Home / Romansa / Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris / Kandidat Partner One Night Stand

Share

Kandidat Partner One Night Stand

Author: Rachel Kim
last update Last Updated: 2024-04-03 00:26:21

Revel memperhatikan Jill tanpa gadis itu sadari. Senyum tipis muncul di wajah pria itu. Entah kebetulan atau memang takdir, karena tanpa direncanakan Revel kembali bertemu dengan gadis angkuh itu.

Revel menghabiskan minumannya dalam sekali teguk dan berjalan mendekati Jill yang masih tampak kesal. Revel ingin tau apa yang sedang Jill pikirkan hingga wajah cantiknya tampak begitu menakutkan, persis seperti singa betina yang baru saja melahirkan dan tidak ingin diganggu oleh siapapun!

Namun bukan Revel namanya jika tidak berani mendekati Jill, jadi meski sadar kalau gadis yang menjadi incarannya sedang berada dalam suasana hati yang buruk, tapi tidak menggoyahkan niat Revel untuk tetap mendekatinya. Cari mati mungkin istilah tepatnya.

Atau mungkin Revel malah sengaja ingin memancing emosi Jill? Karena pertanyaan pertama yang Revel ajukan membuat Jill langsung mendelik kesal!

Pertanyaan yang bernada mengejek!

“Gimana rasanya jadi jomblo karena diselingkuhin?” tanya Revel mendadak membuat Jill kaget karena tidak menyangka kalau pria itu sudah berada disampingnya, bahkan Jill tidak menyadari keberadaan Revel. Dengan pertanyaan super menyebalkan pula!

Entah sudah berapa lama pria itu berada di bar ini, Jill terlalu sibuk dengan rasa kesalnya hingga tidak memperhatikan sekitar!

“Bukan urusan lo!” ketus Jill setelah rasa kagetnya mereda.

‘Masih tetap angkuh dan menyebalkan seperti dulu! Tapi justru itu yang gue suka!’ batin Revel dengan senyum misterius.

“Mending lo pergi jauh-jauh dari gue! Gue mau cari mangsa malam ini. Kalo ada lo, cowok lain nggak ada yang berani deketin gue nanti!” usir Jill, masih dengan keketusan yang sama. Keketusan yang membuat Revel semakin tertarik.

“Mangsa?” ulang Revel dengan nada mengejek.

“Iya. Emang lo tuli ya?” sarkas Jill tanpa rasa takut.

“Mangsa buat apa? Main monopoli?” ledek Revel, mengabaikan keketusan Jill.

Lagi-lagi Jill hanya bisa memberengut kesal saat Revel malah mengejeknya! Meremehkan ucapannya. Memang pria itu siapa sih? Kenapa selalu bersikap menyebalkan pada Jill? Sebenarnya apa salah Jill? Padahal mereka kenal saja tidak! Hanya beberapa kali bertemu tanpa sengaja! Tapi kenapa Revel berani mendekatinya dan bersikap sok akrab?

Dan yang paling penting, bagaimana Revel bisa mengetahui tentang dirinya? Bahkan tau nomor ponsel Jill! Mencurigakan! Jill ingin bertanya, tapi membatalkannya atau perbincangan mereka akan semakin lama!

Tidak heran kalau Jill berusaha menahan kekesalannya dan menjawab malas,

“Main monopoli? Mungkin itu gaya lo! Tapi sayang, gue cari mangsa buat jadi partner se-ks gue malam ini! Bukan partner main monopoli kayak lo!” balas Jill angkuh, namun jawaban yang diberikan Revel membuat Jill ternganga.

“Hmm… kebetulan gue lagi cari partner se-ks buat malam ini. Apa lo berminat jadi partner gue? Ahh, ralat, apa lo berani jadi partner gue?” tawar Revel seakan menantang membuat Jill terkejut, tidak menduga akan mendapat jawaban seperti itu dari Revel.

Jill terdiam beberapa saat sebelum kembali bertanya dengan nada mengejek, hanya untuk menutupi kegugupannya atas tawaran Revel yang tidak terduga. Tawaran Revel barusan seolah ingin mengetes keseriusan dirinya membuat Jill tidak bisa mengelak.

