LOGINCahaya terang menyilaukan mata keluar dari telapak tangan Bara Sena. Athena terkejut saat tubuhnya tiba-tiba terhisap oleh telapak tangan pemuda tersebut. Dia tak bisa berkutik hingga akhirnya tubuh Dewi Perang itu masuk ke dalam telapak tangan Bara yang merupakan Dunia Penyimpanan milik sang pemuda.Wanita itu tak pernah menyangka sama sekali, bahwa dirinya akan dimasukkan ke dalam Dunia Penyimpanan. Padahal awalnya dia mengira Bara akan membunuhnya.Setelah Athena lenyap ke dalam telapak tangannya, Bara pun pergi menggunakan gerbang merah miliknya menuju ke suatu tempat.Gerbang itu muncul di pantai tempat sebelumnya Bara bertemu dengan Athena. Disana ternyata ada sosok yang duduk bersila di depan api unggun. Dan ternyata sosok tersebut adalah sosok yang sama dengan Bara Sena.Bara Sena yang baru saja muncul dari gerbang merah melangkah mendekati api unggun dan sosok yang tengah duduk disana. Lalu kemudian dia masuk ke dalam tubuh Bara Sena yang tengah duduk bersila di depan api ung
Athena dan Ruya Mahastra sama-sama menatap kearah bawah sana, dimana celah raksasa itu nampak berkobar oleh kekuatan yang Misterius. Sesaat kemudian celah itu meledak dengan dahsyat hingga membuat Istana Athena berguncang hebat.Bahkan ledakan itu membuat langit-langit istana seperti hendak runtuh. Meski sanggup bertahan, langit-langit yang katanya tak bisa ditembus oleh kekuatan apa pun itu mulai terlihat retak-retak."Kekuatan yang mengerikan...! Jangan bilang dia yang memiliki kekuatan ini! Kenapa dia bisa sekuat ini Athena!" seru Ruya.Athena tak menyahut. Kedua matanya menyala kuning menatap kearah bawah sana. Tinjunya terkepal."Jika memang dia yang melakukannya...Aku tak peduli. Ini adalah wilayahku. Aku bisa menekan kekuatan yang dia miliki dan membunuhnya disini...Tapi, ini terkesan curang..." batin Athena bimbang.Sejak awal dia memiliki rencana tersebut meski pada akhirnya dia tak benar-benar melakukannya. Wilayah istana Dewi Perang adalah kekuasaan Athena. Aula kekuatan te
Bara berkelit ke kanan saat sosok cahaya yang merupakan roh pedang tersebut menerjang.Blaaarr!Tanah terbelah setelah Pedang Pembunuh Iblis di tangan sosok bernama Ruya Mahasura itu menghantam. Bara melompat ke udara kemudian melepaskan Pukulan Menarik Mata Langit miliknya.Hembusan angin kencang disertai kilatan cahaya menderu kearah sosok Ruya Mahastra. Namun sosok itu tak bergeming. Dia mengibaskan tangan kanannya. Lima semburat cahaya emas menderu kearah cahaya terang yang Bara kerahkan. Dan akhirnya kedua pukulan tersebut saling beradu di udara.Duaaarrr!!!Bara tersentak hingga ke belakang. Dia segera mendarat di tanah dan bersiap untuk menyerang. Namun ternyata Ruya Mahastra terus merangsek. Begitu Bara mendarat dia langsung menerjang dengan serangan beruntun. Terjadi jual beli serangan yang menciptakan ledakan ledakan beruntun di tempat tersebut.Setelah ratusan jurus berlalu dan tak kunjung bisa mengalahkan lawan, Ruya Mahastra pun menjadi semakin murka. Dia mengangkat tanga
Anak panah angin itu mendekat dengan cepat kearah Athena yang sudah siap dengan Tameng miliknya. Lalu secara tiba-tiba dan tak terduga, muncul Bara Sena yang langsung menggenggam anak panah tersebut kemudian menjadikan tameng Athena sebagai pijakan kedua kakinya.Tubuh pemuda itu melompat ke atas lalu setelah tubuhnya berputar, dia melemparkan anak panah di tangannya kearah kepala Athena. Dewi Perang itu terkejut dan tak sempat menangkis karena rasa terkejut akan gerakan Bara yang terlampau cepat.Blash!Anak panah angin itu hancur setelah menghantam kepala Athena. Bara terkejut karena serangannya berhasil mengenai sasaran tapi tak melukai lawan sama sekali. Dia pun menjauh dan menggunakan kekuatan mata miliknya untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Setelah menyelidikinya, akhirnya Bara tahu kenapa anak panah angin miliknya hancur begitu saja setelah menyentuh kepala Athena. Ternyata di kepala wanita itu ada pelindung kepala yang memancarkan aura sangat kuat."Luar biasa...Kau m
Dewi Athena melesat dengan cepat. Bara menahan serangan kaki wanita cantik tersebut dengan lengannya. Lalu kemudian Dewi Perang itu pun melanjutkan serangan dengan mengayunkan tangannya kearah kepala sang Dewa Cahaya.Tak!Bara menahannya dengan telapak Tangan lalu mencengkram lengan wanita tersebut dengan cepat dan melemparkan tubuhnya ke samping. Tubuh Athena melayang di udara dengan cepat. Sebelum menabrak dinding Aula, kedua kaki Athena bergerak melepaskan serangan jarak jauh berupa bola kekuatan yang menderu ganas kearah Bara lalu kemudian dia menggunakan kedua telapak kakinya untuk menahan tubuhnya agar tidak terbentur dinding batu.Wuss!Bola kekuatan berkecepatan sangat tinggi melesat. Bara merunduk menghindari bola petir berwarna kuning tersebut.Sret!Bola kekuatan pun lewat satu inci di atas kepalanya. Nyaris saja mengenai kepala pemuda itu. Untung dia memiliki kecepatan dan pandangan mata yang tajam sehingga dengan mudah bisa menghindarinya meski hampir terlambat."Seranga
Bara Sena menatap wanita yang ada di depannya. Dewi Perang Athena masih duduk sambil menatap kearah api unggun. Pemuda itu tersenyum kecil."Kalau begitu, kapan kita akan bertarung?" tanyanya kemudian."Secepatnya. Karena kau tak memiliki banyak waktu. Dua bulan lagi babak kedua akan dimulai, belum lagi kau akan pergi ke Gerbang Dunia Harta." sahut Athena. "Hm, dimana kita akan bertarung? Bukankah pertarungan antar Dewa akan mencitakan kehebohan? Itu bisa memancing Dewa-Dewa yang lain untuk ikut campur." kata Bara."Ada satu tempat yang tak bisa dikunjungi oleh siapa pun kecuali diriku. Dan disana bisa meredam kekuatan Dewa yang keluar dari tubuh kita. Dengan kata lain, itu adalah tempat terkuat di Olimpus yang tak bisa ditembus oleh siapa pun termasuk Zeus. Jadi, disana sangat aman untuk bertarung kita." kata Athena.Bara terdiam, menimbang perkataan Athena."Tempat yang sulit ditembus...? Apakah dia memiliki niat lain dibalik semua ini...? Sepertinya aku harus menyusun satu rencana







