Share

Bab 21 Peringatan Keras

Mata Amera membulat sempurna, ketika melihat siapa yang baru saja menabrak dirinya. Dengan cepat ia bergegas bangun dan meraih tangan wanita itu, di saat hendak kabur.

"Mau ke mana kamu, hah!" bentak Amera dengan garang, emosinya mendidih seketika. Tidak perduli dengan para karyawan yang mulai ramai setelah jam makan siang dan ingin kembali bekerja.

Amera tidak akan pernah melepaskan mangsanya, cengkraman tangan ia perkuat dan membuat wanita itu mengeluh kesakita.

"Lepaskan! Dasar wanita bar-bar!" pekik Siska mengeluh. Namun Amera tetap tidak mau melepaskannya.

"Ngapain kamu ke sini, hah?" bentak Amera lagi.

Selvi yang baru saja masuk telah disuguhkan dengan pemandangan yang cukup ekstrim tersebut, sebisa mungkin wanita itu terlihat tetap tetang dan melangkah perlahan.

"Ingat karma, Vi," batin Selvi.

Namun, naas. Amera menyeru namanya dengan lantang dan membuat langkah Selvi harus berhenti seraya berbalik badan.

Niat hati tidak ingin terlibat dalam urusan Amera, tapi wanita itu yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status