Home / Romansa / Gara-gara Sapu Ijuk ? / Bonus 4 Yes! For sure!

Share

Bonus 4 Yes! For sure!

Author: corn leaf
last update Last Updated: 2021-06-13 11:00:56

Memang benar bahwa cinta datang tiba-tiba. Memang benar, bahwa cinta terkadang menunjukkan kepada kita, orang yang tidak pernah kita duga. Memang benar, bahwa cinta penuh misteri. Hanya Sang Pemilik cinta sejati, yang paling tahu apa yang terbaik buat makhluk ciptaan-Nya.

Saat kita mendambakan seseorang, yang tidak pernah menginginkan kita. Ada satu hati yang berharap kehadirannya diketahui oleh hati kita. Dan, itulah yang terjadi pada seorang pria gempal, sahabat sejatinya Jacob Alfred, Willy.

Willy sedang merapikan peralatan gelas, karena hari ini adalah jadwal piketnya. Alf sudah pamit lebih dahulu, karena katanya mau keluar bareng Inn.

Akhir-akhir ini, semenjak punya gandengan, Alf memang jarang pulang bareng Willy. Alhasil, Willy diantar oleh Ellen. Sebenarnya, Willy sudah menolak penawaran Ellen, karena Willy ingin menjadi lelaki mandiri, dengan pulang pakai grab. Tapi, entah kenapa, Ellen terus memaksa, seperti hari ini. Ellen terlihat menunggu dengan sabar, di lorong laboratorium.

"Len... Kalau mau pulang, pulang aja... Biar gue pake ojek online. Gue gak enak, tiap hari lo anterin gue. Kan kasihan bensin lo," ujar Willy sambil mulai menyapu.

"Gak papa. Gue ikhlas," sahut Ellen.

"Untung aja emak Merlin udah punya motor baru, jadi bisa pulang sendiri. Kalau gak juga lo bakalan pulang bareng dia," imbuh Willy.

Ellen tak menjawab. Hanya terdiam, sambil mengamati foto-foto saat nikahannya Diego, di ponselnya.

Willy pun menyelesaikan pekerjaannya, dan segera keluar. Tidak lupa mengunci pintu ruang laboratorium.

"Udah, nih! Yuk!" ajak Willy sambil berjalan mendahului Ellen, menuju ke loker di lantai satu. Ellen pun mengekor dalam diam.

Langit sudah mulai gelap, saat Willy dan Ellen tiba di halaman parkir. Para karyawan yang lain, bahkan Ibu Nover sudah pulang. Hanya tersisa Pak Siji, si sekuriti di pos satpam.

"Wah! Kerja banyak, ya, Pak Willy!" sapa Pak Siji dari pos-nya.

"Biasa, Pak... " sahut Willy sambil menggunakan helm-nya.

Willy pun segera menstater motor matic berwarna hitam itu, dan melaju meninggalkan area Lab. Sisilia, sebelum lebih dahulu berpamitan pada Pak Siji.

"Wil, ini kan malam minggu... Lo biasanya ngapain?" tanya Ellen.

"Di kosan aja. Dengerin lagu dangdut," jawab Willy santai.

"Gimana, kalau kita makan, yuk! Gue traktir!" tawar Ellen.

"Gak nolak mah, kalau soal itu," sahut Willy sambil cengengesan.

Mereka pun tiba di cafe yang sudah mulai penuh dengan muda-mudi, yang sedang malam mingguan. Willy tersentak, karena cafe itu terlihat seperti 'khusus pasangan'.

"Len... Gak salah, nih makan di sini? Kok macam semuanya pasangan ...." tanya Willy setengah berbisik.

"Santai aja! Kan kita bayar!" jawab Ellen sambil melihat menu-menu di kasir. Ellen segera memesan makanannya, begitu juga Willy.

Willy hanya mengikuti saja apa kata Ellen, dan kemana Ellen membawanya pergi. Mereka pun duduk di sebuah meja dekat jendela.

Setelah makanan mereka disajikan, tanpa berlama-lama, keduanya melahap makanan itu, karena sudah sangat lapar.

"Eh, lucu, ya... Semuanya di sini pasangan muda, loh!" ujar Willy membuka percakapan. "Kita berdua pasti bakalan dikira pasangan juga. Hihi ...." Willy menyuapkan satu sendok nasi goreng spesial ke mulutnya.

