Beranda / Romansa / Gairah Teman Suamiku / Momen Panas Di Hotel

Share

Momen Panas Di Hotel

Penulis: Nona Lee
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-24 20:50:20

"David..."

Ciuman David semakin dalam, membuat Mirae kehilangan pijakan. Lelaki itu dengan mudah mengangkat tubuhnya, lalu membaringkan Mirae ke atas ranjang empuk hotel.

"Kau membuatku gila Mirae..." bisik David dengan suara serak, matanya menyala penuh hasrat.

Mirae menggigit bibir bawahnya, napasnya tersengal. "Dasar nakal. Kau hanya ingin tubuhku saja--"

"Jangan bicara begitu. Aku benar-benar menginginkan semua yang ada dalam dirimu." potong David cepat. Tangannya menyingkap jubah mandi tipis Mirae, memperlihatkan kulit pucat yang basah sisa air mandi. Mata lelaki itu berkilat, seolah setiap inci tubuh Mirae adalah candu.

Lidahnya menelusuri sepanjang leher hingga bahu, meninggalkan jejak basah. Mirae menahan erangan, jemarinya secara refleks mencengkeram seprai. Setiap sentuhan David seperti aliran listrik yang membakar syarafnya.

Handuk yang melilit pinggang David akhirnya terlepas, jatuh ke lantai. Tubuhnya menindih Mirae dengan penuh dominasi, namun juga kelembutan yang me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Gairah Teman Suamiku   Mabuk Dengan Perasaan Muak

    Udara malam menusuk kulit Mirae ketika dia melangkah keluar dari rumah. Lampu teras masih menyala, pintu rumah setengah terbuka, dan dari dalam terdengar samar suara tawa kecil Rey. Tawa yang jelas bukan untuknya, melainkan untuk seseorang di balik ponsel yang tak pernah lepas dari tangannya.Tidak ada suara panggilan dari Rey, tidak ada langkah tergesa menyusul. Lelaki itu terlalu sibuk, bahkan tak menyadari istrinya keluar begitu saja.Mirae menarik napas panjang, langkahnya gontai menyusuri jalan yang sepi. Hatinya berteriak, penuh amarah dan luka yang menyesakkan dada. Dia merogoh ponselnya, layar menyala menampilkan satu nama yang belakangan ini jadi sandarannya. David.Jarinya sempat berhenti di tombol telepon, namun keraguan menahannya. Bagaimana kalau dia sedang bersama Mina? Bagaimana kalau suaraku didengar istrinya? pikirnya, gelisah.Akhirnya dia menyerah, hanya menuliskan pesan singkat."Aku di hotel biasa. Kamar 308."Pesan terkirim. Mirae menutup ponsel dan memasukkannya

  • Gairah Teman Suamiku   Istri Membosankan

    "Kau?"Mirae menarik napas panjang, mencoba menahan gejolak di dadanya. Dia sudah cukup muak, tapi harus tetap berpura-pura tenang. "Kau sudah pulang?" tanyanya datar sambil melangkah masuk.Rey menoleh sekilas, matanya sedikit merah karena efek alkohol semalam. "Kenapa lama sekali? Dari mana saja kau?" suaranya keras, seolah ingin menutupi kebahagiaan yang barusan dia rasakan dari ponselnya."Aku pulang dari kantor. Seperti biasa." Mirae menaruh tasnya di meja ruang tamu, berusaha mengabaikan tatapan penuh curiga itu.Namun Rey malah mendecak, menaruh ponselnya ke saku celana. "Kau pikir aku bodoh? Kau keluar dari kantor jam lima, tapi sampai rumah hampir jam tujuh. Jangan bilang macet, karena aku tahu jalanan tadi lancar."Mirae menelan ludah. Hatinya berdebar, takut jika Rey benar-benar curiga tentang pertemuannya dengan David. Tapi wajahnya tetap tenang, seolah tak terguncang."Aku mampir membeli beberapa kebutuhan rumah."Rey berdiri, menghampiri Mirae dengan langkah gontai tapi

