Home / Romansa / Gelora Hasrat Kakak Ipar / Wanita Lain di Pangkuannya

Share

Wanita Lain di Pangkuannya

Author: Mommykai22
last update Huling Na-update: 2023-10-17 23:57:07

"Luca?"

Belinda masih membelalak kaget saat merasakan pelukan kokoh yang ternyata adalah pelukan Luca. Refleks, Belinda mendorong tubuh Luca dan berusaha menegakkan posisi berdirinya.

"Hati-hati, Belinda! Kau terlihat tidak fokus!"

Luca memang sedari tadi memperhatikan Belinda. Karena itu, Luca bisa bergerak begitu cepat menangkap Belinda sebelum wanita itu meluncur bebas.

"Terima kasih, tapi jangan sok tahu, aku malah sangat fokus sejak tadi. Permisi!"

Lagi-lagi Belinda melarikan diri dari Luca dan langsung melangkah cepat mengejar keluarganya. Mereka memasang senyuman ramah sampai saat para wartawan itu pulang dan pintu gerbang kembali ditutup, dan senyuman semua orang dalam keluarga itu pun langsung lenyap tidak bersisa, seolah mereka memang sudah biasa berpura-pura.

"Wartawan sudah pulang. Kita istirahat sebentar sebelum nanti malam menyambut tamu lagi," seru Hector Alfredo, ayah Luca dan Daniel.

Belinda hanya berdecak lelah mendengarnya. Pesta tiada akhir dan pencitraan tanpa henti. Begitulah kehidupan sehari-hari di keluarga Alfredo.

*

Belinda berdandan begitu cantik malam itu sampai Daniel menghampirinya dan mengecup bahu terbuka Belinda.

"Sempurna, Sayang! Kalau akan lebih sempurna kalau memakai ini!"

Secara mengejutkan, Daniel mengeluarkan sebuah kalung berlian dan memasangkannya di leher Belinda. Sangat cantik. Kalung itu membuat penampilan Belinda makin cantik dan sempurna.

"Kau makin sempurna, Sayang! Pesta malam ini lebih santai, banyak temanku yang datang, jadi seperti biasa, jaga sikapmu, Sayang!" pesan Daniel sebelum pria itu kembali mengecup bahu Belinda.

Belinda sudah bosan mendengar pesan Daniel yang selalu sama, tapi Belinda juga selalu menjawabnya dengan jawaban yang sama.

"Aku tahu, Daniel!"

"Baguslah! Ayo!"

Belinda mengangguk dan ia langsung turun bersama Daniel ke pesta santai yang diadakan di pinggir kolam renang rumah besar keluarga Alfredo.

Tangan Daniel memegang erat tangan Belinda saat mereka berjalan melewati kerumunan. Senyuman tipis di wajahnya pun menunjukkan citra bahagia yang selama ini diperlihatkan pada publik.

Mereka pun tiba di tengah kerumunan, dan Daniel memperkenalkan Belinda kepada temannya serta tamu-tamu yang lain. Belinda mencoba tersenyum dan berbicara dengan sopan, tapi sesekali Belinda merasa dirinya hanyalah aksesoris yang menghiasi lengan Daniel.

Acara berlanjut dan Belinda pun masih tersenyum saat tiba-tiba Daniel memintanya mengambilkan minum untuk beberapa tamunya, padahal jelas banyak pelayan di sana.  

"Ambilkan minum untuk para tamu, Belinda!"

"Bukankah sudah banyak pelayan yang melakukannya? Mengapa harus aku?"

"Bisakah kau tidak membantahku seperti ini, Belinda? Lakukan saja apa yang kusuruh. Cepat ambil bakinya dan sajikan minumannya!" titah Daniel lagi.

Belinda yang tidak mau bertengkar dengan suaminya di depan umum pun langsung melakukan tugasnya, sebelum ia mengantar minuman ke para tamu. Namun sialnya, mendadak ia mendengar suara-suara tawa dan bisikan-bisikan yang tidak pantas dari sekelompok tamu.

"Bukankah itu istri Daniel? Apa yang dia lakukan dengan membawa baki minuman? Seperti pelayan saja!"

Belinda menahan napasnya sejenak dan ia sama sekali tidak nyaman dengan grup teman-teman Daniel kali ini.

