Share

Bab 40

    Setelah Arjuna yang diikuti oleh Reni masuk ke dalam ruangannya, Fina mencak-mencak di tempatnya. Rinda yang sedang asyik menyantap sandwich buatan Mamanya menoleh.

    "Ngapain lo mencak-mencak gitu?" tanya Rinda seraya menelan potongan terakhir sandwichnya.

    Fina menghempaskan tubuhnya di kursi. Ia kesal bukan main.

    "Kenapa sih, Pak Arjuna tuh nggak pernah gitu ngelirik gue sedikit pun? Padahal gue juga selalu ada buat dia." Fina menghela napas panjang. "Padahal juga kenalnya baru sama tuh bocah, tapi yang kayak udah sehidup semati aja!"

    Rinda menggelengkan kepala. Ia benar-benar tidak habis pikir kenapa temannya ini bisa begitu terobsesi pada atasannya. Padahal sedari awal Rinda bekerja di sini, Arjuna sudah menampakkan sifat aslinya. Ia bukanlah laki-laki yang suka tebar pesona. Ia akan berbicara dan tertawa seperlunya dengan para karyawan, tanpa berniat ingin menunjukkan ketampanannya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status