"Gak masalah," jawab Ellen singkat, padat, dan ambigu.

Sendok Willy terjatuh saking terkjut mendengar perkataan wanita berkulit eksotik di hadapannya. "Mak..sud lo...?"

Ellen menghentikan makannya, dan menatap Willy dengan tatapan serius. "Gak masalah kalau orang pikir kita pasangan. Gue suka ide itu." Ellen kembali melanjutkan aktivitas makannya.

Willy menganga. Berusaha mencerna kalimat Ellen barusan. Apakah ini sejenis ungkapan cinta gaya baru?

"Jadi... Maksud lo, kita..." Willy mengedikkan bahu dengan wajah masih ragu-ragu.

"Yes!" sahut Ellen tegas. "For sure!"

💜💜💜💜💜

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gara-gara Sapu Ijuk ?   Thank You

    Terima kasih untuk semua yang sudah menyempatkan diri membaca novel ini. Saya tahu, bahwa novel ini masih jauh dari kesempurnaan, entah dalam penulisan maupun alurnya. Karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, dari para pembaca. Buat semua yang sudah membaca novel ini, baik yang hanya dibaca, yang sampai masukkin ke rak buku, bahkan yang mengeluarkan duitnya buat buka bab berbayar, ataupun pakai koin gratisan... KALIAN LUAR BIASA! I LOVE YOU, ALL! Tanpa dukungan kalian, novel ini tak berarti apa-apa.Akhir kata, tetap semangat membaca! Tetap semangat menulis! Semoga, kita bisa ketemu lagi di cerita-cerita berikutnya! PS : Yang mau kenalan, yuk kunjungi i*******m @kuandwicka. Ada banyak komik strip atau animasi juga. Thank you! ^^

  • Gara-gara Sapu Ijuk ?   Bonus 4 Yes! For sure!

    Memang benar bahwa cinta datang tiba-tiba. Memang benar, bahwa cinta terkadang menunjukkan kepada kita, orang yang tidak pernah kita duga. Memang benar, bahwa cinta penuh misteri. Hanya Sang Pemilik cinta sejati, yang paling tahu apa yang terbaik buat makhluk ciptaan-Nya. Saat kita mendambakan seseorang, yang tidak pernah menginginkan kita. Ada satu hati yang berharap kehadirannya diketahui oleh hati kita. Dan, itulah yang terjadi pada seorang pria gempal, sahabat sejatinya Jacob Alfred, Willy. Willy sedang merapikan peralatan gelas, karena hari ini adalah jadwal piketnya. Alf sudah pamit lebih dahulu, karena katanya mau keluar bareng Inn. Akhir-akhir ini, semenjak punya gandengan, Alf memang jarang pulang bareng Willy. Alhasil, Willy diantar oleh Ellen. Sebenarnya, Willy sudah menolak penawaran Ellen, karena Willy ingin menjadi lelaki mandiri, dengan pulang pakai grab. Tapi, entah kenapa, Ellen terus memaksa, seperti hari ini. Ellen terlihat menunggu dengan sabar, di lorong laborat

  • Gara-gara Sapu Ijuk ?   Bonus 3 Good bye

    Alf menemui Karlinda untuk terakhir kalinya, karena wanita itu memberi kabar bahwa dirinya akan dipindahkan ke daerah lain. Alf pun meminta izin pada Inn, agar bisa menemui Shafa, karena tujuan Alf salah satunya ingin bertemu Shafa. "Boleh... Gak usah minta izin ke aku, kali..." ujar Inn. "Yah... Takutnya, gak ngomong trus kamu tahu sendiri, malah mikir yang gak-gak," jawab Alf. "Aku percaya, kok sama kamu... Nunggu dari SMA aja bisa, masa aku harus curiga sama yang beginian," sahut Inn membuat hidung Alf kembang kempis, saking bangganya pada diri sendiri. Karena sudah mendapat kepercayaan dari sang pujaan hati, Alf pun bergegas ke tempat pertemuannya dengan Inn, tempat mereka bertemu pertama kali di luar urusan kantor, KeEfCe. Shafa terlihat sedang bermain di area permainan dengan wajah bahagia, khas anak-anak. Alf segera menuju ke meja Karlinda. Wanita itu tampak sedang memotret wajah bahagia putri tunggalnya. "Sore mbak!" sapa Alf sambil duduk di hadapan Karlinda. "Hai, Alf!"

