Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 618.Menunggu

Share

618.Menunggu

Author: Gibran
last update Huling Na-update: 2025-05-21 23:16:38

Sosok Dewa Yama itu tersenyum tipis menatap Batara Geni yang memberi hormat kepadanya.

"Aku juga tak menyangka akan memenuhi undangan darimu. Jika bukan karena orang itu, aku tak mungkin datang kesini," kata Dewa Yama dengan tatapan sedikit membuat Batara Geni merasa tertantang.

"Benarkah hanya karena orang itu? Bukankah sebelumnya aku pernah berkata padamu, bahwa perselisihan para dewa sangatlah sia-sia. Waktu kita sedikit, jika kau masih ingin menjadi pemilik Neraka, mau tak mau kau harus bergabung bersama Dewa yang lainnya. Sehebat apa pun kau sebagai Dewa neraka, Mata Kebenaran tetaplah di atas segalanya...Kau tahu itu bukan?" kata Batara Geni dengan sorot mata yang tak mau kalah dari Dewa Yama.

Melihat tatapan mata berani dari Dewa muda itu membuat Dewa Yama tertawa.

"Entah kenapa aku suka dengan keberanianmu. Aku akui, kau memang orang yang ditakdirkan untuk menyelamatkan dunia ini. Karena selama aku hidup, tak ada satu pun Dewa yang berani menatapku seperti apa yang kau lakukan
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Geger Kahyangan   787. Teratai Bijak

    Bara terdiam terpaku melihat benda yang mengeluarkan cahaya terang di depan matanya. Senyum kecil mengembang di bibirnya dengan tatapan mata yang berbinar."Pusaka ini sangat cocok untukku. Dia bisa menekan kekuatan Iblis jika nanti aku berhasil menemukan Bunga Neraka milik Sasaka maupun Bunga Mahkota Ratu milik Cakara..." batin Bara."Kemungkinan besar, pasukan Merak Hitam masih menginginkan Benda ini untuk mengekang kekuatan Iblis di Kerajaan mereka." kata Raja Anorang membuat Bara tersadar dari lamunannya."Jadi Yang Mulia sudah menyadari kalau mereka akan menyerang kesini?" tanya Bara.Raja kerdil itu bangkit berdiri di atas singgasananya. Meskipun berdiri, tetap saja, sosok Raja tersebut terlihat mungil di mata Bara Sena."Aku hanya mendengarkan apa yang kau katakan. Selebihnya aku hanyalah menerka saja. Tapi melihat dari raut wajahmu, sepertinya apa yang aku katakan memang benar," kata Raja Anorang."Benar. Aku melihat pasu

  • Geger Kahyangan   786. Raja Anorang

    Setelah membuat penjaga gerbang istana mati kutu karena masa lalunya di bicarakan oleh Ki Sena (Bara Sena), akhirnya mereka pun membuka kan gerbang istana. Bara bersama Projo melangkah masuk ditemani oleh beberapa penjaga gerbang."Kenapa mereka ikut?" tanya Bara."Aturan disini adalah, penjaga yang mengijinkan orang asing masuk harus ikut mengawal. Ada beberapa tempat yang membutuhkan perijinan sampai Ki Sena bisa bertemu dengan Yang Mulia Paduka Raja," kata Projo dengan suara berbisik.Bara mengangguk-anggukkan kepalanya."Cukup waspada juga. Tapi, mereka ini hanyalah manusia yang tak jauh beda dengan manusia di alamku. Paling tinggi hanya mencapai Ranah Alam Cakrawala. Sedangkan kelompok besar yang tengah datang kesini, aku bisa merasakan adanya beberapa kekuatan di Ranah Alam Dewa," batin Bara.Mereka berlima melangkah melewati taman yang cukup luas. Bara tak melihat satu orang pun di tempat tersebut. Tapi dia tahu, ada beberapa penja

  • Geger Kahyangan   785. Ki Sena

    Kerajaan Jiwa Anoman...Bara Sena menghentikan terbangnya tepat di depan gunung yang menjulang tinggi ke langit. Kedua matanya menatap gunung tersebut lalu menatap ke bawah. Dengan Mata Dewa miliknya, dia bisa melihat ke bawah sana secara jelas."Ada Kerajaan kecil disini yang terlihat makmur. Tapi...Apakah mereka Menyadari bahaya yang tengah mengintai?" batin Bara sambil menatap kearah yang cukup jauh dari gunung tersebut. Ribuan tombak dari Kerajaan yang ada di kaki gunung itu, terlihat tenda-tenda hitam dan bendera besar berlambang tiga pedang yang menyilang. Melihat itu, Bara yakin pasukan besar dengan bendera hitam itu akan menyerang kerajaan yang ada di bawah gunung."Aku penasaran, kenapa mereka ingin menyerang Kerajaan kecil yang damai ini. Apakah di dalam Kerajaan ada sesuatu yang diincar oleh mereka?" batin Bara.Penasaran, Bara pun melayang turun ke bawah dan mendarat di Hutan yang berbatasan langsung dengan dinding benteng setinggi lima tombak. Dewa Cahaya itu melangkah k

