Beranda / Fantasi / Geger Kahyangan / 112.Naga Langit(2)

Share

112.Naga Langit(2)

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-06 11:21:52

Bara Sena menatap tajam kearah Naga Langit yang berada di bawah sana. Kedua matanya menyala kuning keemasan.

"Kau sudah melihat wujud asliku. Apa kau tidak mau menunjukkan wujud aslimu? Aku tahu kau memiliki wujud asli yang lebih jelek dari wujudmu saat ini, hehehe..." kata Bara masih terus memancing amarah Naga Langit.

"Keparat! Aku tidak akan pernah tidur dengan tenang kalau belum merobek mulutmu yang kotor itu!" teriak Naga Langit lalu dia pun melesat kearah Bara Sena dengan kecepatan luar biasa. Dengan cepat pula Bara menahan serangan tersebut.

Buk!

Tinju Naga Langit berhasil ditahan telapak tangan anak Bima Sena tersebut. Gelombang tenaga dalam menyebar setelah tinju makhluk tersebut berhasil ditahan. Setelah menahan serangan Naga Langit, Bara segera mengerahkan kekuatan cahaya miliknya.

Wuuussss!

Naga Langit terkejut melihat cahaya terang dari tubuh Bara Sena yang saat ini tengah mencengkram tinjunya.

"Kekuatan cahaya!?" serunya dalam hati.

Tiba-tiba tubuh pria itu terbetot k
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Geger Kahyangan   623 Gandi VS Sukma

    Anoman yang dipercaya kembali oleh Batara Geni memimpin pertarungan terakhir tersebut muncul di atas kubah merah raksasa. Tampangnya yang penuh wibawa itu membuat semua mata tertuju kepadanya. "Saudara-saudaraku sekalian yang sudah hadir di sini, aku sebagai penengah sekaligus Pembawa acara yang dipercaya oleh Mahadewa Batara Geni, menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran para tamu undangan dari berbagai tempat yang tak bisa aku sebutkan satu persatu. Pertarungan kali ini, akan mempertemukan dua petarung hebat. Mereka adalah Raja Naga Air dari Kerajaan Naga Air, yaitu Gandi Wiratama melawan Ratu Jagat dari Kerajaan Jagat Lelembut, Sukma geni yang merupakan Putri dari Mahadewa Selatan, Batara Geni. Dan setelah sebelumnya melalui turnamen panjang dan menegangkan, akhirnya babak terakhir ini segera di mulai!" seru Anoman hingga suaranya terdengar ke seluruh penonton yang ada disana.Sambutan dari Anoman membuat semua Dewa yang ada di sana be

  • Geger Kahyangan   622 Arena Darah Naga

    Setelah puas saling berpelukan, keluarga yang baru saja saling di pertemukan itu pun saling melepaskan pelukan. Gandi mengusap air matanya sambil menatap kearah dua orang tuanya yang belum pernah dia lihat sama sekali. Banyu Segara dan Sri Wedari saling bergandengan tangan ikut merasakan kebahagiaan keluarga Gandi tersebut."Ayah...Ibu...Bagaimana bisa kalian hidup lagi?" tanya pemuda itu setelah perasaannya kembali tenang. Sanskara mengusap punggung anaknya itu dengan perasaan yang masih meluap-luap. Bagaimana tidak, terakhir kali dia melihat putranya itu masih bayi dan sekarang dia melihat bayi itu telah tumbuh menjadi seorang pemuda tampan dan gagah."Kau pasti tahu siapa orang yang sudah berusaha keras melakukan ini. Aku sendiri tak menyangka sama sekali, kalau aku punya besan seorang Mahadewa yang begitu terhormat dan disegani di Tiga Dunia ini...Gandi putraku, kau memang luar biasa," kata Sanskara membuat Gandi tertegun."Jadi ayah mertua yang t