“Emang koleksi cewek lo pada kemana? Kabur karena nggak puas dengan performa lo diatas ranjang?” ejek Jill.

Revel terbahak mendengar pertanyaan Jill yang seharusnya menyentil ego dan harga dirinya sebagai pria, tapi Revel sadar kalau Jill hanya ingin memancing emosinya, jadi dirinya tidak akan terpengaruh semudah itu! Lagipula Jill bebas berkata dan berasumsi apapun. Revel tidak ingin ambil pusing!

Revel tidak akan melarang dan akan membuktikannya secara langsung! Bukti nyata jauh lebih penting dan dapat dipercaya daripada sekedar ucapan tanpa bukti kan?

“Lo akan tau bagaimana performa gue diatas ranjang kalau lo berani jadi partner se-ks gue malam ini,” balas Revel santai.

Jill sadar kalau itu hanyalah pancingan Revel agar Jill menyetujui ajakan pria itu, tapi Jill tidak langsung menjawabnya, malah menanyakan hal yang membuatnya penasaran.

“Tapi serius deh, koleksi cewek lo kemana? Bukannya biasa banyak?” tuduh Jill asal, padahal sebenarnya Jill sama sekali tidak tau. Bagaimana bisa tau? Jill bertemu Revel saja baru 2x, kemarin dan hari ini! Bisa dibilang mereka baru kenal!

“Mereka sibuk,” balas Revel enteng.

“Dasar playboy!” sungut Jill.

“Jadi apa lo beneran mau cari partner one night stand? Apa lo berani? Yakin sama keputusan lo itu?” cemooh Revel.

“Sialan! Gue bukan pengecut!”

“Oh ya? Berani buktiin?” tantang Revel.

Jill terdiam tidak berani menjawab pertanyaan Revel, hingga pandangannya tertumbuk pada pria dan wanita yang asyik bergoyang sensual di area dance floor. Alvaro dan entah siapa. Wanita lain lagi. Jill sama sekali tidak menyadari keberadaan Alvaro sebelum ini. Kenapa dunia sesempit ini sih?

‘Apa si brengsek itu udah lama disini?’ batin Jill bertanya-tanya.

‘Sialan! Padahal baru putus kemarin, tapi dia udah happy aja sama cewek lain! Padahal tadi pagi masih ngemis minta balikan sampe dateng ke rumah gue! Emang dasar cowok brengsek!’ lanjut Jill kesal, hanya dalam hati.

Sejak mengetahui kebusukan Alvaro, entah sudah berapa puluh atau ratus kali kata brengsek yang keluar dari bibir Jill, namun gadis itu tidak terlihat bosan untuk mengulangnya terus menerus. Seolah ingin menegaskan kalau Alvaro memang brengsek!

Revel ikut mengarahkan pandangan, ingin tau apa yang membuat perhatian Jill teralihkan sampai begitu serius. Dan matanya menangkap Alvaro dan wanita lain.

Pemandangan yang membuat Revel menyeringai sinis, senang karena kini Jill bisa melihat langsung kelakuan brengsek mantan kekasihnya tanpa Revel harus campur tangan!

“Gue udah bilang kan kalo cowok lo itu brengsek?” cemooh Revel pada gadis didekatnya dengan senyum sinis yang tampak jelas di wajah tampannya.

“Berisik! Dia bukan cowok gue lagi dan gue nggak butuh komentar lo! Yang gue butuhin sekarang cowok buat partner one night stand! Dan apa lo yakin dengan tawaran lo barusan?” balas Jill sengit pada pria tampan yang berdiri angkuh di hadapannya.

Pertanyaan yang membuat Revel tersenyum tipis, yakin kalau umpannya akan berhasil!

“Sure! Gue nggak pernah ragu untuk hal seperti itu, nggak seperti lo!”

Jawaban Revel yang bernada tantangan plus ejekan dan keberadaan Alvaro yang asyik bercengkerama dengan wanita jalang lainnya membuat tekad Jill untuk melepas segelnya semakin kuat. Jill akan membuktikan kalau dirinya bukanlah seorang pengecut seperti yang Alvaro tuduhkan padanya! Jill tidak pernah takut melepas keperawanannya!