  • Gara-gara Sapu Ijuk ?   Bonus 2 Moiz dan...

    Reuni sekolah yang diadakan bersama pentas seni, rupanya tak mau dilewatkan oleh Moiz dan Ui yang berada di kota lain. Mereka meminta cuti 'semester' kedua lebih awal dari biasanya. Namun, tidak bagi Yen yang bekerja pada instansi pemerintahan. Dia hanya bisa gigit jari kali ini karena tak ada kunjungan apapun ke kota Kupang. Ui : Sorry, Yen... Kali ini lo jaga kota Atambua aja, ya. Hahahah... Yen : Ish! Kenapa juga diadainnya hari kamis, gak hari sabtu aja, kek! Alf : Kan sekalian HUT sekolah, Neng! Yen : BETE! Pokoknya jangan ngirimin foto di grup ini! Bakal gue bakar grupnya! Inn : Cup cup cup... Sabar, say... Sabtu turun Kupang, ya... Biar kita jelong-jelong bareng lagi... Mumpung dua sejoli ini ada di sini. Moiz : Ehm... Sorry, tapi Sabtu ini gue udah ada janji... Yen : Janji sama siapa? Moiz : Mau tau aja, atau mau tau banget? Ui : Dia mau ketemu GEBETANNYA! Alf, Yen, Inn : WHAT?! WHO?! Ui : Itu mah gue gak tau. Dia gak ngasitau gue! Moiz : Maaf... Moiz telah meningga

  • Gara-gara Sapu Ijuk ?   Bonus 1 Ternyata selama ini

    Alf dan Inn sedang jalan-jalan di malam minggu-yang akhirnya dihabiskan Alf dengan PACAR. Keduanya tampak bercanda-tawa di alun-alun kota, sambil menatap berbagai aktivitas di tempat itu. Ada band jalanan, tari-tarian dari para pekerja seni, maupun beragam permainan untuk anak-anak. Meskipun hanya menghabiskan malam minggu 'receh', namun kedua sejoli itu tampak bahagia. Hingga dering ponsel Alf tiba-tiba, terasa mengganggu pendengaran Alf. "Ck! Siapa, sih? Gangguin malam minggu gue aja!" Alf berdecak malas sambil merogoh ponsel dalam saku celananya. Mata Alf membelalak sempurna, saat mendapati nama my mom di layar ponselnya. "Aduh! Emak nelpon? Ada apa, ya?" gumam Alf sambil menggeser tombol hijau di layar. Inn hanya menatapnya dalam diam. "Ya, halo mak!" sapa Alf. "ALF! HALO, ALF!" Suara emak terdengar menggelegar bak membelah telinga Alf. "Aduh, mak... Alf bisa budek kalau emak teriak begitu..." ujar Alf. "Ngomong pelan aja napa, sih?" "Halo, Alf?!" Emak masih terus memanggil n

  • Gara-gara Sapu Ijuk ?   Epilog

    Honda Grand Astrea melaju dengan pasti memasuki kompleks perumahan Dreamland, dan berhenti di depan sebuah rumah berwarna peach. Alf segera turun dari motor, sambil merapikan rambut dan kemejanya. Merasa bahwa penampilannya masih tampan melebihi Cha Eun Woo, Alf segera melangkahkan kakinya memasuki pekarangan rumah wanita yang sudah menjadi kekasihnya sejak dua bulan lalu. Inn. Alf menarik napas panjang, sebelum memberanikan diri mengetuk pintu rumah itu. Namun, belum sempat Alf melancarkan aksinya, sebuah suara dengan nada melengking, mengejutkannya. "Loooohhhh? Kak Alf!" Princess yang semakin montok, karena katanya Nugo suka sama wanita berisi-sudah berdiri di belakang Alf. "Mau ngejemput kak Inn, ya?" Alf hanya membalasnya dengan nyengir kuda. Meskipun hubungannya dan Princess semakin membaik, karena Inn sudah menceritakan pada Princess bahwa Alf adalah teman masa SMA-nya, yang dulu disukai Princess. Di samping itu, Princess yang sedang berbunga-bunga asmara, karena mendapat paca

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status