Share

Gairah Tersembunyi Suami Dinginku
Gairah Tersembunyi Suami Dinginku
Author: Lil Seven

1. Puaskan Aku!

Author: Lil Seven
last update Last Updated: 2023-08-01 19:14:59

"Di mana ini?"

Melisa yang baru saja terbangun mengerjap beberapa kali dengan satu tangan memijat kening, diedarkannya pandangan ke seluruh ruangan yang tampak asing di matanya tersebut.

"Kapan aku berada dalam bak mandi?" bisiknya kebingungan saat mendapati tubuhnya saat ini ternyata tengah berendam di sebuah bathub mewah dengan busa sabun memenuhi bak mandi tersebut dan aroma harum yang membuat tubuhnya rileks.

Baru saja gadis itu memejamkan mata untuk menikmati berendam di air hangat dengan aroma harum tersebut, terdengar seseorang menggeser pintu.

Kedua netra gadis tersebut langsung terbelalak shock saat melihat seorang prai dengan santai membuka pembatas antara kamar mandi dan bathtub tempat dia sekarang berada, lalu melenggang dengan acuh tak acuh menuju ke arahnya.

Refleks, Melissa pun mengambil sikap waspada seraya menutup buah dadanya dengan kedua tangan.

"S-siapa anda?" tanyanya penuh curiga.

Sosok pria bertubuh tinggi dengan kulit putih semulus batu giok dengan wajah yang luar biasa tampan itu hanya menatap dirinya acuh tak acuh.

Sementara Melissa balas memandang dengan mulut melongo lebar dan rahang hampir jatuh.

Seumur hidup baru kali ini dia melihat pria setampan itu!

Siapa orang asing ini? Bagaimana bisa dia berada di dalam sini bersamanya?

Melissa tanpa sadar menelan ludah saat sekali lagi menatap pria setampan dewa yang kini berdiri di depannya tersebut.

Seluruh inci tubuhnya mengeluarkan aura berkuasa, dan rasa manis uang.

Namun, saat gadis itu menatap tengah matanya yang gelap, rasa terintimidasi memenuhi dirinya.

Pria ini mempunyai aura seperti bos besarnya di kantor, yang membuat Melisa bahkan tidak sanggup mengangkat kepalanya saat sosok itu berjalan di sekitarnya.

Pria yang kini hanya memakai handuk mandi tersebut, hanya mengangkat satu alisnya melihat reaksi terkejut Melissa dan terus berjalan mendekat dengan santai.

"H-hey! Apa yang Anda lakukan?!"

Melissa menjerit kaget saat pria itu dengan penuh percaya diri masuk ke dalam bathub dan bergabung bersama dirinya.

Air dalam bathtub sedikit meluber keluar saat sosok tinggi dengan perut sixpack itu duduk di sana.

"S-siapa Anda? Bagaimana bisa Anda mandi di sini bersama saya?!"

Pekikan histeris dari mulut Melissa tersebut tak diindahkan oleh pria itu, dia malah memainkan busa sabun di bathub sebelum menatap angkuh kepada Melissa yang shock dengan kedatangannya.

Auranya yang maskulin, membuyarkan akal sehat gadis tersebut.

Spontan, dia pun mundur dengan ekspresi ketakutan karena tiba-tiba merasa terancam, menyebabkan punggung menabrak pinggiran bathub yang tidak begitu luas untuk ditempati dua orang seperti saat ini.

Pria itu mencondongkan badan ke depan, ekspresi acuh tak acuhnya tetap tak berubah, tatapan dinginnya itu seakan mampu membekukanku tulang, tapi saat ini, ada sedikit kilatan tertarik di sudut matanya.

"Alice."

Suara yang keluar dari pria itu berat, tapi anehnya terdengar seksi dan macho. Namun, juga mengancam.

"Jangan coba-coba memancing emosiku," bisiknya dengan nada tajam.

Setelah mengatakan itu, pria asing tampan tersebut memainkan rambut kemerahan miliknya yang basah, memilinnya dengan jemari sebelum melayangkan tatapan tajam pada Melissa yang seketika terkesiap kaget.

"Saya ... saya tidak sedang memancing emosi Anda, Tuan. Saya hanya bertanya kenapa Anda berada di sini bersama saya?"

Melisa memberanikan diri untuk bertanya karena dia merasa sangat kebingungan dengan apa yang sedang dialaminya sekarang.

