Share

Bab 4

Author: Ufuk Timur
last update Last Updated: 2025-09-21 12:59:20

Satu alisnya terangkat ke atas, sepertinya dia tidak suka mendengar Edgar memanggil Audrey dengan sebutan ‘Nona’, sebutan khusus untuk anak konglomerat super kaya.

"Maksudku, Audrey," ralat Edgar, dia hampir saja membuka tabir asli Audrey yang sebenarnya memiliki identitas misterius.

“Jangan ada yang kau sembunyikan dariku!” Earl makin memaksa, tapi Edgar terus tutup mulut.

Entah siapa sebenarnya Audrey, sampai Edgar berkeringat saat menyerahkan berkasnya.

Mimik wajah Earl tampak berubah ketika membaca lembaran demi lembaran kertas yang ia pegang. Karena di atas kertas itu tertulis bahwa Audrey pernah bekerja di perusahaan raksasa milik Hudson Moeis.

Tak tanggung-tanggung, Audrey pernah bekerja sebagai sekretaris. Meskipun hanya sebentar, tapi pencapaian itu cukup mengejutkan.

"Dia?" Alis Earl terangkat ke atas. "Pelayan seperti dia, pernah bekerja di perusahaan besar itu?"

Seingat Earl, seleksi di perusahaan itu sangat ketat.

Mereka hanya menerima karyawan paling berkompeten di bidangnya dan mereka adalah lulusan terbaik dari berbagai universitas.

Uniknya, nepotisme diperbolehkan di sana. Meskipun begitu, hanya segelintir orang yang diterima lewat jalur itu. Mereka adalah individu yang memiliki keahlian dan kemampuan di atas rata-rata.

Garis besarnya, mustahil bekerja di perusaahan raksasa milik Hudson Moeis jika tak memiliki kemampuan.

Itu berarti, Audrey adalah orang berbakat yang memiliki kemampuan hebat.

"Menarik." Seulas senyum terukir di ujung bibir Earl. "Pantas saja dia berani bernegosiasi denganku!"

Hudson Moeis.

Nyatanya, dia adalah satu-satunya pengusaha yang pencapaiannya setara dengan pencapaian Jeremy Sanders, kakeknya.

Nama Hudson Moeis sudah melegenda. Perusahaan yang dia pimpin memiliki banyak anak cabang di seluruh dunia. Sementara itu, Jeremy Sanders, Kakek Earl, adalah orang nomor dua setelah Hudson Moeis.

Persaingan keduanya dalam dunia bisnis begitu kuat sampai-sampai Earl diminta kakeknya untuk tidak berurusan dengan Hudson Moeis.

Selesai membaca lembaran kertas itu, Earl pun memasukkan kembali kertas itu ke dalam amplop. "Masih ada yang lain?"

Edgar mengangguk. "Ada."

"Apa itu?" Penasaran, Earl memperbaiki cara duduknya. Duduk tegak siap mendengar cerita Edgar.

"Semalam, Hudson Moeis mengunjungi rumah Audrey, tapi dia pergi saat menyadari Audrey tidak ada di rumah."

"Satu lagi,” sergah Edgar. “Istri Hudson membuat ibu Audrey bangkrut, makanya Audrey membencinya. Dan semenjak itu, ibu Audrey pergi entah ke mana.”

Kali ini, Edgar menunjukkan foto yang ia dapat.

Earl meraih foto itu, memperhatikan setiap detail yang terlihat. Wajahnya tiba-tiba kaku. Keringat dingin mulai mengucur di dahinya. "Si-siapa sebenarnya gadis itu?”

Apa hubungan Hudson Moeis dan Audrey?

Apa mereka ayah dan anak?

Diskusi antara Earl dan Edgar berlangsung singkat ketika ajudan Earl yang lain datang membawa kabar darurat. "Ayesha mengancam Audrey, dia juga menjanjikan sebuah imbalan jika ia bersedia menikah denganmu!"

Seketika, mimik wajah Earl berubah. Awalnya, ia tak curiga dengan perubahan sikap Ayesha.

"Imbalan?" Pria itu pun berdiri dari tempat duduknya. "Imbalan apa yang Ayesha janjikan padanya?"

"Membantu Audrey mencari ibunya," jawab Murphy.

"Mencari ibunya?" Dahinya kini mengkerut.

Jelas-jelas Ayesha tahu dimana wanita itu berada karena mereka pernah bertemu secara tak sengaja dalam sebuah acara amal, tapi kenapa Ayesha tidak langsung memberitahu Audrey kalau dia tahu dimana ibunya berada?

