Share

Seseorang di Belakangnya

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2025-06-02 12:39:22

"Apa? Nadine tertindih material? Aku ... aku tidak tahu apa-apa, Pak. Aku tidak tahu ...."

Ros masih membela dirinya saat Louis memanggilnya ke kantor untuk diadili. Jantungnya berdebar kencang ketakutan, tapi ia juga merinding mendengar Nadine tertimpa material yang ia tahu benar, semua material di sana besar dan berat.

Deby dan Anin sendiri juga sudah gemetar di sana, tapi untuk mengaku bersalah juga mereka terlalu takut.

"Jadi kalian masih tidak mau mengaku?" geram Samuel.

"Kami ... tidak tahu apa-apa, Pak," sahut Ros ragu.

"Baiklah! Keluarkan buktinya!" titah Samuel pada Refi yang membuat ketiga wanita itu makin gemetar.

Refi mengangguk dan langsung memanggil karyawan gudang serta karyawan CCTV. Ada yang melihat Anin masuk ke ruangan CCTV dan sengaja mematikan CCTV gudang di jam yang sama. Selain itu, karyawan gudang yang lain juga menjelaskan tentang Ros yang menyuruhnya pulang duluan.

Beberapa kesaksian, tangkapan CCTV dari posisi lain, dan apa yang Samuel dengar sendiri
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Eli Mirza
pasti odgj itu indira hhhh...udh lepaskan aja nadine..blg trs terang sm louis
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
udh ku duga Indira ga akan menyerah gtu aja nerima keadaan . apalagi pas trkhr x ribut di kntor n’ trbongkar d dpn ppnya sndiri . Indira kan sempat blg sm Louis kalo dia ga akan biarin Louis bahagia . bknnya sadar sm ksalahannya, malah playing victim n’ ttp bls dendam sm Louis n’ Hanna ckck -_-
goodnovel comment avatar
Lya
Indira pasti tuh…apakah setelah melihat kebaikan samuel dan louis nadine akan ttp berulah atau dia akan sadar….
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Senjata Makan Tuan

    Samuel membuka pintu pantry perlahan, hingga tanpa suara sama sekali. Samuel masuk dan ia langsung memicingkan mata mengamati apa yang Nadine lakukan. Wanita itu terlihat sedang memasukkan sesuatu ke dalam cangkir teh yang sudah pasti adalah cangkir untuk Louis. Ia terburu-buru dan dari gesturnya, terlihat begitu tegang. Samuel pun mengepalkan tangannya geram dan tidak bisa menahan amarahnya lagi. "Apa yang kau lakukan di sini, Nadine?" Nadine yang baru saja menyimpan kembali botolnya ke dalam kantong celana pun langsung menahan napasnya kaget sampai ia mematung di tempatnya. Itu suara Samuel, suara yang begitu melekat di otaknya. Nadine pun terlalu takut untuk menoleh. "Aku bertanya padamu apa yang kau lakukan di sini? Kau sudah tidak bekerja di gedung ini lagi kan? Dan apa yang kau masukkan ke dalam minuman itu?" bentak Samuel lagi karena Nadine tidak kunjung menjawabnya. Nadine pun perlahan menoleh dan berusaha tetap tenang melihat Samuel di sana. "Ah, Pak Samuel, aku terke

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Terpergok

    "Bagaimana kondisi Ibu? Apa Ibu baik-baik saja di sana?" Nadine menelepon ibunya melalui video call malam itu. Nadine dan ibunya sebelumnya tinggal di luar kota. Hanya saja, sejak Nadine mendapat tugas penting, ia pindah sendiri ke kota ini, meninggalkan ibunya yang masih harus melanjutkan perawatan di bawah tanggung jawab Bu Bos. Evi, ibu Nadine menatap anaknya sambil tersenyum lemah. Bahkan, tangannya yang memegang ponsel pun gemetar. "Ibu baik-baik saja, Nadine. Ibu merasa jauh lebih baik," sahut Evi dengan napas yang ngos-ngosan. Air mata Nadine hampir saja menetes melihat ibu yang sangat dicintainya itu, satu-satunya keluarganya yang masih tersisa, alasan Nadine melangkah sampai sejauh ini. Melihat ayahnya meninggal dulu karena tidak punya biaya berobat membuat Nadine rela melakukan apa saja demi kesembuhan ibunya. Nadine tidak mau jadi yatim piatu, apalagi setelah Evan meninggalkannya dengan luka yang sangat berat. Rasanya berat sekali menghadapinya sendirian tanpa ibunya

