Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 817. Lubang Neraka

Share

817. Lubang Neraka

Author: Gibran
last update Last Updated: 2025-08-28 08:29:04

Bara Sena mendarat di atas tanah merah yang gersang dan panas. Kemana pun matanya menatap, yang terlihat hanyalah tanah merah dan langit yang juga merah membara.

"Pantas disebut sebagai Lubang Neraka. Suasana yang begitu mendukung seperti Neraka sungguhan," batin Bara Sena.

"Apakah kau perlu teman tuan?" terdengar suara dari dalam dirinya. Itu adalah suara Dewi Merak Indira.

"Untuk saat ini belum. Aku penasaran, apakah peraturan di babak pertama ini bebas atau ada larangan lain yang tak aku ketahui. Itu sebabnya kau tetap berada di dalam saja. Jika aku butuh bantuan, kalian siap dengan kekuatan yang aku butuhkan." kata Bara.

"Kami sudah berkumpul di altar dan siap membantu Tuan kapanpun." sahut Dewi Indira. Bara tersenyum. Hatinya merasa sedikit lebih tenang setelah mendengar suara merdu wanita tersebut.

Dia melangkah menuju ke batu besar yang tak jauh di depannya. Dengan satu kali lompat, tubuh pemuda itu sudah bertengger di atas batu besar tersebut.

"Sepertinya kemampuan terbang dib
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Marten luther Wawan samori
lanjutin dong,, ,,
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   842. Pedang Pemecah bulan

    Herakles berteriak keras mengerahkan kekuatan sejati yang dia miliki. Saat itu juga aura emas merebak menahan aura biru milik Gandi Wiratama. Kedua Dewa yang sudah mencapai Ranah Alam Semesta itu pun saling melesat dan beradu pukulan di udara.Gelombang mengerikan membuat tanah di sekitar mereka hancur hingga membentuk kawah raksasa. Udara seperti terbelah oleh kekuatan yang saling bergesekan. Gandi dan Herakles sama-sama mundur setelah adu tinju. Kemudian mereka kembali saling memukul.Area seluas ribuan tombak hancur oleh ledakan-ledakan besar yang tercipta karena pukulan mereka berdua. Triton yang menyaksikan itu hanya bisa menghindar kesana kemari saat kekuatan itu menyambar kearahnya beberapa kali."Gila! Bocah itu bisa mengimbangi Herakles! Apakah dia yang katanya menjuarai Turnamen Probo Lintang?" batin Triton."Hiaaaah!" teriak Herakles sambil melayangkan tinjunya kearah Gandi. Dengan cepat Raja Naga Air itu menahan tinju tersebut dengan t

  • Geger Kahyangan   841. Kesal

    Gandi mengerahkan semua kekuatan yang dia miliki. Kekuatan biru miliknya menyapu ke segala arah hingga menciptakan badai yang membuat Herakles tertawa senang. Hal itu karena dia mengakui kekuatan Gandi yang berbeda dengan lawan-lawannya yang lain.Seribu Sisik Naga telah Gandi kerahkan dibarengi kekuatan Batu Jiwa Naga Air. Dengan begitu kekuatannya bertambah dari segi pertahanan. Untuk daya serang, Gandi akan mengguanakan kekuatan Naga Api. Sedangkan untuk kecepatan, tentu saja dia bisa menggunakan kekuatan petir. Dengan gabungan tiga kekuatan tersebut, tentu saja Gandi sangat percaya diri melawan Herakles. Dia juga masih menyembunyikan kekuatan Naga Bumi dan Zirah Naga Langit untuk dijadikan kartu terakhir jika ternyata kekuatan gabungan dari tiga kekuatan masih tak bisa membendung keganasan Herakles.Gandi berkelebat dengan cepat. Dalam waktu sekejap, tubuhnya sudah berada di hadapan Herakles dan langsung melancarkan serangan kearah putra Zeus tersebut.