Ditambah lagi, kepalanya yang berputar-putar ini benar-benar menambah runyam suasana.

"Aku bukan pria yang bisa kamu ajak bermain-main, ingat itu, Alice."

Kening Melissa berkerut saat pria yang kini tampak ingin menerkamnya tersebut terus memanggil dirinya dengan nama Alice, alih-alih Melissa.

"Alice? Tapi saya ... nama saya bukan—"

"Tidak usah mengajakku berbasa-basi. Hubungan kita tidak sedekat itu," potong pria itu dengan suara dingin yang seketika membuat Melissa menutup mulutnya rapat-rapat.

Pria asing tersebut kini mendekatkan tubuh sehingga jarak kami tersisa beberapa centimeter saja.

Meski tak ada tempat untuk melarikan diri, Melissa menciutkan badan agar tak bersentuhan dengan dirinya, membuat pria asing itu menyipitkan mata.

"Apa yang sedang kamu lakukan ini? Beginikah sikapmu pada suami sendiri, Alice?" desahnya dengan suara lelah.

Dia menyugar rambut cokelatnya ke belakang dengan kening sedikit berkerut. Seperti benar-benar lelah menghadapiku.

"Suami?! Saya ... saya belum menikah!"

Melissa menjerit sampai tak sadar berdiri sehingga dua gundukan besar di dadanya terpampang indah.

Buru-buru gadis itu menutupi dengan kedua tangan dan menggeleng dengan panik kepada pria tersebut.

"Tolong jelaskan kepada saya apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Anda memanggil saya Alice? Dan ... kenapa Anda bilang bahwa saya adalah istri Anda? Sungguh, saya belum pernah menikah!"

Melissa kembali duduk dan membenamkan setengah tubuhnya ke bathub karena malu tak memakai busana di hadapan pria asing.

Lelaki tampan itu malah tersenyum sinis, semakin mendekatkan tubuhnya ke arahku hingga menyisakan jarak sejengkal saja.

Tangannya yang besar tersebut merengkuh dagu Melissa sehingga gadis itu mendongak menatap wajahnya.

"Kamu bukan Alice? Lalu siapa? Apa kamu sekarang sedang berakting amnesia agar bisa lepas dari tanggung jawabmu sebagai istri, hm?"

Dia terkekeh pelan, tapi sedetik kemudian melayangkan tatapan mengancam setajam elang.

"Jangan coba-coba mempermainkan aku, Alice," ancamnya seraya mencengkeram dagu gadis tersebut sampai Melissa meringis pelan menahan sakit.

Sosok itu menyugar rambut kecoklatan miliknya yang kini sedikit basah, tersenyum sinis ketika menatap sorot ketakutan di mata Melissa dan melepaskan cengkeramannya.

"Kamu belum menikah katamu? Lucu sekali. Kita bahkan baru saja mengikat janji pernikahan beberapa jam lalu!"

Pria dengan tatapan sinis itu semakin mendekat sehingga tak ada jarak antara wajah mereka, sedang Melissa, hanya bisa mengalihkan pandang saat jemari rampingnya menelusuri pipi.

"Cepat selesaikan mandimu dan lakukan tugas sebagai istri sebagai ritual malam pertama kita. Atau ... kau ingin aku melakukannya di sini?"

Sekujur tubuh tiba-tiba merinding mendengar suaranya tersebut.

Malam pertama?

Di sini?!

Ini gila!

"Saya ... saya tidak berbohong!" jerit Melissa dengan putus asa, mencoba menghindar dari sosok yang terus menekan dirinya secara fisik dan mental tersebut dengan mendorongnya mundur.

Sayang, dadanya begitu kokoh, tangan mungil gadis itu tak sanggup membuat sosok di depannya bergerak mundur bahkan seinci pun.

"Kapan kamu berkata jujur memangnya?"

Lelaki asing itu berbisik di telinga dengan nada penuh sarkasme, membuat seluruh tubuh gadis itu gemetar karena rasa takut akan auranya yang menekan.

"Saya benar-benar berbicara jujur, Tuan. Anda mungkin salah orang, saya bukan Alice yang Anda kenal. Saya—"

"Ya Tuhan!"

Melissa menjerit kaget saat tiba-tiba pria itu bangkit dan menggendong tubuhnya yang tak terlilit sehelai benang pun.