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Kegalauan Hati

    "Jangan, Bu! Jangan!" Nadine begitu panik mendengar ancaman itu. Nadine tidak pernah berbohong tentang ibunya yang sakit. Ya, ibunya sakit keras. Ibunya menderita gagal ginjal yang sudah dibarengi dengan komplikasi lain, sehingga ibunya harus menginap di rumah sakit untuk waktu yang lama. Nadine tidak punya uang lagi, sampai Bu Bos bersedia menanggung biaya rumah sakitnya, bahkan bersedia memberikan uang satu miliar untuk operasi transplantasi ginjal nanti. Hanya saja, semua itu tidak gratis. Nadine harus melakukan sesuatu, yaitu merusak hubungan Louis dan Hanna. "Kau tidak punya banyak waktu lagi, Nadine! Aku mau hubungan mereka rusak, dan aku mau Louis tidak bisa mendapatkan anak-anak itu! Kalau perlu, buat anak-anak itu mati di dalam kandungan!" Lagi-lagi Nadine menahan napas mendengarnya. Ia tidak suka menjadi pembunuh dan ia tidak seharusnya menjadi pembunuh, apalagi selama ini yang ia lihat berbeda dengan cerita sang Bu Bos. "Bu, aku benar-benar melihat hal yang berbeda d

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Seseorang di Belakangnya

    "Apa? Nadine tertindih material? Aku ... aku tidak tahu apa-apa, Pak. Aku tidak tahu ...." Ros masih membela dirinya saat Louis memanggilnya ke kantor untuk diadili. Jantungnya berdebar kencang ketakutan, tapi ia juga merinding mendengar Nadine tertimpa material yang ia tahu benar, semua material di sana besar dan berat. Deby dan Anin sendiri juga sudah gemetar di sana, tapi untuk mengaku bersalah juga mereka terlalu takut. "Jadi kalian masih tidak mau mengaku?" geram Samuel. "Kami ... tidak tahu apa-apa, Pak," sahut Ros ragu. "Baiklah! Keluarkan buktinya!" titah Samuel pada Refi yang membuat ketiga wanita itu makin gemetar. Refi mengangguk dan langsung memanggil karyawan gudang serta karyawan CCTV. Ada yang melihat Anin masuk ke ruangan CCTV dan sengaja mematikan CCTV gudang di jam yang sama. Selain itu, karyawan gudang yang lain juga menjelaskan tentang Ros yang menyuruhnya pulang duluan.Beberapa kesaksian, tangkapan CCTV dari posisi lain, dan apa yang Samuel dengar sendiri

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Bukan Orang Jahat

    "Bagaimana kondisinya, Dokter?"Nadine sudah berbaring di ruang UGD rumah sakit dan dokter baru saja selesai memeriksanya. "Terkilirnya cukup parah dan ada beberapa luka lecet. Kami sarankan untuk rawat inap beberapa hari agar cidera di kakinya tidak makin parah karena bengkaknya cukup besar." "Kalau begitu, opname saja!" sahut Samuel, memutuskan begitu saja tanpa berunding dengan Nadine. Nadine pun seketika membelalak lebar. "Tunggu dulu! Aku tidak mau opname! Aku mau pulang ke rumah, lagipula aku juga harus masuk kerja besok!" "Bagaimana kau mau masuk kerja dengan kaki seperti itu, Nadine?" "Aku bisa." "Jangan keras kepala, Nadine! Opname saja, Dokter!" Nadine terus protes, tapi Samuel tetap kukuh memintanya opname, hingga akhirnya, Nadine pun pasrah. Nadine sempat menganga saat melihat kamar yang akan ia tempati, sebuah kamar kelas satu di mana hanya ada dia sendiri di sana. "Ini ... kamar ini ... haruskah di sini, Pak? Kamar ini kan sangat mahal. Aku tidak punya uang untu

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Berdebar Karenanya

    "Nadine! Nadine! Apa ada orang di dalam?" Buk buk buk!Samuel memukul pintu gudang itu kuat-kuat, tapi Nadine tidak mendengarnya karena saat itu, bertepatan dengan suara gemuruh benda berat yang terjatuh. Samuel sendiri sampai tersentak kaget mendengar suara ribut dari dalam gudang. Jantungnya memacu makin kencang dan hal pertama yang muncul di otaknya adalah meminta orang membuka gudangnya. Buru-buru Samuel menelepon security dan security sendiri yang ditelepon oleh sang bos pun langsung bergerak cepat. Beberapa security muncul sambil membawa kunci gudang dan segera membuka gudangnya untuk Samuel. Samuel yang tidak sabar pun langsung mendorong pintu besar itu sendiri dengan kuat sampai terbuka. Gudang yang gelap pekat itu pun seketika diterangi cahaya samar dari luar. "Nyalakan lampunya! Cepat!" teriak salah satu security. Namun, Samuel langsung masuk ke dalam, fokus mencari Nadine. "Nadine!" panggil Samuel. Suara Samuel menggema di antara gudang yang besar itu. Matanya terus

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status