Share

Bab 425

Author: perdy
last update Last Updated: 2025-08-30 23:50:16

Pengakuan Victor soal identitas Sarah bagai petir di siang bolong. Semua terdiam. David dan Alena saling pandang, sementara Rahman mengernyit, mencoba mencerna dampak dari informasi itu.

“Kakak Adrian?” suara Alena serak, nyaris tak terdengar. “Tapi... Adrian tidak pernah cerita dia punya kakak perempuan.”

Victor mengangguk pelan, wajahnya penuh penyesalan. “Adrian memang sengaja menyembunyikannya. Hubungan mereka sudah rusak sejak lama, karena masalah warisan keluarga.”

“Warisan?” David mendekat, matanya menyipit penuh tekanan. “Jelaskan!”

Victor menarik napas berat. “Keluarga Adrian dulunya kaya raya. Ayah mereka punya kerajaan bisnis properti. Tapi waktu ayah mereka meninggal, Adrian berhasil menguasai semua harta dengan cara... tidak adil terhadap Sarah.”

Nadine, yang sejak tadi hanya mendengarkan, akhirnya bersuara. “Maksudmu, Adrian merebut warisan kakaknya sendiri?”

“Bukan mencuri secara langsung,” jelas Victor. “Tapi dia memanipulasi surat wasiat. Saat itu Sarah masih kuliah d
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah di Balik Tirai Kehidupan   Bab 452

    Lima detik. Hanya lima detik sebelum granat yang diaktifkan Adrian meledak dan mengakhiri segalanya.Dalam slow motion yang mencekam, David melihat Alena yang masih terpaku di tempatnya, terlalu shock dengan kematian Adrian dan pengkhianatan Sarah. Tanpa berpikir panjang, dia berlari sekuat tenaga menuju kekasihnya."ALENA!" teriakannya menggema di antara suara-suara chaos tim penyelamat yang berhamburan mencari perlindungan.Empat detik.Sarah yang masih memegang pistol berasap menatap tubuh Adrian yang tergeletak. Air mata mengalir deras di pipinya. "Maafkan aku, Adrian. Aku tidak bisa membiarkanmu menghancurkan dirimu sendiri lagi."Alena akhirnya tersadar dari keterkejutannya ketika melihat David berlari menghampirinya. Matanya melebar ketika menyadari granat yang berdetak di tangan Adrian yang sudah tak bernyawa.Tiga detik."DAVID, JANGAN MENDEKAT!" Alena berteriak panik. "GRANAT ITU AKAN—""AKU TIDAK AKAN MENINGGALKANMU!" David memotong seruan Alena sambil terus berlari, mengab

  • Gairah di Balik Tirai Kehidupan   Bab 451

    Ketegangan di udara seakan membeku ketika Adrian melangkah keluar dari balik pintu besi. Perban yang membalut dadanya berlumuran darah segar, namun senyuman yang terukir di wajahnya jauh lebih menakutkan daripada luka fisik yang dideritanya."Tidak mungkin," David bergumam, matanya terbelalak tidak percaya. "Aku melihatmu... kamu sudah—""Mati?" Adrian menyela dengan tawa yang menggema di dalam gudang. "Peluru Sarah memang mengenai dadaku, tapi tidak mengenai organ vital. Aku hanya pingsan karena kehilangan darah. Beruntung, aku sempat memakai rompi anti peluru tipis sebelum pertemuan malam ini."Alena merasakan seluruh tubuhnya bergetar. Bayangan masa lalu yang telah dia coba kubur mendalam kini bangkit kembali, lebih menakutkan dari sebelumnya. "Adrian, ini sudah cukup. Lepaskan mereka semua.""Lepaskan?" Adrian melangkah lebih dekat, mengabaikan rasa sakit di dadanya. "Alena, kita belum menyelesaikan urusan kita. Kamu pikir dengan menikah dengan David, semua akan berakhir begitu sa

