Share

Bab 73

"Papah kok lebih ngebelain mereka, sih? Mereka itu cuma sementara, Pah. Kalau renovnya udah selesai mereka juga nggak mancing lagi di sini."

"Nah, itu Mamah tau. Kita manfaatin aja yang 3 hari ini. Lampak penuh, Mah. 2 season! Udah lama Kita nggak begitu."

"Tapi cuma 3 hari, Pah. Bagaimana kalau pemancing Kita yang memilih pergi?"

"Nggak akan, Mah. Mereka pemancing - pemancing setia Kita. Udah tahunan mereka di sini."

Meski tidak suka, Nisa tidak ingin berdebat lagi. Ia hanya berharap para pemancingnya tidak benar - benar 77kabur ke tempat lain gara - gara ini.

"Apalagi orang gila itu ada terus!" dengusnya sebal.

Anet harus datang lebih awal karena Ina tidak mau menghadapi mereka sendirian.

"Sebel, Net. Mereka itu udah samanya sama yang punya empang."

"Sama gimana, Bu?" Anet bertanya meski ia sudah dapat menebak jawabannya.

Ina memiringkan telunjuk di dahinya.

"Sinting, gila, miring." Anet tertawa. Ia menyerahkan kopi pada orang di depannya sambil bertanya,

"Nama Abang siapa?"

"Ko
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status