Sementara itu, Luca sudah berdiri di sudut yang lain di pinggir kolam renang itu sambil memegang gelas minumannya. Luca pun mengobrol dengan beberapa orang, tapi tatapannya sendiri tidak bisa lepas dari Belinda yang super cantik malam ini.

Dengan gaun gold berkilau dan elegan, wanita itu melangkah dengan anggun sambil membawa baki minuman. Tentu saja seharusnya Daniel tidak boleh membiarkan istrinya melakukan itu, tapi Luca juga tidak mau ikut campur dalam urusan mereka.

Belinda sendiri akhirnya kembali pada Daniel dan menyajikan minumannya.

"Ah, terima kasih, Sayang! Ayo, silakan minum. Kalau sudah habis, letakkan saja gelasnya lagi di baki, nanti istriku akan membereskannya. Jangan sungkan!" seru Daniel yang membuat Belinda merasa seperti pelayan saat ini.

Semua orang pun masih menikmati pesta dan minumannya sampai saat Lorena mendadak muncul dengan gaun merahnya yang begitu mencolok, belahan dadanya rendah, dan belahan pahanya tinggi. Sontak semua mata menatap kagum pada Lorena yang sangat cantik dan seksi malam ini.

Lorena memang masih berumur dua puluh dua tahun. Lorena masih muda dan jauh lebih cantik dibanding Belinda yang sudah merasa tua di umurnya yang ke dua puluh tujuh tahun ini.

Bahkan Daniel sendiri mendadak melupakan Belinda dan langsung menyambut Lorena ke dalam pelukannya.

"Perkenalkan, Lorena, adik angkatku yang baru saja lulus kuliah hukum di luar negeri dan akan melanjutkan S2 di awal tahun nanti. Cantik sekali, Lorena Sayang!"

Daniel tidak ragu sama sekali mencium punggung tangan Lorena di depan semua orang dan dalam sekejap, topik pembahasan semua orang adalah Lorena.

Belinda pun langsung mencari kesibukannya sendiri daripada ia sakit hati melihatnya. Namun, saat pesta masih berlangsung, mendadak Daniel menghilang dari sana sampai Belinda yang penasaran pun berinisiatif mencarinya ke dalam rumah.

*

Di sisi lain, Daniel dan Lorena ternyata sudah ada di ruang kerja Daniel di dalam rumah. Mereka melarikan diri sejenak dari keramaian agar bisa berduaan.

Lorena terlihat sedang berdiri di samping meja kerja Daniel, sedangkan Daniel berdiri di hadapannya sambil membelai paha wanita itu yang mengintip dari belahan pahanya yang tinggi.

"Kau cantik sekali malam ini, Lorena! Seksi sekali! Kau tidak melihat berapa banyak pasang mata yang terpesona tadi? Mereka seolah bisa memakanmu hidup-hidup, Cantik!"

Lorena langsung tersenyum menggoda sambil membusungkan dadanya, sengaja menunjukkan keseksiannya.

"Apa kau salah satunya, Kak Daniel?"

Dengan gerakan menggoda, Lorena membelai lembut jas Daniel di bagian bahu dan dadanya, sebelum Lorena mendorong Daniel sampai terduduk di kursi kerjanya, lalu Lorena duduk di pangkuan pria itu.

Daniel sendiri langsung meraih tangan wanita itu dan menciuminya, mulai dari telapak tangan sampai ke lengan wanita itu.

"Tentu saja aku juga, Lorena. Malahan aku sudah sangat ingin memakanmu sejak tadi. Mengapa kau harus menunjukkan ini pada semua pria, hmm?" bisik Daniel sambil mengarahkan tangannya ke dada penuh milik Lorena dan memainkan jari-jari nakalnya di sana.

"Mmpphh, bukan ke semua orang, lebih tepatnya menunjukkan padamu saja agar kau segera menculikku pergi dari pesta itu," sahut Lorena sambil mendekatkan bibirnya ke bibir Daniel.

Tanpa mereka sadari, Belinda sudah melangkah sampai ke atas dan berniat mencari Daniel ke kamar. Namun, langkahnya terhenti saat melihat pintu ruang kerja Daniel yang tidak tertutup rapat.