  • Gairah di Balik Tirai Kehidupan   Bab 450

    "Tapi aku ingin memberikanmu yang terbaik. Kamu layak mendapatkan segalanya."Radio mobil berbunyi. "Lokasi target teridentifikasi. Gudang tua dengan plat nomor sesuai kendaraan Sarah. Ada aktivitas di dalam."Mobil mereka semakin mempercepat laju. David meraih tangan Alena yang tidak terluka dan menggenggamnya erat."Apapun yang terjadi nanti, aku ingin kamu tahu bahwa bertemu denganmu adalah hal terbaik yang pernah terjadi dalam hidupku.""Jangan bicara seolah-olah ini perpisahan terakhir," Alena membalas genggaman David. "Kita akan keluar dari ini bersama-sama. Kita akan menyelamatkan Maya, menikah, dan hidup bahagia.""Janji?""Janji."Mereka tiba di lokasi baru—sebuah kompleks pergudangan yang tampak suram dengan beberapa bangunan yang sudah tidak terpakai. Tim polisi sudah berposisi di berbagai titik strategis.Rahman menghampiri mobil mereka. "Kami sudah konfirmasi Sarah ada di dalam gudang nomor 7. Dia masih bersama tiga orang anak buah. Maya dan orang tua kalian juga ada di s

  • Gairah di Balik Tirai Kehidupan   Bab 449

    Ancaman Sarah tentang bom di lokasi Maya membuat seluruh gudang seakan bergetar dengan ketegangan yang mencekik. David memeluk Alena yang masih kesakitan akibat ledakan cincin, sementara darah terus mengalir dari jari manisnya yang terluka."Len, tahan ya. Kita akan segera ke rumah sakit," David berbisik sambil merobek sebagian kemejanya untuk membalut tangan Alena."David," Alena merintih kesakitan, "Maya... kita harus menyelamatkan Maya dulu. Aku tidak apa-apa."Rahman dan tim polisinya langsung menyerbu masuk ke gudang. Melihat Adrian tergeletak dalam genangan darah dan Victor sudah tidak bernyawa, Rahman langsung menghampiri David dan Alena."Kalian baik-baik saja?" Rahman bertanya sambil memeriksa kondisi mereka."Sarah kabur!" David berteriak panik. "Dia bilang ada bom di tempat Maya disekap! Kalau Sarah tidak sampai dalam 10 menit, bom akan meledak!"Rahman langsung berbicara melalui radio. "Semua unit, ini emergency level satu! Kita punya situasi bom. Lacak semua lokasi yang m

  • Gairah di Balik Tirai Kehidupan   Bab 448

    Cincin di jari Alena terasa dingin dan berat, seolah menjadi belenggu tak kasat mata. Adrian berdiri dekat, menatapnya dengan sorot mata tajam yang membuat napas Alena sesak.“Kamu tahu, Alena,” suara Adrian terdengar lembut, hampir menyerupai dirinya yang dulu. “Semua ini tidak perlu terjadi... kalau saja kamu tidak meninggalkanku.”Alena menatapnya, matanya bergetar menahan amarah dan luka. “Aku meninggalkanmu karena kamu berbohong, Adrian. Kamu memanipulasiku. Kamu memanfaatkan perasaanku.”Adrian tertawa kecil, getir. “Manipulasi? Tidak, Len. Semua yang kulakukan karena aku mencintaimu. Mungkin terlalu mencintaimu, sampai aku tidak bisa menerima kenyataan kalau kamu memilih orang lain.”David yang dijaga dua pria berotot mengepalkan tangannya. “Mencintai bukan berarti menguasai, Adrian! Kamu tidak pernah mencintai Alena. Kamu hanya terobsesi padanya.”“Oh, David...” Adrian menoleh dengan senyum sinis. “Kamu pikir kamu tahu cinta? Kamu baru kenal Alena beberapa bulan. Aku mengenaln

  • Gairah di Balik Tirai Kehidupan   Bab 447

    Suara tawa Adrian yang menggema dari dalam gudang membuat dunia Alena seolah berputar begitu cepat. Kakinya mendadak lemas, hampir tak sanggup menopang tubuh. David segera sigap menangkap lengannya, merangkulnya agar tidak jatuh.“Len, kamu baik-baik saja?” bisiknya cemas, matanya menatap penuh khawatir.“Itu… itu suara Adrian,” gumam Alena parau, wajahnya pucat. “Tapi bagaimana mungkin? Aku melihat sendiri jenazahnya di rumah sakit.”Victor, yang berdiri dengan tangan terborgol di depan mereka, ikut terkejut. Wajahnya memucat, tatapannya gelisah pada pintu gudang yang sedikit terbuka.“Tidak mungkin… Adrian benar-benar mati. Aku sendiri melihat sertifikat kematiannya,” ucap Victor dengan suara gemetar.Namun tawa itu terdengar lagi, kali ini lebih jelas. Suara yang pernah begitu familiar bagi Alena, kini terasa asing sekaligus menakutkan.“Masuklah kalian bertiga. Jangan membuat kami menunggu lebih lama.”David menelan ludah. “Kalau itu benar-benar Adrian… berarti semua yang terjadi s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status