Gairah Teman Suamiku

Gairah Teman Suamiku

Oleh:  Nona Lee  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
5Bab
1.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

21+ Mirae tidak pernah menyangka, akan terjebak dalam permainannya sendiri. Ketika seorang lelaki tampan memberinya begitu banyak cinta dan uang, namun dengan imbalan yang setimpal juga. Hubungan terlarang mereka jalani, sampai sebuah kenyataan pahit harus keduanya terima dengan lapang dada, jika David adalah teman suaminya. Bisakah Mirae mengakhiri hubungan terlarang itu? Bagiamana jika sampai Rey tahu, jika wanita yang dia cintai mengkhianatinya.

Lihat lebih banyak
Gairah Teman Suamiku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Myths from Alpha and Luna

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Nur Laila
nunggu kisah selanjutnya
2023-12-24 21:06:26
1
5 Bab
Pinjaman Uang
"Sepuluh juta? Uang untuk apa itu Mirae?"Seorang lelaki berkaos hitam itu cukup terkejut, mendengar ungkapan dari salah seorang pegawainya. Apalagi ketika dia tahu, jika wanita itu memiliki seorang suami yang berhubungan akrab dengannya. Untuk apa dia meminjam uang sebanyak itu? "Mirae, apa suamimu tahu kau akan meminjam uang?"Lelaki tampan itu kembali bertanya, seolah tidak percaya jika dia akan meminjam uang sebanyak itu. Dia bukan seorang bos yang memiliki banyak uang, karena usaha yang dia jalankan hanya bisnis kecil-kecilan. Dia hanya memiliki belasan pegawai, yang bekerja langsung dibawah tanggung jawabnya."Mm, sebenarnya ini keperluan pribadi Bos. Jadi aku harap Bos tidak mengatakan apapun pada suamiku nantinya."Wanita bernama Mirae itu menundukkan kepalanya, berharap jika lelaki yang baru sebulan menjadi atasannya itu, akan meminjamkan uang. Dia sangat butuh untuk melunasi hutang yang menumpuk beberapa bulan terakhir ini, tanpa suaminya tahu. Mirae harus mencari uang pinj
Baca selengkapnya
Tidak Pernah Dihargai
"Mirae, buatkan aku mie goreng!"Seorang lelaki berkemeja biru berteriak kencang, sembari menutup kembali tudung saji yang baru saja dia buka. Matanya merasa bosan, dengan masakan rumahan yang tidak berharga itu.Tahu tempe dan sayur bening tanpa bakso ataupun sosis, itu bukan makanan yang ingin dia santap malam ini. Padahal Mirae sudah susah payah memasak, setelah pulang bekerja. Walaupun tadi sempat ada masalah yang membuatnya bimbang, kewajiban seorang istri harus tetap dijalankan. Akan tetapi lelaki bernama Rey itu, tidak bisa menghargai istirnya. "Rey, bukankah kau sangat ingin sayur sop? Aku sudah membuatnya sekarang. Lagi pula sayang jika tidak dimakan, mubajir."Mirae mengambil satu centang nasi ke atas piring, bermaksud untuk meminta sang suami memakan masakannya. Akan tetapi Rey malah menepisnya hingga pecah, lalu mencubit lengan sang istri kencang. Mirae hanya mampu menjerit kesakitan, dengan mata yang berkaca-kaca. Perlakuan seperti ini sudah sering dia dapatkan, namun t
Baca selengkapnya
Inikah Takdir
"Mau kemana kau David!"Lelaki berkaos abu itu pergi dengan wajah penuh amarah, meninggalkan sang istri yang terus menggerutu tanpa jeda. Sebagai seorang suami, dia merasa sangat kesal. Karena keinginannya tidak di penuhi. "David sialan!"Dia masuk ke dalam mobil silver nya, kemudian pergi meninggalkan sang istri yang menjerit tanpa henti. David tidak bisa mentoleransi lagi, sikap wanita itu yang acuh tak acuh padanya. Padahal dia adalah seorang suami yang pantas untuk di hargai, namun wanita itu selalu meremehkan dia di atas segalanya."Sialan, dia pikir pantas bersikap seperti itu padaku?!"David menghentikan laju mobilnya, kemudian merogoh ponsel yang ada di saku celananya. Lelaki itu menatap sebuah aplikasi berwarna hijau, yang cukup menarik perhatiannya. Lengannya mencari-cari sesuatu yang bisa membuat matanya fresh, seorang wanita cantik atau mungkin teman yang bisa dia ajak bicara."Mereka cantik sekali, adakah yang mau menemaniku malam ini?"Coba-coba lelaki itu mengirim pesa
Baca selengkapnya
Bukan Wanita Sempurna
"Tubuhmu..."David tidak bisa berkata-kata, melihat Mirae telanjang bulat tanpa sehelai benangpun. Dia melihat perut dan payudara yang kendur, belum lagi bekas jahitan di atas vagina yang cukup besar. Kulitnya memang sangat putih, walaupun terdapat beberapa stretch mark yang menghiasi beberapa bagian tubuhnya. Dia terlihat sangat menyedihkan sekarang ini."Aku tidak secantik dan semulus yang mungkin kau bayangkan. Tubuhku penuh dengan luka dan benar-benar menjijikan. Kau harusnya mencari wanita yang lebih sempurna, bukan aku yang hina ini."Mirae mengambil selimut yang ada di atas ranjang putih itu, lalu menutupi tubuhnya. Dia merasa malu, dengan lelaki yang begitu terosbesi mengejarnya. Dia malu, karena tidak bisa memuaskan ekspetasi lelaki tampan itu. Namun sebenernya David tidak merasa kecewa, atau jijik sekalipun. Dia malah merasa sangat kasihan dan sedih melihat keadaan Mirae yang seperti ini. Sedikit cerita pernah dia dengar dari orang-orang, jika Mirae telah melalui beberapa k
Baca selengkapnya
Rahasia Kita
"Kau sudah bangun?"David menatap wanita yang tengah duduk di depan cermin besar itu, menyisir rambutnya yang basah setelah keramas. Tubuh montoknya hanya dibungkus handuk pendek berwarna putih, membuat lelaki itu menelan ludahnya kasar. Mirae benar-benar sangat cantik, walaupun wajahnya polos tanpa make-up."Kau cantik sekali tanpa make-up seperti ini Mirae."Lelaki itu berjalan menghampiri Mirae disana, dengan tubuh yang masih tanpa pakaian. Bibirnya mencium lembut pipi mulus itu, dengan lengan yang memeluk tubuhnya dari belakang. Mirae hanya diam, tanpa membalas. Waktu bekerjanya sudah selesai, dan kini sudah saatnya dia untuk pulang."Harusnya aku sudah pulang sejak semalam, tapi kau malah menahan ku."Mirae berbalik menatap lelaki tampan itu, lalu memegang dadanya yang bidang dan kekar. Senyuman kecil nampak dari wajah cantiknya, membuat David ikut tersenyum juga. Dia masih tidak menyangka, akan menghabiskan malam yang panjang dengan lelaki tampan ini. Orang yang dia hargai seba
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status