  • Geger Kahyangan   621 Galuh

    Setelah puas saling berpelukan, keluarga yang baru saja saling di pertemukan itu pun saling melepaskan pelukan. Gandi mengusap air matanya sambil menatap kearah dua orang tuanya yang belum pernah dia lihat sama sekali. Banyu Segara dan Sri Wedari saling bergandengan tangan ikut merasakan kebahagiaan keluarga Gandi tersebut."Ayah...Ibu...Bagaimana bisa kalian hidup lagi?" tanya pemuda itu setelah perasaannya kembali tenang. Sanskara mengusap punggung anaknya itu dengan perasaan yang masih meluap-luap. Bagaimana tidak, terakhir kali dia melihat putranya itu masih bayi dan sekarang dia melihat bayi itu telah tumbuh menjadi seorang pemuda tampan dan gagah."Kau pasti tahu siapa orang yang sudah berusaha keras melakukan ini. Aku sendiri tak menyangka sama sekali, kalau aku punya besan seorang Mahadewa yang begitu terhormat dan disegani di Tiga Dunia ini...Gandi putraku, kau memang luar biasa," kata Sanskara membuat Gandi tertegun."Jadi ayah mertua yang t

  • Geger Kahyangan   620.Pertemuan Tak Terduga

    Gandi menatap kedua orang asing yang juga tengah menatap kearah dirinya. Meski dia tak mengenali siapa mereka berdua, entah mengapa ada perasaan yang begitu familiar di dalam hatinya. Perasaan aneh yang membuat dia seolah pernah mengenal kedua orang asing tersebut."Siapa kalian!?" tanya Gandi dengan mata menatap penuh selidik.Kedua sosok itu berjalan mendekat kemudian berhenti tepat dua langkah di hadapan Raja Naga Air tersebut. Dengan jarak yang begitu dekat, membuat pemuda itu merasa jantungnya semakin berdebar."Pria ini sangat mirip dengan diriku...Siapa sebenarnya mereka ini?" batin Gandi sambil menebak-nebak. Tiba-tiba saja terdengar suara isak perlahan dari sosok wanita yang ada di depannya tersebut. Hal itu membuat Gandi semakin tak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi. Nampak si sosok pria mencoba menenangkan hati wanita itu dengan cara merangkul dan mengelus punggungnya."Gandi..." lirih wanita itu masih dengan suara isak t

  • Geger Kahyangan   619.Empat Dewa Pelindung

    Gandi melangkah memasuki istana Kerajaan Probo Lintang yang sudah banyak kedatangan tamu dari berbagai wilayah. Meski yang akan menjadi tontonan hanyalah turnamen Probo Lintang, namun para penonton ini benar-benar diluar dugaan."Mereka pada datang kesini...Pengaruh ayah mertua sungguh luar biasa...Bahkan, ada banyak orang yang tak aku kenal..." batin Gandi.Dia pun menghampiri Batara Geni yang tengah menyambut para Dewa Pelindung dari empat wilayah. Mereka adalah Dewi Gaia dari Barat, Dewa Haechi dari timur, Dewa Neza dari utara dan Anoman dari selatan. Melihat siapa yang datang, Batara Geni segera mendekati Gandi dan merangkul nya."Ini dia orangnya, dia adalah Raja Naga Air saat ini," kata Batara Geni sambil membawa Gandi mendekati kearah empat Dewa Pelindung tersebut."Jadi dia yang akan menjadi Pilar Dunia menggantikan kita nanti?" tanya Dewa Neza yang berwujud anak kecil dengan rambut kepang dua. "Masih muda, tapi sudah berada

  • Geger Kahyangan   618.Menunggu

    Sosok Dewa Yama itu tersenyum tipis menatap Batara Geni yang memberi hormat kepadanya."Aku juga tak menyangka akan memenuhi undangan darimu. Jika bukan karena orang itu, aku tak mungkin datang kesini," kata Dewa Yama dengan tatapan sedikit membuat Batara Geni merasa tertantang."Benarkah hanya karena orang itu? Bukankah sebelumnya aku pernah berkata padamu, bahwa perselisihan para dewa sangatlah sia-sia. Waktu kita sedikit, jika kau masih ingin menjadi pemilik Neraka, mau tak mau kau harus bergabung bersama Dewa yang lainnya. Sehebat apa pun kau sebagai Dewa neraka, Mata Kebenaran tetaplah di atas segalanya...Kau tahu itu bukan?" kata Batara Geni dengan sorot mata yang tak mau kalah dari Dewa Yama.Melihat tatapan mata berani dari Dewa muda itu membuat Dewa Yama tertawa."Entah kenapa aku suka dengan keberanianmu. Aku akui, kau memang orang yang ditakdirkan untuk menyelamatkan dunia ini. Karena selama aku hidup, tak ada satu pun Dewa yang berani menatapku seperti apa yang kau lakukan

