”Mansion Kediaman Keluarga Liea & John Osmond”
•••
Malam ini, Lie dibuat tak bisa tidur nyenyak, adegan demi adegan, sentuhan demi sentuhan dari dokter Danil masih terasa begitu hangat. Apalagi ketika Lie merasa nikmatnya mencapai titik klimaks setelah sekian alam tidak Lie rasakan. Sungguh, Lie dibuat gila, akan tetapi Lie kembali teringat dengan sosok suaminya.
Lie mengguyur seluruh tubuhnya dengan air shower yang mengalir deras.
”Sial, sentuhan dokter Danil sangat lembut, tidak seperti suamiku yang egois itu..” batin Lie.
Setelah selesai membasuh seluruh tubuhnya, Lie pun bergegas menuju tempat tidur. Seperti biasanya, John, si suami sudah berbaring menanti kedatangan Lie. Tentu saja John hendak meminta pelayanan ranjang ekstra dari istri tercintanya, Lie.
Namun, kali ini Lie terlihat sudah mulai berani untuk tegas terhadap tubuhnya sendiri.
Lie menggunakan skincare malam, tentu aroma wangi itu membuat gairah John kian membara dibuatnya.
”Lie, ayolah!” Ajak John yang sudah mereka bersiap untuk bertempur.
”John, jujur kukatakan,, aku sudah lelah terus berpura-pura dalam hubungan ini.” Ucap Lie tiba-tiba.
”Hei, apa yang kau bicarakan, Lie?” balas John, dengan menautkan kedua keningnya, terlihat jelas wajah marah John tatkala mendengar ucapan dari Lie
”Selama kita menikah, berapa kali kau membiarkan aku untuk menikmati surga di hubungan ranjang kita. Namun, kau.. kau selalu kulayani dengan sepenuh hati, bahkan kapanpun kau mau, aku selalu bersedia, bukan?”
”Oh, jadi kau merasa keberatan untuk melayaniku? Bukankah, sudah berulang kali kukatakan padamu, bahwa melayani suami adalah suatu kewajiban, hasrat suami itu tidak terbendung!” Tegas John dengan nada membentak.
Yah, John ialah tipekal suami arogan, dominan dan juga memiliki temperamen yang cukup buruk ketika marah.
”Lantas, apakah aku sebagai istri tidak berhak mendapatkan sesuatu yang juga ingin kurasakan.. jujur, aku tidak pernah merasa puas selama ini. Jika kau melihat ekspresiku, itu hanyalah sandiwaraku untuk menyenangkanmu!”
”Oh, kau mulai berani menolak? Apa kau sadar perbuatanmu kali ini dapat merusak rumah tangga kita?” Bentak John yang kian marah.
”Sedari awal menikah pun rumah tangga ini sudah tidak sehat, dan sudH berulang kali aku meminta untuk bercerai! Kau yang terus menolak, namun perbuatan tindakanku sebagai suami sangat buruk!” Teriak Lie histeris.
”Bercerai kau bilang, hmp? Apa kau tahu, sudah berapa banyak biaya yang dikeluarkan dalam pernikahan ini, dan kau bisa apa tanpa aku!” Ketus John, dan hal itu pun sangat merendahkan harga diri istrinya.
”Kau selalu mengungkit hal itu, mengapa tidak kau ceraikan saja aku, silakan cari diluar sana wanita jalang pelacur! Aku bukan pelacur pribadimu!” Teriak Lie, kemudian membanting bantal guling di sana.
Plak!
Satu tamparan pun melayang ke wajah cantik Lie, dan hal ini tidak hanya sekali terjadi selama Lie menjadi istri John.
”Kau! Sudah berulang kali kukatakan, aku tidak bisa terima jika kau masih bermain tangan padaku!” Lie pun kian histeris, dan hendak melompat dari atas balkon.
John bergegas menarik Lie menuju tempat tidur dan membanting kasar tubuh Lie di sana.
”Kau gila! Pikir tindakanmu!”
”Aku memang wanita gila semenjak menjadi istrimu! Mengapa kau menikahi wanita gila sepertiku, huh bajingan sialan!” Lie berlari menuju kamar yang berada di lantai bawah.
Semua pelayan mansion hanya bisa terdiam dan seolah tak terjadi apapun. Mereka tidak berani turut campur dalam permasalahan rumah tangga tuan mereka.
Lie terus menangis di dalam kanar tersebut, sementara John yang meminta Lie untuk membuka pintu diabaikan begitu saja. Lie bahkan memasang earphone di telinganya untuk menghalangi suara mengganggu.
Lie menangis hingga terlelap, dan tatkala terbangun dipagi hari, John sudah di sampingnya. Yah, tentu saja John memiliki kunci cadangan setiap pintu. Namun, tetap saja John tidak ingin merendahkan harga dirinya untuk meminta maaf, bahkan John masih merasa benar atas tindakannya itu.
