Share

17. Memproritaskan Celina

Helaian nafas berat berasal dari perempuan cantik yang tengah menunggu tunangannya di sebuah halte di depan kampus. Bara akan menjemputnya siang ini. Namun mobil Bara belum juga terlihat. Nadia yang tadinya berdiri sekarang memilih duduk sambil memangku tas selempang nya.

"Kemana sih, Bara? Awas aja kalau lima menit lagi, dia gak datang. Gue akan marah besar pokoknya."

Nadia memilih memainkan smartphone mahalnya. Namun suara klakson mobil membuyarkan konsentrasi nya kembali. Ia segera berdiri, namun wajahnya kembali suram ketika mobil hitam di depannya bukan milik Bara. Melainkan dosennya sendiri.

"Bapak ada masalah hidup apa dengan saya? Perasaan saya tidak pernah berulah dan selalu masuk di jam mata kuliah Bapak." Nadia langsung mengeluarkan unek-unek nya membuat dos

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status