"Sebenarnya, apa yang Ayesha inginkan? Mungkinkah dia menyembunyikan sesuatu dariku?"

***

"Kudengar, Ayesha memberikan imbalan asal kamu bersedia menikah denganku." Pria itu kembali menemui Audrey, bahkan membawa sepiring kue kering yang ia letakkan di meja.

Setelah itu, ia duduk di hadapan Audrey dan memberikan tatapan intens. "Sudah membuat keputusan?"

Kali ini, ekspresinya tampak berbeda. Pria itu tersenyum ramah, bahkan memperlakukan Audrey cukup baik.

"Berisik!" Bukannya menjawab, Audrey justru mengumpat.

Setelah membuatnya berlutut dan memohon, bisa-bisanya Earl muncul di hadapannya tanpa rasa bersalah. Pria itu bahkan langsung bertanya tentang pilihan apa yang ia buat. Tidakkah itu sangat keterlaluan?

Kesal, Audrey melirik pria itu dan berkata, "Siapa juga yang mau melahirkan anakmu? Membayangkan tidur denganmu saja aku tak mau."

"Oh?" Earl sedikit terkejut.

Baru kali ini ada yang berani menantang cucu Keluarga Sanders. Earl semakin curiga bahwa Audrey memang memiliki hubungan dengan Hudson Moeis, entah hubungan apa itu.

"Hei, kamu pikir siapa dirimu? Kapan aku memintamu melahirkan anak? Dengan wajah jelek seperti itu dan otak mesum di kepalamu, kamu pikir kamu pantas melahirkan anakku?"

Jujur saja, Audrey sangat ingin memukulnya.

Apalagi melihat ekspresi Earl yang sombong dan arogan, namun ia tahan-tahan mengingat keselamatan ibunya yang sekarang sedang dipertaruhkan.

Selain itu, ucapan Earl ada benarnya.

Dia memang jelek sekarang.

Sangat jelek dan menyedihkan.

Merasa tak ada lagi yang perlu mereka bicarakan, Audrey pun mengusir pria itu. "Dengar, aku tidak akan berubah pikiran. Jadi jangan menunjukkan wajahmu lagi di hadapanku, apalagi membahas pernikahan!"

Perubahan sikap ini yang membuat Earl heran.

Padahal, sebelumnya dia takut untuk membalas, tapi ketika Earl menghina ibunya, dia seperti punya kepibadrian lain.

Dari sorotan matanya, Earl menyadari gadis itu ketakukan, tapi anehnya dia masih berani melawan. Earl kemudian mendekat dan berbisik, "Semua yang Ayesha janjikan padamu, aku juga bisa memberikannya."

"Jadi, apa yang harus kulakukan? Aku akan mempertimbangkannya asalkan imbalan yang kudapatkan sepadan."

"Aku mau kamu menerima tawaran Ayesha." Pria itu akhirnya mengatakan keinginannya. "Katakan padanya kalau kamu bersedia menikah denganku!"

"Menikah denganmu lagi?" Seketika, ekspresi Audrey berubah. Dahinya mengkerut dalam, sementara matanya memandang Earl dengan tatapan aneh.

Awalnya, Audrey melihat ada sedikit harapan. Mengira Earl akan memintanya untuk menolak permintaan Ayesha, namun siapa yang menyangka kalau sepasang suami istri itu meminta hal yang sama.

"Apa kamu tuli? Aku tidak mau menikah denganmu. Lagipula, kenapa kau sebodoh itu? Kau tipikal suami yang rela memadu istrinya, ya?"

“Audrey, jaga mulutmu!” Earl hampir saja menampar Audrey, tapi dia melihat ada yang aneh dengan senyuman gadis itu. Sepertinya, dia benar-benar serius tidak takut pada siapapun.

"Satu juta dollar," Audrey mengucap lirih. "Dan kau harus berjanji menemukan jejak ibuku, dengan semua hartamu!"

“Sepakat!” Earl tidak berpikir lagi. Demi kakeknya dan permintaan istrinya, dia rela menjadikan Audrey sebagai istri kedua.

"Jadi, kapan kita menikah?"

"Secepatnya," jawab Earl. Pria itu bergidik ngeri melihat perubahan drastis Audrey.

Namun, sebelum menghilang dari balik pintu pria itu sempat berkata, "Oh iya, aku pernah bertemu ibumu secara tak sengaja di Kota Manchester. Dia memiliki sebuah butik dan hidup dengan baik di sana."

