Share

Kecewa

Tanpa ragu, Silvy menampilkan seringai ejekan, seolah aku manusia paling tolol di muka bumi. Memilin-milin rambutnya yang panjang, dia akhirnya buka mulut.

"Tadinya aku mau diam saja. Kurasa lucu juga melihatmu seperti orang bodoh. Akan tetapi... karena kamu sudah peduli pada anakku, anggap saja informasi ini sebagai balas jasa." Dengan mimik muka berlebihan, Silvy melanjutkan," orang yang memintaku menggoda Haris adalah pria yang tengah dekat denganmu sekarang."

Keningku mengernyit dalam. Satu-satunya pria yang dekat denganku hanya dia. "Hendra?" tanyaku tak percaya.

Silvy mengedikkan bahu. Gestur tubuh yang menunjukkan jika tebakanku benar.

"Tapi... kenapa?"

Aku tak bisa menerima bila Hendra yang selalu tulus menolong adalah biang kerok dari penderitaanku selama ini.

"Kamu pasti bohong? Iya, kan?!"

Tanpa sadar suaraku meninggi, bahkan aku sampai berdiri hendak memaksa Silvy buka mulut. Tetapi perempuan culas itu terlihat santai, sedikitpun tidak terintimidasi dengan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status