”Sarapanlah, tidak perlu menyiksa diri hingga merepotkan orang lain.” Tegas John yang sudah bersetelan rapi hendak pergi ke kantor.
Lie hanya diam saja, enggan untuk membalas apa yang John katakan.
”Masalah semalam cukup untuk semalam, tak perlu kau panjangkan lagi.”
”What? Sebegitu ringannya kau menganggap segalanya, bahkan termasuk tindakan kasarmu padaku?”
”Aku ingin bekerja, agar bisa memenuhi kebutuhanmu. Lebih baik kau renungkan perbuatanmu dan belajarlah menjadi seorang istri yang benar.”
Setelah mengatakan hal itu, John pun pergi bekerja.
John merupakan seorang Chief Executive Officer sekaligus pemilik perusahaan yang cukup besar. Terlahir di keluarga yang kaya raya atau bisa dibilang konglomerat. Hal itu membuat Lie sulit untuk terlepas dari John, si suami kasar dan super arogan egois paket lengkap.
***
Lie yang merupakan seorang penulis lepas, tidak terikat dengan perusahaan yang mengharuskan untuk bekerja full time, namun sesekali saja Lie datang ke perusahaan percetakan juga penerbitan.
Lie si nyonya konglomerat itu dipenuhi dengan fasilitas lengkap dan penuh dengan kemewahan. Hanya saja, bukan ini yang Lie dambakan, melainkan kasih sayang tuluslah yang mampu membahagiakan Lie.
Uang tidak bisa membeli kebahagiaan, namun segalanya butuh memang uang.
Lie duduk di tempat tongkrongan berkelas yaitu St4rb**ck. Dengan layar iPad yang menyala di depannya, sembari memeriksa setiap dealine pekerjaannya.
Bzzttt...
Dental Clinic is calling...
Melihat nama dilayar ponselnya, sontak membuat dada Lie berdebar-debar. Karena yang sedang menelponnya ialah dokter Danil.
dr. Danil: ”Apakah begitu nyaman pergi seorang diri? Tidak ingin ku temani, hmp?”
Lie: ”What, apa maksudmu dokter?” balas Lie gugup ,canggung dan tersipu.
dr. Danil: ”Aku di luar loby tempatmu sedang bersantai.”
Seketika itu pandangan mata Lie mengarah ke loby utama Mall terbesar di kota tersebut. Ternyata, dr. Danil sudah sedari tadi berdiri di sana dengan berpakaian kasual, dan masker menutupi wajahnya.
Lie: ”Dok, jangan kemari.. ah, maksudku..”
dr. Danil: ”Tenang saja, aku hanya ingin menemani wanitaku, namun aku tidak akan menimbulkan masalah untuk wanitaku..-”
Mendengar rayuan maut dari de. Danil sungguh membuat Lie melayang dibuatnya.
Lie: ”Dokter..”
Lie terlihat gelisah tak karuan, ia takut jika ada mata-mata dari suaminya mengetahui keberadaan mereka.
Namun dengan cerdiknya, dr. Danil justru tidak mendekati Lie, dr. Danil duduk di jarak yang cukup jauh namum tetap membuat mereka saling berpandangan satu sama lain.
Lie: ”Apakah dokter tidak pergi bekerja?”
dr. Danil: ”Aku sedang mengikuti kuliah semester akhir dari spesialis yang kuambil. Jadi, hari ini aku full lebih santai dan juga bisa bersamamu..”
Lie: ”Ah, yah.. kumohon jangan merayuku.” Ucap Lie dengan wajah tersipu, seolah sedang merasakan kasmaran.
dr. Danil: ”Jika dengan begini bisa membuatmu terhibur, maka biarkan aku terus melakukannya..”
Lie; ”Oh, jadi hanya karena sekadar hiburan. Oke, sepertinya aku cukup sibuk.”
Lie terlihat kecewa atas ucapan dari dr. Danil yang mengatakan hal itu ialah hiburan.
Tiba-tiba dr. Danil melangkah mendekati Lie.
”Maafkan aku jika membuatmu marah. Jika begitu, ayo kita pergi dari sini!” Ajak dr. Danil.
”What the hell...” Lie panik bukan main, dan sangat cemas. Namun, dr. Danil terlihat sangat serius atas ucapannya itu.