  • Geger Kahyangan   784. Gelisah

    Sukma Geni dan keempat pemuda berkumpul di satu tempat tak jauh dari Matahari ciptaan Bara dan Gandi. Mereka bermusyawah mengenai hadiah yang tadi Anoman katakan."Bagaimana ini? Apakah kita akan berpencar?" tanya Sukma Geni."Lebih baik begitu. Aku rasa, tidak ada Iblis yang sekuat Iblis Hati tadi. Jadi, dengan berpencar kita akan mendapatkan hadiah sendiri-sendiri. Jika beruntung, mungkin saja kita bisa mendapatkan harta Xuan Tian," sahut Bara."Harta Xuan Tian? Apa itu?" tanya Gandi."Itu adalah harta surgawi yang langka. Tapi aku tidak yakin Anoman memilikinya." ucap Bara."Memang sebaiknya kita berpencar dan bertemu lagi setelah sepuluh hari mengembara di dunia ini." kata Raksa Geni. Yao Ling mengangguk-anggukkan kepala tanda setuju."Baiklah, kalau begitu kita tentukan arah. Aku akan pergi ke utara," kata Sukma."Kalau begitu aku ke selatan," sahut Gandi."Aku Barat saja," ucap Raksa Geni."Kau ke Timur?" tanya Yao Ling kepada Bara yang belum menentukan pilihan. Dewa Cahaya itu

  • Geger Kahyangan   783. Hadiah

    Gandi yang memiliki kekuatan pertahanan kuat segera melesat mengalihkan pandangan Mata Dewa Pemusnah yang ada di langit sana. Sementara itu, Bara dan Yao Ling bekerjasama untuk menyerang dua boneka petir Batara Geni.Kedua mata raksasa diatas langit sana menatap kearah Gandi yang terbang dengan cepat menuju ke langit. Srrttt!Sinar merah dari mata tersebut menyambar kearah Raja Naga tersebut. Kecepatan, ketepatan dan perhitungan dari Mata Dewa Pemusnah milik Batara Geni memang tidak main-main. meski Gandi sudah berusaha menghindar dengan kecepatan petir miliknya, tetap saja dirinya tak luput dari serangan tersebut. Tameng Raja dan Perisai Empat Elemen gabungan pemuda itu gunakan untuk menahan serangan bola mata raksasa tersebut.BLAAARRRR!!!Tubuh Gandi terpental jauh setelah menahan serangan itu. Darah muncrat dari mulutnya. Tameng Raja miliknya juga terpental sangat jauh. Sementara perisai yang dia ciptakan dari empat kekuatan berbeda

  • Geger Kahyangan   782. Mata Dewa Pemusnah

    Dari dalam tanah tepat di bawah kedua boneka Batara Geni terjerat Tangan Tanah raksasa tiba-tiba saja muncul empat pasang tangan raksasa berwarna biru. Yao Ling yang berada di area tersebut segera menghindar namun tetap menerapkan jurus Medan darah miliknya untuk melemahkan kedua boneka tersebut.Kemunculan delapan tangan dari dalam bumi tersebut membuat kedua boneka Batara Geni mulai tersudut. Ditambah lagi serangan Jari Iblis Langit atau Jari Dewa milik Bara Sena menjadi semakin kuat setelah pemuda itu menggunakan kekuatan yang sebenarnya. Seperti yang di ketahui sebelumnya saat Bara berada di Dunia Tameng Angkara menghadapi Dewi Merak Bulan Indira, tubuh jiwa Bara mengalami peningkatan setelah Indira membantunya. Tanpa disangka, tubuh jiwa milik Dewa Cahaya tersebut justru naik hingga ke Ranah Alam Nirwana. Kekuatan itu melebihi pemikiran banyak orang termasuk Luo Zhen yang ada disana kala itu.Menyandang sebagai Anak Matahari, Bara mendapatkan Tubuh J

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status