Share

Bab 14 Ujian Baru

Setelah puas bermain dengan Kejora dan sesekali bertengkar dengan Bik Tini, Hermawan memilih berpamitan.

Tidak henti-hentinya lelaki itu membujuk Amera untuk bekerja di perusahaan miliknya, walaupun Bik Tini berkali-kali juga meminta Amera untuk menolaknya.

Amera menjadi bingung, ucapan siapa yang harus ia ikuti. Hingga malam harinya, wanita itu melamun di balkon kamarnya yang menghadapan langsung ke arah jalan raya.

"Mas, apa Paman Hermawan bisa aku percaya?" gumam Amera berbicara sendiri seraya melihat germelap lampu jalan berada di bawah sana serta kendaraan yang berlalu lalang.

Tidak bisa Amera pungkiri, kalau benar-benar kehilangan sosok lelaki yang begitu ia cintai. Rudy meninggalkan sejuta kisah yang tidak bisa Amera lupakan. Hingga tragedi waktu itu menghantuinya kembali.

"Mbak Amera! Mbak!" teriak Andre dengan begitu keras seraya mencari keberadaan Amera yang kini tengah berada di kamarnya.

Ia menatap heran wajah adik iparnya yang nampak pucat dengan keringat mengucur deras m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status