Share

Bab 5

Author: Kak MungiL
last update Last Updated: 2022-09-16 17:32:18

"Mas, astaga, kamu kenapa?" Flara membantu Zaki yang tersungkur di lantai dengan keadaan mabuk. Baru kali ini Flara melihat Zaki yang seperti ini. 

"Kau tahu, aku sangat mencintainya. Tapi dia mengkhianatiku, dia menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya di belakangku. Bahkan kesucian yang harusnya dia berikan untukku malah dia berikan pada laki-laki lain. Aku sangat benci padanya. Hahaha." Zaki terus berceloteh dengan mata yang sudah terpejam. 

"Aku masih suci, mas. Aku nggak melakukan apapun dengan Denan. Bagaimana caraku menjelaskannya ke kamu? Kenapa kamu jadi seperti ini?" gumam Flara menidurkan suaminya di sofa ruang tengah. 

Flara menatap wajah suaminya yang terlihat lelah. Entah apa saja yang ia lakukan sejak siang tadi. Wajah yang dahulu memanjakan dirinya kini terlihat juga guratan kekecewaan. 

Flara jadi teringat ucapan Denan. Mengetahui dirinya berkhianat saja Zaki sudah menghancurkan dirinya sendiri. Bagaimana jika ia tahu kalau orang tuanya juga pernah berbuat dosa di masa lalunya? 

Tak berselang lama, pintu utama terdengar di ketuk. Tanpa ragu dan memikirkan apapun wanita itu berjalan menuju pintu utama. 

Matanya terbelalak begitu pintu terbuka dan menampilkan sosok Denan di sana. 

"Surprise," kata Denan sumringah. 

Flara mendorong tubuh Denan ke teras, tak lupa ia menutup pintu. 

"Ada apa, sih? Suamimu udah pulang? Ya udah kita bermalam di luar saja," kata Denan dengan entengnya. 

"Nggak, mending kamu pulang sekarang! Mau bermain denganku, kan? Kamu mau aku bermain denganku dengan nikmat? Kalau begitu jangan sekarang, Zaki sedang tidak sehat. Kamu mau kita bersenggama tapi pikiran aku di rumah?"

Denan menampakkan wajah heran, keningnya mengkerut menjadi beberapa lipatan. Denan bertanya-tanya, kemarin wanita itu begitu tak terima dengan apa maunya, tapi kenapa sekarang berubah? Begitulah kira-kira pertanyaan yang menggelayut di kepalanya. 

"Ok, aku kasih kamu keringanan untuk kali ini. Tapi berikan aku sedikit sentuhan bibirmu," pinta Denan mendekatkan wajahnya di wajah Flara. 

Dalam hati Flara sedang berpikir bagaimana caranya untuk menolak dengan alasan masuk akal. Wajah Denan yang semakin dekat membuat kepala Flara semakin buntu saja. Justru yang terjadi sekarang adalah nafas Flara yang sudah memburu, tinggal satu gerakan saja bibir meraka akan bertemu. 

Blush

Jantung Flara terasa mencelos, bibir mungil Denan berhasil menerobos pertahanan Flara. 

Prank

Beberapa detik-detik setelah pertempuran bibir terdengar suara barang jatuh dari dalam. Sungguh Flara tak memikirkan apapun saat ini selain ia bersyukur karena lepas dari hasrat Denan. 

"Aku ke dalam dulu, kamu pulang aja sekarang!" titah Flara berlari ke dalam rumah tanpa menunggu jawaban dari Denan yang nampak kesal karena gangguan yang datang tiba-tiba. 

"Aku ingin minum, hey mana minumanku?" teriak Zaki dari arah dapur. 

Flara yang baru sampai segera mendekati suaminya. Menjauhkan dirinya dari pecahan gelas yang sudah berserakan. Dengan susah payah Flara menuntun suaminya menuju kamarnya. Terpaksa ia bawa Zaki ke kamar yang berada di bawah, akan sulit baginya untuk membawa tubuh kekar Zaki ke lantai dua. 

Baru saja berhasil menidurkan Zaki di ranjang, tubuh Flara di tarik oleh pria itu hingga tubuh mereka kini saling bersentuhan dengan jarak wajah yang sangat dekat. Bahkan hembusan nafas masing-masing sangat terasa menerpa wajah. 

"Kamu mau aku tidur di sini?" tanya Flara 

Zaki hanya mengangguk seraya melingkarkan tangannya di sepanjang pinggang istrinya. Berada di pelukan Zaki seperti ini membuat Flara merasa tenang dan nyaman. Tak mau membuang momen berharga ini, Flara tak langsung tidur, ia mengamati setiap inci wajah sang suami yang kini tak bisa lagi ia sentuh seperti dulu. 

*

Bruk

"Au," pekik Flara seraya meletakkan tangannya di punggung. 

Entah bagaimana ceritanya Flara bisa terjatuh dari ranjang. Netranya lalu menatap ranjang dan mendapati Zaki yang sudah terduduk di atasnya. 