Mendengar ucapan Earl, Audrey pun melirik cek yang ia pegang, kemudian menatap punggung Earl yang berdiri di ambang pintu. "Setelah memberiku cek sebanyak ini kamu memberitahuku ibuku ada di mana. Bolehkah aku bertanya, apa kamu tidak takut aku kabur membawa uangmu?"

"Tidak!" Earl yang nyaris pergi kembali menoleh. "Kamu tidak akan melakukannya karena kamu belum bertanya pada Ayesha kenapa ia tidak memberitamu kalau sebenarnya ia tahu keberadaan ibumu."

"Dia tahu ibuku di Manchester?"

"Ya," jawab Earl. "Kalau kau mau bertemu dengan ibumu, terima tawaran ini. Ayesha tidak bercanda, dia benar-benar tahu ibumu di mana!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gelora Cinta Tuan Muda Kepada Istri Muda   Bab 90 Takutnya Direbut Orang

    Setelah mengantar Earl menemui ayahnya, Joshua pun undur diri. Praktis, tersisa Earl dan Hudson saja di ruangan besar itu. 'Pantas saja bisnis Joshua berkembang pesat dalam waktu singkat, ternyata dia memiliki bekingan sekuat Hudson.'Earl tahu, Joshua adalah pria yang hebat. Namun, memiliki kemampuan hebat saja tidaklah cukup.Uang, koneksi, dan dukungan penuh dari orang hebat seperti Hudson adalah hal yang tak kalah penting. Jujur, kenyataan ini membuat Earl insecure dalam beberapa aspek.Dia berbeda. Tak ada dukungan dari kakeknya meskipun dia lahir dikeluarga konglomerat. Bisnis kecil yang ia bangun pun kembang-kempis karena kurangnya modal yang ia punya.Itulah alasan ia masih bertahan sebagai Direktur Keuangan di perusahaan sang kakek. Dengan kondisinya yang seperti itu, jika Earl ingin menyamai pencapaian Joshua, takutnya ia membutuhkan waktu seumur hidup.Hanya memikirkannya saja sudah membuat Earl gugup. Lebih gugup lagi ketika Hudson ingin bertemu dengannya. Dia takut Hudson

  • Gelora Cinta Tuan Muda Kepada Istri Muda   Bab 89 Aku Nggak Selingkuh!

    Waaaa apa-apaan ini?' Audrey terkejut bukan main. Bisa-bisanya Joshua memeluknya di depan Earl. Kalau Earl marah dan menghukumnya bagaimana? "Sayangku, ini tidak seperti yang kamu lihat!" Panik, Audrey segera memberi Earl penjelasan. "Sumpah, aku nggak selingkuh. Aku nggak tahu kenapa Joshua memelukku!" Audrey tidak berbohong. Meskipun dia dan Joshua dekat, namun tidak ada benih-benih cinta yang tumbuh di hatinya. Namun, Earl malah diam membisu seperti patung. "Earl?" panggil Audrey lagi. 'Dia ini kenapa, sih?' Gadis itu mulai memaki dalam hati. 'Istrimu dipeluk orang. Serius kamu nggak marahin dia?' Saat ini, Earl memang tak bergerak. Namun, dahinya mengkerut dan matanya melotot tajam. "Katakan itu setelah kamu melepas pelukanmu!" ucapnya datar. "Ha?" Seperti orang bodoh, Audrey memiringkan kepalanya. "Apa maksudmu? Aku nggak ngerti!" "Maksudku, lepaskan Joshua dulu. Setelah itu kamu baru boleh mangatakan kalau kamu nggak selingkuh dengannya." Memang benar, Joshua lebih dul

  • Gelora Cinta Tuan Muda Kepada Istri Muda   Bab 88

    Matanya pun menyapu setiap sudut ruangan, tak ada yang aneh. Namun, mawar merah yang diletakkan di gelas-gelas kaca itu menarik perhatiannya. Dilihat dari bentuknya, Earl yakin bunga itu baru dipetik hari ini. Dia bahkan sampai membandingkan rumah Joshua dengan rumah kakeknya. 'Apa hanya perasaanku? Ku pikir rumah Joshua lebih besar dan lebih terang dari rumah kakek.' Sebenarnya, pria itu tertarik dengan rumah Joshua sejak ia memasuki halaman. Lampu-lampu menyala terang, padahal hari belum gelap. Meskipun Joshua berasal dari keluarga kaya, tetap saja, itu sedikit berlebihan. Selain itu, belasan pelayan yang menyambut kedatangan mereka juga tak kalah menarik perhatian. Penampilan mereka sangat rapi seperti baru mandi. Jumlah mereka pun sangat banyak. Buktinya, membutuhkan belasan pelayan hanya untuk menyambut kedatangan Audrey dan dirinya. Jika ini di rumah kakeknya, Earl yakin, sebagian besar pelayannya pasti sudah banyak yang beristirahat. Tak ada banyak pekerjaan yang bi

