Share

bab 21

Penulis: Addarayuli
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-10 20:03:20

Me : salah kirim bang?

Nozela masih melihat room chatnya dengan William, sahabatnya itu baru saja mengirimnya foto mirror selfi di sebuah gym. William bertelanjang dada dan hanya memakai celana pendek saja. Seolah sengaja pamer otot pada Nozela.

"Anaknya Jimy udah gila."

Nozela menyalakan hairdryernya lalu mulai mengeringkan rambutnya, namun tiba-tiba ponselnya bergetar. Dia melihat panggilan video dari William.

"Tck, ngapain sih?"

Nozela mengangkat panggilan itu, matanya terbelak saat William tengah mengangkat barbel menghadap ponselnya.

"Lo ngapain anjr?" Tanya Nozela.

"Olahraga."

"Iya tahu, terus ngapain video call gue Liam?"

"Gue bosen nggak ada yang nemenin."

"Kenapa nggak telpon Clarissa?"

"Nggak diangkat."

Sambil mengeringkan rambutnya, Nozela diam-diam memperhatikan William. Dia kagum dengan bentuk
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wayan Diyanti
kapan up nya kak?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Gairah Sahabatku   bab 47

    "Kalo gue punya sodara enak kali ya, rame nih rumah." Gumam Nozela sambil menuruni anak tangga. Rumahnya yang besar terasa sunyi saat penghuni rumah sedang bepergian. Nozela menuju kandang smooky lalu membawanya keluar. "Tapi kalo gue punya sodara, kekayaan papa bakal dibagi dong." Gumanya lalu tertawa sendiri. "Non, ngapain ketawa sendiri?" Tanya pak Ujang, satpam kediaman Andito. Nozela meringis kecil. "Nggak papa pak. Emm, bukain gerbangnya pak, Ojel mau keluar dulu." "Baik non." Pak Ujang segera berlari menuju gerbang lalu membuka kuncinya. Nozela masuk ke mobilnya lalu mengendarai mobilnya keluar rumah. Nozela hanya berkeliling untuk mengusir rasa bosannya. "Kita mau kemana ya smooky?" Tanyanya pada anjing di sebelahnya. "Jam segini Aluna udah pulang belum ya?" Sebuah ide muncul, Nozela segera mencari jalan untuk memutar arah. Dia tersenyum samb

  • Gairah Sahabatku   bab 46

    Mobil Nozela berhenti di samping mobil kekasihnya yang terparkir di halaman rumahnya. Segera Nozela san Thalia turun lalu masuk ke dalam rumah. "Sayang." Sapa Leon saat melihat Nozela berjalan bersama dengan Thalia. Wajah Nozela memanas saat Leon memanggilnya sayang dihadapan mama dan sahabatnya. "Udah lama?" Tanya Nozela sambil duduk si samping kekasihnya. "Belum kok." "Ganti baju sana, nanti telat loh." Ucap Tiara menghampiri Nozela. "Mamah nggak ke kantor?" Tanya Nozela. "Tadi mamah pulang ngambil berkas ketinggalan, nggak sengaja papasan sama Leon yang katanya mau jemput kamu." Nozela mengangguk mendengar jawaban mamanya. "Mama balik ke kantor dulu, duluan ya Leon Thalia." "Iya tan." "Hati-hati tan." Jawab Leon. "Kalo gitu aku ke atas bentar." Pamit Nozela pada Leon. Leon tersenyum lalu

