Chapter: Bab 53 Adamis kesalMalam mulai datang. Waktu bergulir dengan cepat tapi tidak untuk Adamis dan Evara. Mereka mulai merasa lelah dan ingin beristirahat. Terutama Evara. Ia merasa perutnya nyaris kram tapi ia tetap harus bertahan. Sudah hampir jam sembilan malam saat akhirnya tamu terakhir pulang. Mereka adalah anak - anak buah Adamis di kantornya. Termasuk Robby dan Sony. "Kekasihmu itu.. Tidak datang?" Tanya Evara ketika Adamis mengajaknya beristirahat dan mengganti pakaian mereka. Ia berbicara dengan suara pelan. Adamis menautkan alisnya. "Kekasihku? Siapa maksudmu?"Adamis menatap Evara yang langsung mengalihkan pandangannya. Adamis menjadi gemas. Ia langsung menarik lengan Evara dengan keras. "Aa!" Evara menjerit karena terkejut. Tahu - tahu ia sudah ada dalam pelukan Adamis. Pipi Evara langsung memerah menyadari tatapan tajam Adamis. Wajah mereka begitu dekat. Nafas mereka juga saling menyapu wajah masing - masing. Evara mulai merasa malu dan takut sekaligus. Apa Adamis marah padanya? Evara
Last Updated: 2025-12-04
Chapter: Bab 52 Sah! Evara bangun dari sofa yang ia duduki bersama Athena. Ia melihat Ariana tampil sangat cantik dengan gaun yang sama dengan Safira. Ariana melihat Safira dan mencoba menyapa, "Besan sudah datang."Safira memaksakan senyum. Entah kenapa sejak datang tadi ia terus menerus merasa insecure. Ariana mengamati Safira yang sedang dirias. Safira cantik tapi kecantikannya tidak sebanding dengan Evara. Athena juga tampan tapi ia juga tidak mirip dengan ibunya. "Athena itu seperti jiplakan Ayahku, Ma. Dia tampan, kan?"'Meski sayang, kakinya cacat.'Bagaimanapun Evara sangat menyayangi adiknya. Ia tiba - tiba merasa sedih. Ia merasa bersalah karena itu yang dibebankan padanya sejak kecil. Ariana jadi berpikiran aneh. 'Kalau Athena seperti Ayahnya, lalu Eva mirip dengan siapa?'"Ayo Kita turun, Sayang. Banyak tamu yang menanyakanmu."Evara menatap Ariana dengan perasaan gelisah. Ia belum mampu menghadapi tamu - tamu yang datang."Aku menunggu Ibu." Katanya dengan nada memohon. Tiba - tiba Safi
Last Updated: 2025-12-03
Chapter: Bab 51 Pernikahan Evara"Eva akan menikah? Bagaimana bisa?" Safira menatap undangan virtual yang baru diterimanya. Evara akan menikah dengan Adamis. 'Bukannya dia itu adik si Brian?'"Atha! Eva akan menikah!" Beritahunya pada Athena. "Aku tau, Bu. Aku juga dapat undangannya." Sahut Athena malas. Sudah hampir seminggu ia menikah tapi Viona tidak mengizinkannya untuk datang ke rumahnya. "Beri ruang dan waktu untukku, Sayang. Aku juga merindukanmu." Bujuk Viona melalui ponselnya. "Aku nggak bisa melawan keinginan bayi ini. Apa dayaku?"Viona pura - pura mengeluh. Athena hampir putus harapan. Ia mulai merasa Viona sedang mempermainkannya. Athena mulai menyesal telah memberikan kartu yang diberikan oleh Evara sebagai hadiah pernikahannya pada Viona. "Aku akan datang untuk mengambil kartu itu, Vion."Viona merasakan suara Athena yang datar. Ia pura - pura tidak mengerti apa yang Athena maksud. "Kartu? Kartu apa maksudmu, Sayang?"Viona membuat suaranya terdengar manja. Athena mendengus, "Kartu yang diber