Jika alasan Alvaro selingkuh karena Jill enggan memberikan kegadisannya pada pria itu, maka Jill akan melakukan hal sebaliknya sekarang! Jill bisa memberikan kegadisannya pada pria manapun yang dirinya inginkan. Revel, salah satu kemungkinannya!

Dan Jill akan membuktikan kalau tidak semua pria hanya berpikir tentang se-ks! Pasti ada saatnya nanti Jill bertemu dengan pria yang tulus mencintainya. Atau mungkin, siapa tau pria di depannya ini bisa menjadi pasangannya nanti kan? Masa depan siapa yang tau?

Tapi Jill segera menepis pikiran itu dari benaknya. Jill menggeleng pelan, tidak menyangka kalau dirinya bisa memikirkan hal segila itu! Bukankah Revel menyebalkan? Tapi kenapa Jill berpikir untuk memiliki pasangan menyebalkan seperti Revel? Aneh!

Rasanya otak Jill sudah korslet karena pengkhianatan yang dilakukan Alvaro!

Namun meski begitu, ada hal yang membuat Jill penasaran.

Nama dan wajah Revel membuat Jill terusik sejak pertama kali mereka bertemu kemarin, seolah ada sebuah memori yang sudah lama terpendam dan kini kembali muncul ke permukaan. Tapi memori apa? Entahlah, Jill tidak bisa mengingatnya!

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Bonus Chapter

    Satu tahun kemudian…Di salah satu hotel bintang lima terlihat dekorasi yang begitu mewah namun terkesan elegan, tidak norak. Jill memasuki ballroom sambil menggandeng lengan Revel yang sedang menggendong baby Luiz. Di umur yang hampir menginjak tiga tahun, baby Luiz terlihat semakin tampan, mengikuti wajah Revel.Di belakang mereka ada seorang baby sitter sambil mendorong stroller kosong, untuk jaga-jaga jika Luiz mengantuk di tengah acara pesta. Sejak beberapa bulan yang lalu, Jill akhirnya menyerah pada bujukan Revel dan mengikuti keinginan suaminya yang tidak tega melihatnya kelelahan jika harus mengurus Luiz sendirian.‘Aku nggak mau kamu terlalu capek dan jatuh sakit, Baby. Apalagi selain mengurus Luiz, kamu juga masih harus mengurusku.’Ya, sejak menikah dengan Revel, Jill memang ingin mengurus keperluan suami dan anaknya sendiri, bahkan dirinya sampai rela berhenti kerja hanya untuk mengurus rumah tangganya. Jill lebih memilih menjadi ibu rumah tangga daripad

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Never Ending

    Beberapa bulan kemudian….Revel menatap bangga pada putranya yang semakin pintar, lucu dan menggemaskan. Disela-sela kesibukannya sebagai seorang pengusaha, bermain dengan buah hatinya merupakan kebahagiaan tersendiri untuk Revel. Dan sekarang di waktu santai, itulah yang dirinya lakukan.Bermain dengan Luiz sepuasnya sekalian menggantikan tugas Jill menjaga anak meski hanya sementara. Perhatian Revel beralih dari Luiz kepada Jill yang baru saja memasuki ruang keluarga dengan piring buah di tangannya. Hal yang memang biasa dilakukan setiap hari. Makan buah agar sehat.Senyum lebar mengembang di wajah cantik Jill yang tampak polos, tanpa adanya jejak make up sama sekali, namun tidak menutupi kecantikan alami yang terpancar jelas. Kecantikan yang membuat Revel tidak bisa mengalihkan pandangan barang sedetik pun dari istrinya. Dari dulu.“Hei, kamu lagi main apa sama Papa? Kok senang banget sih?” tanya Jill sambil menggoyangkan tangan kecil Luiz. Tidak ada jawaban