  • Gairah Teman Suamiku   Gairah Dalam Lemari Usang

    Suara desahan mereka masih menggantung di udara ketika langkah kaki mulai terdengar mendekat. Suara beberapa pria yang bercakap-cakap, bercanda sembari mendorong troli penuh kardus masuk ke gudang.David langsung refleks menahan napas, meraih tangan Mirae, menariknya menjauh dari dinding. Dengan cepat dia membuka pintu sebuah lemari kayu besar yang sudah tua dan penuh debu, lalu mendorong Mirae masuk ke dalam. Dia ikut menyusul, menutup pintunya perlahan hingga hanya tersisa celah kecil yang membuat cahaya remang masuk.Di dalam ruang sempit itu, tubuh mereka saling menempel rapat. Nafas Mirae memburu, dadanya naik-turun cepat, bukan hanya karena tadi sempat panas, tapi juga karena takut ketahuan."David…" bisiknya nyaris tak terdengar."Diam…" Lelaki itu menempelkan jari telunjuk ke bibirnya, lalu tanpa sadar menarik Mirae lebih erat ke pelukannya. Tubuh mereka semakin rapat, dada David yang bidang menempel ke dada Mirae, membuat wanita itu bisa mendengar detak jantungnya yang keras

  • Gairah Teman Suamiku   Sentuhan Liar Yang Membakar

    Suasana gudang belakang itu masih redup, hanya cahaya kecil dari celah ventilasi yang menyorot masuk. Debu-debu halus melayang di udara, sementara jantung Mirae berdetak kencang tak beraturan. David menggenggam jemarinya, matanya menatap tajam, penuh gejolak yang sulit dia kendalikan. Mirae hendak menarik tangannya, tapi David tidak memberi kesempatan. Dia justru menarik tubuh wanita itu lebih dekat, hingga jarak di antara mereka hampir lenyap. "Mirae…" suara David parau, penuh tekanan. "Aku tidak tahan lagi melihatmu seperti ini. Aku tidak tahan lagi berpura-pura seolah aku tidak peduli." Mirae terdiam, bibirnya bergetar. Tubuhnya gemetar, antara takut ketahuan dan rasa yang lain. Rasa yang sudah lama dia pendam di hadapan semua orang. David menatap dalam-dalam wajah itu. Dia melihat mata Mirae yang berkaca-kaca, kulit pucatnya yang kontras dengan syal yang masih melingkar setengah di leher. Dan sebelum akalnya sempat berpikir lebih jauh, dia menunduk, mencium bibir wanita itu

  • Gairah Teman Suamiku   Bekas Cumbuan Yang Menjijikan

    Cahaya pagi menembus celah tirai, menyentuh wajah Mirae yang pucat. Perlahan matanya terbuka, terasa berat seolah semalam dirinya diperas habis-habisan. Tubuhnya lemah, pegal di setiap sendi. Saat mencoba bangkit, rasa sakit menjalar dari pinggul hingga punggung, membuatnya meringis pelan.Tangannya refleks menyentuh leher, dan hatinya kembali teriris. Cermin kecil di meja rias menunjukkan bayangan dirinya. Kulitnya dipenuhi bekas cumbuan, merah membiru, jejak kasar Rey yang tak pernah peduli pada rasa hatinya.Mirae menatap pantulan dirinya cukup lama. Matanya sembab, rambut kusut, dan tubuh yang penuh bekas perlakuan semalam. Astaga… aku bahkan jijik melihat diriku sendiri, batinnya getir.Dia menarik napas panjang, mencoba menahan tangis. Tapi air mata itu justru jatuh lagi, mengalir membasahi pipinya. Tangan gemetar meraba dada, seolah ingin mencabut semua luka yang menyesakkan di sana.Dari ranjang, Rey masih terlelap, mendengkur pelan, bau alkohol yang menempel di tubuhnya masih

  • Gairah Teman Suamiku   Lelaki Tidak Tahu Malu

    Lampu-lampu temaram di ruang karaoke itu berpendar warna-warni, bercampur dengan asap rokok yang menyesakkan. Musik dangdut remix menggema, menggiring suasana penuh tawa palsu dan desahan nakal. Di sudut ruangan, Rey duduk dengan wajah setengah mabuk, botol minuman keras sudah berjejer di meja. Dua orang wanita muda berpakaian minim duduk di kanan-kirinya, tubuh mereka menempel erat, seolah tak ingin kehilangan perhatian lelaki itu. Tangan Rey sudah tak tahu diri menggerayangi paha mulus salah satu wanita, lalu berpindah ke pinggang yang satunya. Bau alkohol dan parfum murahan bercampur menjadi aroma yang menusuk."Enak kan kalau sama aku?" ucap salah satu wanita sambil terkikik, tangannya mengusap dada Rey yang terbuka karena kancing kemeja yang sengaja dibuka. Rey hanya terkekeh, kepalanya terasa ringan akibat minuman. Ia merogoh dompet, menarik beberapa lembar uang, lalu menyelipkannya ke belahan dada wanita itu. "Ambil saja… malam ini aku traktir kalian semua…" Wanita itu menc

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status