Last Updated: 2025-12-02
Chapter: Bab 50 Inikah Cinta? "Aku berhenti kerja, Leon. Tolong ambil sisa gajiku bulan ini. Semuanya untukmu."Evara sedang menjawab telpon dari sahabatnya, Leoni. "Apa aku nggak salah dengar, Eva? Kamu berhenti bekerja? Bukannya Kamu tidak ingin diam saja di rumah? Kandunganmu juga belum kelihatan."Evara baru hamil 5 minggu saat Brian berpulang. Sekarang sudah 2 bulan sejak kepergian Brian. "Aku akan menikah, Leon. Calon suamiku melarangku bekerja di sana lagi."Leoni langsung speechless. Ia kehilangan kata - katanya untuk beberapa saat. Evara menautkan alisnya. Tidak ada sahutan dari Leoni. "Leon? Kamu masih di situ?"Leoni langsung sadar. "Dengan siapa Kamu menikah, Eva? Selamat, ya. Apa Dia setampan dan sebaik Brian?"Evara yang terdiam sekarang. "Eva? Apa Aku menyinggungmu? Maafkan Aku. Eva?"Suara Leoni makin membuat Evara merasa tidak nyaman. "Aku tutup dulu, Leon." Katanya sambil memutus sambungan telponnya. Leoni menjadi kebingungan. Apa suami Evara yang sekarang itu tidak sebanding dengan Brian
Last Updated: 2025-12-01
Chapter: Bab 49 PenolakanAdamis semakin kesal. Di suasana seperti ini mamanya tetap mengingat Evara. Evara sendiri duduk di ruang keluarga. Ia nyaris sampai ke ruang tamu saat hatinya mulai ragu. 'Sebaiknya Aku menunggu di sini aja. Nggak ada kepentingaku sama sekali.' kata hatinya. Adamis bangun dan mengatakan, "Sebentar, Ma."Adamis berjalan ke belakang untuk mencari Evara. Setidaknya sejenak ia terbebas dari gencaran tatapan Alea dan keluarganya. Ia menemukan Evara duduk sendirian di ruang keluarga. Ia terkejut melihat Adamis datang dan menghampirinya. "Kenapa Kamu malah duduk di sini? Mama memanggilmu." Omel Adamis. Tanpa menunggu jawaban dari Evara, Adamis langsung berbalik. Dengan ragu Evara melangkah mengikuti langkah Adamis yang terlihat enggan. Ia mencoba membenahi letak gaunnya. 'Apa Aku tidak akan membuat Mama malu?' kata hatinya gelisah. Pemandangan di ruang tamu membuatnya gugup. Memang tidak ada yang memperhatikan kedatangannya selain Ariana. Semua mata sedang tertuju pada Adamis. "Na
Last Updated: 2025-11-30
Chapter: Bab 48 Rencana ArianaMerasa malu karena terpergok, Evara berusaha melepaskan tangan Adamis. Adamis juga langsung melepaskan tangannya. Evara mendekati Ariana. "Tadi Aku mau jatuh jadi Adamis memegangku, Ma."Evara berusaha menjelaskan. Ia takut Ariana salah paham. "Aku mau mandi dulu." Kata Adamis sambil membalikkan tubuhnya dan kembali naik ke atas. "Nggak papa, Sayang. Apa Kamu udah enakan? Mama ingin mengatakan sesuatu padamu dan Dami." Kata Ariana lembut. Evara mulai cemas. Apa yang ingin Ariana katakan? Apa Ariana ingin menegurnya karena ia tadi terlalu dekat dengan Adamis? "Tapi.. Tapi..""Tenang aja, Sayang. Mama nggak akan menggigitmu."Ariana tertawa melihat Evara tersipu malu. Ariana mengajak Evara menuju pantry. Melihat kesibukan di sana dan aroma masakan yang mulai menyebar membuat Evara heran. 'Ada apa, ya?' "Alea ingin melamar Dami. Lucu, ya? Perempuan kok melamar laki - laki?" Kata Ariana seperti menebak apa yang sedang Evara pikirkan. Ariana tertawa geli tanpa menyadari perasaan E