***
dr. Danil mengajak Lie untuk pergi bersamanya, namun Lie menolak ajakan tersebut. Dikarenakan, sore ini Lie harus pergi menemani suaminya untuk menghadiri jamuan makan malam.”Aku ada acara sebentar lagi, tolong jangan persulit langkahku.” Tegas Lie, kemudian melangkah pergi meninggalkan dr. Danil.Huh.. ”Benar-benar menakutkan, pria ini sangat nekad..” batin Lie, yang bergegas menuju parkiran.Bzzttt..Dental Clinic is calling...Melihat nama itu dilayar ponselnya, Lie pun mengabaikannya, Lie seperti dikejar-kejar penagih hutang, benar-benar menakutkan, pikir Lie.***Lie mengendarai mobil seorang diri, namun ia harus pulang terlebih dahulu ke mansion kediaman mereka untuk mempersiapkan diri dan pergi bersama suaminya, John.Bzztt...Lagi-lagi, dr. Danil kembali menelepon Lie, akhirnya Lie pun menjawab dengan earphone yang menempel di telinganya.dr. Danil: ”Aku sungguh minta maaf, jika ucapanku telah membuatmu kecewa.. aku tidak bermaksud..” sesal dr. Danil.Lie: ”Yah, lupakan saja,
Semakin lama, Lie terlihat enggan untuk melayani suaminya, sama seperti dirinya dulu. Dulu, Lie selalu melayani dengan sepenuh hati, jiwa dan raga. Bahkan segala gaya upaya Lie usahakan demi kesenangan si suami. Namun, semenjak kejadian dr. Danil di dalam kehidupannya, Lie menjadi cukup berbeda. Lie bahkan pasrah akan kehidupan pernikahannya, Lie enggan untuk terus mengupayakan yang terbaik. Sepertinya, perasaan dan rasa sabar Lie sudah mulai memudar seiring berjalannya waktu.”Longue Bar”Lie mala ini cukup risau, tatkala mendapi pesan mesra di ponsel suaminya, John. Hal tersebut tak sengaja Lie jumpai, tatkala layar ponsel milik John menyala saat mereka sedang bersama di atas tempat tidur. Alhasil, pertengkaran hebat pun tak dapat dihindari lagi. Lagi dan lagi John enggan untuk mengaku salah. John bahkan masih bisa menyalahkan Lie yang mulai tidak kompeten sebagai seorang istri. John bahkan kembali bertindak kasar dengan memukul wajah cantik Lie ketika Lie sedang mengamuk.Lie mene
Si suatu malam, keluarga besar Osmond berkumpul, dan di sana mereka juga akan menyambut kerabat yang baru tiba dari luar negeri.Pertemuan itu disertai dengan jamuan makan tentunya, karena kurang pas rasanya jika tanpa ada makanan sebagai pencair suasana.Mereka melaksanakan pertemuan di sebuah restoran keluarga, milik keluarga Osmond.•••”Oss Restaurant””Hei anak nakal!” Seru seorang wanita paruh baya, menyapa John. ”Hai grandma, dan Cluady!” Seru John.Ternyata tanpa diduga-duga, Claudy ialah saudari sepupu dari John. Yahz meskipun mereka hanyalah sepupu jauh tapi tetap saja mereka ada ikatan keluarga. Sementara wanita paruh baya yang menyapa John ialah nenek dari dr. Danil. Rupanya, dr. Danil juga turut serta di sana.”Perkenalkan, ini tunanganku, Danil,” ucao Claudy memperkenalkan Danil.Suasana canggung dan campur aduk pun tak terelakan lagi. Lie benar-benar dibuat syok berat, hingga tak mampu berkata-kata lagi. Sementara Danil, terlihat begitu santai bahkan senang karena ia
Di suatu malam, John pergi ke sebuah club malam, dan tentu saja tidak enak jika hanya duduk dan minum alkohol. Sudah pasti, John akan memesan seorang wanita penghibur."Selamat malam tuan, apakah butuh kepuasan malam ini?" ucap seorang wanita penghibur."Yah seperti biasa, buat aku banjir kenikmatan," ucap John.Itulah John, ternyata sudah kerap kali melakukan perbuatan-perbuatan tercela seperti ini. Tidak hanya itu saja, John juga bermain dengan banyak wanita, meskipun menggunakan alat kontrasepsi ketika sedang berhubungan tidak senonoh, agar menghindari risiko yang tidak diinginkan. Tetap saja, John telah tega berselingkuh dan bermain gila di belakang Lie.Jadi, jika Lie saat ini juga berkhianat, tentu saja tidak dapat disalahkan, meski perbuatan itu juga tidak dibenarkan Namun, setiap kali melakukan hubungan tidak senonoh dengan wanita manapun. John tetap saja tidak mendapatkan titik kesenangan yang bertahan lama. John hanya melampiaskan hawa nafsu berlebihannya kepada wanita-wani