  • Gairah Sahabatku   bab 45

    Nozela mengendarai mobilnya menuju kost Thalia, mulutnya terus mengunyah permen karet yang sudah tak terasa manis itu. Nozela mehentikan mobil Nozela tepat di depan gerbang kost khusus putri. "Masuk Tha." Ucap Nozela. Thalia segera masuk ke mobil Nozela, setelah memasang seat beltnya, Nozela segera melajukan mobilnya menuju toko buku. Karena jadwal kuliah mereka siang, Thalia mengajaknya pergi ke toko buku. "Lo nanti mau beli buku apa Jel?" "Gue pengen caro novel aja sih Tha." Thalia mengangguk. Setelah kejadian beberapa hari lalu hubungan mereka sudah kembali seperti biasanya. Lebih tepatnya Nozela yang tak ingin hubungan persahabatan mereka retak. Bahkan Thalia pun sekarang masih merasa canggung pada Nozela. Beberapa menit kemudian, mobil Nozela berhenti di parkiran toko buku. Meski bukan hari libur, namun toko itu selalu ramai. Mereka segera turun lalu masuk ke dalam. Nozela m

  • Gairah Sahabatku   bab 44

    Nozela berkali-kali mengecek ponselnya, pesan yang dia kirim ke William masih centang dua abu-abu yang artinya belum dibuka sama sekali. Sudah hampir setengah jam dia menunggu namun William tak datang-datang ke rumahnya. Nozela mengusap perutnya yang nyeri sekaligus lapar, dia menghela nafas panjang. Entah berapa lama lagi dia harus menunggu sahabatnya itu. Nozela bangkit dari tidurannya, dia menyandarkan tubuhnya ke headboard sambil berkirim pesan dengan Leon. "Tck, Liam lama banget sih." Gumam Nozela kesal. Brum. Brum. Terdengar suara mobil memasuki halaman rumahnya, Nozela segera turun dari ranjang lalu pergi ke jendela kamarnya. Saat dia menyibak gorden, dia tersenyum saat melihat William turun dari mobil sambil membawa beberapa kantong plastik. Nozela langsung kembali ke ranjang lalu memakai selimutnya, tak lama pintu kamarnya di ketuk dari luar. William kemudian masuk lalu berjalan menuju

  • Gairah Sahabatku   bab 43

    "Lepasin Cla." Clarissa mengangguk, perlahan jari lentiknya itu melepaskan gasper serta kancing celana William. Srit. Clarissa berhasil menurunkan resleting celana itu, dan sesuatu mulai terlihat di balik boxer William. Semangatnya semakin membara, dengan gerakan cepat dia menurunkan celana yang dipakai William, merasakan detak jantungnya yang semakin cepat dan kehangatan yang menyelimuti dirinya. Suasana menjadi semakin intens, namun Clarissa tetap mencoba menahan perasaannya, menikmati momen itu dengan penuh kehalusan dan kehangatan yang mendalam. "Wow." Ucapnya setelah itu menjilat bibirnya. William menatap miliknya yang sudah berdiri tegak, tanganya mulai menurunkan boxernya. Seketika benda panjang dan keras itu mencuat keluar. William mendekati Clarissa dan mulai mencium bibirnya dengan penuh gairah. Sentuhan hangatnya terasa begitu intens, membuat Clarissa merasakan gelombang perasaan yan

  • Gairah Sahabatku   bab 42

    Drrtt. Drrtt. Leon mengambil ponselnya yang berada di dasbor mobilnya, dia mengerutkan keningnya saat melihat nama Nozela yang menghubunginya. "Nozela? Apa ada yang ketinggalan?" Gumamnya. Leon segera menggeser ikon hijau pada layarnya. "Halo sayang." "Leon." Terdengar rengekan dari sebrang telepon membuat kerutan dahi Leon semakin dalam. "Ada apa Zel? Ada yang ketinggalan?" Leon segera menepikan mobilnya ke bahu jalan. "E-enggak. Tapi...." "Tapi apa? Aku balik ya, mumpung belum jauh." "JANGAN!!." Leon menjauhkan ponselnya dari telinga, pekikan kekasihnya membuat telinganya sakit. "A-aku minta maaf." "Buat?" "Mobil kamu." Leon menoleh ke kanan dan ke kiri, meneliti mobilnya takut ada apa-apa. Namun tak ada yang aneh sama sekali. "Mo

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status