Sensasi kulit yang saling bertemu, membuat dada Melissa berdesir pelan.

Seumur hidup baru kali ini dia sedekat ini dengan pria!

Pria yang tubuhnya bagian bawahnya terbalut handuk tersebut, membawa Melissa ke depan sebuah kaca setinggi tubuh manusia yang memantulkan refleksi mereka berdua.

Melissa seketika terbelalak kaget saat mendapati bahwa wajah gadis yang berada di cermin tersebut, bukanlah wajahnya, tapi orang lain.

B-bagaimana mungkin ini bisa terjadi?!

Dia masuk ke dalam tubuh orang lain?

Ini ... ini mustahil!

"Kalau kamu bukan Alice, lalu siapa?" desis pria iru dengan suara tajam dan sinis.

Melissa hanya bisa menelan ludah dengan wajah pucat tanpa bisa mengatakan apa pun.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gairah Tersembunyi Suami Dinginku   141. Tinggal Bersama Damian (TAMAT)

    Dia bahkan berjanji akan melakukan yang terbaik untuk membuat Damian nyaman dengan dirinya."Sudah terlalu banyak rasa sakit, aku ingin melupakan semuanya dan bahagia hidup sendiri-sendiri," tutup Melissa.Dia benar-benar ingin melupakan segala hal tentang ibunya."Jadi? Kau pilih mana?""Tentu saja aku akan di sini, bersamamu. Bahkan jika tidak menjadi istrimu di masa depan, aku tetap akan memilih tinggal di sini."Melissa menjawab tanpa ragu, dalam hati, dia sudah mendedikasikan diri sebagai pembantu Damian yang paling setia, untuk membalas kebaikannya ini.Damian langsung memeluk dan mencium Melissa saat mendengar jawaban gadis tersebut."Terima kasih, aku benar-benar mengharapkan jawaban ini darimu, Melly."Kata-katanya terdengar begitu tulus. Damian lega karena Melissa lebih memilih berada di sisinya daripada pergi ke ibunya yang kini menjadi istri orang kaya setelah menjadi pelakor."Aku justru senang bisa mendapat tempat tinggal gratis, jangan khawatir, aku tidak akan merepotka

  • Gairah Tersembunyi Suami Dinginku   140. Orang Tua Damian Bercerai

    "T-tolong maafkan aku."Melissa segera menjatuhkan tubuhnya dan duduk bersimpuh di hadapan Damian, dia menunduk dalam menunjukkan bahwa sedang sangat menyesal atas nama ibunya.Namun, reaksi Damian di luar dugaan Melissa, dia yang tadi marah kini malah tertawa terbahak-bahak."Astaga, ekspresimu lucu sekali, Melly!" serunya dengan tatapan geli, membuat Melissa segera mendongak dengan pandangan bertanya.Tentu saja dia semakin kebingungan. Padahal beberapa detik lalu Damian terlihat marah, kenapa sekarang dia malah tertawa terbahak-bahak?"A-apa maksudmu? Kau sedang menculik dan menyekapku karena kesalahan yang dilakukan ibu, 'kan? Jadi, kumohon, beri aku keringanan atas hukuman ini," ucap Melissa dengan ekspresi memohon.Damian mengulurkan tangannya, meminta Melissa menyambut uluran tangan tersebut dan membuat Melissa bangkit dari duduknya di lantai.Kini Damian duduk dan Melissa berdiri, mereka saling berpegangan tangan."Hmmm, bagaimana, ya? Kalau aku tidak mau, kau akan melakukan a

  • Gairah Tersembunyi Suami Dinginku   139. Disekap Di Tempat Asing

    Melissa menutup wajah Damian yang begitu tampan memesona dengan kedua tangan, agar dia tak semakin tenggelam dalam jerat ketampanan majikannya tersebut."Sudahlah. Jangan lanjutkan lagi omong kosong ini, ayo kita tidur," ucap Melissa mengalihkan pembicaraan.Damian tertawa dengan suara rendah, meraih tangan Melissa di mukanya dan menaruh tangan gadis itu di pinggang Damian."Baiklah ayo kita tidur, calon istriku."Kini gantian Melissa yang tertawa mendengar ucapan Damian, lalu mengikuti pria itu untuk memejamkan mata.Setelah badai yang terjadi tadi malam, ini adalah saat terbaik semasa hidupnya.Berpelukan dengan Damian adalah hal yang membuat dirinya tenang sehingga bisa tidur dengan nyenyak tanpa teringat lagi ketakutan akan peristiwa beberapa jam lalu.Hari ini ditutup dengan sebuah kebahagiaan. Melissa merasa seperti ada beban besar yang terangkat dari tubuhnya.Dia bukan bayang-bayang Bu Yuna. Di mata Damian, dia adalah Melissa, seseorang yang begitu istimewa.'Kalau ini mimpi,