"Apa dia di ruang kerjanya? Mengapa pintunya terbuka?" gumam Belinda yang melangkah ke sana untuk menutup rapat pintunya.

Namun, belum sempat Belinda memegang gagang pintunya, mendadak ia sudah melihat pemandangan yang membuat jantungnya berdebar kencang dan amarahnya langsung terlecut.

Tanpa pikir panjang, Belinda pun langsung membuka pintu itu dengan kasar. Brak!

"Apa yang sedang kalian lakukan di sini?"

**

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Buberamkwe Simbiga Marik
pelakor sekali.
goodnovel comment avatar
nurdianis
pelakor.....
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Gelora Hasrat Kakak Ipar   Gelora Hasrat Kakak Ipar (END)

    Sembilan bulan kehamilan Belinda yang kedua adalah sembilan bulan yang sangat luar biasa. Bagaimana tidak luar biasa kalau ternyata Belinda hamil anak kembar. Luca sampai tidak berhenti memekik senang saat melihat hasil USG, sedangkan Belinda kaget sendiri sampai tidak bisa berkata-kata dibuatnya. Luca pun menjadi makin protektif pada Belinda, bahkan Belinda tidak boleh mengangkat barang yang berat sama sekali, termasuk menggendong Jonathan. Luca yang selalu menggendong Jonathan dan menggantikan Belinda mengurus anak mereka itu, bahkan Luca membawanya ke kantor sampai para karyawan gemas sendiri dan bergantian menjaga Jonathan. Kadang Jonathan akan berlarian kesana kemari sambil berteriak kegirangan. Kadang Jonathan akan duduk di meja sekretaris sambil membuyarkan berkas. Kadang Jonathan juga duduk di divisi besar dan bernyanyi dengan gembira. Jonathan adalah anak yang sangat bahagia dan dicintai banyak orang. Dan kini, Jonathan akan menjadi kakak dari dua bayi kembar yang lucu ya

  • Gelora Hasrat Kakak Ipar   Bahagia Untuk Semua

    "Kami membawakan oleh-oleh dan vitamin untuk Ayah." Luca dan Belinda menjenguk Hector di penjara hari itu. Tinggal di penjara dan beraktivitas santai tanpa memikirkan urusan politik dan bisnis lagi membuat Hector nampak lebih segar dan tanpa beban. Hector benar-benar sudah melepaskan semuanya dan berniat pensiun setelah keluar dari penjara. Hector pun berniat tinggal di rumah saja dan menghabiskan masa tuanya bersama anak cucunya. "Ah, terima kasih, Luca, Belinda. Tapi biarkan Ayah melihat cucu Ayah dulu." Luca dan Belinda membawa Jonathan ke penjara dan Hector pun tidak berhenti tertawa gemas melihat tingkah cucunya itu. "Haha, dia makin lucu dan makin tampan, tapi cepatlah pulang, tidak baik terlalu lama membawa bayi di sini. Tapi beberapa bulan lagi, dia berulang tahun kan? Maaf ya, Grandpa tidak bisa membelikan hadiah apa-apa, tapi Luca, belikan mainan sepeda motor yang plastik itu untuknya. Katakan itu dari Grandpanya."Luca tertawa sambil mengangguk. "Tentu, aku akan melaku

  • Gelora Hasrat Kakak Ipar   Tiga Pasangan yang Berbahagia

    "Eiffel, I'm in love!" teriak Jedy di bawah menara Eiffel malam itu. Dua minggu setelah menikah, Luca dan Belinda langsung pergi berbulan madu. Mereka tidak pergi berdua saja, tapi mereka membawa Jonathan bersamanya. Ameena sendiri sekarang menjadi pengasuh Jonathan dan Ameena selalu diajak ke mana pun Jonathan pergi. Bukan hanya Ameena, tapi karena mereka akan berlibur kali ini, mereka pun mengajak serta Jedy, Nando, dan Lorena. Tentu saja perjalanan itu menjadi perjalanan yang tidak terlupakan bagi mereka karena Jedy dan Nando yang masih jomblo ingin mendapatkan pasangan di kota paling romantis di dunia itu. Jedy yang antusias pun terus berteriak di bawah menara Eiffel itu sampai Luca mendadak malu sendiri mendengarnya. "Haruskah kau berteriak seperti itu? Seperti kau tidak pernah ke Eiffel saja. Aku kan pernah mengajakmu ke sini waktu itu." "Tapi ini pertama kalinya aku pergi dengan wanita, Bos. Tapi wanitanya tidak peka, karena itu, aku harus berteriak keras-keras," sahut Je

