Share

Rasa Aneh di Hatinya

Hawa dingin benar-benar membuat Luca tidak bisa tidur nyenyak. Setelah terlelap sebentar, rasa kantuk Luca mendadak hilang dan ia pun kembali fokus pada Belinda.

Luca menutup erat jaketnya di tubuh Belinda agar wanita itu tetap hangat, Luca pun memakai kembali bajunya, lalu membungkus kaki Belinda dengan apa pun yang ia temukan di sana. Dengan perhatian, Luca terus memeriksa suhu tubuh Belinda dan tidak berhenti menghangatkannya. Hingga saat pagi menjelang, Luca pun merasa lega luar biasa karena telah berhasil melewati malam itu.

"Ah, hawanya masih dingin sekali," gumam Luca yang entah sudah berapa lama duduk di samping Belinda dan hanya menatap wajah manis Belinda sepanjang malam itu, memperhatikan bagaimana wajah yang awalnya pucat itu akhirnya menjadi sedikit normal dan merona lagi.

Untuk sesaat, Luca kembali menatap wajah manis itu dalam diam, sebelum tangan Luca pun terarah ke sana, berniat menyingkirkan helaian rambut Belinda yang menempel di wajahnya.

Namun, saat tangan Luca
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status