  • Geger Kahyangan   617 Para Tamu Agung

    Bara membuka kedua matanya secara perlahan. Dia melihat Fang Yin yang tengah menyalurkan tenaga dalam ke tubuhnya dengan air mata yang menetes di pipinya. Yoriyu nampak telungkup di belakang Dewi Pedang tersebut. Pemuda itu pun tersenyum tipis."Dasar orang-orang bodoh..." batinnya lalu dia meraih tangan Fan Yin yang tengah menempel di dadanya. Wanita itu nampak terkejut. Belum habis rasa terkejutnya, Bara telah menarik tangan itu sehingga dia pun jatuh ke dalam pelukan sang Pemuda."Kau!" seru Fang Yin namun Bara segera menutup mulut wanita itu dengan jarinya agar Yoriyu yang tengah telungkup tidak mendengarnya. Fang Yin yang berada dalam pelukan pemuda itu menatap dengan perasaan yang sulit untuk di artikan."Kenapa aku merasa nyaman berada di posisi seperti ini...? Apa yang terjadi pada diriku...?" batin Fang Yin."Gadis bodoh...Kenapa kau tidak pergi setelah aku melepasmu?" tanya Bara dengan suara lirih. Dia masih bersandiwara agar Fang Yin ti

  • Geger Kahyangan   616 Bencana Abadi

    Bara tersenyum melihat Dewi Pedang itu terkejut setelah menyadari luka di tubuhnya telah pulih kembali. Tak hanya itu, kekuatan jiwanya juga telah terisi penuh seperti saat dirinya belum bertarung melawan pemuda tersebut. "Kau ganti pakaian mu yang sudah banyak berlubang itu, kalau mau mandi, di dekat tempat ini ada sebuah telaga kecil. Kau bisa kesana. Aku akan mengunjungi beberapa tempat lebih dulu. Nanti setelah kau selesai, aku akan mengeluarkanmu dari tempat ini. Tapi sebelum itu, aku ingin bertanya padamu..." kata Bara tak lupa dengan tujuan utama dia membawa wanita tersebut ke dalam Dunia Penyimpanan miliknya. "Apa yang ingin engkau tanyakan?" tanya Dewi Yu Jie sambil menutupi tubuhnya menggunakan pakaian pemberian Bara Sena. "Mengenai Reinkarnasi Tubuh Roh Suci, apa sebenarnya tujuan Leluhur Dewa Pedang kalian memburu makhluk tersebut? Fang Yin berkata, tubuh roh suci akan digunakan sebagai penyempurna senjata Pedang Sembilan Lang

  • Geger Kahyangan   615 Sandiwara(2)

    Bara tersenyum kecil. Matanya menatap sayu kearah Fang Yin yang tertegun dengan apa yang terjadi. Dia tak menduga sama sekali kalau pemuda itu akan diam saja saat dirinya menghujamkan pedangnya. Padahal dia berpikir kalau umurnya tak akan panjang lagi karena menyerang pemuda itu.Sementara itu, Yoriyu justru nampak terperangah melihat Dewi Pedang yang berhasil menikam tubuh Bara Sena. Padahal dia mengira wanita itu akan kalah saat mereka mulai bertarung. Sekarang, dia malah justru menjadi cemas dengan keadaan yang dialami oleh Bara."Kakak itu...Apakah aku sudah melakukan kesalahan...? Dia sudah menolong diriku dari kejaran para dewa, tapi lihatlah Apa yang aku lakukan...? Hiks..." batin Yoriyu dengan perasaan tak menentu. Tubuhnya nampak bergetar ketakutan dan matanya berkaca-kaca seperti tak bisa lagi menahan air mata yang akan segera tumpah..Di depan sana, Fang Yin segera mencabut pedangnya yang menancap dalam di tubuh Bara Sena. Saat itu juga dar

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status