Share

Pengakuan

Dalam perjalanan, ia malah berpikir bahwa bukan Deka pelakupenyusupan itu. Otaknya terus berputar, mengingat kejadian demi kejadian yangmenimpa keluarganya akhir-akhir ini.

Berawal dari perselingkuhannya yang terkuak oleh Lolita.Namira yang tidak bisa lagi dikendalikan, lalu Deka yang tiba-tiba memaksamemberikan perhatian khusus pada Lolita.

Mendadak otaknya menangkap satu nama di antara keduanya.

“Namira,” gumamnya. “Selama ini, tak ada orang lain yang paham seluk beluk rumahku.”

Tama membuka ponselnya. Mengamati nomor kontak dengan fotoprofil wajah yang pernah ia kagumi kecantikannya.

“Masa iya kamu orangnya, Na.”

Terlarut dalam pikirannya, Tama tersentak karena ponselnya berdering.

“Namira?”

Tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Layar ponsel menunjukkanwajah Namira. Seperti mendapat kesempatan, Tama segera mengangkat ponselnya. Berharapbisa menjawab tanya dalam pikiran yang berkecamuk.

“Halo,” ucap Tama.

“Halo, Mas Tama. Wah, cepet ya, ngangkat teleponnya. Kangen,ya? Sama, dong.”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
dasar Tama ... udah ngerasain jadi jijik. tuh di rayu lagi oleh si jalang udah kasihan. biar Lolita bersama deka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status