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Hubungan Tanpa Status

    “Jadi siapa nama cowok yang kemarin, Jill?” cecar Jessie tidak sabar saat datang ke rumah Jill pagi-pagi, persis dengan gaya ibu-ibu komplek yang begitu penasaran akan gossip terbaru! Tidak ingin ketinggalan berita! “Cowok? Oh yang itu! Masa lo nggak kenal sih? Bukannya udah pernah ketemu ya pas pergi sama gue?” tanya Jill masih tidak percaya kalau Jessie tidak mengenal pria yang kemarin membuat gadis itu sampai ternganga takjub!“Mana ada? Belom lah! Kalau udah gue nggak mungkin lupa sama cowok ganteng begitu!” sanggah Jessie yakin, mengulang ucapannya kemarin.“Masa iya sih?” tanya Jill sambil mengusap dagunya pelan, berpikir keras.“Jangan kebanyakan mikir! Cepet kasih tau gue siapa namanya? Gue udah penasaran dari kemarin tau!” cecar Jessie lagi membuat Jill berdecak sebal karena seperti sedang dikejar oleh debt collector!“Tuh cowok namanya Jayden! Dia temen gue yang kerja sebagai bartender!”“Bartender?” ulang Jessie lemas. Seolah harapannya untuk

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Malam Pertama

    Matthew menatap Gwen yang baru saja selesai mandi. Akhirnya malam ini mereka resmi menjadi sepasang suami istri. Hal yang tidak berani Matthew bayangkan sebelumnya, terlebih saat mengingat waktu Gwen menjauhinya dulu, begitu membuatnya frustasi. Apalagi istrinya itu sangat sulit dibujuk!Hati Matthew menghangat saat melafalkan kata ‘istri’ meski hanya dalam hati. Dadanya bergemuruh dipenuhi euphoria yang bernama kebahagiaan. Matthew masih asyik dengan pikirannya saat Gwen bertanya dengan nada heran,“Kamu belum mau mandi?”“Ini aku baru mau mandi,” jawab Matthew agak kikuk, belum terbiasa berada berduaan dengan wanita yang telah resmi menjadi istrinya hari ini dalam satu kamar. Gwen mengambil hairdryer dan mengeringkan rambut, tidak ingin tidur dalam keadaan rambut basah karena bisa bikin kepalanya sakit nanti. Gwen sedang fokus dengan rambut dan hairdryer di tangannya saat tangan Matthew memeluk pinggangnya dari belakang. Refleks wanita itu memekik kaget!“Asta

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Love At The First Sight

    Lamunan Revel mengenai perusahaan pupus saat melihat Jill menggeliat dan membuka matanya perlahan, berusaha menyesuaikan matanya dengan cahaya matahari sore yang menerpa indera penglihatannya. “Hei, kamu udah pulang dari tadi?”“Nggak kok, baru aja. Kamu pasti capek banget sampe ketiduran gini.”“Nggak juga kok, cuma anginnya enak aja bikin aku ngantuk dan ketiduran,” kilah Jill tidak ingin membuat Revel khawatir dan malah menambah beban pikiran sang suami yang pasti sudah begitu banyak, apalagi dengan masalah perusahaan yang pasti tidak akan pernah ada habisnya.Revel hanya mengangguk, sadar kalau Jill tidak ingin membuatnya khawatir.“Jadi gimana kantor hari ini? Banyak kerjaan?”“Ya begitulah, setiap hari pasti ada aja.”“Tapi nggak ada masalah kan?”“Nggak kok, semuanya aman. Kamu tenang aja, okay?”Jill mengangguk, menggendong baby Luiz perlahan agar tidak membuatnya terbangun dan membaringkannya di baby box.Beberapa bulan kemudian…

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Welcome To The World, Baby!

    Dokter dan suster yang melihat kejadian itu tidak urung menatap Revel dengan raut kasihan tapi juga geli. Revel yang menyadari kalau mereka hampir terbahak melihat apa yang terjadi barusan hanya bisa menunduk, karena lagi-lagi harus menahan malu akibat ulah istrinya! Nasib!Sejak dulu Jill memang sudah menjadi titik kelemahannya. Begitu juga kali ini, Revel harus rela menurunkan wibawanya di depan dokter dan suster yang bertugas. Revel sadar kalau sebentar lagi cerita mengenai dirinya yang dianiaya oleh Jill pasti akan tersebar luas! Tapi ya sudahlah, terima nasib aja! Siapa yang menyangka kalau Revel akan cinta mati pada wanita sebar-bar ini? Iya kan?“Selamat ya, Pak. Bayinya laki-laki dan terlahir sehat,” ucap dokter.Dengan penuh haru Revel menatap bayinya. Bayi yang merupakan perpaduan antara dirinya dengan Jill! Astaga! Bagaimana bisa Tuhan menciptakan bayi setampan ini? Memang sih, Revel sadar kalau dirinya tampan dan Jill juga cantik, tapi tetap saja dirinya

