Beranda / Fantasi / Geger Kahyangan / 705. Mantra Pengendali Jiwa

Share

705. Mantra Pengendali Jiwa

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-26 06:00:27

Dewi Durga berjongkok lalu mengambil kepala Raja Iblis Gua Barong. Mulutnya nampak komat kamit membaca satu mantra aneh. Saat dia melakukan itu, dari kepala Raja Iblis itu keluar asap hitam.

"Dengan ini, aku bisa mengendalikanmu seutuhnya, Gua Barong...Hik Hik Hik!" kata Dewi Durga lalu dia meletakkan kepala Raja Iblis itu di lehernya kembali. Anehnya, kepala yang sudah terputus kembali menyatu dengan tubuhnya. Namun kali ini pandangan mata sang Raja Iblis Gua Barong terlihat kosong.

"Kau seharusnya merasa beruntung, karena jiwamu masih aku tanam kembali di tubuhmu. Jika aku kejam, aku benar-benar akan menggantimu dengan jiwa orang lain," kata Dewi Durga.

"Kenapa kau melakukan ini Dewi Durga?" tanya Gua Barong yang sudah memiliki kesadarannya kembali.

"Aku tak ingin melakukan kesalahan sama sekali dalam rencana besarku." sahut Dewi Durga. Darah yang semula berceceran di lantai dan singgasana, entah sejak kapan tidak ada lagi disana seperti mengua
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Geger Kahyangan   873.Dewi Matahari

    Bara Sena menatap tak berkedip kearah Dewi Sarissa yang baru saja muncul dari dalam Tombak bermata merah tersebut. Tubuhnya yang indah dengan lekuk memukau, ditambah dengan rambut pirang nya yang semakin membuat Bara terpesona."Tak kusangka, roh senjata ini tak kalah cantik dengan Dewi Naga Azure Tian Zu Ning..." batin Bara sambil terus menatap kearah wanita tersebut.Ditatap sebegitu rupa membuat Sarissa merasa malu. Dia pun menunduk dengan wajah memerah."Kenapa Tuan menatap ku seperti itu...?" tanyanya dengan suara lirih."Aku tak menduga kau akan secantik ini. Sungguh diluar dugaan sama sekali...Aku mengakui itu. Tapi, aku penasaran dengan jati dirimu yang kau bilang adalah seorang Dewi Matahari. Jelaskan padaku, kau Dewi yang seperti apa. Dan kenapa kau bisa ada di dalam Tombak menjadi roh senjata...Apakah ada yang membunuhmu?" tanya Bara."Mengenai itu...sebenarnya aku tewas bukan karena dibunuh. Saat aku akan menerobos ke Ranah Al

  • Geger Kahyangan   872.Tombak Sarissa (3)

    Bara Sena menatap perubahan pada tubuh Aetoros setelah Tombak Sarissa menyatu dengannya. Dia sama sekali tak pernah berpikir senjata bisa menyatu dengan tubuh pemiliknya."Mungkin aku juga bisa melakukan itu dengan Golok Iblis. Menarik juga, hehe..." ucap pemuda itu yang tak terlihat kaget sama sekali dengan perubahan kekuatan Aetoros setelah bersatu dengan senjata dewa miliknya. Padahal kekuatan Dewa Penghakiman tersebut hampir menembus Ranah Alam Nirwana.Tubuh Aetoros diselimuti kekuatan emas dan merah saat dia bersiap untuk menyerang. Langit yang biru mendadak berubah menjadi merah keemasan karena kekuatan darinya. Lalu dengan sangat cepat dia melesat kearah Bara Sena yang berada di bawah sana. Dewa Cahaya itu menyeringai lebar."Datanglah...Mangsaku..." Tubuh Aetoros menyala terang tepat di saat dia melayangkan tinjunya kearah Bara Sena. Pemuda itu mengangkat tangannya menangkap tinju pria tersebut tanpa pikir panjang.Dbb!

