Share

Mentari senja

"Komputer? Internet?" batin Francesca penuh harap. Matanya berkilat penuh harapan. Kebebasan ada di depan mata jika saja dia bisa menjangkau benda itu. Tak disangka, kunci kebebasannya ada dalam rumah utama ini. 

Francesca melangkah perlahan menuju ke arah tangga. Ruangan lantai atas yang besarnya hanya separuh dari lantai bawah, disana tampak kilasan sebuah komputer dari balik pagar pembatas  yang terbuat dari kaca. 

Pandangannya tak dapat  beralih dari lantai atas, hingga tanpa sadar langkah kakinya tersendat, ketika dia menabrak sosok tubuh kokoh.

"Tu______an." Francesca terkejut melihat Enrico sudah berdiri di depannya. Tubuh pria itu menghalangi langkahnya menuju kebebasan. 

"Mau apa kau?" tanya Enrico dingin. Kedua tangan Enrico terselip di dalam saku celana dan tatapan dinginnya menghujam ke arah gadis itu.

"Sa____ya, sa____ya, saya hendak membantu Seera membersihkan ruangan ini," jawab francesca
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status