  • Gairah Tersembunyi Suami Dinginku   138. Membayarnya Dengan Hidupku

    "Damian, apa yang kau lakukan?"Melissa bertanya dengan tenggorokan tercekat saat Damian membelai lembut bagian sensitifnya tersebut.Meskipun rasanya sedikit nyaman saat telapak tangan yang besar itu membelai bulu-bulu halus di vagina Melissa, karena baru saja dicukur, bulu-bulu yang baru tumbuh itu rasanya gatal bukan main sehingga kadang-kadang Melissa diam-diam menggaruknya."Omong-omong ... gatal tidak rasanya?"Pertanyaan Damian, yang menggesek jari-jarinya di sana, membuat Melissa seketika kena mental."A-apanya?"Melissa masih tak mau mengakui bahwa rasanya nyaman sekali saat Damian menggaruk tempat yang ditumbuhi bulu-bulu halus tersebut.Damian menepuk bagian sensitif Melissa tersebut sebagai isyarat."Ini, kau baru mencukurnya beberapa hari lalu, 'kan? Biasanya selesai dicukur akan sangat gatal saat sedang tumbuh seperti ini. Bukankah begitu?"Melissa memejamkan mata, menyembunyikan debar yang menggila saat Damian dengan lembut menggaruk bagian tubuhnya yang memang terasa s

  • Gairah Tersembunyi Suami Dinginku   137. Panas Dingin Karena Sentuhanmu

    Damian melakukan sesuatu yang tak terduga di tengah situasi menegangkan tersebut.Dia tiba-tiba menyingkir dari atas tubuh Melissa dan mengulurkan tangan untuk membantu gadis itu berdiri."Aku sudah cukup puas dengan caramu berterima kasih, sekarang, ayo kita beristirahat."Damian mengatakan itu sambil berjalan menuju ranjangnya dan membaringkan tubuh di sana, meninggalkan Melissa yang terbengong-bengong dengan sikap Damian yang berubah-ubah dalam sekejap tersebut.Baru saja, baru beberapa menit, Melissa melihat dengan jelas hasrat yang begitu membara dari mata Damian saat tengah menatap dirinya.Remaja lelaki itu seakan bersiap untuk melahap tubuh Melissa sampai habis.Melissa begitu berdebar melihat tatapan penuh nafsu dari remaja tampan tersebut, entah kenapa ada sebuah kebanggaan saat tatapan tajamnya hanya tertuju pada Melissa.Namun, Melissa merasa seketika linglung saat menghadapi sikap Damian ini, dia tiba-tiba kembali dingin dan menjauh dari Melissa.Setelah terbengong-bengon

  • Gairah Tersembunyi Suami Dinginku   136. Jatuh Ke Perangkap Damian

    "Aku langsung datang mencarimu karena melihat postingan itu, tapi kau waktu itu sudah tak ada sehingga aku melakukan berbagai cara untuk menemukanmu. Kalau kau mau berpikir dengan kepala dingin, bukankah kemarahanku ini wajar?"Melissa mendongak dari layar ponsel, menatap Damian yang masih tanpa ekspresi dengan tatapan penuh permintaan maaf.Jika saja sebelum Damian menghukumnya tadi malam dia sudah menjelaskan apa saja yang sebenarnya terjadi, Melissa tak akan semarah tadi.Namun, nasi sudah menjadi bubur.Dia terlanjur memarahi seseorang yang telah menolong hidupnya.Melissa tak tahu bagaimana hancurnya dia seandainya tadi malam dia benar-benar diperkosa tiga pria itu.Dan dia juga tidak tahu apakah itu akan menjadi pengalaman pertama dan terakhirnya jika sana Damian tidak datang menolong, karena Melissa mungkin akan terus dijual oleh Julia."Siapa yang akan rela seseorang yang dekat dengannya disentuh pria lain?"Pertanyaan Damian seperti palu besar yang memukul kepala Melissa, gad

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status