Share

Bab 133

Mas Kelvin memintaku dan Mama Rini untuk diam di sini saja, dan dia yang akan melihat ada apa di depan. Namun, rasa penasaranku tiba-tiba muncul. Entah siapa yang berteriak di luar sana.

"Apa Mas Aditya!" gumamku seketika.

Aku takut, mama Rini syok mengetahui tentang kedatangan lelaki brengsek, yang sebentar tobat, sebentar kumat.

"Mama mau istirahat di kamar?" tanyaku, sebenarnya aku mengharapkan mama Rini segera ke kamar.

"Iya," Seketika aku merasa lega.

Aku memapah Mama Rini untuk masuk ke kamarnya dan langsung bergegas ke depan. Di sana suara riuh sudah mulai terdengar. Yang paling sesak, Mutiara melihat dari balik jemdela.

"Nak, Oma Rini temani, ya, kasihan," pintaku dengan menepuk pundaknya.

Mutiara tersentak, saat aku memergokinya, kemudia langsung menuju ke kamar mama Rini.

'Maaf, Nak. Belum waktunya kamu mengetahui permasasalahan orang dewasa.'

Benar dugaanku, Mas Aditya yang sedang membuat runyam, entah apa mau laki-laki itu. Padahal, dia sudah berjanji, tidak akan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status