Last Updated: 2025-11-28
Chapter: Bab 130"Udangnya pesan beberapa porsi ya, Nah. Oke, Kita nanti meluncur ke sana. Nemenin Edi dulu sebentar." Hasby menutup ponselnya."Bagaimana? Mau ikut apa tinggal di sini?" Hasby melirik Sani yang langsung tersipu malu."Saya punya suami, Bang." Mumu, Yanti, Iman dan Nisa langsung tergelak - gelak. "Emang Saya nanya?"Edi mengerucutkan bibirnya. Hasby tak dapat menahannya lagi. Tawanya terlepas. "Dia ngomong begitu karena takut Kamu kena php, Di.""Ayok, jalan." Edi menyeruput kopinya lagi sebelum berjalan."Mau kemana? Yanah di sebelah sana!" Hasby menunjuk arah yang sebaliknya. Edi memutar langkahnya. "Kasihan Bang Edi." ucap Nisa. Iman merengkuh bahu dan memeluk Nisa.Yanti tau Mumu tidak akan melakukan itu karena tidak terbiasa. Ia berinsiatif memeluk lengan Mumu lagi. Tapi tak di sangka Mumu melepaskan tangan Yanti dan melingkarkan tangannya di pinggang istrinya. Yanti hampir menangis karena bahagia. Netra Edi yang tajam langsung melihat keberadaan Yanah dan Ijay. "Nah!" ter
Last Updated: 2024-07-11
Chapter: Bab 129"Bang Hasby tidak terlalu memuja pada kecantikan. Yang penting klik.""Tapi Aku nggak pe de tanpa make up." kata Ratna, mulai goyah. "Ya, jangan harap Bang Hasby akan melirik Mbak. Padahal Dia lagi cari pendamping hidup, lho. Dia sudah lama jadi duren. Duda keren." Yanti mulai menjadi kompor. "Udah, yuk. Kita mau ke toilet." ajak Yanah. "Eh, nanti dulu. Kalau Saya nggak pakai make up apa Hasby akan menyukai Saya?"Ikan memakan umpannya. Nisa tersenyum. "Sudah pasti. Abang pernah bilang suka kok, sama Mbak. Tapi katanya,'Sayang ya, Dia pakai make up. Coba kalau enggak." Nisa heran kenapa Yanti begitu lancarnya berbohong. Ratna termenung. "Andai Mbak bisa jadi kakak ipar Kita, Kita pasti seneng banget bisa makan enak terus." rayu Yanah lagi. Dalam hatinya ia bergumam, 'Duh - duhh..! Apanya yang enak, siiih?'Ratna tercenung. Apakah Hasby benar - benar akan tertarik padanya tanpa riasan di wajahnya? Mereka melanjutkannya dengan cerita mengenai Hasby. Hasby yang seorang psikiate
Last Updated: 2024-07-10
Chapter: Bab 128"Ra.. Ra..?" Edi tergagap. Ia terkesima bukan karena takjub tapi lebih karena terkejut dan takut. "Ratna?" sapa Hasby dengan senyum yang mengembang. Bertolak belakang dengan Edi yang kemudian memalingkan wajahnya, Hasby justru bangun untuk menjabat tangannya. Di mata Edi Ratna begitu menyeramkan. Alisnya hanya tinggal sebelah - sebelah karena tidak ada lukisan dari pensil alis di sana. Bibirnya juga hampir membiru karena tidak ada sapuan lipstik di atasnya. Hasby tersenyum."Apa kabar?" tuturnya. Lebih hangat dari biasanya. "Baik." Ratna langsung duduk di sebelah Hasby. Ia merasa Hasby telah meresponnya dengan baik. Tidak kaku seperti sebelumnya. Bibir birunya menguakkan senyum. "Kapan - kapan Saya main ke rumah Abang, ya?" katanya tanpa melirik sedikitpun pada Edi yang belum pulih dari rasa terkejutnya. "Boleh." Hasby tersenyum tipis. Ia tidak takut Ratna datang ke rumahnya karena banyak anak buahnya yang dapat menghalangi Ratna untuk bertemu dengannya. Ratna semakin senang