  • Geger Kahyangan   871.Tombak Sarissa (2)

    Para Dewa yang tengah menyaksikan turnamen Dewa terlihat gelisah. Pasalnya mereka tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam Dunia bawah gurun dimana Bara dan yang lainnya berada. Seolah-olah tempat itu tertutup semacam tabir yang bahkan sulit di tembus dengan mata Dewa.Sehingga apa yang terjadi disana, tak ada satu pun yang tahu. Mereka pun menjadi curiga bahwa semua itu adalah rencana Kahyangan Barat. Namun mereka tak bisa asal menuduh tanpa adanya bukti dan hanya bisa menunggu kabar dari mereka yang sudah masuk ke dalam Dunia di bawah gurun pasir tersebut, dimana Bara Sena tengah bertarung melawan Dewa Penghakiman Aetoros.Panah cahaya raksasa meluncur dengan cepat kearah Aetoros. Ditambah lagi dua tombak cahaya yang juga di lemparkan kearahnya. Dewa Penghakiman itu berteriak kesal karena tak menyangka dirinya justru akan bertemu dengan lawan yang sangat kuat melebihi dari apa yang dia bayangkan.WUSSS!BLAAARRRR!!!Panah cahaya mel

  • Geger Kahyangan   87.Tombak Sarissa

    Bara Sena menyeringai lebar melihat wajah Aetoros yang sangat nampak begitu kesal kepadanya. Sementara itu, Jia Li menatap sang Dewa penolong tersebut dengan pandangan mata tak percaya. Orang yang sangat dia nantikan, yang mustahil datang ke tempat itu tiba-tiba saja sudah ada di depan matanya. Berdiri dengan tegap sambil menenteng Golok Iblis yang menjadi andalanya.Tentu saja berbagai perasaan campur aduk di dalam hati sang Dewi Angin."Tuan Bara...Bagaimana bisa dia ada disini...? Apakah dia mendengarkan panggilanku saat aku disiksa oleh makhluk durjana itu?" batinnya dengan mata berkaca-kaca. Baginya, Bara Sena adalah sosok penolong yang sangat dia kagumi.Bara sendiri merasa kasihan dengan apa yang dialami oleh wanita itu dan juga Sun Wukong."Sepertinya benar apa yang dikatakan Manguntur. Rajawali ini sangat kuat. Dia bisa menahan serangan Golok Iblis tanpa bergeming sedikit pun. Dan, apa-apaan dengan keadaan Sun Wukong yang katanya memiliki tubuh emas...? Dia kalah secara menge

  • Geger Kahyangan   869.Aetoros

    Jia Li terpaku saat dia merasakan tubuhnya dicengkram oleh sesuatu yang tak terlihat. Cengkraman itu begitu kuat sehingga membuatnya sulit untuk bernapas."Aku-...aku akan katakan...Tapi lepaskan dulu..." ujarnya lirih.Sosok Dewa Penghakiman menyeringai kecil kemudian menurunkan tangannya. Jia Li pun terjatuh di atas bulu tebal Sun Wukong yang tidak sadarkan diri karena tak bisa menahan rasa sakit yang luar biasa setelah kedua kakinya dihancurkan tanpa bisa melakukan perlawanan sama sekali."Cepat katakan, siapa orangnya! Aku tak suka menunggu terlalu lama." kata sosok bersayap besar tersebut.Jia Li bangkit berdiri dengan sedikit susah payah karena dia sudah kehabisan tenaga dalam. Ditambah, dia juga sudah terluka oleh pertarungan sebelumnya melawan makhluk-makhluk terbang yang ternyata adalah anak buah sosok yang ada di depannya tersebut."Bolehkah saya tahu siapa anda lebih dulu? Agar saya tidak salah memanggil anda..." kata wanita itu membuat kedua mata Dewa Penghakiman melotot m

  • Geger Kahyangan   868.Sang Dewa Penghakiman

    Tombak emas dengan nyala merah di bagian ujungnya itu bergetar keras disusul suara dengung yang kuat. Sun Wukong benar-benar tak percaya dirinya yang kuat bisa dipukul mundur oleh tombak tersebut. Bahkan kedua tangannya gemetaran setelah menahan serangan kilat itu."Tuan Wukong! Apakah kau baik-baik saja?" tanya Araka."Cih, baik-baik bagaimana...Kau lihat sendiri, serangan tombak sekecil itu mampu memukul mundur diriku padahal tubuhku sudah sebesar ini. Kalian pikir, berapa berat badanku dengan wujud seperti ini?" sahut Sun Wukong merasa kesal.Araka terdiam namun matanya melirik kearah Jia Li yang diam sambil menatap kearah tombak emas tersebut. Entah apa yang dia pikirkan."Dia bahkan tak pernah melirik kearahku...Sial...apakah aku bertepuk sebelah tangan? Tapi, aku harus tahu lebih dulu alasannya mengapa dia tidak mau denganku...Padahal, aku sangat menarik bagi banyak wanita..." batin Araka.Tiba-tiba saja perhatian tiga Dewa itu beralih pada pecahan ruang yang retak secara perlah

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status