Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 461.Pukulan Tiga Penghancur Langit

Share

461.Pukulan Tiga Penghancur Langit

Author: Gibran
last update Last Updated: 2025-04-12 08:39:47

Wuut!

Tubuh Gandi menukik dengan sangat cepat hingga tak terlihat oleh mata orang biasa. Shupala kertakkan rahang lalu dia pun mengangkat kedua tangannya ke atas. Air yang ada di bawah kakinya meluncur kearah Gandi dalam wujud dua ekor naga. Namun sepertinya itu tidak membuat Gandi surut atau berhenti melakukan serangan. Dia terus meluncur dan menabrak sepasang naga yang tercipta dari air tersebut.

Drsss!

Dua Naga yang tercipta dari air hancur seketika setelah tubuh Gandi menerjang. Shupala pun terkejut dibuatnya dan mau tak mau dia harus berhadapan langsung dengan Gandi dalam pertarungan jarak dekat. Dia pun mengerahkan seluruh kekuatannya pada tinju kanan hingga membuat lengannya menjadi besar.

"Hiaaaaaat!" teriaknya keras sebelum tinjunya saling beradu dengan tinju sang Raja Naga Air.

Dub!

BLAAARRRRRR!!!

Ledakan sangat keras terjadi setelah tinju keduanya saling beradu. Tubuh Shupala terhempas ke air dengan deras hingga ke dasar dan menciptakan dentuman. Gandi menatap apa yang terj
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   575. Ujian Dari Kirin

    Kirin menatap wujud Gandi yang telah berubah menjadi sosok Naga Api. Dia benar-benar kagum dengan apa yang dilihatnya tersebut. Sesuatu yang menurutnya sangat langka. Wajahnya yang sangar itu sekilas berubah menjadi sedikit lucu di mata Gandi saat makhluk itu menatapnya dengan serius. Namun pemuda itu diam saja tak bersuara karena dia tahu, makhluk tersebut masih cukup Misterius. Bisa saja, Kirin berubah suasana hatinya dalam sekejap dan langsung menyerang dirinya."Aku masih penasaran, bagaimana bisa kau memiliki dua kekuatan jiwa yang begitu murni di dalam satu tubuh yang menurutku biasa-biasa saja? Seandainya kau keturunan Naga Api maupun Naga Air, tidak mungkin kau memiliki dua kekuatan yang murni seperti ini. Tubuhmu akan hancur dan pada akhirnya kau harus menggunakan cara Terlarang untuk menyelamatkan dari kematian. Namun pada akhirnya, sama saja kau memberikan hatimu pada kegelapan. Jika itu terjadi, tak ada yang bisa menyelamatkanmu dari kegelapan hati..." kat

  • Geger Kahyangan   574. Kirin Sang Penjaga(2)

    Kepompong merah yang menyala-nyala itu pun pecah secara perlahan. Nampak cahaya terang berwarna kuning kemerahan yang keluar dari retakan benda bulat tersebut. Gandi menatap dengan perasaan waspada. Diam-diam dia juga merasa sedikit was-was.Trak!Terdengar suara benda keras yang pecah saat sesuatu muncul dari dalam retakan kepompong tersebut. Satu tangan keluar dari dalam kepompong di susul satu tangan yang lain. Kedua tangan itu bergerak membelah retakan kepompong. Dan akhirnya kepompong tersebut pecah menjadi dua bagian. Cahaya merah disertai aura ganas pun menderu ke segala arah setelah kepompong tersebut benar-benar terbelah. Danau merah pun menjadi semakin bergolak hebat.Setelah cahaya merah itu lenyap, terlihat satu sosok berdiri dengan tubuh tegap. Dia adalah sosok seorang pria berwajah garang. Tubuhnya di penuhi otot-otot kekar yang membuatnya terlihat gagah perkasa. Wajah pria itu nampak kaku tak memiliki ekspresi. Kumis tebal dan jambang l