”Mansion Kediaman keluarga Lie & John Osmond”...”Hal apa lagi yang sudah terjadi di sini, sampai kami harus datang?” tanya Mr. Osmond, ayah dari John.”Aku ingin bercerai dari putra, paman,” ucap Lie tiba-tiba, sontak membuat semua orang yang berada di dalam sana terkejut, tapi tidak bagi ayah dan ibu John.Sembari memijat kepalanya, ”hal apa lagi yang telah kau perbuat, John!” Bentak Mr. Osmond, dengan raut wajah penuh amarah.”Daddy, tahan dirimu.. kita belum mendengar apapun penjelasan dari John, putra kita,” timpal Mrs. Osmond, ibu dari John. Yah, Mrs. Osmond merupakan ibu yang selalu membela anak-anaknya, tak peduli benar atau tidak perbuatan anak-anaknya. ”John, katakan apa yang sebenarnya terjadi di sini?” tanya Mr. Osmond yang sudah hampir hilang kesabaran.”Ini permasalahan rumah tangga kami, dan sebenarnya Daddy dan mommy tidak perlu ikut campur. Aku bisa menyelesaikan masalah kami sendiri.” Ucap John.”Yah, finalnya adalah paman dan bibi. Bahw, aku sudah tidak tahan lag
Sudah satu bulan lamanya, Lir tidak saling berkomunikasi dengan dr. Danil, Lie seolah mulai menjauhi dr.Danil dengan berbagai alasan ketika dr. Danil berusaha untuk menghubunginya. Tidak hanya itu, Lie juga enggan untuk banyak bicara ketika sedang bersama John. Lie hanya fokus menulis buku, hingga suatu ketika..Mansion Kediaman Lie & John Osmond.”Persiapkan barang-barangmu, kita akan pergi berlibur ke Swiss.” Ucap John yang baru saja tiba di mansion.Lie kala itu tidak seantusias, ketika mereka berbulan madu beberapa tahun lalu.”Untuk berapa lama?” jawab Lie dingin, dan masih berkutat dengan berbagai deadline naskahnya.”Dalam waktu yang tidak dapat ditentukan, kita akan berada di sana hingga perasaanmu benar-benar membaik.” Ucap John, yang sepertinya sedang berusaha untuk memperbaiki keadaan. Namun tetap saja, yang namanya paku yang sudah pernah tertancap di dinding akan tetap ada bekasnya meski sudah di cabut. Sama halnya dengan Lie, Lie yang sudah dihancurkan dengan sangat keji
Semakin hari, kisah hubungan terlarang dr. Danil dan Lie semakin panas saja. Meski hubungan mereka akan menimbulkan akibat yang sangat fatal, namun dr. Danil enggan untuk mengakhiri hubungan itu bersama Lie. Apakah sihir cinta Lie sudah membuat dr. Danil terus merindukan kehangatan?***”Dental Care Klinik”Sore ini, Lie datang berkunjung ke klinik milik Danil secara diam-diam, dan berniat untuk memberikan kejutan.Dengan beberapa kantung paper bag yang berisi makanan juga hadiah lainnya. Tentu saja uang untuk membeli semua itu ialah hasil dari penjualan buku karya tulis milik Lie, tanpa menggunakan sepeserpun yang dari John.Ini adalah pertama kali bagi Lie memberikan sebuah kejutan pada kekasih rahasianya, dr. Danil.Duduk manis di ruang tunggu pasien, dengan alasan ingin memeriksa kesehatan giginya. Namun, sungguh sangat disayangkan, sore ini Claudy datang berkunjung. Mereka baru saja selesai makan malam bersama, tepat ketika Lie sedang menunggu. Danil bersama Claudy baru kembal
”Claudy, kendalikan dirimu,” ucap Danil, lalu mendorong tubuh Claudy darinya.”Why? Apakah aku tidak menarik untukmu?” ucap Claudy tersinggung atas respon dari Danil.”Maaf, ini mengejutkan aku,” ucap Danil yang semakin salah tingkah, sementara Lie harus tetap bersembunyi dari penglihatan Claudy.“Aku terus bertanya-tanya, mengapa kau tidak pernah nenyenyuhku? Aku bahkan tidak keberatan, jika kau menginginkannya,” ucap Claudy, yang sepertinya ingin sentuhan brutal dari Danil. Namun nyatanya, Danil hanya ingin menyentuh Lie saja, wanita kecintaannya.”Kau tidak perlu menahan diri," Claudy dengan berani menyentuh gundukan di selangkangan Danil, yah Claudy dengan gemas meremas pedang pusaka milik kepunyaan Danil.”Hei, Claudy, kau mabuk malam ini. Lebih baik kau segera pulang.” Ucap Danil, kemudian berdiri dan melepaskan diri dari Claudy.”Kau menyebalkan Danil, perasaanmu padaku hanya sebatas perjodohan saja.. kau tidak pernah benar-benar menyukaiku!” Teriak Claudy menggila.”Kau benar