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Siksaan Dari Sang Istri

    Revel berdecak gemas karena pertanyaannya malah dijawab asal-asalan oleh Jill! Padahal dirinya sedang bertanya serius! Sangat amat serius! Revel ingin segera tau hasil testnya! Revel ingin tau apakah usahanya hampir setiap malam sudah membuahkan hasil atau belum! Jika belum, Revel tidak akan bosan untuk terus berusaha sampai Jill positif hamil! Usaha yang akan Revel lakukan dengan senang hati karena sama-sama dapat enak! “Aku serius, Jill!” sergah Revel menahan sabar. Jill meringis saat Revel sudah memanggil namanya dengan nada seperti itu, tanda kalau pria itu sudah tidak bisa lagi menahan kesabarannya. “Itu kan yang muncul garis dua, yang artinya aku positif. Dan karena ini testpack kehamilan, berarti tandanya aku positif hamil, Revel. Bukan positif covid,” jelas Jill, tidak ingin diomeli oleh suaminya yang terkadang bisa bersikap menyebalkan juga. “Serius?” lirih Revel dengan suara tercekat, tidak percaya kalau akhirnya Tuhan ke

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Ngidam?

    “Hmm…. Matthew kemarin ngajakin gue merit,” aku Gwen dengan suara lirih. Jill ternganga sejenak sebelum akhirnya memekik kaget.“What?! Lo serius?!” “Seriuslah!”“Brengsek juga tuh cowok!” omel Jill membuat Gwen mengernyit bingung. “Kenapa jadi brengsek, Jill?”“Ya brengsek lah! Masa ngomong soal pernikahan melalui video call sih? Itu kan hal serius, Gwen! Harusnya Matthew bahas soal itu face to face sama lo!” sungut Jill tidak terima. Untung Revel tidak melakukan hal itu, jika tidak, Jill pasti akan kesal!“Tapi lo tau sendiri kalau Matthew kan nggak mungkin datang ke Jakarta cuma buat ngajakin gue merit!” bantah Gwen membela kekasihnya. Gwen tidak terima waktu Jill mengatai Matthew brengsek. Enak aja!“Cuma lo bilang? Ngajakin lo merit bukan sekedar ‘cuma’, Gwen! Itu hal serius! Mana ada sih cowok yang ngelamar ceweknya melalui video call? Lagian dia bisa aja bahas soal itu langsung pas datang ke acara resepsi pernikahan gue sama Revel! Padahal dia ka

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Pernikahan Bahagia

    Dua bulan kemudian…..Revel memijat keningnya yang terasa pusing, sudah dua minggu terakhir ini pekerjaannya begitu menumpuk. Siapa yang mengira kalau mengurus perusahaan akan jauh lebih melelahkan dan memusingkan daripada kuliah? Tidak heran kalau papanya ingin pensiun dini dan memilih menikmati hari tua bersama mamanya!Tentunya saat Revel sudah bisa mengurus perusahaan sendiri nantinya! Bukan sekarang! Untung sampai saat ini papanya dan uncle Nick selalu membantunya, tidak membiarkan Revel melangkah seperti anak hilang sendirian! Revel berhenti memijat keningnya saat mendengar pintu ruangannya diketuk dan muncul wajah papanya.“Kamu kenapa, Revel? Kok keliatannya pusing banget?” “Emang aku lagi pusing, Pa!”“Kenapa? Ada masalah pekerjaan?”“Nggak sih, cuma kayaknya aku kebanyakan lembur jadinya agak drop,” jelas Revel.“Ya udah, malam ini jangan lembur dulu. Maksud Papa jangan lembur di kantor ataupun di rumah. Paham maksud Papa kan?” tanya Levin

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status