  • Gelora Cinta Tuan Muda Kepada Istri Muda   Bab 87

    "Oh, jadi Joshua yang memberikannya padamu?" Seulas senyum terukir di bibir Earl, namun senyum itu justru membuat Audrey semakin gugup."Y-ya." Audrey mengangguk lagi. Sekarang, menelan ludah pun rasanya sangat susah.Sementara itu, Earl yang cemburu berat pun teringat pada momen dimana ia meminta Audrey mencukur kumis dan jenggotnya. "Jangan-jangan, pria lain yang pernah kamu cukur itu, Joshua orangnya?"Earl berharap itu bukan, tapi itulah kenyataannya. Audrey menggaruk pipinya yang tidak gatal, kemudian menundukkan pandangannya. "I-itu memang dia, sih!"'Wah!' Rasanya Audrey nggak sanggup lagi duduk di mobil yang sama dengannya. Ingin sekali keluar dan pulang naik taksi, tapi Earl sepertinya tidak berencana melepaskan tangannya."Earl?!" panggil Audrey. Gadis itu memberanikan diri melirik Earl yang duduk di sampingnya. "Apa kamu ... marah?""Aku?" tanya Earl Sanders.Pria itu menghela nafas panjang. Pada tahap ini, dia sendiri pun bingung harus menjawab apa.Sebenarnya, dia tidak m

  • Gelora Cinta Tuan Muda Kepada Istri Muda   Bab 86

    Seluruh tubuh rasanya merinding mendengar kata sayang dari Joshua. Ponsel itu pun ia singkirkan dari telinganya. 'Sayang kepalamu!' umpatnya dalam hati. Dan begitu melihat Joanna melihat apa yajg dia lakukan, Audrey pun bertanya, "Apa kamu dengar apa yang dia katakan?" "Menurutmu?" Dahinya mengkerut sampai alisnya hampir menyatu. "Tentu saja tidak." 'Syukurlah!' gumam Audrey lagi. Bukan apa-apa, Audrey hanya takut Joanna salah paham. Takutnya dia mengira dirinya dan Joshua memiliki hubungan spesial. Audrey pun menjauh, volume suaranya juga ia kecilkan. "Berhenti memanggilku sayang. Aku bukan sayangmu!" Audrey bahkan terus mengoceh tanpa memberi Joshua kesempatan untuk bicara. "Shua, apa kamu masih ingat? Hari itu, kamu memohon padaku dan berjanji akan melakukan apa saja asal aku memaafkanmu?" Hari itu, maksudnya adalah saat Joshua mengurung Audrey di rumahnya selama tiga hari. Setelah kejadian itu, Audrey memblokir semua akses. Tidak hanya memblokir kontak Joshua, dia bahkan t

  • Gelora Cinta Tuan Muda Kepada Istri Muda   Bab 85

    Gadis itu mengenakan celana gombrong dan kaus tanktop yang ia balut dengan kemeja oversize. Meskipun beda motif dan warna, tapi gaya berpakaiannya sangat persis dengan Audrey. Bedanya, rambut Joanna diwarnai, sedangkan Audrey tidak. "Pengen aja," jawab Audrey. "Yakin?" Alis Joanna terangkat ke atas. Mereka memang sudah lama tidak bertemu, tapi Joanna tahu persis apa yang Audrey suka dan tidak suka. Gadis itu paling benci memakai masker karena itu membuatnya sulit bernafas. Joanna pun berdiri, menarik masker yang Audrey kenakan. Topi yang menutup kepalanya pun ia lepaskan juga. Setelah semuanya hilang, Joanna baru tahu alasan Audrey memakainya. Dahinya diperban, bibirnya terluka. Joanna nggak yakin, tapi penampilannya yang seperti ini mirip seperti korban bullying. "Bilang sama aku. Siapa yang berani mukul kamu sampai babak belur begini?" Marah? Jelas! Baginya, Audrey terlalu imut untuk disakiti. "Kalau aku memberitahumu, memangnya apa yang akan kamu lakukan?" Jus je

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status