Share

5. Aku menerimanya

"Nona Venus?" panggil Leon kemudian.

Leon membuka matanya, dan dia sama sekali tidak menemukan gadis yang seharusnya berada di sampingnya. Gadis yang semalam dia nikmati setiap lekuk tubuhnya. Gadis yang telah dia ambil kegadisannya.

Tidak ada jawaban. Membuat Leon segera bangkit dari posisinya dan memakai celana dalam serta celana panjang miliknya yang sempat berserak di lantai.

"Nona Venus? Apa kau di dalam?" tanya Leon bersamaan dengan satu ketukan pada pintu kamar mandi.

Bukan tanpa alasan, sebab Leon mendengar suara gemericik air dari dalam sana. Membuatnya berpikir jika mungkin Venus memang sedang berada di dalam sana sekarang.

Akan tetapi, karena tidak ada jawaban Leon terus mengetuk pintu tersebut. Dia hanya ingin memastikan kalau gadis itu baik-baik saja. Apalagi saat dia mengingat apa yang telah terjadi semalam di antara mereka berdua. Leon hanya ingin memastikan kalau Venus memang tidak sedang merasakan kesakitan atau semacamnya.

Sampai pada akhirnya, gemericik air itu berhenti dengan pintu yang telah terbuka dan menampakan seorang gadis yang kini tengah memakai handuk kimono nya.

"Kenapa?" tanya Venus dengan bingung.

Leon dengan cepat menggelengkan kepalanya. Jujur saja, melihat rambut Venus yang basah sekarang mengingatkannya akan apa yang telah terjadi semalam. Pikirannya meliar, dan dia berusaha menepis semua pemikiran itu.

"Tidak, hanya saja aku ingin memastikan—” ucap Leon uang sudah sedikit menundukkan kepalanya, menghindari sorot mata Venus di sana.

Berbeda dengan Leon yamg terlihat gugup, sekarang Venus malah lebih memilih untuk menghela nafasnya dan mencoba untuk terlihat lebih tenang.

"Memastikan? Memastikan apakah aku menikmatinya atau tidak? Begitu? Lagi pula, aku juga mabuk dan sama-sama kehilangan kendali atas diriku," jawab Venus sambil berjalan melewati Leon.

Venus juga telah memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai dan ranjang yang menjadi tempat pergulatan panas merela semalam. Dia memakainya tanpa ragu, sebab Leon juga masih memunggunginya.

“Mencoba mengabaikanku? Huh?” Leon sedikit memicingkan matanya di balik punggung mungil milik Venus yang sedang mengenakan kembali pakaian yang semalam ia buang ke lantai.

Sampai pada akhirnya, setelah selesai memakai seluruh pakaiannya, Venus kembali mendekat pada Leon dan menepuk bahu pria itu.

"Lupakan dulu soal semalam. Sekarang, kita harus segera pulang. Kakekku mungkin sedang mencari ku sekarang karena tidak pulang semalaman," ucapnya pada Leon.

Ucapan Venus membuat Leon tersadar, jika sekarang dia telah kembali pada posisinya sebagai bodyguard Venus yang baru. Bodyguard yang sebenarnya benar-benar kurang ajar karena harus menyetubuhi Boss-nya sendiri. Tapi mau bagaimana lagi? Semuanya juga sudah terjadi begitu saja.

Dengan cepat, Leon juga memakai pakaiannya lagi. Tidak peduli dengan mandi, dia tidak perlu mandi saat wajahnya sendiri masih terlihat begitu tampan dari sisi mana pun. Hanya tinggal mencuci wajah dan menyemprotkan sedikit parfum, lalu selesai. Dia bisa mengantar Venus ke rumahnya.

"Kalau kakekku bertanya, katakan saja kau sudah mengenalku lebih lama. Katakan juga kalau semalam aku menginap di rumah temanku dan kau datang menjemput atas permintaanku," ucap Venus ketika mereka baru saja memasuki mobil yang sama.

Leon menganggukkan kepalanya setuju dengan ucapan Venus. Jelas dia memang akan mengatakannya. Karena tidak mungkin juga kalau dia mengatakan baru saja meniduri Venus semalam, yang ada dia hanya akan terlibat sebuah masalah yang besar.

"Baik, Nona!" Seru Leon mencoba bersikap sesopan mungkin.

Tapi tentu sana semua itu hanya membuat kecanggungannya semakin jelas di hadapan Venus.

"Kau mengenal Ibuku?" tanya Venus kemudian dengan begitu tiba-tiba.

Ya, dia terdiam. Leon terdiam bersamaan dengan keterkejutan yang dia rasakan saat Venus bertanya demikian. Sebab, dia tidak memiliki jawaban yang mungkin harus dia katakan pada gadis itu.

"Tentu tidak!" jawab Leon pada akhirnya.

Dia tidak memiliki pilihan lain selain dengan mengatakan bantahan tersebut.

"Benarkah? Tapi, semalam aku ingat kau bertanya apa dia Ibuku. Kukira kau memang mengenalnya," ucap Venus kemudian.

Leon menggeleng dan menyalakan mesin mobil tersebut sebelum kembali melajukan mobilnya.

Dia berbohong. Tentu saja dia berbohong pada Venus. Saat kenyataannya, dia benar-benar mengenali Ibu Venus. Dia tak asing dengannya. Tapi dia tidak bisa mengatakan pada Venus yang sebenarnya. Mengatakan bahwa Ibu Venus adalah wanita yang telah menjadi selingkuhan ayahnya. Wanita yang membuat keluarganya hancur berantakan sampai Leon harus menjalani kehidupan yang seperti ini.

"Nona Venus?" panggil Leon.

"Ya?"

"Apa tawarannya masih berlaku?" tanya Leon yang tak begitu fokus dengan menyetirnya.

"Tawaran apa?"

"Tawaran untuk menikahimu. Aku akan melakukannya. Aku akan menikah denganmu. Aku akan menjadi suami, sekaligus bodyguard sewaan mu." 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status