Share

Bab 70

"Okelah kalau begitu." Nisa tersenyum. Ina memilih sendiri tugas yang tepat untuknya.

"Tapi Kamu beneran nggak capek, Na?"

"Nggak lah, Nis. Biasanya Aku jauh lebih capek dari ini."

"Tapi hasilnya juga jauh lebih banyak." Nisa mengusap bahu Ina.

"Bagaimana reaksi Tanto kalau Kamu kerja di sini? Malam, lagi."

"Aku nggak perduli, Nisa. Aku bilang Aku cari uang cuma buat jajan anak - anakku. Sekarang kalau Dia masih malu nganggep Aku istrinya, masih ngerasa jadi Bapak, Dia harus usaha." pikiran Nisa traveling. Sebenarnya dirinya juga bernasib sama andai tidak ada pemancingan ini.

"Aku bilang, Aku dan anak - anak nggak makan kalau Dia nggak mau nyari uang."

Nisa menghela nafas.

"Kamu pasti masih punya simpanan, ya?" Ina mengangguk. Tapi Tanto tidak tahu ia punya simpanan itu karena Ina selalu mengatakan tidak punya uang untuk mereka makan sehari - hari.

"Nisa yang kasih." itu kalauTanto bertanya bila ada lauk di meja makan mereka.

Kalau simpanan itu sudah habis, ia tidak tahu lagi baga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status