Last Updated: 2024-07-09
Chapter: Bab 127Iman ikut tertawa sedang Hasby yang baru keluar dari ruangan itu menahan senyumnya. Baru kali ini Mumu mencemburui istrinya. Sudah puluhan tahun sejak mereka menikah. Selama ini Iman yang terkenal dengan kecemburuannya. Mumu selalu cuek pada istrinya. Tapi sekarang? Setelah menghentikan tawanya Edi berujar, "Habis ini Aku akan bertemu dengan Ratnaku. Aku sudah rindu berat." Ratnaku? Yang lain sontak menepuk jidatnya masing - masing. Gusti, bagaimana menyadarkbuan manusia satu ini? "Emang Kita mau ke sana lagi? Makanannya 'kan kurang enak?" berengut Yanah. "Iya." timpal Iman setuju. Edi menatap Hasby. Ia mulai cemas. Hasby mengerti kecemasan Edi. Bagaimanapun Ia tidak ingin mengecewakan adiknya yang satu ini. "Ya. Nanti Kita ke sana." Edi kembali ceria dan bersemangat. "Yes!"Nisa menggelengkan kepalanya. Prihatin. 'Kasihan Bang Edi. Dia kesepian.'Yanti menarik lengan Nisa."Ayok nanti Kita kerjain ondel - ondel itu, Nisa." bisiknya. "Bagaimana?" Yanti membisikkan sesu
Last Updated: 2024-07-08
Chapter: Bab 126"Sabar, dong. Orang sabar itu kekasih Allah." ucap Hasby. Bijak seperti biasanya. "Taraaa!" Nisa mengembangkan kedua tangannya. Netra merah Mumu membelalak saat Yanti kembali. Yanti mengenakan gamis seperti Yanah dan Nisa. Kepalanya juga memakai hijab instan. Ada sapuan bedak dan lipstik tipis - tipis. Yanti terlihat berbeda. Yanti terlihat berbeda. Ia tersenyum malu saat netra suaminya nyaris tak berkedip menatapnya. "Kamu apain Dia, Nisa?" tanya Edi dengan mengerjapkan netranya berulangkali. "Ternyata gamis Teh Yanti banyak. Bagus - bagus. Tapi Dia nggak berani pakai. Takut Bang Mumu nggak suka. Takut diketawain.""Aku suka. Suka banget." cetus Mumu tanpa sadar. Air liurnya bahkan menetes. Ia seperti siap menelan Yanti sekarang juga."Iler tuh, iler!" Edi tertawa diikuti yang lain. "Nggak ada yang nggak suka sama perempuan feminin." ujar Iman sambil meraih Nisa dan menghadiahinya dengan sebuah kecupan kecil di pipinya. Cup! "Hadiah karena udah membuat Teh Yanti jadi peremp
Last Updated: 2024-07-07
Chapter: Bab 125Yanah kembali memeluk Nisa. 'Kasihan anak ini. Dia benar - benar jadi korban untuk semuanya.'Ijay menatap Nisa. Ia kini menyadari perasaannya. "Itu bukan cinta, Nah. Itu cuma rasa kagum yang dibaluri rasa iri karena tidak dapat memilikinya. Nisa seperti boneka yang tidak bisa Kamu miliki, Jay. Jadi Kamu terobsesi padanya."Yanah dan Ijay mengangguk. Mereka sama menatap Nisa yang memerah wajahnya karena dikatakan boneka. Bulu matanya yang lentik mengerjap. Dia memang seperti boneka. "Boneka kesayangan." Yanah mencium pipi Nisa yang memerah karena malu.Nisa menyadari sesuatu. "Tolong, Teh, Bang, Iman nggak usah tau hal ini, ya?" Nisa tidak ingin membuat Iman menjadi posesif bila melihat Ia bersama Ijay."Masalah ini Kita tutup sampai di sini. Yang lain nggak usah tau, bukan hanya Iman." tegas Hasby. "Ya." Ijay dan Yanah mengangguk. Hasby tersenyum. Ia juga langsung pamit untuk pulang. Masalah ini sudah mereka selesaikan dengan baik karena campur tangan Hasby. Ijay berjanji aka
Last Updated: 2024-07-06