Share

Sebuah Kecurigaan

“Iya, Tama memang pergi semalam,” akuku.

Aku mulai terfokus menunggu ucapan Mita selanjutnya. Dia mencurigakan Tama, apa alasannya?

“Aku melihatnya bersama wanita di sebuah rumah,” ucapnya pelan dengan suara berbisik. Mungkin menghindari pengunjung lain agar tidak mendengarnya.

Aku mengingat-ingat kembali. Mungkinkah wanita yang dimaksud Mita adalah Namira?

Lalu tiba-tiba tawaku menyembur. Mita jelas terkejut melihatku menertawakannya.

“Namira,” sebutku. “Dia saudara kami. Saudara sambung, sih. Semalam memang suamiku mengantarnya pulang. Kan di rumah lagi ada acara ulang tahunnya Tiara.” Aku memberi penjelasan, tapi Mita tak tampak lega.

“Kamu percaya pada gadis itu?” tanyanya serius. Dia terus menebarkan pengaruhnya.

“Kenapa memangnya?” Aku balik bertanya karena merasa diinterogasi.

Mita mendekatkan ponsel miliknya, membuka galeri dan menunjukkan deretan foto-foto di sana.

“Mereka memasuki rumah ini," ucapnya sambil menunjuk sebuah rumah yang memang terlihat asing dalam penglihatanku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
mati ajalah kau minta lita. kebangetan betul tolol kau njing. melebihi binatang bodoh dan bebal mu. kau pikir kau seistimewa itu sehingga yakin g bakal dikhianati njing. bikin emosi aja sama modelan wanita dungu kayak gini yg walaupun lahir dari pikiran g waras si penulis
goodnovel comment avatar
Isabella
ah terlalu percaya suami
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status