Share

Maaf

“Bunda nyium wangi parfum perempuan?”

Pertanyaan Lintang menari-nari di kepala, membuatku sulit memejamkan mata dan berakhir gulang-guling ke sana ke mari karena gelisah.

“Kamu belum tidur?”

Aku melirik sekilas, kemudian membalik badan, memunggungi lelaki tersebut.

“Kenapa belum tidur?” tanyanya lagi.

“Bukan urusan kamu!” ketusku.

Tak berselang lama, tempat tidur bergoyang, pertanda seseorang naik ke atasnya. Dan benar saja, Daffa sudah berada di sampingku.

“Pergi!” usirku tanpa melihat wajahnya.

Bukannya menuruti ucapan tersebut, tangan besarnya malah melingkari pinggangku. Darahku berdesir, disertai degup jantung yang bertalu-talu di dalam sana. Tuhan, perasaan apa ini?

Tidak-tidak, aku tidak boleh menikmati sentuhannya. Sontak, segera kulepas kasar tangan tersebut.

“Jangan sentuh saya!”

“Kenapa? Bukannya menyentuh istri dan melayani suami merupakan pahala?” Daffa men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status