  • Geger Kahyangan   573. Kirin Sang Penjaga

    Gandi menarik kembali Tombak Banyu Biru miliknya dari perut makhluk raksasa yang menyerupai Naga tersebut. Dia berpikir, masalah dengan makhluk itu telah berakhir dengan keadaan dari makhluk itu yang kemungkinan besar telah mati. Namun ternyata, perkara tersebut belum benar-benar selesai. Makhluk yang dibuat terluka parah oleh Raja Naga Air itu ternyata hanyalah tubuh luarnya saja. Tanpa disangka-sangka oleh Gandi, makhluk itu ternyata memiliki tubuh inti sama seperti yang dia lihat pada Devidas maupun Pragasena."Kau berkata seperti itu seolah-olah aku sudah mati di tanganmu...? Kau percaya diri sekali anak muda kurang ajar!" terdengar suara dari dalam tubuh makhluk raksasa yang bolong besar di bagian perut hingga tembus ke punggungnya tersebut. Gandi segera mundur menjauh dari makhluk raksasa itu karena kaget bukan kepalang. Selain itu, dia juga merasakan sesuatu yang sangat kuat terpancar dari tubuh raksasa tersebut."Aneh sekali...Aku merasakan sesuatu yang me

  • Geger Kahyangan   572. Penunggu Danau Merah

    Setelah berputar-putar di sekitar danau lahar yang luas tersebut, kekuatan air milik Gandi akhirnya berhenti tepat di bagian tengah danau. Tubuh jiwa milik pemuda itu pun melayang di atasnya bersama kekuatan air yang mulai membentuk pusaran bor raksasa."Kekuatan air milikku sudah sanggup menahan kekuatan Api Neraka, harusnya bisa menembus danau aneh yang mengeluarkan hawa panas ini. Aku yakin, harta yang dikatakan oleh Empu Jagat ada di bawah dasar danau sana." ucapnya lalu kemudian dia pun menggerakkan tangannya.Saat itu juga, kekuatan air yang sudah membentuk bor raksasa langsung menghujam ke danau tersebut dengan putaran yang cepat. Terdengar suara gemuruh dahsyat saat kekuatan air mulai membuat danau merah yang bergejolak itu tersibak dan membentuk terowongan raksasa. Gandi segera menyusul masuk ke dalam terowongan yang diciptakan oleh kekuatan air miliknya.Semakin masuk ke dalam, aura yang begitu kuat semakin terasa menekan dari arah dasar danau. G

  • Geger Kahyangan   571. Harta Di Bawah Hutan Batu

    Gandi melayang terbang dari Istana Abadi menuju ke Jurang Kesedihan yang menurut rumor adalah tempat dimana Pedang Tanpa Wujud itu berada. Tak hanya untuk mencari keberadaan senjata dewa ciptaan Empu Jagat Martapura tersebut, tujuan pemuda itu juga adalah untuk mengungkapkan rasa penasarannya pada satu sosok yang dijuluki sebagai Sang Kegelapan seperti yang dikatakan oleh Pragasena. Sambil terbang dilangit, dia mengedarkan pandangan matanya kearah wilayah yang ada di bawahnya. Di bawah sana sangatlah kacau. Semua tempat terlihat porak poranda akibat perang besar yang baru saja terjadi beberapa waktu ini. Ribuan mayat masih berserakan dimana-mana sejauh mata memandang. Dan mayat sebanyak itu jelas menebarkan bau yang begitu busuk menyengat."Wilayah ini menjadi seperti kuburan massal. Sangat mengerikan..Banyak jiwa yang mati dalam keadaan berperang sehingga jiwa mereka ingin membalas dendam. Hal itu yang menciptakan aura tidak nyaman ini..." batin Gandi.

  • Geger Kahyangan   570.Ranah Alam Nirwana?

    Singkat cerita, setelah urusan di Lembah Kabut Biru selesai, Gandi bersama Nagini kembali ke Istana Abadi. Rencananya mereka akan segera kembali ke Kerajaan Naga Air. Gandi sempat mencaritahu keberadaan Bara Sena dan Kahiyang Dewi yang tidak ada di Istana tersebut. Lu Xie pun menjelaskan padanya bahwa keduanya pergi bersama Batara Geni melalui pecahan ruang yang diciptakan oleh Mahadewa tersebut. Mendengar hal itu, Gandi hanya bisa terdiam dan menduga-duga kemana Bara dan Kahiyang Dewi pergi. Dia tak tahu bahwa kedua orang itu pergi secara terpisah. Bara pergi menuju ke langit ke tiga Kahyangan Selatan sedangkan Kahiyang Dewi pergi ke Kerajaan Naga Api yang ada di wilayah Kahyangan Timur diantar oleh tubuh ganda Batara Geni. Sebelum pergi dari Tanah Kutukan, Gandi ingin mendatangi satu tempat yang masih menjadi Misteri di dunia tersebut. Yakni Jurang Kesedihan dimana tersebar cerita mengenai makhluk Sakti bernama Sang Kegelapan yang menguasai tempat tersebut