"Berani sekali kamu menyentuhku. Apa yang kamu lakukan semalam sampai aku tertidur di sini?" tanya Zaki dengan marah. 

"Kamu semalam mabuk berat, aku nggak bisa bawa kamu ke atas. Makanya aku bawa ke sini aja."

"Terus ngapain kamu tidur-tidur dekat aku?"

"Ya, kan kita suami istri, salahnya di mana?" tanya Flara dengan entengnya seraya berusaha berdiri. 

"Jelas salah! Aku sudah bilang aku nggak sudi dekat-dekat denganmu. Lain kali jangan ambil kesempatan dalam kesempitan. Atau aku akan menghabiskan malam dengan wanita di  luar sana. Menjijikkan!" ujar Zaki sembari membersihkan kemeja yang ia kenakan lalu pergi dari sana. 

Flara berusaha belajar untuk membiasakan diri dengan kata-kata Zaki yang menyakitkan. Ia meyakini bahwa suatu saat nanti cinta Zaki akan kembali. Satu-satunya cara untuk mewujudkan hal itu adalah dengan membersihkan namanya dan juga mencari cara agar Denan tak melakukan apapun di kemudian hari. 

Merasa cukup merenung, Flara pergi ke kamar mandi agar bisa melakukan kewajibannya sebagai istri. Menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh suaminya. 

"Mas, kok pakai jas? Mau ngantor? Ini masih hari cuti kamu, loh."

"Bukan urusan kamu. Jangan urus aku, urus diri kamu sendiri!" jawabnya dingin. 

"Ya udah, kita makan dulu. Aku udah masak."

"Makan saja sendiri!"

Dengan tatapan tajam dan ekspresi dingin Zaki meninggalkan Flara yang masih mematung. Pria itu meninggalkan istrinya dengan luka yang sedikit demi sedikit akan melebar kemana-mana. 

Tak berselang lama setelah kepegian Zaki, pintu utama tiba-tiba saja terbuka dengan sendirinya. Dengan menghembuskan nafas kasar dan tatapan malas, Flara malah melipir ke meja makan. Tak menggubris tamu yang baru saja lancang membuka pintu tuan rumah. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 90

    Mendengar teriakan Zaki refleks Denan berlari ke arah kamar mandi, ia meninggalkan ibunya yang juga sama terkejutnya. Namun beliau tak bisa melakukan apa-apa selain menunggu kedua anaknya, karena jangankan ikut mereka melihat apa yang terjadi, membawa kursi rodanya untuk maju saja beliau tak bisa melakukannya."Ada apa, Ki?" Mata Denan teralihkan pada sang Ayah yang sudah tergelak di lantai. "Kenapa diam saja? Siapkan mobil kita bawa ke rumah sakit biar aku yang bawa." Denan masuk ke kamar mandi dan mengangkat tubuh kurus Pak Burhan.Tak pernah ia sangka atau bahkan terbesit di kepalanya jika ia akan menggotong tubuh Pak Burhan dengan rasa khawatir yang seperti sekarang ini."Astaga, apa yang terjadi dengan ayahmu?"Denan tak sempat menjawab, ia harus cepat membawa ayahnya ke mobil untuk ia bawa ke rumah sakit."Aku bawa Ibu bentar." Denan kembali berlari ke dalam rumah setelah meletakkan ayahnya ke kursi penumpang bagian depan.Zaki memberanikan diri untuk mengecek nadi ayahnya. Sung

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 89

    "Haruskah aku berdamai denganmu? Aku merasa ibuku bahagia saat mengajakku ke sini. Senyum yang puluhan tahun hilang akhirnya sering aku lihat belakangan ini. Ibu juga nggak pernah marah-marah ke aku hanya karena aku memaksakan diri untuk berbuat baik ke kalian. Mungkin saatnya aku membuka lembaran baru.""Dengan cara?""Mengubah Denan yang dulu. Yah, meskipun jujur saja aku berat melakukannya, aku akan lakukan demi Ibu. Hanya itu yang dia minta ke aku.""Kau masih berat memberi maaf pada Ayah?"Denan mengangguk. "Banyak hal menyakitkan yang aku lalui, aku berjuang sendirian untuk buat aku sembuh, aku punya orang tua lengkap, tapi rasanya tidak punya orang tua. Apa yang dilakukan Pak Burhan seakan membuat lukaku abadi. Tapi mau bagaimana lagi? Ibuku menuntutku untuk berlapang dada memberikan maaf, jadi meskipun lukaku akan menganga selamanya aku akan berusaha untuk lupa.""Lalu bagaimana denganku?""Sebenarnya aku masih sakit karena kau menikahi Flara, tapi, ya sudahlah lupakan saja. K

