Share

Bab 69

"Yasa berhenti kerja kayaknya. Udah beberapan hari Dia nggak masuk. Nggak ngasih kabar juga."

"Catur dan Anda kerja berdua aja, Mereka sanggup, Pah?"

"Itulah." tentu saja mereka keteteran. Seringkali Iman harus turun tangan untuk me membantu mereka.

"Nggak ada orang lagi ya, Bos?" komentar para pemancing.

"Emang kenapa kalau Saya ikut bantuin?" sergah Iman kesal. Para pemancing ini selalu ada saja yang dikomentarin.

"Bos lelet!" kurang ajar banget memang. Iman menjebik.

"Kan emang bukan passionnya!"

"Terus passionnya apa?" netra - netra bertanya menatap Iman.

"Passionnya jadi Bos, lah! Beginian mah nggak level!" Adududududuh..!

"Cepot suruh jadi Cady aja, Mah." Iman meminta pada Nisa.

"Biar Ina bisa masuk warung." kata Iman lagi. Sepertinya itu bagus, tapi apa Cepot mau?

Dan tanggapan Cepot adalah:

"Nggak mau, Bu. Saya nggak mau jadi Cady."

"Kenapa? Penghasilan Cady lebih besar, lho."

"Biarin. Saya senang di warung, bu."

"Tapi Cady lagi butuh orang, Sep."

"Ibu ngusir Saya dari w
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status