Mas, aku menghubungi kamu hanya ingin menanyakan dimana kamu sekarang?" tanya Devi, coba untuk menahan getaran suaranya, karena ucapan ketus dari Romi."Bawel banget jadi istri!" Romi membalas ucapan Devi dengan sangat ketus.Devi sontak menatap Mama Riri, Papa Rey, dan Rama yang sedang duduk di kursi makan bersamanya. Ketiganya pun refleks memandang Devi balik, ekspresi mereka jelas menunjukkan keterkejutan sekaligus amarah mendengar kata-kata Romi.Rama yang duduk tidak jauh dari Devi langsung bangkit, wajahnya memerah menahan emosi, ia benar-benar tidak suka dengan ucapan adiknya pada Devi. "Berikan ponselmu pad

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status