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 88

    "Iya, aku ini memang mengharapkan maaf Denan, tapi jika memang kesalahan dan dosa aku terlalu besar baginya. Aku tidak akan mengharapkan itu lagi, yang penting Denan mau ketemu aku, itu sudah cukup." Pak Burhan menatap dalam anak keduanya itu. "Denan, tidak apa-apa kamu tidak menganggap Ayah adalah ayahmu, tapi setidaknya biarkan Ayah menjadi teman. Atau perlakukan Ayah seperti orang asing. Setidaknya, kamu pasti memanusiakan orang asing."Saking putus asanya Pak Burhan, beliau sampai rela dianggap orang asing agar Denan bisa bicara dengan ramah padanya. "Anak didikan Ibu pasti baik dan tidak akan membiarkan orang tuanya memohon secara terus menerus." Bu Salma mengatakan itu dengan penuh penekan sama tatapan yang menusuk. Denan sampai sedikit gugup melihat tatapan ibunya yang lain dari biasanya. Sepertinya Bu Salma benar-benar sudah tidak bisa memberikan toleransi pada sang anak. Akhirnya Denan memaksakan diri untuk berperilaku dan bersikap baik pada ayahnya. Dan keterpaksaan itu

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 87

    "Kalau kamu nggak dianggap anak, kamu nggak akan bisa ketemu sama Ayah sekarang, kamu sudah di buang dan nggak akan tahu, kenal, apalagi ketemu sama Ayah. Nyatanya sekarang kamu masih bisa hidup sehat dan bebas ketemu sama ayah. Diakui, dianggap itu bukan hanya perkara kamu diperkenalkan sama publik atas semua orang, Den. Dengan membetikan kehidupan yang layak juga termasuk diakui." Zaki nampak lebih dewasa setelah setelah Roda Kehidupan membuatnya jungkir balik. "Nggk usah banyak komentar, nggak usah ngajarin aku kalau kau tidak pernah jadi aku.""Aku memang tidak pernah menjadi kamu. Tapi aku sekarang merasakan hal yang sama sakitnya seperti kamu meskipun dalam versi yang berbeda. Ayolah Denan, kita ini sama-sama saling tersakiti karena seseorang. Tapi tidak perlu kita bawa rasa sakit itu sampai ke masa depan, karena itu akan menggerogoti kebaikan dan hati kita sendiri.""Ibu bangga sama kamu, Zaki. kamu bisa berpikiran sepositif itu dengan kondisi kamu yang sekarang. Ibu bangga sa

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 86

    "Kamu berskiap begini bisa membuat Ibu sehat memang?""Ya nggak juga, orang kayak gitu nggak pantas dimaafkan, Ibu. Kesalahannya udah berkerak.""Denan, Ibu kasih tahu, ya. Kamu udah terlalu lama tenggelam, Nak. Ayo kita buka lembaran baru sama Ibu. Kita damai dengan masa lalu. Ibu benar-benar akan merasa tenag dan damai kalau kamu mau dengerin kata Ibu. Pelan-pelan, Nak. Yang jadi korban nggak hanya kamu, Zaki juga. Setidaknya kamu damai sama adik kamu, Nak. Kalian saudara, kalau Ibu sama Ayah udah nggak ada, kalian harusnya saling jaga. Tidak bermusuhan seperti ini. Kamu hanya punya Zaki, begitu pula sebaliknya. Zaki malah hancur karirnya, kamu pun tahu. Sekarang dia jadi kerja apa adanya, kan? Dia jadi t8oang punggung untuk ayahnya yang sering sakit. Sedangkan kamu, kamu masih bisa bekerja dengan baik, tenang, kamu nggak perlu besok mikir mau makan apa, tidur nyenyak atau tidak, nggak pernah kesusahan. Kesusahan kita sudah berakhir di masa lalu. Sekarang mereka menerima karma dari

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 85

    "Salma, kamu datang?" tanya Pak Burhan seakan tak percaya dengan apa yang beliau lihat. Zaki mendorong kursi roda Bu Salma agar lebih dekat dengan ayahnya. "Aku tinggal dulu, ya. Ada urusan sebentar." Zaki sengaja memberikan waktu pada mereka untuk bicara dari hati ke hati. Biar bagaimanapun status mereka masih suami istri meski tidak diakui negara."Bagaimana kabarmu?" Pak Burhan yang bertanya. "Alhamdulillah, baik. Aku dengar kamu sering sakit. Apa ada yang kamu pikirkan?""Tentu saja ada, banyak malah. Sejak kehidupan aku berantakan aku terpikir bahwa ini adalah hasil dari apa yang aku perbuat selama ini. Mumpung diberi kesempatan, aku ingin meminta maaf padamu dan Denan. Ngomong-ngomong ke mana dia? Tidak ikut denganmu? Dia belum mau menemui aku?""Kamu tahu sendir, kan Denan seperti apa anaknya? Dia yang keras kepala. Mana mungkin bisa memaafkan seseorang dengan begitu mudahnya. Kalau dia bisa memaafkan orang dengan mudah, hal yang terjadi akhir-akhir ini tidak akan pernah te

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status