  • Geger Kahyangan   840. Herakles

    Gandi menatap satu sosok bertubuh besar yang berdiri dengan tegap sambil menatap tajam kearahnya seperti harimau yang melihat mangsanya. Itu adalah sosok yang Gandi kenal meski mereka sebelumnya tak pernah saling berkenalan."Herakles..." batin Gandi sambil menatap waspada. Entah mengapa aura yang dia rasakan saat berhadapan dengan sosok besar itu, ada perasaan sedikit khawatir."Saudaraku Herakles. Kebetulan sekali kau datang di waktu yang tepat. Aku sedang mengalami masalah," ucap Triton. Sosok bertubuh besar yang tak lain adalah putra Zeus itu menyeringai kecil sambil melirik kearah Hong Xuan."Aku tahu itu. Kalau begitu, akan kubereskan masalah ini dengan tanganku sendiri. Kau cukup duduk dengan manis sambil menonton." sahut Herakles lalu tiba-tiba saja tubuhnya menghilang.Begitu muncul, sosok bertubuh besar itu sudah berada di belakang Hong Xuan."Pertama-tama, basmi dulu yang paling lemah!" ucap Herakles membuat Hong Xuan terkejut.

  • Geger Kahyangan   839. Kedatangan Musuh Kuat

    Gandi menatap Icarus yang sudah sekarat oleh cengkraman tangan tanah raksasa miliknya. Tubuh Naga Petir itu remuk hingga membuatnya kesakitan setengah mati. "Dia memanggilnya dengan sebutan Yang Mulia Trikala...? Apakah Trikala itu memiliki jabatan setara dengan Raja di Kuil Naga Petir..?" batin Gandi. Icarus tak bisa lagi bertahan karena sebagian besar tubuhnya telah hancur oleh cengkraman tangan tanah. Kepalanya pun terkulai lemas pertanda dia mulai kehilangan kesadaran. Sementara itu, Triton yang ada di balik batu besar masih menanti kedatangan Icarus dan Gandi. Namun setelah cukup lama tak kunjung datang, dia pun mulai gelisah. Begitu juga dengan Hong Xuan dan Ignitius yang menanti kabar dari Dewa Laut tersebut. Naga Petir itu nampak gelisah rekan satu kelompoknya tak juga ada pergerakan. Tiba-tiba saja sesuatu jatuh di belakang Ignitius. Brug! Naga Petir itu terkejut lalu menoleh ke belakang. Kedua matanya terbelalak melihat sosok Icarus yang tergeletak dalam keadaan sekara

  • Geger Kahyangan   838. Rencana Gagal

    Gandi menatap kearah depan sana dimana ledakan besar itu terjadi. Selama beberapa saat lamanya area itu diselimuti kekuatan dari Pukulan Sakti miliknya. Barulah setelah cukup lama, aura tersebut lenyap terbawa angin dan Gandi bisa melihat kubah merah yang dia serang sebelumnya.Kubah tersebut nampak hancur di beberapa bagian. Meski mampu membuat hancur sebagian kecil dari kubah tersebut, Gandi masih merasa kesal karena serangannya tak begitu membuahkan hasil. Dia yakin keempat Dewa itu baik-baik saja di dalam kubah aneh itu."Sial...Seandainya tidak ada harta yang melindungi mereka, sudah pasti pukulanku bisa membunuh mereka dalam sekali serang," batin Gandi sambil mengepalkan tangannya.Triton dan ketiga rekannya sama-sama menatap kearah bukit dimana Gandi berada. Para dewa itu merasa was-was karena mengira ada beberapa dewa yang menyerang dan mengepung mereka lalu melakukan serangan beruntun. Padahal yang sebenarnya mereka takuti, hanyalah seorang p

  • Geger Kahyangan   837. Giok Merah

    Ombak yang Menggulung keempat Dewa itu semakin kuat tekanannya hingga membuat mereka berempat mulai merasakan dampak dari kekuatan air milik Gandi. Meski mereka bertahan menggunakan Formasi Pelindung Naga Petir, tetap saja, tekanan air itu semakin membuat mereka cemas.Gandi mengangkat tinjunya ke udara."Hancurkan!" teriaknya keras disusul cahaya petir raksasa yang menderu ganas kearah empat Dewa tersebut.Petir itu menghantam air kemudian menjalar menjadi cabang raksasa yang menyambar perisai milik Icarus dan Ignitius.Blegaaarrr!Serangan Gabungan antara air dan petir membuat pertahanan hebat dua Naga Petir itu mulai goyah. Sambaran petir milik Gandi sangat kuat bahkan mampu membuat dua Dewa Naga Petir itu berlutut menahan serangan ganas dari langit.Hong Xuan dan Triton yang menyadari kekuatan dua Naga Petir itu tak cukup untuk menahan amukan petir milik Gandi akhirnya ikut mengerahkan segala upaya untuk membantu mereka berdua.Hong Xuan mengerahkan kekuatan angin sementara Triton

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status