  • Geger Kahyangan   569.Terimakasih Nagini

    Kolam Mata Air Suci...Gandi dan Nagini segera mengenakan pakaian mereka kembali setelah beberapa kali memadu kasih di dasar kolam Mata Air Suci. Mereka nampak bahagia. Itu terlihat saat keduanya bergandengan tangan terbang keluar dari tempat tersebut sambil bersenda gurau."Nagini,bagaimana keadaan di Kerajaan Jiwa milikmu?" tanya Gandi yang penasaran apakah benar dengan apa yang dikatakan oleh Ki Ageng Samudra Biru mengenai cara cepat memulihkan Kerajaan Jiwa wanita Naga Air tersebut. Nagini tersenyum sambil menoleh kearah pemuda tersebut."Keadaanku sekarang sudah sangat baik. Kerajaan Jiwa juga sudah semakin membaik berkat dirimu. Bahkan disana telah mulai ada kehidupan baru...Kelak setelah Kerajaan Jiwa besar kembali, kau akan aku undang kesana untuk melihat dunia ciptaanku," kata Nagini dengan suaranya yang khas. Suara lembut nan merdu yang membuat siapa pun akan terpesona. Gandi mengangguk sambil tersenyum."Sekarang kau sudah berada d

  • Geger Kahyangan   568.Pertemuan Yang Dinantikan

    Setelah urusan dengan pasir cahaya selesai, Bara pun segera terbang menuju ke arah utara dimana reruntuhan Istana Cahaya berada. Dia merasakan keberadaan ayah dan ibunya disana saat ini. Sementara itu, jutaan pasir cahaya yang sebelumnya menutupi tanah di langit ketiga tersebut telah masuk ke dalam Dunia Penyimpanan miliknya. Awalnya mereka ragu. Namun setelah masuk di dalam Dunia Penyimpanan itu, mereka justru merasa senang karena ternyata di dalam Dunia tersebut kekuatan jiwa yang tersisa dari mereka seperti pulih dengan sendirinya secara perlahan."Kekuatan cahaya yang murni...Bukankah ini adalah kekuatan Dewi Parwati..." ucap mereka setelah merasakan kehangatan dari kekuatan cahaya milik Bara Sena tersebut.Pasir cahaya itu berkumpul menjadi sebuah gunung cahaya raksasa di tempat yang sudah di persiapkan oleh Bara Sena. Sehingga keberadaan pasir cahaya yang begitu banyaknya itu tidak mengganggu beberapa penghuni yang sudah ada di sana sebelumnya. Kini mere

  • Geger Kahyangan   567.Sepasang Tangan Dewa

    Sosok raksasa yang tercipta dari jutaan pasir cahaya tersebut merunduk dan menatap kearah Bara Sena. Meski tercipta dari pasir, raksasa itu terlihat seperti makhluk yang hidup. Hal itu dikarenakan pasir tersebut merupakan serpihan tubuh atau pun jiwa dari jutaan Dewa yang telah mati akibat bencana ledakan cahaya. Dan pasir itu masih meninggalkan sisa-sisa kekuatan."Kau adalah Putra Dewi Cahaya yang masih hidup...Apakah kau yang lahir dari rahim Dewi Parwati?" tanya sosok itu dengan suara yang berat dan aneh. Suaranya terdengar seperti dengungan tawon dan ribuan orang yang berbicara secara bersama-sama. Sangat tidak nyaman bagi siapa pun yang mendengarnya termasuk Bara sendiri.Dewa Cahaya itu menatap sosok tersebut dengan bola matanya yang memancarkan cahaya kekuningan. Karena ukuran raksasa itu sangatlah besar, dia bisa melihat pada bagian mata makhluk itu ternyata menyala merah membara. Seolah ada api di dalam sana."Aku memang orang yang kau maksu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status