  • Gelora Hasrat Kakak Ipar   Malam Pertama yang Menggebu

    "Sekali lagi selamat, Kak Belinda dan Kak Luca." Lorena kembali memeluk Belinda dan Luca setelah acara pernikahan yang sakral itu akhirnya selesai. Hanya keluarga yang hadir dan mereka pun melanjutkan acara itu dengan makan siang bersama. Suasananya pun begitu kekeluargaan dan Belinda juga terlihat begitu santai dengan gaun pengantin sederhananya.Hector dan Diana sendiri sudah dibawa kembali ke penjara, tapi mereka pergi dengan tawa yang terus merekah di wajah mereka. Bahkan, sebelum pergi, mereka menciumi Jonathan dengan gemas. "Terima kasih, Lorena. Tapi aku mau memberikan hadiah kecil untukmu," seru Belinda yang langsung meraih buket pengantinnya. Awalnya Lorena sempat mengernyit sebelum ia melihat buket pengantin Belinda dan mendadak membelalak. "Apa itu? Buket pengantin untukku?" "Ya, ini untukmu agar kau segera menyusulku dan menikah lagi, Lorena." "Yang benar saja, Kak Belinda. Akhirnya aku akan kembali melanjutkan sekolahku dan aku belum memikirkan pernikahan lagi." "

  • Gelora Hasrat Kakak Ipar   Bersatu Dalam Ikatan Suci

    Sebuah taman di sebuah hotel mewah menjadi tempat dilangsungkannya sebuah acara sakral hari itu, yaitu pernikahan dari Luca dan Belinda. Dihadiri oleh hanya keluarga dekat mereka, akhirnya hari pernikahan yang ditunggu pun tiba. Hector dan Diana pun diijinkan untuk menghadiri acara sakral itu hanya beberapa jam saja dan atmosfer di venue acara membuat mereka merinding saking bahagianya. Luca, anak mereka terlihat begitu gagah dengan setelan formalnya. Luca berdiri di panggung untuk menunggu pengantinnya tiba dan Luca sudah tidak sabar lagi untuk menjadikan Belinda sebagai istrinya yang sah. Belinda sendiri sudah begitu tegang di dalam ruang VIP hotel itu dan Belinda memakai gaun pengantinnya lagi. "Aku masih tetap tegang sekalipun ini pernikahanku yang kedua," seru Belinda pada Amelia yang sedang menggendong Jonathan. Bayi mungil itu sama sekali sudah tidak mungil sekarang. Jonathan yang sudah berumur lima bulan itu terlihat sangat montok, terasa berat, dan sangat aktif. Seperti

  • Gelora Hasrat Kakak Ipar   Bahagianya Orang Tua Baru

    "Welcome home, Jonathan Alfredo." Semua orang memekik bahagia menyambut kepulangan Belinda dan bayi kecilnya dari rumah sakit. Bayi kecil itu diberi nama Jonathan Alfredo. Jonathan artinya pemberian Tuhan. Jonathan memang pemberian Tuhan yang paling indah dalam hidup Luca dan Belinda. Jonathan juga adalah pejuang kecil yang bahkan sejak dalam kandungan sudah menghadapi ketegangan yang begitu besar bersama Belinda saat harus menghadapi Daniel waktu itu. Sungguh, Jonathan sudah terlatih menjadi kuat sejak dalam kandungan. Lorena adalah orang yang paling heboh hari itu karena Lorena menghias rumah keluarga Alfredo dengan balon-balon berwarna biru dan hiasan lainnya yang membuat rumah itu menjadi meriah. Dibantu oleh Jedy dan Ameena, Lorena pun menyiapkan hidangan spesial untuk merayakan kepulangan Belinda ini. "Ya ampun, Lorena! Ini kejutan sekali! Terima kasih sudah menyiapkan semua ini untuk Jonathan," seru Belinda yang langsung memeluk Lorena. Jonathan sendiri masih digendong ol

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status